You are on page 1of 33

SUPPLY DAN BIAYA

KONDUKTOR UTK SISTEM


OVERHEAD DAN
UNDERGROUND

SISTEM SUPPLY
Energi

listrik umumnya dibangkitkan di


Power Station yang berjarak jauh dari
pemukiman penduduk.
Namun permasalahannya adalah
bagaimana melakukan transmisi daya
dalam jumlah besar pada jarak yang
jauh (ke pusat beban) dan dg biaya yang
seekonomis mungkin.

TRANSMISI & DISTRIBUSI DENGAN


SISTEM DC

Diperlukan hanya 2 konduktor saja untuk transmisi, dan memungkinkan untuk


melakukan transmisi hanya dengan 1 konduktor dengan menggunakan bumi sebagai
returning konduktor. Ini sangat menghemat copper.
Tanpa masalah induktansi, kapasitansi, pergeseran phase dan surge di proses
transmisi.
Tidak ada skin efek
Potensial stress pada insulasi adalah 1/2 kali dari sistem ac untuk tegangan kerja yang
sama. Sehingga untuk tegangan kerja yang sama, kebutuhan insulasi lebih sedikit.
Arus charging yang memberikan kontribusi terhadap rugi-rugi kontinyu, tidak ada.
Rugi-rugi corona lebih sedikit dan interferensi dengan rangkaian komunikasi berkurang.
Kabel underground bisa digunakan karena tekanan potensial lebih kecil dan rugi-rugi
dielektrik diabaikan.
Untuk beban dan tegangan sending end yang sama regulasi tegangan saluran transmisi
dc lebih baik.
Tidak diperlukan stabiliser untuk jarak transmisi yang cukup panjang.
Kesulitan untuk sistem ini adalah mendapatkan tegangan tinggi untuk transmisi daya
listrik, karena tegangan tidak bisa di step up.

TRANSMISI & DISTRIBUSI


DENGAN SISTEM AC

Keuntungan utama sistem ac adalah tegangan bisa di step up untuk


proses transmisi dan step down pada distribusi, sehingga dapat
meningkatkan efisiensi.
Keuntungan lain daya bisa dibangkitkan pada tegangan tinggi dengan
mudah dan perawatan GI ac lebih mudah dan lebih murah.
Adapun kerugiannya, pada kasus saluran overhead, jarak antar
konduktor lebih dijaga dalam rangka meningkatkan adequate insulasi
dan untuk menghindari rugi-rugi corona.
Diperlukan copper lebih banyak.
Semakin panjang saluran transmisi maka kapasitansi saluran lebih
besar. Ada rugi-rugi kontinyu arus charging bahkan ketika saluran
terbuka.
Kontruksi saluran transmisi tidak semudah seperti pada sistem dc.
Alternator-alternator harus disinkronisasi sebelum dipararel.
Kecepatan yang bervariasi dari alternator harus dikontrol.

PERBANDINGAN SISTEM OVERHEAD


DAN SISTEM UNDERGROUND
Transmisi dan distribusi daya listrik bisa dibawa oleh sistem overhead
Sebaik sistem underground. Perbandingan antara keduanya adalah sbb:
Public safety : sistem underground lebih aman dari pada overhead
Initial cost : sistem underground lebih mahal.
Flexibility : Sistem overhead lebih flexibel dari pada sistem
underground. Dalam sistem overhead konduktor baru dapat
ditempatkan pada sepanjang saluran yang ada untuk expansi beban.
Sedangkan pada sistem underground, konduktor baru harus
ditempatkan pada saluran baru.
Working voltage : sistem underground tidak bisa bekerja pada
tegangan diatas 66Kv karena faktor insulasi, tetapi overhead bisa
didisain utk tegangan s/d 400Kv.
Maintenance Cost : biaya perawatan sistem underground sangat
rendah dibanding sistem overhead.

PERBANDINGAN SISTEM OVERHEAD


DAN SISTEM UNDERGROUND

Frequency of Accidents : peluang kecelakaan pada


sistem underground sangat rendah dibanding sistem
overhead.
Voltage Drop : drop tegangan di sistem underground
rendah krn jarak yg kecil antara konduktor2nya dibanding
saluran overhead.
Fault Location and Repair : Meski jarang terjadi
gangguan di underground, tetapi jika terjadi maka sulit utk
mencari lokasi gangguan serta perbaikannya sulit dan
mahal.
Charging Current : Pada kabel dg jarak konduktor2
pendek dihasilkan kapasitansi yang besar, shg
menghasilkan arus charging yg lebih besar.

PENGARUH TEGANGAN KERJA


TERHADAP UKURAN FEEDER
Beberapa keuntungan dari penggunaan
tegangan tinggi transmisi dan distribusi
energi listrik pada sistem dc.
Mengurangi ukuran feeder dan distributor
Meningkatkan effisiensi transmisi

PERBANDINGAN KEBUTUHAN
COPPER UTK SISTEM OVERHEAD
DAN UNDERGROUND
Sulit

utk membandingkan dan


memutuskan mana yg labih baik antara
sistem overhead atau underground. Shg
perlu ada prioritas utk dijadikan referensi
dasar pembanding, yaitu masalah
penghematan copper.

PERBANDINGAN KEBUTUHAN
COPPER UTK SISTEM OVERHEAD
DAN UNDERGROUND

Utk transmisi dg sistem overhead, dg


konduktor2nya diinsulasi dari x-arm dan
menara pendukung, sehingga tegangan
max antara tiap konduktor dan bumi menjadi
dasar pembanding volume copper.
Sedang transmisi dg sistem underground,
tekanan disruptive max terjadi antara 2
konduktor, sehingga tegangan max antar
konduktor menjadi dasar pembanding volume
copper.

Perbandingan biaya konduktor Sistem


Overhead untuk berbagai macam
Sistem Transmisi Daya.

Dalam semua kasus berikut dibuat


asumsi :
Daya yang ditransmisikan sama (P).
Jarak transmisi sama (l)
Losses sama (W)
Tegangan max ke bumi sama (Vm).

SISTEM DC 2 KAWAT DG 1
KONDUKTOR DIBUMIKAN

Karena tegangan max antar konduktor


= Vm volt.
Arus beban, I1 = P/Vm

Losses,

W 2 I1 R 2
Vm
2

a1

2 P 2
Luasan Permukaan Konduktor adalah a1
WVm2
4 P 2 2
Volume Chopper yg diperlukan 2a1
K ( Rferensi )
2
WVm

SISTEM DC 2 KAWAT DG MID


POINT DIBUMIKAN

Maka tegangan max antar konduktor


= 2 Vm volt.
Arus beban, I2 = P/2Vm

Losses,

P
2
W 2 I 2 R2 2
2Vm

a2

Luasan Permukaan Konduktor adalah a2


Volume Chopper yg diperlukan 2a2

P 2
2WVm2

P 2 2
WVm2

0,25 K

Maka copper yg dibutuhkan utk sistem ini adalah dari


kebutuhan copper sistem di atas.

SISTEM DC 3 KAWAT

Tegangan antara phasa ke ground


P
= Vm volt.
P

Arus beban, I 3

2
Vm
2Vm

Losses Saluran, W 2 I 32 R3
a3

P
2Vm

a3

P 2

2WVm2

2.5 P 2 2
Vol copper 2.5a3
0.3125 K
2WVm2

Asumsi luas permukaan konduktor netral = luas


konduktor phasa.

SISTEM AC 1 PHASA, 2 KAWAT DG 1


KONDUKTOR DITANAHKAN.

Teg rms antar


konduktor = Vm/2.

Arus beban, I 4

P
Vm
cos
2

2P
Vm cos

2P

Losses , W 2 I R4 2
Vm cos
4 P 2
a4
WVm2 cos 2
2
4

a4

4 P 2

a4Vm2 cos 2

8 P 2 2
2K
Vol copper 2a4

WVm2 cos 2
cos 2

SISTEM AC 1 PHASA, 2 KAWAT


DG MID PONT DITANAHKAN

Teg peak antar konduktor = 2Vm.


Teg rms antar konduktor = 2Vm/2.

Arus beban, I 5

P
2Vm cos

2
Losses, W 2 I 5 R5 2

a5

2Vm cos

P 2

a5 a5Vm2 cos 2

P 2
WVm2 cos 2

vol copper 2a5

2 P 2 2
WVm2

cos

0.5K
cos 2

SISTEM AC 1 PHASA 3 KAWAT

Teg rms antara outer


dan ground = Vm/2.

Arus beban, I 6

P/2
Vm
cos
2

Losses , W 2 I R6 2

P 2
a6
WVm2 cos 2
2
6

P
2Vm cos

P
2Vm cos

P 2

a6
a6Vm2 cos 2

Asumsi , luasan kawat netral 1 / 2 luas outer


2.5 P 2 2
0.625 K
Vol copper 2.5a6

WVm2 cos 2
cos 2

SISTEM AC 2 PHASA, 4
KAWAT

Teg rms antar outer = 2Vm/2.


Supply beban tiap phasa = P/2.

Arus beban, I 7

P
2 2Vm cos

P
2

Losses , W 4 I 7 R7 4
2 2Vm cos
P 2
a7
2Vm2W cos 2

a7

2 P 2 2
0 .5 K
Vol copper 4a 7 2

2
Vm W cos
cos 2

P 2

2Vm2 a7 cos 2

SISTEM AC 2PHASA, 3 KAWAT

Maka Vphase rms =


Vm/2 volt.
Arus pada tiap
konduktor phasa,

Is

P/2
Vm
cos
2

P
2Vm cos

Arus di kawat netral

2
8

I8

R8 .I 8
R8 .I 8
R8
Rnetral

In
2I8
2

2I8

SISTEM AC 2PHASA, 3 KAWAT

Asumsi kerapatan arus konstan, dan asumsi luas


konduktor netral = 2 luas konduktor phasa.
Losses
Saluran, 2 R
2
2

W 2 I 8 R8

2I8

P 2 2

2
2
2
2Vm cos a8

P 2 2
a8
2
2
2
2Vm cos W
Vol copper 2a8

I8

a8

P 2 2
2 a8
2
2
2
2Vm cos W

P 2 2

2Vm2 cos 2 W

2 1

1.457
K
2
cos

SISTEM AC 3 PHASA 3 KAWAT

Vphase rms = Vm/2 volt.


Arus beban perphasa,

I9

P/3

2P
cos

Vm
3Vm
cos
2
Losses Saluran, W 3I 92 R9

a9

3Vm

2P
cos

a9

2 P 2

2
3Vm cos 2 a9

2 P 2

2
3Vm cos 2 W

2 P 2 2
0.5
Vol copper 3a9

K
2
2
2
cos
Vm cos W

Perbandingan biaya konduktor


Sistem Underground untuk berbagai
macam Sistem Transmisi Daya.

Dalam semua kasus berikut dibuat


asumsi :
Daya yang ditransmisikan sama (P).
Jarak transmisi sama (l)
Losses sama (W)
Tegangan max anatara 2 konduktor
sama (Vm).

SISTEM DC 2 KAWAT

Tegangan antar 2 konduktor = Vm.


Arus beban, I1 = P/Vm.

Losses,

2 P
W 2 I R1
Vm2 a1
2
1

2 P
a1
Vm2W
2

4 P 2 2
Vol copper 2a1
K ( referensi )
2
Vm W

SISTEM DC 2 KAWAT DG TITIK


TENGAH DIBUMIKAN
Sistem

ini memiliki vol konduktor sama


dengan sistem dc 2 kawat.

SISTEM AC 1
PHASA

Teg max antar outer = Vm.


Teg rms antar outer = Vm/2.

Arus beban, I 4

P
Vm
cos
2

Losses , W 2 I 42 R4 2 I 42
a4

a4

Vm

2P
cos

4 P 2

2
Vm cos 2 a4

4 P 2

2
Vm cos 2 W

8 P 2 2
2K
Vol copper 2a4

2
2
cos 2
Vm cos W

SISTEM AC 1 PHASA, 2 KAWAT


DG MID POINT DITANAHKAN

Sistem ini sama dengan sistem


ac 1 phasa 2 kawat maka vol
copper yg diperlukan adalah
2/cos2 kali K.

SISTEM AC 1 PHASA, 3
KAWAT

Asumsi beban balance. Dg luas konduktor netral =


luas outer.
Maka kebutuhan copper =

10 P 2 2
2.5 K
2.5a4 2

Vm cos 2 W cos 2
2.5
Maka vol copper yg dibutuhkan
kali kebutuhan pada sistem dc 2 kawat.
2
cos

I8

SISTEM AC 2
PHASA, 3 KAWAT

vm
2

2I8

Tegangan antar phase rms = Vm/2.


V phase rms = Vm/22 = Vm/2.

I8

vm

Vm

P
cos

Vm
Vm
cos
2
Arus di kawat tengah

2I8

Luasan kawat tengah

2 luasan kawat phasa

2.

Losses , W 2 I 82

Vm2

a8

P 2
cos 2 a8
Vm2

a8

P 2
cos 2 W

2.914 K
cos 2

Vol copper 2 a8

2I8

2 a8

P 2 2
2 a8
Vm2 cos 2 W

SISTEM AC 2 PHASA, 4 KAWAT

Sistem ini ekivalen dg 2


buah sistem ac 1 phasa 2
kawat.
Luasan konduktor phase =
luasan konduktor sistem
ac 1 phasa 2 kawat, tetapi
utk 4 kawat perlu 2x
kawatnya.
Shg kebutuhan copper =
2/cos2 kali K.

SISTEM AC 3 PHASA, 3 KAWAT

Tegangan max antar konduktor = Vm.


Tegangan rms antar konduktor = Vm/2.
Tegangan phasa rms = Vm /2 3 = Vm/6.
Arus beban,

I9

P
3Vm
cos
6

6P
3Vm cos

Losses Saluran, W 3I 9
a9

a9

3.6.P 2

9Vm2 cos 2 a9

2 P 2

Vm2 cos 2 W

6 P 2 2
1.5
Vol copper 3a9

K
2
2
2
Vm cos W
cos

SISTEM AC 3 PHASA, 4 KAWAT

Asumsi beban balance.


Sistem ini sampai dengan luas
penampang konduktor = sistem
di atas.
Shg vol copper

7 P
1.75 K
Vol 3.5a9 2

2
2
Vm cos W cos
2

You might also like