Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
DENE FRIES SUMAH
NIM. 2014-01-006
A. DEFINISI
ini merentang ke arah limpa dengan bagian ekornya menyentuh atau terletak pada alat ini.
Dari segi perkembangan embriologis, kelenjar pankreas terbentuk dari epitel yang berasal
dari lapisan epitel yang membentuk usus (LeMone P., 2014).
Fungsi pankreas ada 2 yaitu: (1) Fungsi eksorin yaitu membentuk getah pankreas
yang berisi enzim dan elektrolit. (2) Fungsi endokrin
yaitu sekelompok kecil atau pulau langerhans, yang
bersama-sama
membentuk
organ
endokrin
yang
Glukokortikoid yang disekresikan oleh korteks adrenal, Growth hormone yang disekresi
oleh kelenjar hipofisis anterior. (b) Glukogen, epineprin, glukokortikoid, dan growth
hormone membentuk suatu mekanisme counfer-regulator yang mencegah timbulnya
hipoglikemia akibat pengaruh insulin (Kathryn L. McCance, 2014).
C. PATOFISIOLOGI
Pada Diabetes tipe II terdapat dua masalah yang berhubungan dengan insulin, yaitu
resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan terikat dengan
reseptor khusus pada permukaan sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor
tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa didalam sel.
Resistensi insulin pada diabetes tipe II disertai dengan penurunan reaksi intrasel ini
(LeMone P., 2014). Dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi
pengambilan glukosa oleh jaringan. Akibat intoleransi glukosa yang berlangsung lambat
dan progresif maka awitan diabetes tipe II dapat berjalan tanpa terdeteksi. Jika gejalanya
dialami pasien, gejala tersebut sering bersifat ringan dan dapat mencakup kelelahan,
iritabilitas, poliuria, 16 polidipsia, luka yang lama sembuh, infeksi vagina atau pandangan
yang kabur (jika kadar glukosanya sangat tinggi). Penyakit Diabetes membuat
gangguan/komplikasi melalui kerusakan pada pembuluh darah di seluruh tubuh, disebut
angiopati diabetik. Penyakit ini berjalan kronis dan terbagi dua yaitu gangguan pada
pembuluh darah besar (makrovaskular) disebut makroangiopati, dan pada pembuluh
darah halus (mikrovaskular) disebut mikroangiopati. Ulkus Diabetikum terdiri dari
kavitas sentral biasanya lebih besar dibanding pintu masuknya, dikelilingi kalus keras dan
tebal. Awalnya proses pembentukan ulkus berhubungan dengan hiperglikemia yang
berefek terhadap saraf perifer, kolagen, keratin dan suplai vaskuler. Dengan adanya
tekanan mekanik terbentuk keratin keras pada daerah kaki yang mengalami beban
terbesar. Neuropati sensoris perifer memungkinkan terjadinya trauma berulang
mengakibatkan terjadinya kerusakan jaringan dibawah area kalus. Selanjutnya terbentuk
kavitas yang membesar dan akhirnya ruptur sampai permukaan kulit menimbulkan ulkus.
Adanya iskemia dan penyembuhan luka abnormal manghalangi resolusi. Mikroorganisme
yang masuk mengadakan kolonisasi didaerah ini. Drainase yang inadekuat menimbulkan
closed space infection. Akhirnya sebagai konsekuensi sistem imun yang abnormal,
bakteria sulit dibersihkan dan infeksi menyebar ke jaringan sekitarnya (Kathryn L.
McCance, 2014).
Hasil yang diharapkan: Kebutuhan nutrisi terpenuhi, dengan kriteria hasil : Berat
badan normal sesuai dengan tinggi badan, Nilai lab dalam batas normal : Hb, albumin,
elektrolit dan kadar glukosa darah, Tidak ada tanda-tanda malnutrisi.
NOC: Level gula darah, Pengetahuan (Pengobatan, diit, aktivitas, manajemen DM)
NIC: Manajemen nutrisi
Intervensi Keperawatan:
Mandiri
a. Jelaskan kepada pasien tujuan berat badan ideal serta persyaratan gizi harian.
R : Memberikan dasar perbandingan untuk efektivitas terapi.
b. Kontrak dengan pasien mengenai komitmen terhadap program terapi dan
memenuhi kebutuhan diet khusus.
R : Ketika pasien setuju untuk kontrak, keberhasilan individu akan ditingkatkan.
c. Membuat menu selektif, dan memungkinkan pasien untuk mengontrol pilihan
sebanyak mungkin.
R : Pasien yang mendapatkan kepercayaan diri dan merasa mengendalikan
lingkungan lebih mungkin untuk makan makanan yang disukai.
d. Waspada terhadap pilihan makanan rendah kalori dan minuman.
R : Pasien akan mencoba dan berusaha keras untuk menghindari makanan yang
berlebihan kalori.
e. Pertahankan jadwal penimbangan rutin, seperti Senin dan Jumat sebelum sarapan,
dan hasil grafik.
R : Memberikan catatan yang sedang berlangsung akurat dari penurunan berat
badan atau kelebihan berat badan. Juga mengurangi obsesi perubahan berat
badan.
f. Memonitor program latihan dan menetapkan batas kegiatan fisik.
R : Olahraga ringan membantu dalam menjaga otot dan mengurangi depresi;
Namun, pasien dapat melaksanakan berlebihan untuk membakar kalori.
Kolaborasi
g. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam memberikan terapi nutrisi sesuai program diit
DM.
R : Kesembuhan dari masalah mendasar tidak bisa terjadi tanpa status gizi
ditingkatkan melalui pengaturan diit pasien sesuai kebutuhan. Sehingga
tidak memberikan dampak yang lebih buruk.
h. Berikan makan yang terpilih (sudah di konsultasikan dengan ahli gizi).
R : Membantu dalam proses pengaturan pola diit serta menekan penigkatan GDS.
i. Hindari memberikan obat pencahar.
R: Efek penggunaan obat pencahar dapat menyebabkan tubuh kehilangan
makanan atau kalori.
k. Ajarkan pasien memeriksa kaki setiap hari dan melaporkan jika ada temuan yang
tidak normal (kerusakan kulit, peningkatan suhu dibanding dengan kaki yang
lain, adanya pus dan berbau).
R : Seluruh permukaan kulit harus di periksa sehingga jika ada kerusakan cepat
ditangani.
l. Ajarkan pasien memeriksa sepatu setiap hari.
R : Sepatu melindungi dari luka pada kaki, pemeriksaan sepatu melihat adanya
kerusakan akibat benda tajam
m. Ajarkan pasien memilih sepatu dengan benar dan menggunakannya.
R : Pemilihan sepatu yang pas menghindari terjadinya luka
n. Instruksikan pasien menggunakan kaus kaki yang lembut dan menyerap keringat.
R : Kaki yang basah menjadi lokasi biakkan kuman yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Alice C. Murr., M. E. (2014). Nursing care plans : guidelines for individualizing client
care across the life spanEdition 9. Philadelphia: F. A. Davis Company.
American Diabetes Association. (2015). Diabetes Mellitus. USA.
Gulanick, M. &. (2014). Nursing care plans: Diagnoses, interventions, and outcomes
(8th ed.). Philadelphia: Elsevier.
Hinkle, J. L. (2014). Bruner and Suddarth' s textbook of medical surgical nursing .
China : Lippincott William & Wilkins.
Kathryn L. McCance, S. E. (2014). Pathophysiology: the biologic basis for disease in
adults and children. Seventh edition. St. Louis: Elsevier.
LeMone P., B. K. (2014). Medicalsurgical nursing: critical thinking for person-centred
care. 2nd ed. Frenchs Forest: Pearson Education.