Professional Documents
Culture Documents
Tasikmalaya beralih ke halaman ini. Untuk Kabupaten yang bernama-sama, lihat pula Kabupaten
Tasikmalaya. Untuk kegunaan lain dari Tasikmalaya, lihat Tasikmalaya (disambiguasi).
Tasikmalaya
Kota
Logo
Tasikmalaya
Letak kota Tasikmalaya di Indonesia
Koordinat:
71955,93LU 1081330,26BT
Negara
Indonesia
Provinsi
Jawa Barat
Hari jadi
21 Juni 2001
Pemerintahan
Walikota
Wakil Walikota
Area
Total
Populasi (2013)
Total
697.550 jiwa[1]
Zona waktu
WIB (UTC+7)
Kode wilayah
+62 265
Situs web
www.tasikmalayakota.go.id
Kota Tasikmalaya adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Sang Mutiara dari Priangan Timur sebutan lain bagi kota ini, seiring dengan perkembangan kota ini.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Sejarah
2 Pemerintahan
3 Batas wilayah
4 Pendidikan
5 Perekonomian
6 Pariwisata
o
6.1 Kuliner
7 Perhubungan
8 Olahraga
9 Tokoh
10 Referensi
11 Pranala luar
Sejarah berdirinya Kota Tasikmalaya sebagai daerah otonomi tidak terlepas dari sejarah
berdirinya kabupaten Tasikmalayasebagai daerah kabupaten induknya. Sebelumnya, kota ini
merupakan ibukota dari kabupaten Tasikmalaya, kemudian meningkat statusnya menjadi kota
administratif tahun 1976, pada waktu A. Bunyamin menjabat sebagai Bupati Tasikmalaya, dan
kemudian menjadi pemerintahan kota yang mandiri pada masa Pemerintahan Kabupaten
Tasikmalaya dipimpin oleh bupatinya saat itu H. Suljana W.H.
Sang Mutiara dari Priangan Timur itulah julukan bagi kota Tasikmalaya. Kota Tasikmalaya adalah
salah satu kota di Provinsi Jawa Barat. Kota ini terletak pada 108 08 38 108 24 02 BT dan 7
10 7 26 32 LS di bagian Tenggara wilayah Propinsi Jawa Barat. Kota ini dahulu adalah sebuah
kabupaten, namun seiring dengan perkembangan, maka terbentuklah 2 buah bentuk pemerintahan
yaitu Pemerintahan Kabupaten dan Pemerintahan Kota Tasikmalaya.
Tonggak sejarah lahirnya kota Tasikmalaya, mulai di gulirkan ketika Kabupaten Tasikmalaya di
pimpin oleh A. Bunyamin, Bupati Tasikmalaya periode tahun 1976 1981. Pada saat itu melalui
peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1976 diresmikanlah Kota Administratif Tasikmalaya oleh
Menteri Dalam Negeri yang pada waktu itu dijabat oleh H. Amir Machmud. Walikota Administratif
pertama adalah Drs. H. Oman Roosman, yang dilantik oleh Gubernur Jawa barat, H. Aang Kunaefi
Pada awal pembentukannya, wilayah kota Administratif Tasikmalaya meliputi 3 Kecamatan yaitu
Cipedes, Cihideung dan Tawang dengan jumlah desa sebanyak 13 desa.
Kemudian pada tahun 2001, dirintislah pembentukan Pemerintah Kota Tasikmalaya oleh Bupati
Tasikmalaya, Kol. Inf. H. SuIjana Wirata Hadisubrata (1996 2001), dengan membentuk sebuah
Tim Sukses Pembentukan Pemerintah Kota Tasikmalaya yang diketuai oleh H. Yeng Ds.
Partawinata SH. Melalui proses panjang akhirnya dibawah pimpinan Bupati Drs. Tatang Farhanul
Hakim, pada tanggal 17 Oktober 2001 melalui Undang-undang Nomor 10 Tahun 2001,
Pembentukan pemerintahan Kota Tasikmalaya sebagai pemerintahan daerah otonom ditetapkan
oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden RI di Jakarta bersama-sama dengan kota
Lhoksumawe, Langsa, Padangsidempuan, Prabumulih, Lubuk Linggau, Pager Alam, Tanjung
Pinang, Cimahi, Batu, Sikawang dan Bau-bau. Selanjutnya pada tanggal 18 Oktober 2001
pelantikan Drs. H. Wahyu Suradiharja sebagai Pejabat Walikota Tasikmalaya oleh Gubernur Jawa
Barat dilaksanakan di Gedung Sate Bandung.
Melalui Surat Keputusan No. 133 Tahun 2001, tanggal 13 Desember 2001 Komisi Pemilihan Umum
membentuk Panitia Pengisian Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Kota Tasikmalaya (PPKDPRD), selanjutnya pengangkatan anggota DPRD Kota Tasikmalaya disahkan melalui Keputusan
Gubernur Jawa Barat, No. 171/Kep.380/Dekon/2002, tanggal 26 April 2002, dan pada tanggal 30
April 2002 keanggotaan DPRD Kota Tasikmalaya pertama diresmikan. Kemudian pada tanggal 14
November 2002, Drs. H. Bubun Bunyamin dilantik sebagai Walikota Tasikmalaya, sebagai hasil dari
tahapan proses pemilihan yang dilaksanakan oleh legislatif.
Sesuai Undang-Undang No. 10 Tahun 2001 bahwa wilayah Kota Tasikmalaya terdiri dari 8
Kecamatan dengan jumlah Kelurahan sebanyak 15 dan Desa sebanyak 54, tetapi dalam
perjalanannya melalui Perda No. 30 Tahun 2003 tentang perubahan status Desa menjadi Kelurahan,
desa-desa dilingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya berubah statusnya menjadi Kelurahan, oleh
karena itu maka jumlah kelurahan menjadi sebanyak 69 kelurahan, sedangkan untuk kecamatan
bertambah menjadi 10 kecamatan, yang antara lain :
Kecamatan Tawang
Kecamatan Cihideung
Kecamatan Cipedes
Kecamatan Indihiang
Kecamatan Kawalu
Kecamatan Cibeureum
Kecamatan Mangkubumi
Kecamatan Tamansari
Kecamatan Purbaratu
Kecamatan Bungursari
Selatan
Kabupaten Tasikmalaya
Barat
Kabupaten Tasikmalaya
Timur
Kota Tasikmalaya merupakan pusat pendidikan ketiga terbesar di Jawa Barat setelah Bandung dan
Bogor, hal ini dibuktikan oleh banyaknya institusi pendidikan yang berada di kota ini seperti
Politeknik Kesehatan Tasikmalaya, Cabang UPI Bandungyang berada di Tasikmalaya, BSI
Tasikmalaya,belasan bahkan puluhan universitas swasta, dan Universitas Negeri Siliwangi yang
merupakan Universitas terbesar di wilayah priangan timur dan selatan. Universitas Siliwangi atau
yang biasa dikenal Unsil ini merupakan universitas pilihan yang menjadi prioritas[.] Hal ini
membuktikan bahwa rekam jejak universitas ini sangat bagus dan tidak dapat dipandang sebelah
mata.
Tasikmalaya dikenal sebagai Kota Santri, khususnya di era sebelum 1980-an karena hampir di
seluruh di wilayah ini tersebar pondok pesantren yang mengajarkan agama Islam, baik pondok
besar maupun kecil, bahkan melahirkan tokoh perjuangan nasional di antaranya adalah Zainal
Mustafa.
Berikut ini nama Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta :
STAIN Tasikmalaya
STAINU Tasikmalaya
STISIP Tasikmalaya
Politeknik Triguna
LP3I Tasikmalaya
STIMIK Tasikmalaya
Hampir 70%, pusat bisnis, pusat perdagangan dan jasa, dan pusat industri di priangan timur dan
selatan berada di kota Ini. Priangan Timur dan selatan yakni membentang dari Kota Banjar di ujung
timur jawa barat, Kabupaten Ciamis, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Garut,
Kabupaten Sumedang, Kabupaten Cianjur, Kabupaten dan Kota Sukabumi di ujung barat jawa
barat, Wilayah priangan timur dan selatan ini mencapai 40% total keseluruhan wilayah Jawa Barat,
itu artinya sepertiga lebih dari pusat perekonomian yang ada di Jawa Barat berada di Kota ini. Oleh
karena itu, sangat cocok bagi para investor baik itu bidang perhotelan, sarana dan prasarana, pusat
perbelanjaan untuk menanamkan modalnya di kota priangan timur ini. Kota Tasikmalaya membuka
peluang yang sebesar - besarnya bagi para investor untuk berinvestasi di kota ini. Kota Tasikmalaya
sendiri berpenduduk sekitar 700 ribuan, sehingga sangat potensial untuk dijadikan pangsa pasar
investasi.
Kota Tasikmalaya terletak di jalur utama selatan Pulau Jawa di wilayah provinsi Jawa Barat. Kota ini
juga memiliki perkembangan yang lebih baik dibandingkan kota-kota besar lainnya yang cenderung
stagnan atau jalan di tempat tanpa ada pembangunan yang berarti atau signifikan. Oleh karena itu,
para investor baik itu investor lokal maupun asing yang akan menanamkan modalnya perlu melirik
kota ini sebagai salah satu kota yang sangat potensial dan strategis untuk mengembangkan usaha.
Bagi para investor lokal yang akan melakukan ekspansi atau perluasan cabang dapat menjadikan
kota ini sebagai salah satu pilihan terbaik. Bagi investor asing yang akan menanamkan modalnya di
Indonesia, kota ini dapat dijadikan basis usaha baru. Di Indonesia, kawasan potensial saat ini harus
dikembangkan ke daerah-daerah sehingga pembangunan dapat lebih merata, saat ini kawasan
industri hanya terpusat di Jabodetabek, Surabaya, Semarang dan Bandung, hal ini dapat
menyebabkan kawasan tersebut menjadi jenuh dan tidak terkendali. Oleh karena itu, Kota ini
dengan tangan terbuka membuka kesempatan yang sangat besar bagi para investor untuk
menanamkan modalnya di kota ini. Bidang-bidang yang sangat potensial di kota ini diantaranya
adalah bidang perhotelan, perbankan, pusat perbelanjaan baru, pusat pendidikan, pusat wisata
belanja dan pusat industri. Sebagai kota besar yang berkembang pesat dan kota yang memiliki
segudang potensi alam, pusat belanja dan oleh-oleh, pusat budaya maupun seni, sebagai tempat
perhelatan acara-acara akbar seperti festival, kejuaraan nasional, pusat kuliner, dan tujuan
pendidikan utama, kota ini masih minim jumlah hotel yang representatif dibandingkan kota-kota
besar lainnya, oleh karena itu bidang perhotelan sangat cocok untuk dikembangkan di kota ini. Kota
Tasikmalaya masih membutuhkan banyak jumlah hotel baru untuk lebih memajukan geliat ekonomi
di kota ini.
Tasikmalaya memiliki berbagai potensi yang belum dikembangkan secara maksimal misalnya
industri bordir yang sudah mendunia, tetapi sekarang pemerintah kota mulai membuat suatu tempat
pameran bordir untuk para pengrajin Tasik, yang berlokasi di Kawalu.
Saat ini, Kota Tasikmalaya tengah gencar-gencarnya mengadakan berbagai macam festival
berskala nasional maupun internasional seperti Tasik Festival (TAFFEST), Tasik Open 2010 dalam
bidang olahraga tingkat nasional, Festival Kuliner Tasikmalaya, Tasikmalaya Craft and Culture
Festival, dan festival-festival lainnya yang rutin diadakan tiap tahun di kota ini. Hal ini membuat
perekonomian di Kota Tasikmalaya benar-benar menggeliat dan maju, karena banyaknya
antusiasme para pengunjung dari seluruh Indonesia yang hendak menyaksikan langsung
kemeriahan festival-festival tersebut. Tentunya festival-festival tersebut memperkenalkan
Tasikmalaya di mata Indonesia dan mancanegara serta mengangkat perekonomian warga
Tasikmalaya itu sendiri tentunya. Oleh karena itu juga, kini nama Tasikmalaya dikenal sebagai kota
modern yang menjunjung tinggi kearifan budaya lokal, budaya Sunda khas Tasikmalaya.
Kota Tasikmalaya memiliki segudang potensi pariwisata, diantaranya adalah wisata alam, kerajinan,
wisata belanja, wisata religi, seni, budaya, UKM, dll. Dalam potensi UKM dan kerajinan masyarakat,
Kota dan Kabupaten Tasikmalaya memiliki jumlah UKM terbesar setelah Bandung Raya (Kota
Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat) di Jawa Barat. Kota ini
memiliki segudang kerajinan beraneka bentuk dan rupa yang mampu menyerap ribuan tenaga kerja.
Dengan banyaknya UKM yang tersebar di kota ini, Kota Tasikmalaya disebut juga sebagai Kota
UKM. Kerajinan khas Tasikmalaya antara lain adalah Bordir Tasikmalaya yang telah mendunia,
Payung Geulis yang telah menjadi ikon Jawa Barat, Kelom Geulis, sandal tradisional asli buatan
bangsa Indonesia, batik Tasikmalaya yang tidak kalah dari batik-batik lainnya di Pulau Jawa dengan
ciri khasnya, dan kerajinankerajinan lainnya. Kota ini memiliki panorama alam seperti Situ Gede,
Gunung Galunggung, Cipatujah, dan objek wisata lainnya ditata menjadi objek wisata alam yang
menawan, sehingga sangat potensial dijadikan sebagai kota tujuan wisata di Indonesia.
Kota Tasikmalaya berada persis di tengah-tengah jantung bumi Priangan Timur dan Selatan, diapit
oleh Ciamis dengan objek wisata Pangandaran-nya yang telah melegenda, Sumedang dengan
objek wisata museum yang menyimpan sejarah perkembangan bumi priangan, dan Garut dengan
objek wisata Cipanas-nya yang tersohor. Dengan Posisi Kota Tasikmalaya yang sangat strategis
tersebut menjadikan kota ini sebagai Pusat MICE terbesar di Jawa Barat setelah Kota Bandung
dan Kota Bogor. Banyak para pelaku tujuan bisnis, wisata, industri, pendidikan, dan lain-lain
menjadikan Kota Tasikmalaya sebagai tempat yang tepat untuk memulai aktivitasnya dan
dijadikan base camp dari seluruh penjuru Pulau Jawa yang hendak ke Bumi Priangan.
ini disajikan dengan nasi hangat dengan sambal goang, sayuran lalaban, tahu-tempe dan ayam
goreng atau ikan asin. Kini, tutug oncom tersedia dalam bentuk kemasan abon tutug oncom, dan
yang paling terkenal adalah Abon Tutug Oncom "Waroeng Nadya" buatan Ibu Yani yang dapat dibeli
di toko oleh-oleh di Tasikmalaya.
Pusat jajanan dan oleh-oleh tersebar di Jalan Sutisna Senjaya Rammona, RE Martadinata Raja
Sale, Toko Roti Unyil Simpang Lima, Lintang Leuwianyar, Supermarket Samudera HZ Mustofa &
Asia Cihideung dan Supermarket Asia Plaza, Toko Segar Singaparna, Kurnia Toserba Cikoneng.
Gramedia, Tasikmalaya
Asia Plaza
Mayasari Plaza
Yogya Tasik HZ
Samudra Toserba HZ
Samudra 1 HZ
Kota Tasikmalaya terletak di jalur selatan Jawa Barat, Kota Tasikmalaya juga memiliki terminal bus
Tipe A, yang merupakan salah satu terminal bus terbesar di Jawa Barat. Jalan Zaenal Mustafa atau
HZ adalah jalan utama dan menjadi KM 0 ( Kilometer 0) Kota Tasikmalaya dan menjadi sentra
perekonomian di kota ini.