Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH:
NAMA
: DEVY ARENTIKA
NIM
: 722406S11330
LANDASAN TEORI
LETAK SUNGSANG
A. PENGERTIAN
Kehamilan pada bayi dengan presentasi bokong (sungsang) dimana bayi letaknya
sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri, sedangkan
bokong merupakan bagian terbawah didaerah pintu atas panggul atau simfisis
(Prof. Dr. Ida Bagus Gede Manuaba, SPOG, 1998)
B. DIAGNOSIS
Pada pemeriksaan luar, dibagian bawah uterus tidak dapat diraba bagian yang
keras dan bulat yakni kepala teraba difundus uteri. Denyut jantung janin pada
umumnya ditemukan lebih tinggi atau setinggi umbilikus. Apabila diagnosis
letak sungsang dengan pemeriksaan luar tidak dapat dibuatnya misalnya karena
dinding perut yang tebal. Uterus mudah berkontraksi atau banyaknya air ketuban
maka diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan dalam. Apabila masih ada
keraguan, harus dipertimbangkan untuk melakukan ultrasonik atau M.R.L setelah
ketuban pecah.
Dapat diraba lebih jelas adanya bokong yang ditandai dengan adanya sakrum,
kedua tuber ossis iskii dan anus. Bila dapat diraba kaki, maka harus dibedakan
dengan tangan pada kaki terdapat tumit. Sedangkan pada tangan ditemukan ibu
jari yang letakknya tidak sejajar dengan jari lainnya dan panjang jari kurang lenih
sama dengan telapak tangan (Harry Oxorm & William R Forte :1996)
C. ETIOLOGI
Faktor-faktor presentasi bokong meliputi prematuritas, air ketuban yang
berlebihan. Kehamilan ganda, plasenta previa, panggul sempit, fibra, myoma,
hydrocepalus dan janin besar. Banyak yang diketahui sebabnya, ada presentasi
bokong membakal. Beberapa ibu melahirkan bayinya semua dengan presentasi
bokong menunjukkan bahwa bentuk panggulnya adalah sedemikian rupa
Berdasarkan komposisi dari bokong dan kaki dapat ditentukan bentuk letak
sungsang sebagai berikut :
a. Letak Bokong Murni
1) Teraba bokong
2) Kedua kaki menjungkit ke atas sampai kepala bayi
3) Kedua kaki bertindak sebagai spalk
b. Letak Bokong kaki Sempurna
1) Teraba bokong
2) Kedua kaki berada disamping bokong
c. Letak Bokong tak sempurna
1) Teraba bokong
2) Disamping bokong teraba satu kaki
d. Letak kaki
1) Bila bagian terendah teraba salah satu dan atau kedua kaki atau lutut.
2) Dapat dibedakan letak kaki bila kaki terendah letak bila lutut terendah.
(Harry Oxorm & William R Forte: 1996)
E. MEKANISME PERSALINAN
Mekanisme persalinan letak sungsang berlangsung sebagai berikut:
1. Persalinan bokong
2. Persalinan bahu
3. Persalinan kepala
(prof. Dr. Ida Bagus Gede Manuaba, SPOG, 1998)
Bokong masuk pintu atas panggul dapat melintang atau miring mengikuti
jalan lahir dan melakukan putaran paksi dalam sehingga trochanter depan
berada dibawah simfisis. Dengan trochanter depan sebagai hipomoklion akan
lahir trochanter belakang dan selanjutnya seluruh bokong lahir untuk
melakukan putaran paksi dalam sehingga bahu depan berada dibawah simfisis.
Dengan bahu depan sebagai hipomoklion akan lahir bahu belakang bersama
dengan tangan belakang diikuti kelahiran bahu depan dan tangan depan.
Bersamaan dengan kelahiran bahu, kepala bayi memasuki jalan lahir dapat
melintang atau miring, serta melakukan putaran paksi dalam sehingga
suboksiput berada dibawah simfisis. Suboksiput menjadi hipomuklion,
berturut-turut akan lahir dagu, mulut, hidung, muka dan kepala seluruhnya.
Persalinan kepala mempunyai waktu terbatas sekitar 8 menit, setelah bokong
lahir. Melampaui batas 8 menit dapat menimbulkan kesakitan/kematian bayi.
ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU G1P0A0 HAMIL 31 MINGGU DENGAN LETAK SUNGSANG
DI BIDAN PRAKTEK SWASTA RAKHMAWATI, Am.Keb GAMBUT
PENGKAJIAN DATA
Hari/Tanggal : Senin, 13 Mei 2013
Jam
: 19.30 WITA
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama
Umur
Suku/Bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Istri
Suami
: Ny. S
Tn. F
: 24 tahun
28 tahun
: Banjar/Indonesia
Banjar/Indonesia
: Islam
Islam
: Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi
: IRT
Polri
: Jl. A. Yani km. 14.800, Komplek Sejahtera Mandiri, Gambut
2. Keluhan Utama
Penyuluhan
Umur Kehamilan
Trimester III
Frekuensi
Tempat
Masalah
Imunisasi
Obat-obatan
: BPS
Penyuluhan
: Tidak ada
: TT I dan TT II
: Etabion 1x1 (untuk tambah darah)
Vit.C 1x1 (untuk daya tahan tubuh dan penyerapan
zat besi)
Kalk 1x1 (untuk kalsium dan tulang janin)
: Minum obat-obatan yang diberikan secara teratur,
minum tablet tambah darah (etabion) 1x1 aewaktu
mau tidur malam dengan air putih atau air jeruk agar
Umur Kehamilan
d. Pola eliminasi
BAB
Frekuensi
: 1 kali sehari
Warna
: Kuning kecoklatan
Konsistensi : Lembek
Masalah
: Tidak ada
BAK
Frekuensi
: 5-6 kali sehari
Warna
: Kuning jernih
Bau
: Amoniak
Masalah
: Tidak ada
e. Pola tidur dan istirahat
Tidur siang hari
: 2jam (jam 13.30-15.30 WITA)
Tidur malam hari
: 8jam (jam 21.00-05.00 WITA)
8. Data Psikologis
1) Respon ibu
Ibu merasa sangat bahagia dengan kehamilannya sekarang
2) Respon suami dan keluarga
Suami dan keluarga sangat bahagia dengan adanya kehamilan ibu dan
berharap ibu dan bayinya sehat
3) Pengambilan keputusan
: Baik
: Composmentris
: 38 kg
: 45 kg
: 150 cm
: 24 cm
: 90/60 mmHg
: 84 kali/menit
: 24 kali/menit
: 36,6oC
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Rambut
Muka
Mata
Hidung
Mulut
Telinga
Leher
Mammae
Abdomen
Genetalia
: Tidak dilakukan.
Ekstremitas : Jari lengkap, kuku jari tidak sianosis, tidak odema dan
tidak ada varises.
b. Palpasi
Leher
Dada
Abdomen
Leopold I
: TFU 2 jari atas pusat (27 cm), teraba keras, bulat dan
Leopold II
Leopold III
Leopold IV
TBJ
c. Auskultasi
Abdomen
panggul ).
: ( 27- 12 ) x 155 = 2325 gram
d. Perkusi
Refleks patella : Tidak dilakukan.
Nyeri ginjal
: Tidak dilakukan.
e. Pemeriksaan Panggul
Tidak dilakukan
f. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
C. ASSESMENT
Ibu G1P0A0 hamil 31 minggu janin tunggal hidup intra uterine dengan letak
sungsang.
D. PLANNING
1. Menjalin hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dengan bersikap ramah
dan sopan serta menjaga privasi ibu dengan menutup tirai pada saat melakukan
pemeriksaan.
Hubungan saling percaya antara ibu dan bidan sudah terjalin dengan baik.
2. Melakukan anamnesa pada ibu dan menanyakan keluhan yang dirasakan oleh ibu
dengan ramah dan sopan serta menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh
ibu.
Anamnesa telah dilakukan dan keluhan ibu sudah diketahui.
3. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu, yaitu ;
Tekanan dara
: 90/60 mmHg
Nadi
: 84 kali/menit
Respirasi : 24 kali/menit
Suhu
: 36,6C
DJJ
: 144 kali/menit
TFU
: TFU 2 jari diats pusat (27cm), bagian terbawah janin teraba bokong.
Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan dan ibu berjanji makan makanan yang
bergizi serta mengurangi pola aktivitas yang berat dan ibu mengetahui bahwa
janinnya dalam keadaan letak sungsang.
4. Menjelaskan pada ibu mengenai letak sungsang yang terjadi pada bayinya. Letak
sungsang merupakan letak membujur dengan kepala janin berada diatas sebab
terjadinya letak sungsang yaitu; panggul sempit, terdapat lilitan tali pusat atau tali
pusat pendek, kelainan bentuk rahim, kehamilan letak ganda, serta menjelaskan
pada ibu tentang perubahan yang umumnya terjadi pada ibu dengan letak
sungsang, yaitu rasa sesak pada perut bagian atas karena adanya tekanan kepala
bayi.
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
5. Menganjurkan ibu untuk melakukan posisi menungging seperti orang sujud
(posisi knee-chest) dengan dada menyentuh lantai 3-4 kali selama 15 menit setiap
pagi setelah ibu tidur untuk mengembalikan posisi janin, yaitu kepala berada
dibagian terbawah, dan alasan dilakukan pagi hari adalah karena pada pagi hari
lambung ibu masih dalam keadaan kosong sehingga tidak membuat ibu merasa
cepat lelah.
Ibu mengerti dan akan melakukan semua anjuran yang diberikan.
6. Menjelaskan kepada ibu bahwa sesak nafas yang dirasakannya itu selain karena
posisi ibu yang sungsang sehingga kepala janin menekan bagian atas juga
dikarenakan usia kehamilan ibu yang semakin membesar sehingga menekan
saluran pernafasan ibu, dan menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
bergizi yang diperlukan umtuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, misalnya;
sayuran hijau yang banyak mengandung zat besi dan vitamin, serta lauk yang
banyak mengandung protein seperti ikan, telur, daging, tahu, tempe untuk
membantu penyerapan zat besi.
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan akan melakukan anjuran yang
diberikan.
7. Memberitahukan kepada ibu agar tidak melakukan pemijatan pada perutnya
karena bisa menyebabkan terjadinya lilitan tali pusat pada bayi yang akan
mempersulit pada proses persalinan dan plasenta juga bisa lepas dari rahim.
Ibu mengerti dan berjanji tidak akan melakukan pemijatan pada perutnya.
8. Menganjurkan ibu untuk tidak memakai pakaian yang terlalu ketat, karena akan
membuat dirinya semakin sesak nafas dan tidak memakai sepatu atau sendal yang
haknya tinggi karena akan menyebabkan varises dan membuat ibu merasa tidak
nyaman.
Ibu mengerti dan akan melakukan anjuran yang diberikan.
9. Menganjurkan ibu untuk tidak sering berdiri terlalu lama dan pada saat duduk
agar kaki ibu berada sejajar dengan tubuh untuk mencegah terjadinya bengkak
pada kaki.
Ibu mengerti dan akan melakukan anjuran yang diberikan.
10. Menganjurkan ibu untuk bangun dari tempat tidur dengan miring terlebih dahulu
dan menghindari gerakan yang mendadak agar tidak merasa pusing dan
penekanan pada perut ibu.
Ibu mengerti dan akan melakukan anjuran yang diberikan.
11. Menganjurkan ibu untuk beristirahat yang cukup dan tidak bekerja terlalu berat
karena bisa membuat ibu cepat lelah.
Ibu mengerti dan akan melakukan anjuran yang diberikan.
12. Memberikan obat-obatan untuk kesehatan ibu dan kandungannya:
Etabion : 1x1 tablet (untuk tambah darah)
Kalk
: 1x1 tablet (untuk kalsium dan tulang janin)
Vit.C
: 1x1 tablet (untuk daya tahan tubuh dan penyerapan zat besi)
Pemberian obat-obatan telah dilakukan dan ibu berjanji akan meminum obat
secara rutin.
13. Memberiakan dukungan kepada ibu untuk melakukan semua yang dianjurkan
agar posisi bayi bisa kemabali normal sehingga ibu dapat melahirkan secara
normal.
Ibu berjanji akan melakukan semua anjuran yang diberikan secara rutin.
14. Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 1 minggu lagi (tanggal 20-05-2013) untuk
memantau posisi janin, sudah kembali keposisi normal yaitu kepala berada
dibagian bawah.
Ibu mengerti dan akan melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi (tanggal 20-052013).
15. Melakukan pendokumentasian dengan metode SOAP.
Pendokumentasian dengan metode SOAP sudah dilakukan.