You are on page 1of 9

GAYA

Di dalam ilmu fisika, gaya merupakan apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda bermassa
mengalami percepatan. Gaya memiliki besar dan arah, sehingga merupakan besaran vektor.
Satuan SI yang digunakan untuk mengukur gaya adalah Newton (dilambangkan dengan N).
Berdasarkan Hukum kedua Newton, sebuah benda dengan massa konstan akan dipercepat
sebanding dengan gaya netto yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya.
Pengaruh Gaya
Pengaruh gaya pada benda antaralain sebagai berikut.
Menyebabkan perubahan kecepatan gerak benda.
Menyebabkan benda diam menjadi bergerak dan sebaliknya.
Mengubah arah gerak benda.
Mengubah bentuk suatu benda.
Klasifikasi Gaya
Gaya dapat diklasifikasikan menjadi dua, Yaitu:
Gaya sentuh adalah gaya yang bekerja pada suatu benda dengan melalui sentuhan pada
permukaan benda tersebut. Contoh gaya sentuh antara lain seorang anak yang mendorong meja
(gaya gesek), seorang ibu yang mengangkat barang belanjaannya (gaya otot), seorang anak yang
mengayuh sepeda (gaya otot), dan pemain basket yang melempar bola basket(gaya otot).
Gaya tak sentuh dapat didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada benda tanpa
menyentuh benda tersebut. Contoh buah mangga yang jatuh dari tangkainya pernahkah kamu
mengamati besi yang ditarik magnet.
Jenis- jenis gaya
Gaya otot, gaya gesek, gaya pegas, gaya gravitasi bumi, gaya listrik, gaya magnet. Gaya
dapat diukur dengan menggunakan neraca pegas atau dinamometer. Satuan gaya dalam SI adalah
newton (disingkat N). Satuan ini dipakai untuk menghormati tokoh Fisika Sir Isaac Newton.
Gaya Gesekan. Gaya gesekan adalah gaya yang ditimbulkan oleh dua buah benda yang
saling bergesekan. Gaya gesekan selalu memiliki arah yang berlawanan dengan arah gerak
benda. Gaya gesek ada dua macam, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Gaya gesek
statis terjadi pada benda diam atau akan bergerak dan gaya kinetis terjadi pada benda bergerak.
Contohnya: gaya gesek pada roda ban sepeda dengan jalan, gaya gesek sepatu pada lantai, gaya
gesek pada roda gear. Gaya gesek yang menguntungkan dan merugikan Menguntungkan
contohnya: dapat berjalan di atas tanah dengan nyaman, ban mobil dengan jalanan, rem
kendaraan. Merugikan: mesin motor/ mobil dapat menimbulkan panas yang berlebihan apabila
menmpuh jarak tertentu, gesekan antara ban mobil denagn jalan mnyebabkan aus, air laut dan
kapal menyebabkan dapat menghambat kapal laut.

Rumus-Rumus Gaya
Rumus-rumus gaya normal di dalam pelajaran fisika secara umum adalah sebagai berikut :
Rumus Gaya Normal Pada Lantai Datar (N)
N = W = m. g

Keterangan :
N = Gaya Normal
W = Gaya Berat
m = massa benda
g = gravitasi bumi
Rumus Gaya Pada Lantai Datar Bersudut
Fx = F cos
Fy = F sin
N = W F cos
Keterangan :
Fx = Gaya terhadap sumbu x (horizontal)
Fy = Gaya terhadap sumbu y (vertikal)
= Besarnya Sudut Lantai
Rumus Gaya Normal Pada Bidang Miring
N = W cos
Gaya Gesek Statis dan Kinetis
F statis = Ms . N
F kinetis = Mk . N

Keterangan :
Fs = Gaya Gesek Statis
Fk = Gaya Gesek Kinetis
Ms = Koefisien statis
Mk = Koefisien Kinetis

DAYA

Daya dalam fisika adalah laju energi yang dihantarkan atau kerja yang dilakukan
per satuanwaktu. Daya dilambangkan dengan S. Mengikuti definisi ini daya dapat dirumuskan
sebagai:

Keterangan :

S adalah daya
W adalah usaha

t adalah waktu
Daya rata-rata (sering disebut sebagai "daya" saja bila konteksnya jelas) adalah kerja rata-rata
atau energi yang dihantarkan per satuan waktu. Daya sesaat adalah limit daya rata-rata ketika
selang waktu t mendekati nol.

Bila laju transfer energi atau kerja tetap, rumus di atas dapat disederhanakan menjadi:

di mana W, E adalah kerja yang dilakukan, atau energi yang dihantarkan, dalam waktu t(biasanya
diukur dalam satuan detik).
Satuan daya dalam SI adalah watt.

HUKUM OHM
Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu dialiri
electron bebas secara terus menerus. Aliran yang terus-menerus ini yang disebut dengan arus,
dan sering juga disebut dengan aliran, sama halnya dengan air yang mengalir pada sebuah pipa.
Tenaga (the force) yang mendorong electron agar bisa mengalir dalam sebauh rangkaian
dinamakan tegangan. Tegangan adalah sebenarnya nilai dari potensial energi antara dua titik.
Ketika kita berbicara mengenai jumlah tegangan pada sebuah rangkaian, maka kita akan
ditujukan pada berapa besar energi potensial yang ada untuk menggerakkan electron pada titik
satu dengan titik yang lainnya. Tanpa kedua titik tersebut istilah dari tegangan tersebut tidak ada
artinya.
Elektron bebas cenderung bergerak melewati konduktor dengan beberapa derajat
pergesekan, atau bergerak berlawanan. Gerak berlawanan ini yang biasanya disebut dengan
hambatan. Besarnya arus didalam rangkaian adalah jumlah dari energi yang ada untuk
mendorong electron, dan juga jumlah dari hambatan dalam sebuah rangkaian untuk menghambat

lajunya arus. Sama halnya dengan tegangan hambatan ada jumlah relative antara dua titik. Dalam
hal ini, banyaknya tegangan dan hambatan sering digunakan untuk menyatakan antara atau
melewati titik pada suatu titik.
Untuk menemukan arti dari ketetapan dari persamaan dalam rangkaian ini, kita perlu
menentukan sebuah nilai layaknya kita menentukan nilai masa, isi, panjang dan bentuk lain dari
persamaan fisika. Standard yang digunakan pada persamaan tersebut adalah arus listrik, tegangan
,dan hambatan.
Symbol yang digunakan adalah standar alphabet yang digunakan pada persamaan aljabar.
Standar ini digunakan pada disiplin ilmu fisika dan teknik, dan dikenali secara internasional.
Setiap unit ukuran ini dinamakan berdasarkan nama penemu listrik. Amp dari orang perancis
Andre M. Ampere, volt dari seorang Italia Alessandro Volta, dan ohm dari orang german Georg
Simon ohm.
Simbol matematika dari setiap satuan sebagai berikut R untuk resistance (Hambatan),
V untuk voltage (tegangan), dan I untuk intensity (arus), standard symbol yang lain dari tegangan
adalah E atau Electromotive force. Simbol V dan E dapat dipertukarkan untuk beberapa hal,
walaupun beberapa tulisan menggunakan E untuk menandakan sebuah tegangan yang mengalir
pada sebuah sumber ( seperti baterai dan generator) dan V bersifat lebih umum.
Salah satu dasar dalam perhitungan elektro, yang sering dibahas mengenai satuan
couloumb, dimana ini adalah besarnya energi yang setara dengan electron pada keadaan tidak
stabil. Satu couloumb setara dengan 6.250.000.000.000.000.000. electron. Symbolnya ditandai
dengan Q dengan satuan couloumb. Ini yang menyebabkan electron mengalir, satu ampere sama
dengan 1 couloumb dari electron melewati satu titik pada satu detik. Pada kasus ini, besarnya
energi listrik yang bergerak melewati conductor (penghantar).
Sebelum kita mendefinisikan apa itu volt, kita harus mengetahui bagaimana mengukur
sebuah satuan yang kita ketahui sebagai energi potensial. Satuan energi secara umum adalah
joule dimana sama dengan besarnya work (usaha) yang ditimbulkan dari gaya sebesar 1 newton
yang digunakan untuk bergerak sejauh 1 meter (dalam satu arah). Dalam british unit, ini sama
halnya dengan kurang dari pound dari gaya yang dikeluarkan sejauh 1 foot. Masukkan ini
dalam suatu persamaan, sama halnya dengan I joule energi yang digunakan untuk mengangkat
berat pound setinggi 1 kaki dari tanah, atau menjatuhkan sesuatu dengan jarak 1 kaki
menggunakan parallel pulling dengan pound. Maka kesimpulannya, 1 volt sama dengan 1
joule energi potensial per 1 couloumb. Maka 9 volt baterai akan melepaskan energi sebesar 9
joule dalam setiap couloum dari electron yang bergerak pada sebuah rangkian.
Satuan dan symbol dari satuan elektro ini menjadi sangat penting diketahui ketika kita
mengeksplorasi hubungan antara mereka dalam sebuah rangkaian. Yang pertama dan mungkin
yang sangat penting hubungan antara tegangan, arus dan hambatan ini disebut hokum ohm.
Ditemukan oleh Georg Simon Ohm dan dipublikasikannya pada sebuah paper pada tahun 1827,
The Galvanic Circuit Investigated Mathematically. Prinsip ohm ini adalah besarnya arus listrik
yang mengalir melalui sebuah penghantar metal pada rangkaian, ohm menemukan sebuah
persamaan yang simple, menjelaskan bagaimana hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan
yang saling berhubungan.

HUKUM OHM

E=IR
I=E/R
R=I/E
Kesimpulan :
Tegangan dinyatakan dengan nilai volts disimbolkan dengan E atau V.
Arus dinyatakan dengan amps, dan diberi symbol I
Hambatan dinyatakan dengan ohms diberi symbol R
Hukum Ohm: E = IR ; I = E/R ; R = E/I
Besarnya daya pada suatu rangkaian dapat di hitung dengan :
P = V . I atau P = I2 . R atau P = V2/ R

Dimana :
P : daya, dalam satuan watt
V : tegangan dalam satuan volt
I : arus dalam satuan ampere
Contoh Soal Latihan:

Sebuah bangunan rumah tangga memakai lampu dengan tegangan pada instalansi lampu rumah
tangga tersebut adalah 220 Volt, dan arus yang mengalir pada lampu tersebut adalah 10 ampere,
berapakah hambatan pada lampu tersebut, hitunglah?
JAWAB :
dik :
V = 220 Volt
I = 10 Amper
Dit : hambatan.?
JAWAB
R = V/R
R = 220/10 = 22 ohm
Jadi hambatan yang mengalir adalah 22 ohm
Contoh Soal Latihan:
Didalam suatu rumah tinggal, terpasang sebuah lampu dengan tegangan 220 Volt, setelah di ukur dengan amper
meter arusnya adalah 2 ampere, hitunglah daya yang di serap lampu tersebut ?
JAWAB :

dik :
V = 220 Volt

I = 2 Amper
Dit : Daya.?
JAWAB
P = V.I
P = 220. 2 = 440 Watt

HUKUM KIRCHOFF
Hukum Kirchoff dibagi menjadi dua, yaitu :
Hukum Kirchoff I
Hukum Kirchoff I berbunyi jumlah aljabar dari arus yang menuju/ masuk dengan arus yang
meninggalkan/keluar pada satu titik sambungan/cabang sama dengan nol
Hal ini dapat digambarkan melalui Gambar 6 berikut ini.
Hukum tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
i = 0 i1 + i2 + i3 - i4 - i5 = 0

dimana:
Arus yang masuk (i1, i2, i3) diberi tanda positif.
Arus yang keluar (i4 dan i5) diberi tanda negatif

Gambar 6. Gambar yang Menjelaskan Hukum Kirchoff I


Hukum Kirchoff II
Hukum Kirchoff II ini berbunyi di dalam satu rangkaian listrik tertutup jumlah aljabar antara
sumber tegangan dengan kerugian-kerugian tegangan selalu sama dengan nol.
Dirumuskan :
V + IR = 0

Yang dimaksud dengan kerugian tegangan yaitu besarnya tegangan dari hasil kali antara
besarnya arus dengan hambatan yang dilalui.
Secara mudah untuk memahami rumus di atas (lihat Gambar 7), apabila tegangan V diberi tanda
positif, maka besarnya tegangan IR harus diberi tanda negatif. Sehingga : + V IR = 0

Gambar 7. Gambar Penjelasan Hukum Kirchoff II

Harus dipahami bahwa penggunaan hukum Kirchoff ini berlaku pada rangkaian tertutup. Jika
rangkaian listrik terdiri dari beberapa rangkaian tertutup, maka dalam analisanya dibuat
persamaan menurut rangkaian tertutup satu per satu. Untuk pemahaman diberikan ilustrasi
dengan gambar 8 berikut ini :

Gambar 8. Rangkaian Listrik dengan Beberapa Rangkaian Tertutup

Analisis menurut Hukum Kirchoff I, rangkaian ini mempunyai dua titik pertemuan yaitu titik C
dan F, maka pada titik ini berlaku
Titik C:
I1 I2 I3 = 0
Titik F
I2 + I 3 I1 = 0
Untuk memahami Hukum Kirchoff II, rangkaian di atas dapat dibuat tiga lingkaran tertutup
yaitu: I, II dan III.
Pada lingkaran I, yaitu lingkaran A B C F A:

terjadi V1 - I1R1 - I2R2 + V2 I1R5 = 0


Pada lingkaran II yaitu lingkaran F C D E - F
terjadi -V2 + I2R2 - I3R3 V3 - I3R4 = 0
Pada lingkaran III, yaitu A B C D E F A terjadi
V1 - I1R1 - I3R3 V3 - I3R4 I1R5 = 0
Untuk mempermudah penggunaan hukum Kirchoff perlu diketahui:
1. Dalam menentukan arah arus pada tiap cabang bebas tetapi harus diingat bahwa arah arus pada
tiap-tiap percabangan harus ada yang masuk dan keluar.
2. Tentukan arah tiap kelompok secara bebas (pada contoh di atas ada tiga). Sebaiknya semuanya
searah (seperti contoh di atas). Arah arus dari kelompok lingkaran digunakan sebagai dasar untuk
menberikan tanda positif atau negatif pada sumber tegangan (V) maupun rugi tegangan (IR)
dalam persamaan nantinya.
3. Setelah ditentukan arah arus kelompok, maka dibuat persamaan terhadap tiap kelompok, arah
arus listrik tiap cabang yang searah dengan arah arus yang menuju kutub sumber tegangan,
maka harga sumber tegangan tersebut positip. (lihat contoh untuk lingkaran I).
4. Bahwa arus listrik yang mengalir dalam satu cabang besarnya sama (pada contoh: arus yang
mengalir pada R3 dan R4 adalah sama yaitu I3).
5. Apabila nantinya setelah dihitung ternyata harga arus pada cabang tertentu berharga negatif, ini
menunjukkan bahwa arah arus yang ditentukan semula adalah salah, oleh karenanya perlu
dibalik.

HUKUM COULOMB
Hukum Coulomb di kemukakan oleh salahsatu ahli fisika yaitu Charles Coulomb. CharlesAugustin de Coulomb (14 Juni 1736 - 23 Agustus 1806) adalah seorang ilmuwan Perancis yang
diabadikan namanya untuk satuan listrik untuk menghormati penelitian penting yang telah
dilakukan oleh ilmuwan ini.
Bunyi Hukum Coulumb Fisika
Besarnya gaya tarik menarik atau tolak menolak antara dua muatan listrik sebanding dengan
besar masing-masing muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua muatan.
Rumus Hukum Coulomb
F = k Q1.Q2
F = besar gaya tarik menarik atau tolak - menolak yang disebut gaya Coulomb ( newton / N )
k = Tetapan atau konstanta pembanding = 9x109 Nm2 / C2
Q1, Q2 = Besar muatan listrik ( coulomb )

r = Jarak antar muatan ( meter )


Contoh Soal Hukum Coulomb
Tiga muatan titik terletak pada sumbu x; q1 = 25 nC terletak pada titik asal, q2 = -10 nC berada
pada x=2m, dan qo = 20 nC berada pada x = 3,5 m. Tentukan gaya total pada qo akibat q1 dan
q2.
Penyelesaian
Ketiga muatan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

F10 = k

9
= 9 10

F20 = k

= 9109

= 0,367 N
= - 0,799 N

F total = F10 + F20 = 0,367 N - 0,799 N = - 0,432 N

You might also like