Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Nia Rahma Kurnianda (NIM 1411600057)
JAKARTA
2015
Soal Latihan C.1. : Pilih Jawaban Yang Paling Tepat! (Hal 22-23)
1. Filosofi sistem mencakup tiga substansi utama, yaitu:
a. Penyelesaian masalah, holistik dan efektif
b. Pencapaian tujuan, holistik dan efisien
c. Pencapaian tujuan, holistik dan efektif
2. Tahapan dalam kajian yang menggunakan pendekatan sistem adalah:
a. Identifikasi dan analisis kebutuhan, perumusan tujuan, formulasi permasalahan,
identifikasi sistem dan pemodelan untuk perumusan alternatif solusi
b. Identifikasi dan analisis kebutuhan, perumusan masalah, analisa sistem dan
pencarian solusi
c. Formulasi permasalahan, perumusan tujuan, perumusan alternatif solusi
3. Berdasarkan kejelasan komponen input, proses, output dan lingkup bahasanya,
terdapat empat tipe sistem, yaitu:
a. Sistem analisis, sistem sintesis, sistem desain dan sistem terbuka
b. Sistem analisis, sistem sintesis, sistem desain dan sistem tertutup
c. Sistem analisis, sistem sintesis, sistem desain dan sistem kontrol
4. Pengambilan keputusan dapat dikelompokan dalam dua cara, yaitu pengambilan
keputusan secara rasional (normatif) adan pengambilan keputusan secara intuisi.
Pembeda antara kedua tipe pengambilan keputusan tersebut utamanya adalah:
a. Pengambilan keputusan rasional tidak memperhatikan aspek ketidakpastian,
sedangkan
pengambilan
keputusan
secara
intuisi
memperhatikan
sifat
ketidakpastian
b. Kedua tipe pengambilan keputusan memperhatikan aspek ketidakpastian dan
didasarkan pada pertimbangan logis dan terukur dalam merumuskan keputusannya
c. Kedua tipe pengambilan keputusan memperhatikan aspek ketidakpastian,
keputusna rasional didasarkan pada pertimbangan logis dan terukur dalam
merumuskan keputusannya, sedangkan keputusan intuitif lebih didasarkan pada
intuisi pengambil keputusan sehingga sulit untuk ditelusuri
5. Yang membedakan sistem sintesis dan sistem desain adalah:
a. Input, proses pada sistem sintesis sudah jelas, sedangkan outputnya tergantung
dari perubahan nilai input dan kondisi prosesnya
b. Input dan target outputnya sudah jelas, sedangkan prosesnya harus dirancang
untuk mencapai target output dengan memperhatikan variasi dari input
c. Input, proses pada sistem desain sudah jelas sedangkan outputnya tergantung dari
perubahan nilai input dan kondisinya
Soal Latihan C.2. Jawablah dengan Singkat! (Hal 23)
1. Sebutkan komponen yang menyusun definisi sistem?
a. Tujuan dan Sub Tujuan
b. Elemen
c. Interaksi
2. Sebutkan empat jenjang dalam pengambilan keputusan manajerial:
a. Direktif, merupakan jenjang pengambilan keputusan yang bersifat arahan strategis
yang kadang bersifat intuitif
b. Strategis, merupakan jenjang pengambilan keputusan yang tidak dapat diprogram
karena preferensi pengambil keputusan perlu masuk secara utuh
c. Taktis merupakan jenjang pengambilan keputusan yang dapat dibuatkan program
dengan masukan preferensi pengambil keputusan serta hasil analisa data dan fakta
d. Operasional, merupakan jenjang pengambilan keputusan yang dapat dibuatkan
program karena memiliki standar prosedur yang dijalankan secara berulang
3. Sebutkan ciri khas dari keputusan yang bersifat strategis:
Keputusan yang bersifat strategis merupakan keputusan yang memiliki:
a. Jangka waktu yang panjang
b. Mirip dengan keputusan yang bersifat direktif,
c. Dinamis
d. Mempengaruhi faktor-faktor dengan kepastian yang sangat rendah
e. Memiliki sifat tidak dapat diberikan program karena preferensi pengambil
keputusan perlu masuk secara utuh.
4. Sebutkan komponen utama dari suatu sistem:
a. Input, yang terdiri dari input lingkungan, input terkontrol dan input tidak
terkontrol
b. Proses yang terdiri dari model rancangan keputusan
c. Output, yang terdiri dari output yang dikehendaki dan output yang tidak
dikehendaki
d. Manajemen control
5. Menurut saudara, pada kondisi yang bagaimana pendekatan sistem akan sesuai
diterapkan?
Ada beberapa kondisi pendekatan sistem akan sesuai, yaitu:
a. Organisasi memiliki standar prosedur operasional yang jelas sehingga dapat
ditelaah kebutuhan fungsional dan non fungsionalnya.
b. Standar prosedur operasional dapat memberikan alur dan urutan-urutan
penyelesaian permasalahan serta mengatur tata cara penyelesaian permasalahan
sehingga dapat dilakukan break down yang dapat diadopsi menjadi behavior
sistem
c. Kemudian standar prosedur operasional menyebutkan terlibatnya dokumendokumen yang mempermudah
Pengukuran
b
je
k
Kuantitatif
T Kandungan Gizi/
Kualitatif
Sifat Warna, Aroma, Daya Tahan, Tekstur,
e
h
M
Kimia
Kesegaran, Rasa
i
n
y
a
k
G
o
r
e
n
g
D Berat,
Luas
Rasa
Permukaan, Warna, Tekstur, Aroma, Daya Tahan,
Kandungan
Gizi
Protein,
Karbohidrat,
Ketebalan, Kepadatan
Lemak,
Mineral),
2. Apa yang merupakan perbedaan paling pokok di antara skala-skala nominal, ordinal,
interval, rasio, dan perbandingan berpasangan?
a. Skala Nominal
1) Hanya dapat membedakan sesuatu yang bersifat kualitatif
2) Skala yang diberikan tidak menunjukan tingkatan yang berarti
3) Contoh : Jenis Kelamin, Agama, Warna kulit dll
b. Skala Ordinal
1) Mengurutkan nilai objek dari yang terendah sampai yang tertinggi
2) Skala yang diberikan menujukan tingkatan
3) Contoh : mengurutkan tingkat rasa, tingkat warna dan aroma
c. Skala Interval
1) Skala yang mempunyai unsur jarak
2) Skala dalam bentuk angka yang tidak mempunyai nilai nol mutlak
3) Contoh : tahun, suhu dalam celcius
d. Skala Rasio
Media
tanam
UA/UA
UB/UA
UC/UA
Benih
UA.UB
UB/UB
UC/UB
Pemupukan
UA/UC
UB/UC
UC/UC
Hasil penilaian dari bentuk ukuran relatif sayuran adalah sebagai berikut:
Perbandingan Ukuran
Sayuran A
Sayuran B
Sayuran C
Media
tanam
1
1/2
1/6
Benih
2
1
1/3
Pemupukan
6
3
1
Alat ukur dikatakan baik jika alat tersebut adalah indikator yang tepat untuk objek
yang sedang diukur. Disamping itu alat tersebut harus mudah dan efisien untuk
dipakai. Ada tiga kriteria utama untuk menilai suatu alat pengukur baik atau tidak
yaitu validitas, keandalan, dan kepraktisan
Cara menilai alat ukur itu baik:
a. Validitas yang tinggi
Suatu alat ukut dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika memberikan hasil
ukur yang sesuai dengan pengukuran tersebut. Selain itu alat ukur harus memiliki
aspek kecermatan pengukuran.
b. Keandalan
Suatu alat ukur harus memberikan hasil yang konsisten.
c. Kepraktisan
Validasi dan keandalan merupakan syarta ilmiah dari proses pengukuran yang
baik, sedangkan syarat operasional mengharuskan kepraktisan dalam pengukuran.
Proses pengukuran dikatakan praktis jika pengukuran tersebut hemat, mudah
dipakai, dan dapat dimengerti.
5. Jelaskan apakah Anda setuju atau tidak setuju dengan pernyataan Suatu pengukuran
yang valid adalah andal, tetapi suatu pengukuran yang andal, belum tentu valid!
Setuju
Dalam pengukuran yang valid dapat pula dijalankan fungsi ukur yang memberikan
hasil ukur yang sesuai dengan tujuan pengukuran tersebut. Sementara pengukuran
yang andal dapat memberikan hasil yang konsisten namun belum tentu dapat
memberikan hasil ukur yang sesuai dengan tujuan.
yaitu pasar, bahan baku, infrastruktur dan ketersediaan SDM dengan tingkat
kepentingan (bobot) masing-masing kriteria berturut-turut adalah 2,3,3,2. Medan,
kalau dievaluasi berdasarkan kriteria pasar, bahan baku, infrastruktur dan SDM
berturut-turut adalah 4,3,4,3. Pekanbaru, kalau dievaluasi berdasarkan kriteria pasar,
bahan baku, infrastruktur dan SDM berturut-turut adalah 4,5,3,3. Dan Palembang
kalau dievaluasi berdasarkan kriteria pasar, bahan baku, infrastruktur dan SDM
berturut-turut adalah 4,4,3,3
1.1.
Apakah alternatif metode yang tepat untuk pemilihan lokasi industri pada
persoalan keputusan tersebut?
Diketahui:
a. Alternatif Lokasi: Medan, Pekanbaru dan Palembang
b. Kriteria: pasar, bahan baku, infrastruktur, dan ketersediaan SDM
c. Bobot kriteria 2,3,3,2
d. Evaluasi berdasarkan kriteria:
Medan : 4,3,4,3
Pekanbaru: 4,5,3,3
Palembang: 4,4,3,3
Berikut disajikan hasil pengolahan yang disimulasikan dengan metode Bayes
dan metode perbandingan eksponensial (MPE)
a. Menggunakan metode Bayes
Kriteria
Lokasi
Bahan
Baku
3
5
Nilai
Alternati
Infrastruktur
4
3
Pasar
SDM
f
Medan
4
3
35
Pekanbaru
4
3
38
Palemban
g
4
4
3
3
35
Bobot
2
3
3
2
Keterangan:
Medan
= (4 x 2) + (3 x 3) + (4 x 3) + (3 x 2) = 35
Pekanbaru
= (4 x 2) + (5 x 3) + (3 x 3) + (3 x 2) = 38
Palembang
= (4 x 2) + (4 x 3) + (3 x 3) + (3 x 2) = 35
Peringkat
1
-
Nilai
Alternati
Peringkat
Pasar
4
4
Bahan
Baku
3
5
Infrastruktur
4
3
SDM
3
3
f
116
177
4
2
4
3
3
3
3
2
116
Keterangan:
Medan
Pekanbaru
Palembang
Dari hasil simulasi diatas, metode yang tepat untuk pemilihan lokasi industri
adalah metode perbandingan eksponensial (MPE). Karena selisih nilai antar
lokasi yang satu dengan lokasi lainnya dapat terlihat perbedaannya secara
signifikan
1.2.
dan 4. Penilaian Biodiesel pada kriteria pasar, IRR, prospek bisnis dan resiko berturutturut adalah 4,20,5 dan 4
2.1.
Apa metode yang paling tepat untuk pengambilan keputusan dari masalah
di atas?
Metode yang paling tepat adalah menggunakan Teknik Perbandingan Indeks
Kinerja
2.2.
Selesaikan persoalan tersebut dengan metode yang paling tepat!
Diketahui:
a. Alternatif produk kelapa sawit: CPO, minyak goreng, biodiesel
b. Kriteria: Pasar, IRR, Prospek bisnis dan Resiko
c. Bobot Kriteria: 0,4; 0,3; 0,1; dan 0,2
d. Evaluasi berdasarkan kriteria:
1) CPO 5, 20, 4, dan 3
2) minyak goreng 4,25,3,4
3) Biodiesel 4,20,5,4
Pasar
CPO
5
Minyak Goreng
4
Biodiesel
4
Bobot Kriteria
0,4
Kriteria
IRR (%) Prospek Bisnis
20
4
25
3
20
5
0,3
0,1
Resiko
3
4
4
0,2
= 100
Transformasi Nilai Prospek Bisnis:
CPO
= (4/3) x 100
= 133,33
Minyak Goreng
= (3/3) x 100
= 100
Biodiesel
= (5/3) x 100
= 166,67
Transformasi Nilai Resiko:
CPO
= (3/3) x 100
= 100
Minyak Goreng
= (3/4) x 100
= 75
Biodiesel
= (3/4) x 100
= 75
Nilai Alternatif
CPO
Minyak Goreng
Biodiesel
Alternatif
CPO
Minyak
Goreng
Biodiesel
Bobot
Kriteria
Pasar
125
Kriteria
IRR Prospek
(%)
Bisnis
100
133,33
Resiko
100
Nilai
Alternati
f
113,33
Peringkat
1
100
125
100
75
102,5
100
100
166,67
75
101,67
0,4
0,3
0,1
0,2
Maka, CPO adalah alternatif terbaik yang dapat dipilih dalam pengembangan
usaha