You are on page 1of 46

Panduan Fasilitator

Panduan Fasilitator

Panduan Fasilitator

IV

Panduan Fasilitator

Daftar Isi
PENGANTAR............................................................................................................

VI

Pertemuan Apresiatif Kabupaten (PAK) .........................................

Persiapan Pertemuan Appresiatif Kabupaten (Pra-PAK)...

Aplikasi Pendekatan Appreciative Inquiry pada


Pertemuan Apresiatif Kabupaten ......................................................... 4
Apa itu Pendekatan Bertumpu pada Kekuatan ........................

Persiapan PAK ...................................................................................................... 10


Orientasi PAK ........................................................................................................ 13
Perkenalan ..............................................................................................................

15

Pendekatan Bertumpu pada Kekuatan ..........................................

19

Discover ....................................................................................................................

21

Dream ......................................................................................................................... 24
Design ......................................................................................................................... 27
Destiny .......................................................................................................................

31

Evaluasi Apresiatif ............................................................................................. 33


Tips Memfasilitasi .............................................................................................. 35

Panduan Fasilitator

Pengantar
Pada 2008, ACCESS Phase II memperkenalkan Strength
Based Approach (SBA) dalam mendorong mitra-mitranya
mewujudkan Tata Kepemerintah Lokal yang Demokratis
di 16 kabupaten di Kawasan Timur Indonesia. Pendekatan
SBA bertujuan mengubah secara mendasar cara pandang,
cara bertindak dan cara menghasilkan dampak bagi mitramitra ACCESS.
Berbeda dengan pendekatan DeficitBased Approach
(DBA), SBA fokus pada apa yang menjadi kepedulian, apa
yang menjadi mimpi dan apa yang menjadi kekuatan baik
orang, organisasi maupun komunitas. Penggalangan energi
positif para aktor di kabupaten akan mendorong percepatan
perubahan dan perluasan dampak program.
Pendekatan SBA percaya bila seseorang atau kelompok
menemukan apa yang mereka punya, berarti mereka telah
menemukan kekuatan mereka. Dan, bila setiap orang mulai
bekerjasama dan saling bahu membahu dalam pertautan
yang baru, mereka sebenarnya sedang membangun kekuatan
bersama. Dan, mereka akan lebih produktif dengan
menghargai dan memanfaatkan kekuatan-kekuatan yang
baru untuk mengatasi masalah-masalah yang mereka hadapi
dan mewujudkan apa yang benar-benar mereka inginkan.
Pendekatan SBA memang berpusar pada kekuatan relasi
antar aktor. Dengan cara ini, para aktor akan mampu
menemukan kekuatan mereka yang melampaui apa yang
mereka ketahui. Dan, kekuatan itu baru terjadi saat para
aktor saling terkoneksi dan mengijinkan setiap aktor untuk
menyumbangkan apa yang mereka punya. Karenanya, SBA
sangat mengandalkan pada percakapan-percakapan yang
sederhana, inspiratif, dan positif.
Pendekatan SBA yang paling populer dikenal sebagai
Appreciative Inquiry (AI) yang dikembangkan oleh David
Cooperider. AI percaya bahwa bahasalah yang menciptakan
kenyataan dan imajinasi adalah pembangkit aksi yang

VI

Panduan Fasilitator

paling efektif.Proses AI memiliki lima tahapan yakni (1) Define, (2)


Discovery, (3) Dream, (4) Design dan (5) Destiny.
Salah satu tahapan paling penting dalam proses AI adalah
Appreciative Summit. Karena, kegiatan ACCESS berada di
tingkat kabupaten, maka kami menyebutnya Pertemuan Apresiatif
Kabupaten (PAK).
PAK adalah serangkaian aktifitas yang dimulai dari tahap
menentukan topik yang menjadi pertanyaan, menenemukan dan
menghargai kekuatan yang ada melalui wawancara apresiatif,
memilih para inspirator lokal, menyelenggarakan PAK dan
mengawal kesepakatan-kesepakatan PAK.
PAK menjadi ruang untuk bertukar pengalaman membanggakan
dan membangun sesuatu secara bersama-sama, setara, bertumpu
pada kekuatan untuk merengkuh masa depan yang diimpikan
secara berkelanjutan. PAK menjadi peluang dan ruang untuk
perubahan menuju masa depan kabupaten yang ingin diwujudkan
wargabukan yang berorientasi proyek.
Kunci kesuksesan PAKdan pertemuan apapun, sesungguhnya
terletak pada bagaimana pertemuan itut dirancang dan difasilitasi.
Untuk itulah, kami dengan bangga menerbitkan Panduan
Pertemuan Apresiatif Kabupaten bagi Fasiilitator.
Pada gilirannya, PAK bukan sekedar pertemuan sesaat,
melainkan pertemuan rutin tahunan dengan peserta yang terus
bertambah banyak. PAK akan menjadi ruang besar bagi siapa saja
yang sedang membangun tatanan masyarakat yang demokratis,
berkeadilan dan berkelanjutan.
Panduan ini adalah bahan rujukan yang hidup, bukan petunjuk
teknis. Diramu oleh tim fasilitator INSPIRIT INNOVATION
CIRCLES (Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi) dan tim
penulis (Cisca Melia dan Rival G. Ahmad) dengan masukan dari
rekan-rekan ACCESS kami berharap panduan ini bisa membantu
para fasilitator untuk mengembangkan proses-proses apresiatif
yang lebih luas dan kreatif.
Selamat menggunakan panduan ini!

INSPIRIT INNOVATION CIRCLES

VII

Panduan Fasilitator

VIII

Panduan Fasilitator

Pertemuan Apresiatif
Kabupaten (PAK)
PAK dan Sumbangannya Terhadap Tata
Kepemerintahan Lokal yang Demokratik

ASARAN utama dari pengembangan tatanan kepemerintahan


lokal yang demokratik adalah menguatnya peran warga
setempat dan organisasi masyarakat sipil dalam tata
kepemerintahan lokal secara demokratik. PAK dimaksudkan
sebagai tahapan awal dalam rangka mengubah perilaku individu,
organisasi dan sistem sosial yang peduli mewujudkan tatanan
kepemerintahan lokal yang demokratik.
Dalam PAK digunakan pendekatan yang bertumpu pada kekuatan
strength-based approach (SBA) dan appreciative inquiry (AI) yang
percaya bahwa pemerintah, pengusaha dan masyarakat sipil memiliki
kekuatan-kekuatan intrinsik untuk mempercepat terwujudnya tatanan
masyarakat yang sejahtera dan demokratik. Pendekatan SBA dan AI
menjadi alat bantu sederhana yang membantu para pihak menemukan
kekuatan diri (percaya diri, keberanian), kekuatan relasi (saling
percaya, gotong royong) dan kekuatan situasi (mengubah masalah
menjadi peluang, dan ancaman menjadi tantangan).
Pendekatan SBA dan AI pun akan mendorong warga miskin untuk
tergerak mewujudkan impiannya. Peristiwa ini menjadi kesempatan
bagi pemerintah dan pengusaha serta organisasi masyarakat sipil
melahirkan kebijakan, program dan dana serta sumberdaya manusia
yang mendorong percepatan dan perluasan dampak pembangunan
yang inspiratif.
Penggalangan kekuatan para pihak pada gilirannya akan
menciptakan percakapan konstruktif dan suasana saling belajar bagi
para pihak untuk membangun impian bersama. Dan selanjutnya,
impian bersama tersebut menjadi arahan bersama dalam merancang
tahapan dan langkah-langkah baru untuk mewujudkannya. O

Panduan Fasilitator

Persiapan Pertemuan
Appresiatif Kabupaten
(Pra-PAK)

EBELUM melangkah ke PAK, perlu ada satu tahapan


persiapan PAK. Fasilitator Kabupaten yang tergabung dalam
Tim Inti Kabupaten penting untuk melakukan konsolidasi
bersama, agar terjadi saling kesepahaman tentang apa yang
akan dikerjakan dan dihasilkan menjelang PAK. Beberapa hal utama
yang perlu menjadi perhatian di tahap persiapan, yaitu:
M
Memilih orang-orang yang menjadi Tim Inti Kabupaten (TIK)
yang berasal dari fasilitator. Pilihlah satu orang pemimipin
yang dianggap paling kreatif dan memberikan inspirasi.
M
Untuk membangun keterikatan dan koneksi diantara TIK,
perlu diciptakan momen berbicara dari hati ke hati. Hal ini
akan membantu kerja-kerja kedepan. Ciptakanlah juga sebuah
mantra yang kuat bagi Tim Inti Kabupaten.
M
Lakukan kerja-kerja persiapan yang matang untuk
menghasilkan suatu PAK yang spektakuler.
M
Kerja TIK tidak berhenti setelah PAK selesai.
ai. TIK hendaknya
mulai merancang keberlanjutan dari agenda-agenda
a-agenda yang
dihasilkan dari PAK.

Untuk menyiapkan PAK yang luar biasa,


asa,
TIK hendaknya melakukan hal-hal sebagai
ebagai
berikut:
M

M

Melakukan tinjauan situasi (overview) untuk


k
memahami kondisi kabupaten.
Memahami agenda perubahan (change agenda)
nda) yang
sedang terjadi di kabupaten.
Menemukan orang-orang atau kelompok yang
ng
dianggap sebagai pembaharu inisiatif, kreatif
tif
dan inspiratif di kabupaten. Kelompok
ini diidentifikasi sebagai Tim Apresiatif

Panduan Fasilitator

M

Kabupaten (TAK) atau forum lintas aktor yang akan hadir


dalam PAK.
Kriteria yang digunakan untuk memilih TAK, antara lain:
X Merupakan pembaharu inisiatif, yang berasal dari semua
tingkatan dan tidak tergantung dengan struktur hirarki atau
birokrasi.
X Memiliki komitmen pada perubahan sosial di tempatnya.
X Pembaharu inisiatif bisa berasal dari pemerintah, OMS,
swasta, warga, legislatif, LSM atau media (multi-pihak).
X Memperhatikan keseimbangan jumlah perempuan dan lakilaki.
X Perlu ada wakil dari kelompok miskin maupun kelompok isu
X Pilihlah yang paling inspiratif dan appresiatif.
Mengenalkan pendekatan AI dan melakukan wawancara AI
kepada TAK. Wawancara ini bertujuan untuk mengumpulkan
cerita-cerita sukses terkait Tata Kepemerintahan Lokal yang
Demokratis (TKLD) dikabupatennya.
Merancang komunikasi dan interaksi multipihak agar semua
pihak terhubung dan bersemangat untuk terlibat di PAK.
Kegiatan ini bisa dilakukan secara formal maupun informal.
Memilih usulan topik-topik afirmatif, yang akan disajikan di
PAK. O

Panduan Fasilitator

Aplikasi Pendekatan
Appreciative Inquiry
pada Pertemuan
Apresiatif Kabupaten

ERTEMUAN Apresiatif Kabupaten (PAK) dilaksanakan untuk


menghasilkan agenda kabupaten dalam konteks Tata Kelola
Kepemerintahan yang Demokratik (TKLD).
Tugas fasilitator adalah membantu berlangsungnya PAK
dengan menggunakan pendekatan appreciative inquiry (AI), strengthbased approach (SBA) dan vibrant facilitation. Fasilitator perlu
memastikan didapatkannya hasil PAK yang berupa daftar kekuatan,
mimpi yang ingin diwujudkan, mantra kabupaten, elemen-elemen
sukses dan perubahan-perubahan penting yang diinginkan dan
strategi/ langkah baru yang akan dilakukan untuk mencapai mimpi
yang diinginkan.

Prinsip AI:
Pendekatan yang memusatkan perhatiannya pada kekuatan dan
keberhasilan diri dan komunitas untuk merangsang kreativitas
dan menumbuhkan inspirasi dan inovasi pada diri dan komunitas.
Pendekatan ini menggunakan cara berpikir aset - asset-based thinking
yaitu cara berpikir praktis dan
konkrit yang bertujuan
k
menemukenali aset atau
kekuatan terkait bakat,
potensi, kemampuan,
keberhasilan dan energi
positif dari dalam diri
p
pribadi, orang lain maupun
pri
komunitas. Pendekatan aset
kom
mengajak
kita mengubah
men
cara
car pandang terhadap segala
sesuatu
menjadi positif dan
se

Panduan Fasilitator

melihat pada kekuatan. Ubah cara kita melihat diri kita, cara kita
melihat orang lain dan ubah cara anda melihat situasi.

AI percaya pada:
M

M
M
M

Words create worlds - kata menciptakan dunia, bahasa


menciptakan kenyataan.
Inquiry creates change - pertanyaan menciptakan perubahan
Images inspire actions - citra menginspirasi aksi.
Positive question lead to positive change - pertanyaan positif
mengakibatkan perubahan positif.

Secara ringkas proses AI adalah:


M

Pilih sesuatu yang positif sebagai fokus. Bagaimana dengan Tata


Kelola Kepemerintahan yang Demokratik dengan pendekatan
AI dan berlandaskan kekuatan, dapat efektif mensejahterakan
masyarakat miskin dan perempuan.
Mencari cerita-cerita yang menggugah dan positif. Dalam AI
pengalaman positif tidak akan ada artinya bila tidak dihargai
atau dirayakan. Apa pengalaman personal peserta dan apa
kontribusinya terhadap peristiwa itu. Pengalaman tersebut
perlu diceritakan (verbal). Tidak cukup peserta hanya diminta
menuliskannya.
Peras hikmah dari cerita-cerita terbaik. Jadikan modal
melompat jauh untuk menangkap impian ke depan.
Ciptakan citra masa depan. Gambarkan masa depan, lalu
tariklah ke hari ini.
Cari jalan baru, cipta masa depan. Bagaimana membuat
jembatan supaya mimpi bisa tertangkap, buatlah gambar
rancangan miniatur keadaan masa depan yang diinginkan.

Vibrant Facilitation dalam AI


Manfaatkanlah pengetahuan dan keahlian fasilitasi anda. Selalu
mulai sesi dengan membangkitkan antusiasme, dengan cara mengajak
bernyanyi bersama, melakukan permainan atau menggunakan gambar/
imajinasi. Hal lain yang penting untuk dicapai adalah terciptanya
relasi antara fasilitator dengan peserta, dan antar peserta. Antusiasme
sifatnya menular, satu atau beberapa orang yang antusias akan
menular ke peserta lain. Jika peserta antusias, apapun bisa dilakukan
dalam PAK.

Panduan Fasilitator

Alur dalam Appreciative Inquiry


DISCOVER

Menemukan dan menghargai


apa yang terbaik yang dimiliki
individu dan komunitas. Inti
tahap ini menemukan dan
mengapresiasi apa yang
terbaik dari yang ada dan
keberhasilan-keberhasilan apa
yang pernah ada, dengan fokus
kepada momen-momen puncak
kehebatan komunitas. Peserta
kemudian diajak memahami
kondisi-kondisi unik yang
memungkinkan momen-momen
puncak ini terjadi, seperti faktor
kepemimpinan, relasi, teknologi,
nilai, pengembangan kapasitas
atau relasi eksternal.

DREAM

DESTINY

Menegaskan langkah
untuk mewujudkan masa
depan yang diinginkan.
Tahap ini merupakan
serangkaian tindakan
baru dan inovatif yang
mendukung pembelajaran
dan inovasi berkelanjutan.
Tahap ini secara khusus
memusatkan pada
komitmen dan arah
ke depan individu dan
komunitas.

DEFINITION

Pemilihan topik perubahan


Tahap awal dilakukan untuk
mengidentikasi secara mendalam atau menemukan tentang
apa yang akan didiskusikan
atau digali, biasanya disebut topik-topik afrmatif.

Membayangkan masa depan yang ingin


diwujudkan. Tahap ini merupakan sebuah
penggalian yang memberikan kekuatan
tentang apa yang mungkin. Saat bagi setiap
peserta untuk secara kolektif menggali
harapan-harapan dan impian-impian atas
dirinya, orang lain, komunitasnya dan dunia.
Imajinasi masa depan dimunculkan dari
contoh-contoh nyata masa lalu yang positif.
Peserta diajak memikirkan hal-hal menggugah,
kreatif, dan masa depan terbaik yang ingin
diwujudkan oleh komunitas. Tahap ini selain
menghasilkan imajinasi masa depan juga
menghasilkan rumusan pernyataan provokatif
atau sering dikenal sebagai mantra.

DESIGN

Merancang langkah sukses untuk


merengkuh masa depan yang
diimpikan. Tahap ini merupakan proses
merumuskan mimpi yang besar yang
ingin diwujudkan. Peserta memilih
elemen-elemen rancangan yang
memiliki dampak besar, menciptakan
strategi dan rencana provokatif yang
memuat berbagai kualitas komunitas
yang paling diinginkan. Ketika peserta
menyusun strategi untuk menghasilkan
rencana provokatif, peserta
mengkolaborasikan kualitas kehidupan
bersama yang ingin dilindungi dengan
hubungan-hubungan yang ingin dicapai.

Panduan Fasilitator

Untuk tiap sesi, fasilitator diharapkan untuk:


M

Selalu bertanya tentang perasaan, pikiran dan apa yang telah


dilakukan.
Fokus pada energi dinamis, baik baik verbal (questioning,
probing,paraphrase, reflecting) atau non-verbal (bahasa tubuh,
listening, observing).
Dorong peserta untuk melakukan refleksi (feeling dan thinking)
di akhir sesi terkait apa yang telah terjadi di proses dengan
tujuan yang hendak dicapai.

Enam tahap fasilitasi vibran, yaitu:


1. Pembukaan | fasilitator menjelaskan tujuan sesi.
2. Tahap melakukan | peserta melakukan sesuatu hal berkaitan
dengan materi.
3. Tahap mengurai | peserta menjelaskan poin-poin pengalaman
yang disampaikan.
4. Tahap menilai | peserta melakukan abstraksi/mengaitkan dengan
konsep-konsep yang dipelajari.
5. Tahap merangkum | peserta merumuskan kesepakatan sesuai
kebutuhan dan tujuan pertemuan.
6. Penutupan | fasilitator mengulangi beberapa butir pelajaran
penting. O

Panduan Fasilitator

Apa itu Pendekatan


Bertumpu pada
Kekuatan

ENDEKATAN bertumpu pada kekuatan (SBA) melengkapi


seseorang dengan cara istimewa melihat kehidupan seharihari. Cara kita merespon segala sesuatu akan berubah, baik
dalam pikiran pribadi, obrolan dan interaksi dengan orang
lain, maupun terhadap situasi-situasi yang sehari-hari dihadapi, serta
dapat melahirkan berbagai peluang. Di saat menghadapi peluang, SBA
membantu kita fokus pada apa yang penting dan membangkitkan
energi positif yang dibutuhkan agar tetap terinspirasi dan bisa
memanfaatkan peluang yang ada semaksimal mungkin. Sebalinya pada
saat kita menghadapi masalah atau ketidakpastian, SBA membantu
kita menemukan bagaimana memandang masalah itu sebagai
suatu tantangan, sehingga kita justru bisa mencari dan mengambil
manfaat dari situasi yang ada. Pendekatan SBA membangkitkan rasa
percaya diri, menjadikan kita lebih proaktif dan lebih efektif dalam
berinteraksi dengan orang lain, dan meningkatkan kemampuan kita
mempunyai pengaruh pada lingkungan kita.
Sebagai catatan, pendekatan ini bukan cara berpikir optimis semenamena yang menafikan masalah. Pendekatan ini juga tidak memberikan
jawaban instan atau janji-janji yang muluk. Pendekatan ini lebih
dari sekedar cara berpikir positif yang mengajak kita memiliki sikap
positif terhadap kehidupan dan masa depan. Berpikir bertumpu
pada kekuatan mendorong kita bertindak positif di masa sekarang.
SBA meletakkan kekuasaan yang terkandung di dalam aset diri,
interpersonal dan situasi kita masing-masing ke dalam tangan kita
sendiri agar dapat berkembang dan merengkuh masa depan terbaik
yang ingin diciptakan.

Asset Based Thinking dan Deficit Based Thinking


Deficit Based Thinking atau berfikir bertumpu pada masalah (DBT)
memusatkan semua perhatian kita pada apa yang mengganggu dan
apa yang tidak bekerja. Dengan kata lain, cara kerja DBT mirip dengan

Panduan Fasilitator

sistem ketahanan tubuh yakni waspada terhadap bahaya dan melihat


segala sesuatu dari cara pandang negatif supaya kita bisa mengatasi
atau menghilangkan apa yang menghalangi tercapainya kesuksesan
yang ingin diraih. Akibatnya, kita menjadi was-was, timbul kecemasan
yang kemudian mengikis rasa percaya diri dan harapan, serta
menghalangi kita untuk produktif.
Meskipun kita mungkin bisa terlindungi dari bahaya dengan
DBT atau berfikir bertumpu pada masalah, seringkali cara berfikir
seperti ini kemudian mendominasi kehidupan kita. Akibatnya, energi
kehidupan kita terserap, dan selalu ada kecurigaan bahwa masalah,
bahaya atau kekecewaaan senantiasa siap menimpa kita.
Secara tidak sadar, kita menjadi terbiasa untuk merasa tidak nyaman
dan curiga, sehingga lama kelamaan bisa menjadi buta terhadap
peluang-peluang yang ada karena membatasi diri.
Asset Based Thinking (ABT) atau berfikir bertumpu pada kekuatan,
yang melandasi pendekatan bertumpu pada kekuatan (strength-based
approach, SBA)
M
M
M

Mengubah cara kita melihat diri sendiri.


Mengubah cara kita melihat orang lain/relasi.
Mengubah cara kita melihat situasi.

Bagaikan air yang beriak, dengan menemukenali dan fokus pada


kekuatan diri (aset pribadi) maka kita akan mendorong diri kita
menemukan dan mengembangkan kekuatan-kekuatan lain dalam
berhubungan dengan orang lain (aset relasi) dan dalam menghadapi
berbagai situasi (aset situasi). O

Panduan Fasilitator

Persiapan PAK
Wawancara Apresiatif
Menemukan cerita sukses

AWANCARA appresiatif dilakukan sebagai langkah


persiapan menuju PAK. Tujuannnya adalah
menemukan peristiwa-peristiwa membanggakan,
menemukan kekuatan dari pembaharu inisiatif, yang
akan menjadi calon peserta PAK. Wawancara apresiatif dilakukan
kepada individu, dan akan difokuskan pada proses Discovery dan
Dream. Proses wawancara akan menyentuh berbagai kelompok
pembaharu inisiatif yang ada dimasyarakat, meliputi kelompok
termarjinalkan, kelompok miskin, kelompok perempuan, kelompok
masyarakat sipil lainnya, pemerintah, termasuk anggota dewan.
Sebuah mosaik dari pengalaman, kepentingan dan harapan yang
berbeda-beda.

Tujuan:
Mengumpulkan kisah-kisah inspiratif dan mimpi-mimpi luar biasa,
sekaligus menyebarkan energi positif seluas mungkin kepada para
warga desa, aktivis organisasi masyarakat sipil, pemimpin instansi
pemerintah, dan anggota dewan.

Proses yang dilakukan:


1.

Melakukan wawancara dan mendokumentasikan hasilnya, baik


teks maupun gambar.
2. Proses mendokumentasi bisa dibantu dengan alat perekam.

Tahapan melakukan wawancara appresiatif:


1.

10

Sebelum melakukan wawancara, pahamilah bahwa wawancara


appresiatif melebihi sekedar kegiatan mewawancara.Yang
ingin dicapai adalah terjadinya transfer energi positif. Untuk
itu, nuansa atau pemilihan tempat wawancara akan sangat
membantu keluarnya energi positif ini. Pilihlah tempat yang
membuat sesi wawancara nyaman untuk dilakukan, contoh di
tepi pantai.

Panduan Fasilitator

2. Untuk menciptakan suasana yang relaks dan nyaman, anda


dapat memulai wawancara dengan mengajukan pertanyaan ke
hal pribadi atau tidak langsung ke topik yang ingin didiskusikan.
Misalnya Apakah bapak/ibu asli lahir di sini?, kemudian
dilanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang menjadi fokus
atau topik pembicaraan. Mulailah melakukan wawancara dengan
menyampaikan pertanyaan secara jelas.
3. Buatlah proses wawancara mengalir. Jangan memposisikan diri
sebagai pewawancara dan ora yang diwawancara karena
suasana akan kaku.
4. Simaklah jawaban-jawaban yang diberikan secara bersungguhsungguh. Jika membutuhkan informasi lebih lanjut atau
memerlukan klarifikasi, sampaikan pertanyaan-pertanyaan
lanjutan.
5. Jika anda telah selesai bertanya terkait dengan keberhasilan
pribadi, kemudian lanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan
terkait kontribusi dan kesuksesan yang dicapai oleh komunitas.
6. Jika anda rasa telah cukup menggali keberhasilan dan peristiwa
membanggakan di individu dan komunitas, cobalah untuk
menghadirkan kembali momen tersebut dengan bertanya: Apa
masa depan yang ingin diwujudkan dengan kekuatan yang
dimiliki?
7. Ingatlah selalu bahwa tugas anda adalah untuk mendapatkan
cerita cerdas, pengalaman membanggakan ataupun keberhasilan
dari orang yang diwawancara. Untuk itu, temukanlah hal-hal
yang berarti, bernilai dan berkesan istimewa. Pastikan bahwa
cerita yang akan anda dapatkan adalah hal-hal seperti itu.
8. Dokumentasikan pernyataan-pernyataan dari orang yang
diwawancara. Susunlah hasil wawancara anda menjadi satu
cerita sukses yang menarik dan menggetarkan. Tulisan ini akan
menjadi bahan untuk PAK.
9. Setelah seluruh tulisan terkumpul, TIK akan memilih dan
merumuskan topik-topik PAK.

Tip-tip melakukan wawancara appresiatif:


M

Ciptakan pertanyaan pembuka yang menarik dan menggugah.


Proses ini akan menjadi jalan sukses anda untuk mengajukan
pertanyaan-pertanyaan berikutnya. Contohnya: Ceritakan saatsaat terbaik yang anda alami dalam hidup anda!

11

Panduan Fasilitator

12

Pilihlah padanan yang memukau dan positif


untuk merespon jawaban, semisal Saya
senang dengan hasil kerja anda. Berhatihatilah dengan ungkapan emosi yang negatif,
semisal saya tidak bisa... atau saya sendiri
ndiri
bingung....
Gunakan lima pertanyaan pembantu untuk
tuk
mendapatkan pemahaman yang menyeluruh:
uruh:
siapa, dimana, apa, kapan, bagaimana.
Contoh:
X Apa hal yang paling membanggakan
bagi anda selama bekerja sampai saat
ini, ditingkat individual, organisasi dan
an
komunitas ?
X Apa situasi ideal yang ingin sekali anda
da
saksikan pada 2015, ditingkat individual,
ual,
organisasi dan komunitas?
Hindari pertanyaan dengan kata mengapa
apa
karena pertanyaan ini cenderung menggali
ali
apa yang menjadi nilai dan keyakinan
seseorang, sehingga sangat personal sifatnya.
tnya.
Galilah lebih jauh untuk jawaban yang
diberikan oleh orang yang diwawancara
untuk mendapatkan cerita yang lebih
berkualitas dan mendetail. Contoh:
X Bagaimana jika anda menjelaskan lebih
bih
lanjut hal itu?
X Apa peran anda di saat itu?
X Kekuatan apa yang digunakan pada saat
aat
itu?
Menyimaklah dengan seksama. Lakukan
n
parafrase untuk mengkonfirmasi dan
mengklarifikasi. Contoh parafrase: Kalau
au
tidak salah, tadi Anda mengatakan...?
Perhatikan bahasa tubuh karena tidak hanya
informasi tidak hanya bersifat tetapi juga
ga
non-verbal (bahasa tubuh). Antusiasme orang
yang diwawancara akan tertangkap darii
bahasa tubuhnya. O

Panduan Fasilitator

Orientasi PAK
Tujuan:
Pada akhir pembukaan peserta:
1. Mendapatkan gambaran mengenai apa tujuan dari PAK dan apa
kontribusi PAK terhadap pengembangan Tata Kepemerintahan
Lokal yang Demokratik (TKLD).
2. Mendapatkan gambaran umum mengenai proses yang akan
dijalani dalam PAK dan apa peran serta kontribusi optimal
peserta dalam pertemuan ini.
3. Mendapatkan gambaran pendekatan SBA/AI yang akan menjadi
landasan proses PAK.

Metode:
Pembukaan yang berkesan. Disarankan memanfaatkan kesenian
lokal seperti seni teater, seni tari, seni musik, dll.

Waktu:

60 menit

Proses:
1.

Pembukaan yang berkesan menjadi kunci bagi pertemuan


yang antusias dan terbuka, sehingga fasilitator diharapkan
serius mempersiapkannya. Gunakanlah metode yang mampu
membangkitkan perhatian dan mudah dalam menyampaikan
pesan-pesan umum kepada peserta, seperti kesenian lokal.
Fasilitator dapat bekerja sama dengan seniman setempat untuk
tampil dalam pembukaan dan dapat berperan dalam kegiatan
pembukaan.
2. Siapkan sungguh-sungguh skenario atau alur cerita yang
menarik (bisa saja diadopsi dari cerita asli daerah), usahakan
paling lama pertunjukan di sesi pembukaan ini tidak lebih dari
60 menit.
3. Susunlah dialog yang mengandung pesan-pesan tentang tujuan
PAK dan apa manfaatnya bagi TKLD, gambaran umum tentang
TKLD, dan pendekatan SBA/AI.
4. Untuk membantu mengingat, dapat juga disiapkan narasi
tertulis yang membantu peserta mengikuti alur dan dialog yang

13

Panduan Fasilitator

berlangsung dalam bentuk slide atau ditulis diatas kelas plano,


yang ditayangkan selama pertunjukan berlangsung.
5. Dipenghujung pertunjukan, fasilitator dapat mempersilakan
pejabat lokal atau wakilnya untuk membuka acara PAK secara
resmi dengan cara membunyikan alat musik lokal. Hindarkan
pidato panjang lebar dan formal.
6. Usai pertunjukan, persilakan peserta dan para undangan untuk
rehat teh dan kopi. Hal ini dilakukan untuk membuat batasan
yang jelas antara pembukaan dan dimulainya sesi pertemuan,
juga memberi kesempatan bagi undangan untuk meninggalkan
tempat acara. O

Catatan:

indari pembukaan pidato-formal oleh pejabat pemerintah setempat, bupati


atau wakilnya, demi menjaga iklim kesetaraan dan membangun antusiasme
sejak awal. Bila masih perlu memberi ruang bagi pejabat daerah dalam pembukaan,
libatkan pejabat tersebut dalam kegiatan simbolik pembukaan PAK di penghujung
penampilan kesenian lokal, misalnya memukul gong atau membunyikan alat
musik lokal tertentu.

14

Panduan Fasilitator

Perkenalan
Tujuan
Pada akhir sesi peserta dapat:
1. Lebih terbuka dan percaya diri mengungkapkan keunikan diri,
perasaan dan pikirannya di hadapan peserta yang lain.
2. Membangun relasi yang lebih jujur berdasarkan rasa saling
percaya dan penghargaan yang tinggi pada kekuatan dan
keunikan tiap-tiap peserta.

Metoda:
Perkenalan : Hey voice dan Cerita Diri.

Alat Bantu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Metaplan atau kertas warna-warni.


Papan flipchart.
Kertas plano.
Lakban/selotip kertas.
Kertas label.
Spidol warna-warni.
Bahan bacaan mengenai cerita cerdas Kabupaten.

15

Panduan Fasilitator

Waktu: 90 menit
Proses:
Sesi perkenalan merupakan proses terpenting pertemuan, disarankan
fasilitator membuat proses perkenalan secara bertahap. Hal ini untuk
menumbuhkan rasa percaya dan saling menghargai antar peserta akan
terbangun. Sesi perkenalan merupakan kunci bagi kesuksesan sesi-sesi
berikutnya.

Kegiatan perkenalan:
Pengantar Perkenalan.
M
Mintalah peserta untuk menuliskan namanya di kertas label
dan ditempelkan di bagian yang terlihat. Pastikan tulisan nama
dapat terbaca oleh peserta lain dan fasilitator.
M
Mengingat sesi perkenalan merupakan sesi pertama setelah
pembukaan. Berilah ucapan selamat datang pada peserta dan
sampaikan terima kasih untuk kesediaannya hadir. Sampaikan
tujuan pertemuan dan sebutkan secara singkat siapa saja
peserta yang terlibat.
M
Perkenalkanlah anggota Tim Fasilitator dan Panitia Pelaksana.
Sedikit dijelaskan perannya masing-masing.
M
Mintalah peserta untuk saling memperkenalkan diri dengan
menyebutkan nama dan asal lembaga dan wilayah.
M
Sampaikan secara sekilas agenda pertemuan dan hasil akhir
apa yang ingin dicapai.
M
Anjurkan kepada peserta untuk menghargai waktu, terbuka
untuk mendengarkan setiap gagasan, dan berkomitmen untuk
berkontribusi secara konstruktif.
M
Sebelum perkenalan antar peserta dimulai, ajaklah peserta
untuk menyanyikan sebuah lagu yang dapat membangkitkan
semangat. Mintalah peserta menyanyi sambil berdiri. Pilihlah
lagu yang dikenal oleh peserta, seperti Tanah Air. Inti dari
kegiatan ini adalah untuk melakukan sesuatu yang berbeda,
diluar kebiasan ketika memulai sebuah proses belajar. Menyanyi
bersama juga dapat mencairkan suasan dan membangun
kepercayaan antar peserta.

Perkenalan:

Hi Voice

Setelah bernyanyi, ajaklah peserta untuk memainkan Hi Voice. Sebuah

16

Panduan Fasilitator

cara untuk membangkitkan energi positif antar peserta. Kumpulan energi


positif nantinya akan melahirkan proses pertemuan yang semangat dan
antusias. Caranya sebagai berikut:
M
M

Peserta berdiri dengan posisi melingkar.


Peserta diminta memanggil dirinya sendiri dengan suara kuat
dan lantang sambil menunjukan tangannya ke peserta lain,
dan melanjutkan aksi yang sama.
Pastikan seluruh peserta mendapat giliran. Ingat, yang
dipanggil adalah namanya sendiri.
Jika yang dipanggil nama peserta lain yang ditunjuk, ulangi
kembali.
Ulanglah proses tersebut, namun yang dipanggil adalah nama
peserta lain yang ditunjuk. Peserta yang dipanggil melakukan
hal yang sama, dan seterusnya.
Setelah semua peserta mendapat giliran, kegiatan hi voice
berakhir. Mintalah beberapa orang untuk melakukan refleksi.
Apa yang dirasakah saat memanggil diri sendiri, dan apa yang
dirasakan saat memanggil orang lain. Adakah perbedaan?
Minta peserta untuk duduk kembali.

Perkenalan:

Cerita Diri
Bagikan ke peserta kertas berwarna secara acak. Mintalah peserta
untuk menggambar 3 (tiga) hal yang disukai, bisa berupa benda,

17

Panduan Fasilitator

kegiatan yang digemari, bentuk, dsb. Bebaskan peserta untuk memilih.


Berikan tugas ini dalam waktu 5 menit.
Kemudian mintalah peserta untuk memberikan nomor urut 1,2,3
pada gambar yang sudah dibuat secara acak.
Setelah peserta selesai menggambar dan memberi nomor urut, minta
peserta untuk duduk dalam kelompok berdasarkan warna kertas yang
sama.
Di dalam kelompok, peserta diminta menceritakan gambarnya secara
bergantian dengan mengaitkan gambar dan nomor urutnya sebagai
berikut:
M
Gambar nomor 1 dengan pengalaman masa kecil.
M
Gambar nomor 2 dengan pengalaman di awal masa dewasa.
M
Gambar nomor 3 dengan masa kini.
Setelah seluruh peserta mendapat giliran bercerita dalam
kelompoknya, minta kelompok untuk menemukan 5 hal yang menjadi
petikan pelajaran dari cerita-cerita tersebut.
Kelompok diminta mempresentasikan 5 petikan pelajaran tersebut
dengan pantomim berdurasi 1 menit. O

18

Panduan Fasilitator

Pendekatan Bertumpu
pada Kekuatan
Asset-Based Approach
Tujuan:
Pada akhir sesi peserta dapat:
M

Menjelaskan apa itu pendekatan bertumpu pada kekuatan atau


asset-based approach (SBA).
Menemukan dan menghargai kekuatan diri pribadi, relasi dan
situasi sebagai cara pandang baru yang positif, sebagai modal
untuk mengatasi tantangan.

Alat Bantu:
M
M
M
M

Metaplan
Spidol
Lakban kertas
Kertas plano

Metoda:
Waktu:

5 : 1 (5 kekuatan berbanding 1 kelemahan)


90 menit

Proses:
1.

Sesi ini merupakan sesi persiapan, sebelum peserta memasuki


tahapan proses AI (discovery, dream, design dan destiny).
2. Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan pendekatan
bertumpu pada kekuatan (SBA). Dalam proses SBA, peserta
diajak untuk menemukan cara pandang terhadap dirinya, relasi
dan juga cara pandang terhadap situasi disekitarnya lebih
apresiatif dan positif. Pendekatan SBA akan digunakan pada
seluruh proses PAK, yaitu sebuah pendekatan yang menghargai
kekuatan.
3. Untuk menggali kekuatan individu, mintalah setiap peserta
untuk menuliskan dalam metaplan:

19

Panduan Fasilitator

5 (lima) Keberhasilan yang dicapai dalam dua bulan terakhir


Kekuatan diri apa yang digunakan (sikap/bakat/ketrampilan/
pengetahuan). Gunakan satu metaplan untuk satu
keberhasilan. Ingatkan bahwa mereka bebas menulis apa saja,
yang sifatnya pribadi maupun berkaitan dengan pekerjaan.
M 1 (satu) Kelemahan yang masih dianggap sebagai tantangan.
Setelah selesai, minta setiap peserta untuk saling berpasangan
menceritakan apa yang mereka tulis. Dorong mereka untuk
bercerita secara rinci, sehingga pasangan yang mendengarkan
dapat merasakan kebanggaan dan energi positif yang ditularkan.
Setelah semua pasangan selesai bercerita, mintalah setiap peserta
membacakan satu keberhasilan yang paling dibanggakan dan
ingin diceritakan kepada seluruh peserta, serta kekuatan yang
digunakannya.
Saat peserta membacakan, fasilitator menuliskannya di kertas
plano.
Ajaklah peserta merefleksikan menemukan keberhasilan,
kekuatan dan tantangan. Beberapa pertanyaan yang bisa
diajukan:
M Apakah menemukan suatu keberhasilan merupakan hal yang
mudah atau sulit?
M Bagaimana rasanya ketika menceritakan hal yang
membanggakan itu kepada orang lain?
M Bagaimana rasanya ketika bercerita kepada seluruh
kelompok?
M Apakah akan berbeda jika yang ditanya adalah Apa saja
kegagalan anda dua bulan lalu?
Akhiri sesi dengan merangkum daftar kekuatan yang terkumpul
dari peserta dan kaitkan ini dengan pendekatan bertumpu pada
kekuatan. O
M
M

4.

5.

6.
7.

8.

20

Panduan Fasilitator

Discover
Menemukan dan menghargai apa yang terbaik

ANGKAHKini adalah mengajak peserta menemukan peristiwaperistiwa masa lalu yang paling membanggakan bagi secara
pribadi, organisasi maupun komunitas dalam lima tahun
terakhir. Pengalaman ini bersifat pengalaman pribadi. Peserta
bebas memilih cerita apa saja. Aturan ini penting karena inilah tahap
pertama mereka menghargai apa yang ada dalam kehidupan mereka.
Secara umum ada dua proses dalam langkah ini yakni visualisasi
kekuatan dan proses bercerita. Keduanya menjadi proses amat penting
karena pada langkah inilah pertukaran energi positif antarpeserta
sedang terjadi. Bila proses ini berhasil, maka langkah-langkah
berikutnya tidaklah terlalu sulit.

Tujuan:
Pada akhir sesi peserta dapat:
1. Menelusuri kekuatan dan pengalaman terbaik yang ada saat ini
dan pernah ada di masa lampau.
2. Menemukan dan membuat daftar kekuatan-kekuatan dan
keberhasilan sebagai modal perubahan.

Waktu: 90 menit
Proses discover:
Jelaskan secara singkat tujuan dari sesi discover. Topik pembahasan
dalam sesi terkait dengan Tata Kelola Pemerintahan yang Demokratik.
Ada tiga tahapan proses yang akan dilakukan di sesi ini, yaitu:

PROSES PERTAMA | Menelusuri hasil wawancara apresiatif


M

M
M

M

Siapkan bahan bacaan dari tulisan cerita cerdas hasil proses


wawancara apresiatif pada tahap persiapan PAK sebanyak
jumlah peserta.
Bagikan bahan bacaan tersebut kepada setiap peserta.
Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok. Pastikan bahwa
setiap kelompok berasal latar belakang beragam/multipihak.
Dalam kelompok, mintalah peserta untuk menemukan 10

21

Panduan Fasilitator

M

M

M

kekuatan dari peristiwa yang tertulis dalam bahan bacaan.


Untuk memudahkan, tuliskan tugas kelompok di plano
sebagai berikut: Temukan 10 kekuatan/keberhasilan yang
membanggakan dari bahan bacaan.
Mintalah kelompok untuk menuliskan kekuatan atau
keberhasilan pada metaplan. Gunakan satu metaplan satu
kekuatan atau keberhasilan.
Mintalah wakil kelompok untuk membacakan 10 kekuatan
atau keberhasilan. Tempelkan hasilnya di dinding belajar agar
terbaca oleh peserta lain.

PROSES KEDUA | Berbagi cerita kekuatan diri


M

M

M

M
M

Mintalah peserta untuk berpasangan untuk melakukan


wawancara apresiatif.
Jelaskan secara singkat tentang wawanara inisiatif dan
mengapa perlu menggunakannya. Sebagai catatan, setiap peserta
pernah diwawancara apresiatif oleh TIK pada tahap persiapan
PAK, bukan hal yang baru bagi peserta.
Secara bergantian, peserta melakukan wawancara apresiatif
dengan fokus pada pertanyaan : Apa hal yang paling
membanggakan bagi anda selama bekerja sampai saat ini,
ditingkat individual, organisasi dan komunitas? Kekuatan
apa yang digunakan sehingga hal tersebut berhasil atau
membanggakan?
Mintalah peserta untuk saling menyimak dan mencatat jawaban.
Setelah selesai, ajaklah peserta untuk menelusuri persamaan
dan perbedaan dari bahan bacaan hasil wawancara apresiatif
persiapan PAK.

PROSES KETIGA | Puisi Kekuatan


M

M

M

22

Mintalah peserta kembali ke kelompok, dan berbagi cerita


hasil wawancara apresiatif yang dilakukan, termasuk temuan
persamaan atau perbedaan.
Lengkapilah daftar kekuatan yang ditemukan hasil wawancara
apresiatif dengan menggunakan meta plan. Gunakan satu
metaplan untuk satu kekuatan.
Pastikan nilai-nilai dasar partisipasi terjadi di kelompok,
yaitu peserta terlibat secara aktif (full participation), terjadi
saling memahami antar peserta (mutual understanding) dan

Panduan Fasilitator

pengambilan keputusan dilakukan secara inklusif untuk


menemukan hal yang baru dan segar.
M
Susunanlah daftar kekuatan (maksimal 8 kekuatan) berdasarkan
urutan yang paling penting menurut penilaian kelompok.
M
Kelompok diminta untuk membuat puisi dua bait. Tulislah di
kertas plano tugas kelompok sebagai berikut: Buatlah puisi dua
bait yang memuat kekuatan/keberhasilan yang terindentifikasi.
M
Presentasi kelompok Puisi Kekuatan.
Setelah semua kelompok membacakan puisi kekuatan, ajaklah
peserta untuk melihat kembali apakah ada kekuatan/keberhasilan apa
yang sama dan berbeda, adakah yang unik dan baru ditemukan? ajak
peserta untuk menarik poin-poin ini kekuatan diri menjadi kekuatan/
keberhasilan komunitas dengan melihat kesamaan pola yang ada.
Ajaklah peserta untuk mendikusikan lebih tajam kekuatan yang
paling penting dikaitkan Tata Kelola Pemerintahan yang Demokratik.
Pastikan prinsip dasar partisipasi terpenuhi, dan berilah kesempatan
yang sama untuk setiap peserta mengemukakan pendapatnya.
Simpan hasil sesi discovery ini untuk digunakan pada sesi
berikutnya. O

23

Panduan Fasilitator

Dream
Membayangkan masa depan yang ingin diwujudkan

ADA tahapan Dream, setiap kelompok diminta membuat papan


visi. Papan visi berupa kertas kosong besar yang kemudian
diisi dengan berbagai potongan gambar atau kata yang
mencerminkan masa depan yang ingin diwujudkan. Dalam
proses ini peserta pertemuan mulai menyadari dan melihat bagaimana
mereka membangun mimpi bersama terlepas dari sektor masyarakat
mana mereka berasal. Mereka menginginkan hal yang sama untuk
mereka dan orang lain, dan mereka dapat melukiskannya dengan
sangat baik karena mereka bicara dengan bahasa yang sama, yakni
mosaik gambar. Mosaik gambar dan kata-kata inilah yang lantas
dilekatkan pada gambar-gambar yang menjadi ruh yang memandu
tindakan-tindakan bersama selanjutnya.

Tujuan:
Peserta dapat membayangkan masa depan dan keadaan yang dicitacitakan berdasarkan kekuatan yang dimiliki.

Metoda: Papan visi


Alat Bantu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Majalah bekas
Lem kertas
Kertas plano
Gunting
Spidol
Pensil warna atau crayon

Waktu: 90 menit
Proses:
1.

24

Jelaskan secara singkat tujuan dari sesi dream. Sampaikan


kepada peserta bahwa sesi dream merupakan lanjutan proses
dari sesi discover. Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok.
Pastikan bahwa kelompok di sesi discover sama untuk kelompok
di sesi dream.

Panduan Fasilitator

2. Berdasarkan temuan kekuatan di sesi discover, mintalah


kelompok bersama-sama berimajinasi, membayangkan masa
depan dan membayangkan cita-cita yang ingin diwujudkan
terkait Tata Kelola Pemerintahan yang Demokratik. Caranya
dengan membuat suatu kolase atau papan visi yaitu kumpulan
potongan kertas dari majalah bekas.
3. Setiap peserta dikelompok diminta untuk mencari simbol/
gambar atau pernyataan/kutipan yang inspiratif dari majalah
bekas yang disediakan yang merepresentasi temuan kekuatan
dan masa depan yang ingin diwujudkan. Guntinglah potongan
kertas tersebut, lalu tempelkan pada kertas plano.
4. Papan visi dibuat dalam bentuk dua buah lingkaran. Lingkaran
luar untuk menempelkan simbol kekuatan, sedangkan lingkaran
di dalam untuk menempelkan simbol masa depan yang ingin
diwujudkan.
5. Mintalah kelompok untuk merumuskan satu kalimat provokatif
sebagai mantra masa depan berdasarkan temuan kekuatan/
keberhasilan. Tuliskan kalimat tersebut dalam metaplan.
6. Selama proses merancang papan visi, penting bagi fasilitator
dirasakah kehadirannya oleh peserta. Fasilitator dapat
berkeliling ke meja kelompok untuk mengamati dan memastikan
peserta memahami tugas yang diberikan.
7. Setelah kelompok menyelesaikan papan visi, mintalah kelompok
mempresentasikannya. Presentasi dapat dilakukan dengan pidato
singkat yang dibawakan oleh wakil kelompok atau bersamasama bergantian.

25

Panduan Fasilitator

8. Fasilitator dapat menuliskan mimpi-mimpi yang muncul dari


tiap kelompok pada papan flipchart.
9. Setelah seluruh papan visi dipresentasikan, ajaklah peserta
mendiskusikan apa yang menjadi mimpi bersama, galilah
pendapat peserta dengan merujuk pada papan visi kelompoknya.
Hasil diskusi ini akan membantu proses membuat papan visi
bersama yang berisi kekuatan dan mimpi PAK. Jagalah agar
diskusi selalu dikaitkan dengan kerangka topik Tata Kelola
Pemerintahan yang Demokratik.
10. Ajaklah peserta untuk membuat papan visi baru yang berasal
dari penggabungan papan visi kelompok. Fasilitator bisa
meminta peserta untuk menggunakan potongan-potongan
kertas dari papan visi kelompok, atau mencari potong baru, atau
membuat gambar baru. Tempelkan pada kertas plano baru yang
berukuran lebih besar. Pastikan bahwa proses membuat papan
visi baru merupakan hasil partisipasi penuh.
11. Fasilitator dapat menutup sesi ini dengan mengajak peserta
bernyanyi bersama, misalnya lagu I Have a Dream atau Laskar
Pelangi. O

Membayangkan
masa depan yang
ingin diwujudkan

26

Panduan Fasilitator

Design
Merancang langkah sukses untuk merengkuh masa
depan yang diimpikan

ALAM fase design, para peserta diminta untuk kembali ke


Visi Masa Depan mereka dan memilih gambar-gambar
yang paling memanggil mereka, elemen-elemen mana yang
mereka rasa paling penting bagi mereka dan menyeru mereka
untuk bertindak. Secara bersama-sama, anggota kelompok diminta
untuk mengidentifikasi elemen-elemen keberhasilan yang diperlukan
demi mewujudkan mimpi mereka dalam bentuk Prinsip, Kriteria dan
Indikator-indikator.

Tujuan:
Di akhir sesi peserta mampu:
M
Melahirkan mantra (kalimat menggugah) kabupaten.
M
Mengidentifikasi elemen-elemen sukses dari mimpinya.
M
Membuat perubahan-perubahan penting atau agenda-agenda
kabupaten yang ingin dicapai/diwujudkan/dilakukan.

Metoda:
1. Iklan.
2. Tabel Rancangan Masa Depan.

Alat Bantu:
1. Kertas Asturo.
2. Kertas Plano.
3. Spidol.

Waktu: 90 menit
Proses:
Mulailah sesi design dengan menampilkan kembali Papan Visi
PAK yang telah dihasilkan. Ulaslah sekilas Papan Visi PAK
terkait kekuatan atau keberhasilan dan masa depan yang ingin
diwujudkan.
2. Secara singkat jelaskan tujuan sesi design, yaitu menciptakan
1.

27

Panduan Fasilitator

mantra dan mengidentifikasi elemen-elemen sukses dari mimpi


masa depan yang ingin diwujudkan yang ada di Papan Visi PAK.
3. Tempelkan Papan Visi PAK didepan, sehingga seluruh peserta
dapat melihat gambar nya dengan jelas.
4. Sesi design merupakan lanjutan dari sesi discover dan sesi dream,
sehingga peserta masih terbagi dan duduk di kelompok yang
sama.
5. Tahapan proses sesi design sebagai berikut:

PROSES PERTAMA | Merumuskan mantra


Mintalah kelompok untuk memberi judul Papan Visi PAK
tersebut. Judul haruslah merupakan mantra yang provokatif,
menggugah, selalu diingat, tidak biasa dan menggambarkan
masa depan yang ingin diraih.
M Tugas kelompok dapat ditulis dikertas plano, sbb: Ciptakan
suatu mantra untuk mimpi-mimpi yang ingin anda
wujudkan.
M Berikan contoh kepada peserta kata-kata mantra. Misalnya:
Kompas.com merupakan situs terpercaya di Indonesia,
M Jelaskan bahwa mantra ini akan menjadi visi kabupaten.
M Mintalah kelompok untuk mempresentasikan mantra
tersebut dalam bentuk iklan. Ingatkan peserta dengan
contoh-contoh iklan yang dikenal. Untuk memudahkan, bisa
putarkan satu contoh iklan televisi atau radio.
M Tugas kelompok dapat ditulis dikertas plano, sbb:
Presentasikan mantra kelompok anda dengan cara
memperagakannya dalam bentuk iklan. Durasi iklan yang

Tabel Rancangan Masa Depan


Mantra | Kampung Berdaulat

28

Elemen Sukses

Perubahan Penting

Pihak Terlibat

Seluruh kampungkampung di
pinggir hutan
di Sumatra
memastikan diri
mandiri pangan,
air, energi dan
sehat

v Semua kampung memiliki sumber


alternatif dan ramah lingkungan
v Semua kampung memiliki sumber
pangan organik yang memadai
v Semua kampung memiliki sumber
air bersih yang terjaga setiap saat
v Semua kampung memiliki
kegiatan ekonomi kreatif

Warga di perbatasan
hutan
Pemerintah desa
BPD
Perempuan
Kelompok pemuda

Dst....

v Dst....

Dst...

Panduan Fasilitator

M

M

M

dibuat hanya 30 detik dan waktu penyiapannya 10 menit.


Mintalah kelompok untuk menjelaskan juga alasan memilih
mantra tersebut.
Setelah semua kelompok presentasi iklannya, peserta
kembali duduk dalam pleno.
Diskusikan bersama satu mantra PAK yang dapat
disetujui semua peserta. Berilah kesempatan setiap peserta
mengemukakan pendapatnya dengan membandingkan
mantra antar kelompok.
Bantulah peserta untuk dapat merumuskan matra PAK.
Bisa saja tiap kelompok diminta untuk membuat rumusan
dan dibahas bersama. Fasilitator penting memperhatikan
tercapainya mutual understanding antar peserta

PROSES KEDUA | Merumuskan elemen sukses dan


perubahan penting
M

M

M

M

M

Setelah proses merumuskan mantra PAK, peserta diminta


kembali duduk dikelompoknya.
Mintalah kelompok untuk merinci elemen-elemen sukses
dari mimpi masa depan yang ingin diwujudkan. Elemen
sukses berupa: ciri/pola yang harus ada/indikator yang
dapat diukur. Tegaskan bahwa elemen sukses ini harus
serinci mungkin. Mintalah kelompok untuk menemukan 5
elemen sukses. Lalu, mintalah kelompok untuk merumuskan
perubahan-perubahan penting atau gambaran sukses apa
yang ingin diwujudkan terkait dengan Tata Kepemerintahan
Lokal yang Demokratik, dan siapa saja pihak-pihak yang
penting untuk dilibatkan.
Untuk memudahkan kerja kelompok, tunjukkan tabel
merancang masa depan. Pada kolom paling kiri diberi
judul Elemen-elemen sukses dan kolom tengah beri judul
Perubahan Penting (event atau peristiwa yang ingin dilihat)
dan kolom ketiga diberi judul Pihak Terlibat. Lihat contoh.
Gambaran sukses ini yang selanjutnya akan menjadi agenda
kabupaten.
Buatlah tabel Minta peserta untuk mengisi kolom-kolom
tersebut berdasarkan hasil diskusinya. Beri judul tabel
tersebut dengan mantra PAK.

29

Panduan Fasilitator

PROSES KETIGA | Presentasi rancangan masa depan


M

M

M

M

M

M

30

Agar Tabel Rancangan Masa Depan akan diingat oleh peserta,


siapkan sebuah proses presentasi yang menarik. Caranya bisa
dengan permainan YES (setuju) atau NO (tidak setuju).
Bagikan ke setiap kelompok dua metaplan, dengan tulisan
YES dan NO.
Mintalah wakil kelompok untuk membacakan elemen sukses,
perubahan penting dan pihak yang penting terlibat.
Kelompok lain diberi kesempatan untuk menyatakan
pendapatnya, dengan mengacungkan metaplan bertuliskan
YES atau NO. Tanyakan alasan jawabannya.
Setelah seluruh kelompok membacakan, dan kelompok
lain memberikan pendapat, berikan rangkuman dengan
membacakan kembali elemen-elemen sukses dan perubahan
penting yang telah dihasilkan dan menjadi kesepahaman
bersama.
Ajaklah peserta untuk melihat apakah hasil yang didapat
berkesinambungan, apakah ada yang mau diubah atau
ditambahkan. Apakah peserta telah puas? Hal tersebut
penting untuk ditanyakan, agar peserta dapat memahami dan
memiliki komitmen atas apa yang dihasilkan. O

Panduan Fasilitator

Destiny
Menegaskan langkah untuk mewujudkan
masa depan

ASE Destiny merupakan tahapan untuk memeriksa


dan mendialogkan momentum-momentum yang harus
dimanfaatkan untuk memastikan impian bersama terwujud.
Pada tahapan ini kelompok mulai merumuskan langkah
bersama yang bercermin pada Papan Visi PAK dengan memanfaatkan
metode hierarchy of effects atau seringkali disebut Tangga Perubahan.
Rumusan langkah ini akan menjadi arahan menuju skenario
perubahan sosial yang dibayangkan di setiap kabupaten.

Tujuan:
Di akhir sesi peserta mampu:
1. Menciptakan langkah-langkah baru untuk merealisasikan
agenda-agenda Kabupaten.
2. Membuat pernyataan komitmen peserta terhadap agenda
kabupaten.
3. Melahirkan rencana tindak lanjut terkait agenda kabupaten.

Alat Bantu:

Tangga Perubahan (hierarchy of effects).

Waktu: 90 menit
Proses:
1.

Sesi ini masih rangkaian dari sesi discover, sesi dream, dan sesi
design. Mulailah dengan mengulas sesi sebelumnya (sesi design).
Bacakan hasil yang telah dipahami bersama : mantra, elemen
sukses, dan perubahan penting PAK.
2. Jelaskan secara singkat tujuan sesi, yaitu menegaskan langkah
baru untuk mewujudkan mimpi masa depan bersama. Tegaskan
bahwa langkah yang dibuat harus baru, kreatif dan mencoba halhal baru yang belum pernah dilakukan.
3. Jelaskan tentang tangga perubahan (hierarchy of effects) dan
tahap-tahapannya. Tangga perubahan adalah suatu metode

31

Panduan Fasilitator

untuk membantu mengembangkan langkah-langkah baru


yang akan dilakukan terkait dengan agenda kabupaten, yang
mencakup:
M Strategi-strategi apa yang akan dikembangkan di setiap level
hierarchy of effects?
M Bagaimana mantra, elemen sukses dan agenda kabupaten
dapat dikomunikasikan?
M Bagaimana menggalang dukungan untuk itu semua agar hasil
pertemuan tidak hanya menjadi milik peserta tapi menjadi
milik komunitas/masyarakat di kabupaten?
M Bagaimana agar dukungan itu menjadi berkelanjutan dan
terus menghidupi agenda?

4. Siapkan bacaan singkat tentang tangga perubahan dan bagikan


kepada peserta.
5. Sesi destiny merupakan lanjutan dari sesi discover, sesi dream
dan sesi design, sehingga peserta masih terbagi dan duduk di
kelompok yang sama.
6. Mintalah kelompok menuliskan strategi-strategi tersebut dalam
kertas plano atau kertas asturo dengan menggunakan tabel
tangga perubahan (lihat contoh).
7. Presentasikan tangga perubahan oleh wakil kelompok.
8. Berilah kesempatan pada peserta lain untuk bertanya, melakukan
klarifikasi, menambahkan atau mengurangi strategi yang
dihasilkan kelompok lain. Sampaikan bahwa strategi yang
dibahas di tiap kelompok akan menjadi Strategi Kabupaten.
9. Akhiri sesi destiny dengan merangkum semua hasil yang dicapai. O

32

Panduan Fasilitator

Evaluasi Apresiatif
Tujuan:
M

M

Mengetahui apa yang ditangkap peserta selama proses


pertemuan (rasa dan pengetahuan).
Mengetahui apa yang akan dilakukan oleh peserta setelah
pertemuan.

Alat Bantu:
1.
2.
3.
4.

Papan flipchart
Kertas plano
Spidol
Kursi

Metoda: Fishbowl
Waktu: 30 menit
Proses:
1.

Sebelum sesi mulai, aturlah kursi peserta dalam dua lingkaran.


Lingkaran dalam/kecil terdiri dari 6 (enam) kursi. Sementara
sisa kursi peserta yang ada disusun menjadi lingkaran luar/besar.
Kursi di lingkaran kecil akan menjadi kursi evaluator (5) dan
kursi panas (1).

33

Panduan Fasilitator

2. Aturan mainnya: yang boleh berbicara adalah peserta yang


duduk di kursi evaluator. Sementara peserta yang duduk di
lingkaran luar yang ingin berbicara dapat memasuki lingkaran
kecil dengan cara duduk di kursi panas. Hanya waktu berbicara
di kursi panas tidak boleh lebih dari 3 menit. Peserta yang duduk
di kursi panas boleh menambahkan tanggapan dan jawaban
terhadap pertanyaan yang diajukan oleh fasilitator, boleh juga
mengajukan pertanyaan klarifikasi pada peserta lain yang duduk
di lingkaran kecil.
3. Mintalah 5 peserta untuk duduk di kursi evaluator, sementara
peserta yang lain duduk di kursi lingkaran luar.
4. Ajukan pertanyaan pertama: Apa yang paling berkesan bagi
Anda?.
5. Catatlah jawaban yang muncul dari peserta dengan segera di
papan flipchart.
6. Jika kertas plano sudah penuh, segera pindahkan kertas tersebut
untuk ditempel di papan, dan segera ganti kertas baru untuk
menuliskan jawaban lain yang muncul.
7. Ingatkan peserta yang duduk di lingkaran luar untuk mengisi
kursi panas guna menyampaikan jawaban.
8. Setelah peserta menyampaikan jawabannya, minta peserta lain
untuk duduk di kursi evaluator di lingkaran kecil, sementara
peserta yang telah duduk di lingkaran kecil kembali ke lingkaran
besar.
9. Bacakan pertanyaan kedua: Apa yang Anda yakini akan
bermanfaat bagi diri Anda dan orang lain?
10. Lakukan proses yang sama.
11. Setelah selesai, bacakan pertanyaan selanjutnya: Langkah baru
apa yang akan Anda lakukan setelah pulang dari sini?.
12. Lakukan proses yang sama.
13. Tutuplah sesi pertemuan secara meriah. Siapkan lagu penutupan
yang akan dinyanyikan bersama oleh peserta. O

34

Panduan Fasilitator

Tips Memfasilitasi

Menjaga Alur Proses


M

M

M

M

M

M

Lakukan persiapan memfasilitasi dengan sangat matang.


Siapkan alur proses, teknis, materi dan alat bantu.
Ciptakan sesi pembuka yang luar biasa. Peserta dan fasilitator
menjadi relaks, rasa percaya fasilitator akan bertambah, juga
terbangunnya relasi antar peserta, dan antara peserta dengan
fasilitator.
Ajaklah peserta untuk masuk ke proses merasakan, karena ini
berkaitan dengan otak kanan guna membangkitkan semangat
dan antusiasme terhadap acara. Proses merasakan dapat
dilakukan lewat banyak metoda, semisal puisi, bernyanyi,
permainan, dll.
Gunakanlah selalu siklus sesi fasilitasi, yaitu : membuka
mengalami mengurai menilai merangkum
Tugas yang diberikan harus jelas, dan hindari penugasan ganda
karena akan membingungkan peserta. Untuk memudahkan,
tulislah tugas tersebut di kertas plano sehingga peserta dapat
membacanya.
Gunakanlah permainan untuk menjaga antusiasme/energi
peserta terutama di sesi-sesi terakhir.

35

Panduan Fasilitator

M

M

M

Jangan terlalu banyak menggunakan energizer, disamping


membuat peserta capek, tidak menangkap maknanya, juga
akhirnya energizer itu tidak terasa sebagai energizer.
Untuk menutup sesi, lakukan sesuatu yang berkesan, seperti
menggunakan puisi atau kata-kata mutiara. Hindari cemarah
dan fasilitator dilarang membuat kesimpulan.
Hasil setiap sesi pertemuan tidak hanya berupa teks tapi dapat
berupa foto, video, gambar, rekaman jingle, dll

Sikap fasilitator
M

M

M

M

M

M

M
M

M

36

Jadilah diri sendiri sehingga akan terlihat relaks dan nyaman.


Tidak perlu meniru gaya fasilitator lain, sekalipun yang terkenal.
Gunakan bahasa sederhana dan mudah dimengerti. Gunakan
bahasa lokal sebisa mungkin. Jika ada istilah inggris, carilah
maknanya agar peserta paham maksud istilah tersebut.
Gunakan bahasa positif dan menggugah. Hindari kata-kata yang
tidak menyakinkan, hindari kata mungkin.
Lakukan pembagian peran yang jelas antara fasilitator dan cofasilitator. Jika dalam satu sesi ada dua fasilitator, setiap satu
fasilitator bertugas, fasilitator yang lain tidak boleh menyela
ketika fasilitator utama mengalami kesulitan. fasilitaor harus
sabar dan harus percaya pada temannya.
Jika ada kesalahan teknis misalnya terkait media,
berimprovisasilah untuk mengisi kekosongan sesi. Jangan
biarkan peserta menunggu terlalu lama.
Interaksi antara fasilitator dan peserta penting. Aturlah posisi
berdiri dengan benar. Pada saat fasilitator tampil, berdirilah
di tengah-tengah peserta sehingga suara fasilitator sampai ke
semua peserta dan peserta dapat melihat fasilitator. Pada saat
peserta tampil, fasilitator harus menarik diri dan janngan berdiri
di tengah.
Gunakan kekuatan suara, gunakan suara perut.
Jangan salahkan waktu. Tugas fasilitator adalah menunaikan
tugas pada waktu yang ada. Carilah metoda dan media yang
tepat untuk mendapatkan hasil yang dikehendaki.
Selalu menyimak (bukan mendengar) dan mengamati peserta.
Seluruh peserta harus diamati untuk memastikan bahwa seluruh
peserta terlibat dalam pertemuan.

Panduan Fasilitator

Penggunaan metoda dan media


M

M

M

M

M

Gunakanlah metoda yang memudahkan peserta mencapai


tujuannya.
Gunakan media dengan benar. Penulisan di kertas plano atau
di power point harus menggunakan huruf yang cukup besar
yang dapat dibaca oleh seluruh peserta. Demikian juga dengan
penggunaan metaplan, huruf jelas dan cukup besar.
Tulislan semua tugas yang akan diberikan ke peserta, semisal
dibuat power point atau ditulis kertas plano, untuk memudahkan
peserta membaca tugas tersebut jika kurang jelas atau lupa.
Jika menggunakan alat bantu teknologi, kuasailah
penggunaannya dengan benar, semisal penggunaan komputer,
infocus, multimedia dsb. Sebisa mungkin jangan menggunakan
operator.
Hati-hati dalam menggunakan media:
1. Fasilitator tidak perlu menulis di flipchart Jika peserta
sudah menggunakan metaplan. Cukup minta peserta untuk
menempelkan metaplan tersebut.
2. Penggunaan spidol warna merah hanya dipakai untuk
highlight.
3. Pemilihan media harus disesuaikan dengan waktu yang ada.
Jangan gunakan multimedia jika waktu yang disediakan
pendek, karena waktu tidak cukup dan dapat mengganggu
tugas yang lain.
4. Jika menggunakan film atau video, pilihlah yang memiliki
kualitas gambar bagus. Pilihlah yang beresolusi tinggi,
sehingga peserta dapat menikmati film tersebut.
5. Jangan lupa untuk mematikan lampu ketika film diputarkan.

37

Panduan Fasilitator

M

M

M

M

38

Pada saat menulis di kertas plano (flipchart) pilihlah hal-hal


yang kuat dan tulilsah dengan huruf yang cukup besar.
Konsisten terhadap media yang digunakan. Jika menggunakan
power point gunakan warna dan huruf yang sama selama
pertemuan. Terlalu banyak warna akan membuat peserta pusing
dan pesan yang disampaikan cenderung kabur.
Jika ingin menggunakan lagu, gunakan itu sebagai alat yang
menjadi bagian dari proses.
Tempelkan hasil diskusi secara rapi dan per hari, sehingga
peserta dengan mudah dapat membacanya kembali. O

You might also like