You are on page 1of 5

MEMPENGARUHI SIKAP DAN PERILAKU

NAMA

: INDAH SARI

NPM

: 14213370

MATA KULIAH

: SOFT SKILL PERILAKU KONSUMEN

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
2015/2016

MEMPENGARUHI SIKAP DAN PERILAKU


Pengukuran sikap yang paling populer digunakan oleh para peneliti konsumen
adalah model multi atribut yang terdiri dari tiga model : the attittude toward-object
model, the attittude toward-behavior model, dan the theory of reasoned-action model.
Model ini menjelaskan bahwa sikap konsumen terhadap suatu objek sangat
ditentukan oleh sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang dievaluasi. Model ini
menekankan tingkat kepentingan yang diberikan kosumen kepada suatu atribut
sebuah produk. Model sikap lainnya yang juga sering digunakan adalah model sikap
angka ideal. Model ini memberikan informasi mengenai sikap konsumen terhadap
merek suatu produk sekaligus memberikan informasi mengenai merek ideal yang
dirasa suatu produk. Perbedaannya dengan model multi atribut adalah terletak pada
pengukuran sikap menurut konsumen.
Komponen yang secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude)
yaitu
1. Kognitif (cognitive)
Berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar
bagi obyek sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan
menjadi dasar seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek
tertentu
2. Afektif (affective)
Menyangkut masalah emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek
sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki
obyek tertentu.
3. Konatif (conative)
Komponen konatif

atau

komponen

perilaku

dalam

struktur

sikap

menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan


yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi.

HASIL PENELITIAN
Sikap yang dianut konsumen sekarang ini tentu saja merupakan hasil dari
pengalaman mereka sebelumnya. Konsumen yang hidup melewati era Depresi pada
awal tahun 1930-an, misalnya, secara khas memiliki sikap yang kurang mendukung
terhadap pembelian berdasarkan kredit. Asal mula dari banyak sikap dapat dirunut
hingga pengalaman masa kanak-kanak, seperti perjalanan belanja dengan ibu dan
ayah. Jadi, keluarga memiliki pengaruh besar pada perkembangan sikap selama
tahun-tahun awal kehidupan konsumen. Secara lebih umum, faktor lingkungan yang
dideskripsikan akan memiliki pangaruh yang kuat pada pembentukan sikap dengan
membentuk jenis, jumlah dan kualitas informasi dan pengalaman yang tersedia bagi
konsumen.
Di dalam banyak situasi, pemasar berkepentingan dengan peramalan perilaku
pembelian. andaikan saja perusahaan kamu baru saja mengembangkan suatu produk
baru dan tertarik untuk menentukan apakah ada permintaan yang cukup di pasar
untuk menjamin pengenalan. Salah satu ancangan terhadap pembuatan penentuan ini
memerlukan pengenalan produk ke dalam satu atau lebih pasar percobaan.
Bergantung kepada hasil ini, kamu pun dapat membuat penilaian berdasarkan
informasi yang lebih banyak mengenai potensi produk tersebut. Tes seperti ini juga
dapat menghabiskan biaya jutaan dolar, harga yang sangat mahal untuk menentukan
bahwa suatu produk memiliki sedikit daya tarik.
Sebagai alternatif, kamu dapat memeriksa apakah produk tersebut bahkan
pantas mendapatkan peluang untuk masuk ke dalam pasar percobaan dengan lebih
dahulu mempertimbangkan sikap konsumen terhadap produk tersebut. Ancangan ini
sangat langsung. Konsumen dari pasar target akan diminta untuk menunjukkan minat
mereka untuk membeli produk tersebut. Bila hanya sedikit konsumen yang
menyatakan berminat, produk tersebut harus ditinggalkan atau dimodifikasi dan diuji
ulang. Sebaliknya bila konsumen sangat tertarik pada produk tersebut, maka tibalah
waktunya untuk mempertimbangkan pasar percobaan. Ketahuilah bahwa biaya dari

studi mengenai sikap ini adalah ribuan dolar. Walaupun begitu, harga seperti ini jauh
lebih sedikit daripada jutaan dolar yang mungkin kamu habiskan pada pasar
percobaan, hanya untuk mendapatkan bahwa binatang kamu hanyalah seekor
anjing.
Kemudian kamu ingin mengukur setiap konsumen terhadap suatu produk (misalnya
mobil Mercedes-Benz) meringkas beberapa cara yang mungkin digantikan untuk
melakukannya. Walaupun pengukuran ini berbeda dalam suasana kata-katanya dan
skala responsnya, masing-masing berfokus pada keseluruhan evaluasi yang dilakukan
konsumen terhadap objek (dalam hal ini mobil). Namun, perhatikan bahwa
pengukuran sikap terhadap suatu produk ini terbatas kemampuannya dalam
meramalkan perilaku masa datang. Keterbatasan ini direfleksikan oleh kenyataan
bahwa walaupun kebanyakan mahasiswa akan memberikan respons yang mendukung
terhadap pengukuran , sedikit sekali dari mereka yang membeli mobil sewaktu lulus
akan membeli Mercedes. Sebelum membaca lebih jauh, berhentilah dan pikirkan
tentang perubahan apa di dalam pengukuran yang akan menghasilkan ramalan yang
lebih baik mengenai pembelian mobil yang dilakukan oleh mahasiswa segera sesudah
mereka lulus.
Masalah dasar dengan pengukuran tersebut adalah tidak adanya kesesuaian
(lack of correspondence) dengan perilaku. Sejauh mana suatu pengukuran sesuai atau
cocok dengan suatu perilaku, yang ada gilirannya menentukan daya ramal
pengukuran tersebut, akan bergantung kepada beberapa baik pengukuran tersebut
menangkap empat elemen perilaku yang mungkin:
Tindakan, Elemen ini mengacu pada perilaku spesifik (misalnya pemakaian,
peminjaman). Penting sekali bahwa pengukuran sikap menggambarkan elemen secara
akurat, karena kelalaian melakukan hal ini dapat menjadi sangat merusak keakuratan
prediksi mereka
Target, Elemen target dapat menjadi sangat umum (misalnya, membeli mobil
apa saja) atau sangat spesifik (misalnya, membeli Mercedes). Tingkat kespesifikan
target bergantung kepada perilaku minat

Waktu, Elemen ini berfokus pada kerangka waktu di mana perilaku


diharapkan terjadi Konteks, Elemen selebihnya, konteks, mengacu pada latar di mana
perilaku diharapkan terjadi. Minuman ringan, misalnya, dapat di beli di berbagai
latar, seperti toko bahan makanan, mesin penjual di sekolah, restoran dan bioskop.
KESIMPULAN
Sikap kerap terbentuk sebagai hasil dari kontak langsung dengan objek sikap
konsumen yang belanja yang menyenangkan ke pengecer mungkin mengembangkan
sikap yang mendukung pengecer. Sebagai kontras, produk yang gagal bekerja
sebagaimana diharapkan dapat dengan mudah menimbulkan sikap negatif. Namun,
kenali bahwa sikap dapat dibentuk bahkan dapat tanpa adanya pengalaman actual
dengan suatu objek. Begitu pula, sikap produk mungkin dibentuk bahkan bila
pengalaman konsumen dengan produk bersangkutan terbatas pada apa yang mereka
lihat di dalam iklan. Karakteristik penting dari sikap yang didasarkan pada
pengalaman langsung adalah sikap biasanya dianut dengan kepercayaan yang lebih
besar. Konsisten dengan hal ini, penelitian memperhatikan bahwa konsumen memiliki
keyakinan yang jauh lebih kuat mengenai sikap produk mereka bila didasarkan pada
pemakaian produk aktual dibandingkan bila didasarkan pada iklan saja.

You might also like