You are on page 1of 17

FRAKTUR MONTEGGIA

Sara Maria laras Maharkesti

1061050082
Pembimbing :
Dr. Karuniawan, Sp.OT

K E PA N I T R A A N I L M U B E D A H
PERIODE 27 JULI 3 OKTOBER 2015
F A K U LT A S K E D O K T E R A N U N I V E R S I T A S K R I S T E N
INDONESIA
RSU UKI

DEFINISI

Fraktur Monteggia adalah


dislokasi kaput radialis
disertai fraktur daerah
proximal ulna

Cedera ini didefinisikan oleh


Monteggia pada awal abad
kesembilan belas yaitu
fraktur sepertiga bagian
proximal ulna dan dislokasi
kaput radius

ANATOMI

ANATOMI

ANATOMI

MEKANISME TRAUMA

Penyebab fraktur Monteggia terutama


berhubungan dengan jatuh saat posisi tangan
terjulur dengan kekuatan pronasi.

Biasanya penyebab fraktur monteggia adalah


jatuh pada tangan, kalau pada saat benturan
tubuh memutir, daya geraknya dapat dengan
kuat mempronasikan lengan bawah. Kaput
radius berdislokasi ke depan dan sepertiga
bagian atas ulna patah dan melengkung ke
depan. Kadang daya penyebabnya adalah
hiperekstensi.

MEKANISME TRAUMA

Fraktur ini terjadi


ketika tulang ulna
terbentur secara
langsung. Kemudian,
salah satu dari fraktur
ulna tersebut
memberikan tekanan
secara langsung,
sehingga caput radius
mengalami dislokasi.
Direct Blow Theory

MEKANISME TRAUMA
Dia mendemostrasikan bagwa
hiperpronasi pada lengan bawah
mengakibatkan fraktur pada
ulna disertai dislokasi pada
caput radius.
Hiperpronasi ini mengakibatkan
tulang radius menyilang sampai
ke tengah ulna, mengakibatkan
dislokasi anterior pada caput
radius atau fraktur 1/3 radius
proksimal dan fraktur ulna.

Hyperpronation Theory

MEKANISME TRAUMA

A. Hiperekstensi.
B. Dislokasi caput radius
C. Fraktur ulna

KLASIFIKASI

Tipe I :

Tipe II :

dislokasi kaput
Dislokasi kaput
radius depan
radius ke belakang
disertai angulasi
diesertai angulasi
ulna kea rah yang
ulna kea rah yang
sama (tipe ekstensi)
sama (tipe fleksi)
15%

Tipe III :

Tipe IV :

dislokasi ke
samping kaput
radius, disertai
angulasi ulna kea
rah yang sama,
fraktur ulna tepat
procesus koronoid.
20%

dislokasi kaput
radius ke depan
disertai angulasi
ulna kea rah yang
sama dengan tipe I
bersama sama
fraktur radius
disebelah distal
tuberositas
bisipitalis. 5%

KLASIFIKASI
A. Tipe I (60-65 %)
B. Tipe II (15%)
C. Tipe III (20%)
D. Tipe IV (5%)

DIAGNOSA

Anamnesis

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan
penunjang

Nyeri

Look

Pemeriksaan
radiologis

Bengkak

Feel

Posisi tangan flesi


dan pronasi

Movement

GAMBARAN RADIOLOGI

Fraktur Monteggia tipe I

Fraktur Monteggia tipe III

Fraktur Monteggia tipe II

Fraktur Monteggia tipe


IV

PENATALAKSAAN

Non operatif

Operatif

Penatalaksanaan nyeri
Apabila terjadi fraktur terbuka : suntik ATS dan TT,
pemberian antibiotik, pembersihan luka.

Pada anak : jika ditemukan fraktur terbuka


dilakukan tindakan operatif, jika ditemukan fraktur
tertutup dapat dilakukan reposisi tertutup.
Pada dewasa : semua jenis fraktur monteggia harus
dilakukan operasi terbuka dengan fiksasi interna.
Pemasangan Gips selama 6 minggu.

KOMPLIKASI

komplikasi

Lesi saraf perifer

Nonunion pada
tulang ulna
Arkilosis
radiohumeral

Sinotosis radioulna
Dislokasi kaput radius
yang berulang
ulang
Myositis osifikasi

PROGNOSIS
Pada tahun 1991, Anderson dan Meyer menggunakan criteria untuk
mengevaluasi fraktur lengan bawah, sebagai berikut :

Excellent bila kelihangan penyatuan sendi siku kurang dari 10 serta fleksi/ekstensi
pergelangan tangan dan kehilngan rotasi lengan bawah kurang dari 25%

Satisfactory - bila kelihangan penyatuan sendi siku kurang dari 20 serta


fleksi/ekstensi pergelangan tangan dan kehilngan rotasi lengan bawah kurang dari
50%

Unsatisfactory - bila kelihangan penyatuan sendi siku kurang dari 30 serta


fleksi/ekstensi pergelangan tangan dan kehilngan rotasi lengan bawah kurang dari
50%

Failure - Malunion, nonunion, atau kronik osteomyelitis

TERIMAKASIH

You might also like