You are on page 1of 14

Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang

dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat
orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada
kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil
berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter=400 meter dan
nomor 4 x 400 meter (1.600 meter). Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang
diperlukan tetapi pemberian dan kemahiran dalam menerima tongkat dengan cepat di zona atau
daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
Daftar isi
[sembunyikan]

1Teknik
o

1.1Teknik Pemberian Tongkat

1.2Teknik menerima tongkat estafet:

1.3Daerah Pergantian Tongkat No Cara Menempatkan Antara Pelari-Pelari

1.4Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Lari Estafet

2Peraturan Perlombaan

3Tongkat

Teknik[sunting | sunting sumber]


Latihan Teknik Lari Sambung No Latihan Teknik Penerimaan Tongkat

Dengan cara melihat (visual) Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan
berlari sambil menolehkan kepala untuk melihat tongkat yang diberikan oleh pelari
sebelumnya.

Dengan cara tidak melihat (non visual) Pelari yang menerima tongkat berlari sambil
mengulurkan tangan kebelakang. Selanjutnya pelari sebelumnya menaruh tongkat ke
tangan si pelari setelahnya.

Teknik Pemberian Tongkat[sunting | sunting sumber]

Dari Bawah Jika pemberi memberikan tongkat dengan tangan kanan maka penerima
menggunakan tangan kiri. Saat akan memberi tongkat, ayunkan tongkat dari belakang ke
depan melalui bawah. Sementara tangan penerima telah siap di belakang dengan telapak
tangan menghadap bawah. Ibu jari terbuka lebar, sementara jari-jari yang lainnya dirapatkan.
Tangan penerima berada di bawah pinggang.

Dari atas Jika pemberi memberikan tongkat dengan tangan kiri maka penerima juga
menggunakan tangan kanan. Saat akan memberi tongkat, ayunkan tongkat dari depan
melalui atas.

Teknik menerima tongkat estafet:[sunting | sunting sumber]

Visual : Dengan menoleh atau melihat ke belakang dan ini hanya digunakan untuk lari
Estafet yang berjarak 4400 meter.

Non Visual : Cara ini digunakan dengan tidak menoleh ataupun melihat ke
belakang,karena jarak yang digunakan terlalu pendek yaitu 4100 meter.

Daerah Pergantian Tongkat No Cara Menempatkan Antara PelariPelari[sunting | sunting sumber]

Pelari ke 1 Di daerah start pertama dengan lintasan tikungan

Pelari ke 2 Di daerah start kedua dengan lintasan lurus

Pelari ke 3 Di daerah start ketiga dengan lintasan tikungan

Pelari ke 4 Di daerah start keempat dengan lintasan lurus dan berakhir di garis finish

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Lari Estafet[sunting | sunting


sumber]

Pemberian tongkat sebaiknya bersilang, yaitu pelari 1 dan 3 memegang tongkat pada
tangan kanan, sedangkan pelari 2 dan 4 menerima/memegang tongkat pada tangan kiri.

Penempatan pelari hendaknya disesuaikan dengan keistimewaan dari masing- masing


pelari. Misalnya pelari 1 dan 3 dipilih yang benar-benar baik dalam tikungan. Pelari 2 dan 4
merupakan pelari yang mempunyai daya tahan yang baik.

Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus benar-benar diukur dengan tepat seperti pada
waktu latihan.

Setelah memberikan tongkat estafet jangan segera keluar dari lintasan masing-masing.

Peraturan Perlombaan[sunting | sunting sumber]


1.) Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 meter, lebar 1,2 meter dan bagi pelari
estafet 4 x 100 meter ditambabh 10 meter pra-zona. Pra-zona adalah suatu daerah dimana
pelari yang akan berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi disini tidak terjadi penggantian
tongkat.
2.) Lari Estafet(Lari Beranting). Lari Estafet atau sering disebut dengan lari beranting merupakan
salah satu dari cabang atletik. Lari Estafet hanya membutuhkan empat (4) orang pemain untuk

melakukan olahraga tersebut. Jarak Tempuh Lari estafet : 4400 M (Putra/Putri) Dan 4100 M.
Start yang sering digunakan dalam Lari Estafet: Start Jongkok sering digunakan pada pelari
pertama (1), Sedangkan Start Berlari sering digunakan pada pelari ke-Dua,ke-Tiga,dan keEmpat (2,3,4).
Ketentuan perlombaan:

Diperbolehkan mengambil tongkat estafet apabila tongkat tersebut jatuh pada saat
pergantian penerimaan tongkat pada lari yang berjarak 4400 meter dengan resiko team
tersebut bisa kalah dalam lomba tersebut.

Di perbolehkan mengambil tongkat estafet apabila tongkat tersebut jatuh pada saat
pergantian penerimaan tongkat pada lari yang berjarak 4100 meter dengan resiko team
tersebut dapat langsung di diskualifikasi dalam pertandingan.

Tongkat[sunting | sunting sumber]

Panjang: 30 centimeter

Diameter:

Untuk dewasa: 4 cm

Untuk anak-anak: 2 cm

Berat tongkat : 50 gr

Teknik Olah Raga Lari Estafet |


Sejarah | Peraturan |

18 comments

1. Pengertian Lari Estafet

Teknik Olah Raga Lari Estafet | Sejarah | Peraturan | Lari sambung atau lari
estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang
dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Lari ini dilakukan
bersambung dan bergantian membawa tongkat dari garis start sampai ke
garis finish. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari. Pada

nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor
pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari
sebelumnya ke pelari berikutnya.
Start yang digunakan dalam lari bersambung adalah untuk pelari pertama
menggunakan start jongkok. Sedangkan untuk pelari kedua, ketiga, dan pelari
yang keempat menggunakan start melayang. Jarak lari bersambung yang
sering diperlombakan dalam atletik baik untuk putra maupun putri adalah 4 x
100 meter atau 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik
saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau
daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.

2. Sejarah Lari Estafet

Lari sambung dimulai dari bangsa Aztek, Inka, dan Maya bertujuan untuk
meneruskan berita yang telah diketahui sejak lama. Di Yunani, estafet obor
diselenggarakan dalam hubungannya dengan pemujaan leluhur dan untuk
meneruskan api keramat ke jajahan-jajahan baru. Tradisi api olimpiade
berasal dari tradisi Yunani tersebut.
Lari estafet 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter bagi pria dalam bentuk sekarang
ini, pertama-tama diselenggarakan pada olimpiade tahun 1992 di Stockholm.
Estafet 4 x 100 meter bagi wanita sejak tahun 1928 menjadi nomor olimpiade
dan 4 x 400 meter dilombakan sejak tahun 1972.

3. Peraturan Lari Estafet

Masing-masing pelari mempunyai peran penting dalam olahraga lari


estafet. Oleh karena itu, kekompakan dan irama lari juga harus selalu dijaga.
Dalam jarak tempuh 4 x 100 meter, pelari tidak diperbolehkan untuk
menjatuhkan tongkat estafet. Jadi harus benar-benar dilatih cara mengoper
tongkat. Karena bila terjatuh, peserta lari akan langsung didiskualifikasi.
Berbeda halnya dengan olahraga lari estafet dengan jarak tempuh 4 x 400
meter. Karena jarak tempuh yang lebih jauh, maka peraturannya pun lebih
ringan. Peserta lari boleh menjatuhkan dan mengambil kembali tongkat
estafet yang terjatuh. Tetapi resikonya adalah kalah. Karena ketika peserta
lari mengambil tongkat, maka dipastikan peserta tersebut akan jauh tertinggal
dari peserta-peserta lain.

4. Tongkat Estafet

Tongkat estafet adalah benda yang diberikan secara bergilir dari satu
peserta ke peserta lari lainnya dalam satu regu. Karena itu, tongkat ini pun
tidak sembarang tongkat. Ukurannya dibuat sesuai dan pas dengan panjang
genggaman pelari pada umumnya.
Ukuran tongkat yang digunakan pada lari estafet adalah:
Panjang tongkat : 29 30 cm
Diameter tongkat : 3,81 cm (dewasa) dan 2,54 cm (anak-anak)
Berat tongkat : 50 gr
Cara memegang tongkat estafet harus dilakukan dengan benar. Memegang
tongkat dapat dilakukan dengan dipegang oleh tangan kiri atau kanan.
Setengah bagian dari tongkat dipegang oleh pemberi tongkat. Dan ujungnya
lagi akan dipegang oleh penerima tongkat estafet berikutnya. Dan bagi pelari
pertama, tongkat estafet harus dipegang dibelakang garis start dan tidak
menyentuh garis start.

5. Teknik Pergantian Tongkat Estafet

Perlombaan lari estafet mengenal dua cara pergantian tongkat, yaitu:


a. Teknik penerimaan tongkat dengan cara melihat (visual)
Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari sambil
menolehkan kepala untuk melihat tongkat yang diberikan oleh pelari
sebelumnya. Penerimaan tongkat dengan cara melihat biasanya dilakukan
pada nomor 4 x 400 meter.
b. Teknik penerimaan tongkat dengan cara tidak melihat (non visual)
Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari tanpa melihat
tongkat yang akan diterimanya. Cara penerimaan tongkat tanpa melihat
biasanya digunakan dalam lari estafet 4 x 100 meter.
Dilihat dari cara menerima tongkat, keterampilan gerak penerima tongkat
tanpa melihat lebih sulit dari pada dengan cara melihat. Dalam
pelaksanaannya, antara penerima dan pemberi perlu melakukan latihan yang
lebih lama melalui pendekatan yang tepat.

6. Teknik Pemberian dan Penerimaan Tongkat Estafet

Prinsip lari sambung adalah berusaha membawa tongkat secepat-cepatnya


yang dilakukan dengan memberi dan menerima tongkat dari satu pelari
kepada pelari lainnya, agar dapat melakukan teknik tersebut, pelari harus
menguasai keterampilan gerak lari dan keterampilan memberi serta

menerima tongkat yang dibawanya.


Dalam beberapa perlombaan lari sambung, seringkali suatu regu dikalahkan
oleh regu lainnya hanya karena kurang menguasai keterampilan gerak
menerima dan memberikan tongkat dari satu pelari kepada pelari yang
lainnya. Bahkan, seringkali suatu regu didiskualifikasi hanya karena kurang
tepatnya penerimaan dan pemberian tongkat.
Perlombaan lari estafet mengenal dua cara pemberian dan penerimaan
tongkat, yaitu:
a. Teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari bawah
Teknik ini dilakukan dengan cara pelari membawa tongkat dengan tangan kiri.
Sambil berlari atlet akan memberikan tongkat tersebut dengan tangan kiri.
Saat akan memberi tongkat, ayunkan tongkat dari belakang ke depan melalui
bawah. Sementara itu, tangan penerima telah siap dibelakang dengan telapak
tangan menghadap ke bawah. Ibu jari terbuka lebar, sementara jari-jari
tangan lainnya dirapatkan.
b. Teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari atas
Teknik ini dilakukan dengan cara mengayunkan tangan dari belakang ke
depan, kemudian dengan segera meletakan tongkat dari atas pada telapak
tangan penerima. Pelari yang akan menerima tongkat mengayunkan tangan
dari depan ke belakang dengan telapak tangan menghadap ke atas. Ibu jari di
buka lebar dan jari-jari tangan lainnya rapat.
Ada sebuah cara yang dilakukan dalam olahraga lari estafet agar tongkat
estafet tidak jatuh saat diberikan pada peserta lain. Yaitu pelari yang
memegang tongkat estafet meegang tongkat estafet dengan tangan kiri dan
memberikannya juga dengan tangan kiri. Sedangkan si penerima tongkat
bersiap menerima tongkat dengan tangan kanan.

7. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Lari Estafet

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam olahraga lari estafet,


sebagai berikut:
a. Pemberian tongkat sebaiknya secara bersilang, yaitu pelari 1 dan 3
memegang tongkat pada tangan kanan, sedangkan pelari 2 dan 4 menerima
atau memegang tongkat dengan tangan kiri atau sebaliknya.
b. Penempatan pelari hendaknya disesuaikan dengan keistimewaan dari
masing-masing pelari. Misalnya, pelari 1 dan 3 dipilih yang benar-benar baik
dalam tikungan. Pelari 2 dan 4 merupakan pelari yang mempunyai daya
tahan yang baik.
c. Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus benar-benar diukur dengan tepat.
d. Setelah memberikan tongkat estafet jangan segera keluar dari lintasan

masing-masing.

8. Peraturan Perlombaan

Adapun peraturan perlombaan dalam olahraga lari estafet, sebagai berikut:


a. Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 meter dan bagi pelari
estafet 4 x 100 meter ditambah 10 meter prazona. Prazona adalah suatu
daerah di mana pelari yang akan berangkat dapat mempercepat larinya,
tetapi di sini tidak terjadi pergantian tongkat.
b. Setiap pelari harus tetap tinggal di jalur lintasan masing-masing meskipun
sudah memberikan tongkatnya kepada pelari berikutnya. Apabila tongkat
terjatuh, pelari yang menjatuhkannya harus mengambilnya.
c. Dalam lari estafet, pelari pertama berlari pada lintasannya masing-masing
sampai tikungan pertama, kemudian boleh masuk ke lintasan dalam, pelari
ketiga dan pelari keempat menunggu di daerah pergantian secara berurutan
sesuai kedatangan pelari seregunya.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Lari
sambung atau lari
estafet adalah
salah
satu
lomba
lari
pada
perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu
regu lari sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga,
dan keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai
pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari
sebelumnya ke pelari berikutnya. Nomor lari estafet yang sering diperlombakan
adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari
sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat
di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap
pelari.

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas maka penulis merumuskan masalah yang dibahas
adalah sebagai berikut :
Pengertian Lari Estafet
Nomor-Nomor Lari Estafet
Peraturan Perlombaan

1.3.Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
Mengetahui Pengertian Lari Estafet
Mengetahui Nomor-Nomor Lari Estafet
Mengetahui Peraturan Perlombaan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Sejarah Lari Estafet

Lari sambung dimulai dari bangsa Aztek, Inka, dan Maya bertujuan untuk

meneruskan berita yang telah diketahui sejak lama. Di Yunani, estafet obor
diselenggarakan dalam hubungannya dengan pemujaan leluhur dan untuk meneruskan
api keramat ke jajahan-jajahan baru. Tradisi api olimpiade berasal dari tradisi Yunani
tersebut.
Lari estafet 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter bagi pria dalam bentuk sekarang ini,
pertama-tama diselenggarakan pada olimpiade tahun 1992 di Stockholm. Estafet 4 x
100 meter bagi wanita sejak tahun 1928 menjadi nomor olimpiade dan 4 x 400 meter
dilombakan sejak tahun 1972.

2.2.Pengertian Lari Estafet


Lari Estafet atau dengan kata lain disebut Lari sambung menyambung sambil

membawa tongkat adalah salah satu jenis olahraga yang berinduk pada bidang
atletik. Pelarinya berjumlah lebih dari 1 orang & kurang dari 5 orang yang tergabung
dalam 1 tim, dimana masing-masing pelari sudah diatur dalam jarak tertentu untuk
kemudian bersiap-siap menunggu atau memerima tongkat Estafet dari teman dan
kemudian berlari untuk menyerahkan tongkat tersebut kepada teman 1 tim dan
seterusnya saling mengoforkan tongkat hingga memasuki garis finis. Siapa yang
pertama mencapai garis finis maka Tim tersebutlah yang menang.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor
4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan
tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta
penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.

2.3.Nomor-Nomor Lari Estafet

1. 100 meter
Lomba lari jarak 100 meter diselenggarakan di salah satu sisi lintasan atletik outdoor.

Nomor ini dianggap nomor paling bergengsi dalam cabang olahraga atletik.
Pemegang rekor dunia 100 meter sering disebut manusia tercepat.
Usain Bolt dari Jamaika merupakan pemegang rekor dunia putra,

dengan catatan waktu 9,58 detik. Rekor tersebut ia ciptakan pada 16 Agustus 2009
dalam Kejuaraan Dunia Atletik 2009 di Berlin. Pemegang rekor dunia putri adalah
mendiang Florence Griifith-Joyner. Hingga sekarang, belum ada sprinter putri yang
bisa memecahkan rekor 10,49 detik yang diciptakan Flo-Jo (panggilan akrab Florence
Griffith-Joyner) pada 1988.
Nomor estafet 4 100 meter juga cukup prestisius. Kecepatan rata-rata dalam nomor

ini lebih cepat daripada nomor 100 meter karena pelari boleh mulai bergerak sebelum
menerima tongkat estafet. Rekor dunia 4 100 meter putra dipegang tim Jamaika
yang mencatat waktu 37,10 detik. Rekor tersebut diciptakan pada Olimpiade Beijing
1988. Adapun rekor nomor estafet 4 100 meter putri dipegang tim Jerman Timur
yang mencatat waktu 41,37 detik pada 1985.
2. 400 meter
Dalam nomor 400 meter, para peserta lomba berlari satu putaran melewati lintasan.

Sebagaimana dalam lomba 200 meter, posisi start para pelari diatur agar setiap pelari
menempuh jarak yang sama.
Rekor dunia 400 meter putra saat ini dipegang Michael Johnson dari Amerika Serikat

dengan catatan waktu 43,18 detik. Sementara pemegang rekor dunia putri adalah
Marita Koch dari Jerman Timur. Catatan waktunya, 47,60 detik, telah bertahan sejak
1985.
Secara tradisi, nomor estafet 4 400 meter merupakan nomor terakhir yang

dilombakan pada kejuaraan besar atletik. Tim Amerika Serikat memegang rekor
dunia 4 400 meter putra sejak 1993 dengan catatan waktu2:54.29. Sementara rekor
4 400 meter putri bertahan lebih lama lagi. Sejak 1988, tim Uni Soviet memegang
rekor dengan catatan waktu 3:15.17.

2.4.Peraturan Perlombaan

1. Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 meter, lebar 1,2 meter dan
bagi pelari estafet 4 x 100 meter ditambabh 10 meter pra-zona. Pra-zona adalah suatu

daerah dimana pelari yang akan berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi disini
tidak terjadi penggantian tongkat.
2. Lari Estafet (Lari Beranting)
Lari Estafet atau sering disebut dengan lari beranting merupakan salah satu dari
cabang atletik. Lari Estafet hanya membutuhkan empat (4) orang pemain untuk
melakukan olahraga tersebut. Jarak Tempuh Lari estafet : 4400 M (Putra/Putri) Dan
4100 M Start yang sering di gunakan dalam Lari Estafet: Start Jongkok sering di
gunakan pada pelari pertama / (1), Sedangkan Start Berlari sering di gunakan pada
pelari ke-Dua, ke-Tiga,dan ke-Empat / (2,3,4).

2.5.Tongkat Estafet
Tongkat estafet adalah benda yang diberikan secara bergilir dari satu peserta ke
peserta lari lainnya dalam satu regu. Karena itu, tongkat ini pun tidak sembarang
tongkat. Ukurannya dibuat sesuai dan pas dengan panjang genggaman pelari pada
umumnya.
Ukuran tongkat yang digunakan pada lari estafet adalah:
Panjang tongkat : 29 30 cm
Diameter tongkat : 3,81 cm (dewasa) dan 2,54 cm (anak-anak)
Berat tongkat : 50 gr
Cara memegang tongkat estafet harus dilakukan dengan benar. Memegang tongkat
dapat dilakukan dengan dipegang oleh tangan kiri atau kanan. Setengah bagian dari
tongkat dipegang oleh pemberi tongkat. Dan ujungnya lagi akan dipegang oleh
penerima tongkat estafet berikutnya. Dan bagi pelari pertama, tongkat estafet harus
dipegang dibelakang garis start dan tidak menyentuh garis start.

Teknik Dasar
1. Teknik Memegang Tongkat Estafet
Tongkat dipegang pada ujung hingga setengah bagian dengan tangan kanan atau kiri,
sedangkan setengah bagian tongkat untuk dipegang oleh penerima tongkat estafet
berikutnya.
2. Teknik Start untuk Lari Estafet
Pelari pertama menggunakan start jongkok. Hal yang perlu diperhatikan pelari pada
saat start yaitu tangan ditempatkan di belakang garis start dan tongkat yang dipegang
tidak menyentuh garis start.
3. Teknik Memberi dan Menerima Tongkat Estafet
Cara memberi dan menerima tongkat sambil lari dilakukan di daerah wissel
(daerah pergantian tongkat). Panjang wissel (daerah pergantian) tongkat estafet adalah

20 meter. Pergantian tongkat yang terjadi di luar daerah pergantian akan


menyebabkan diskualifikasi.
Berdasarkan posisi tangan penerima, terdapat dua macam cara memberi dan
menerima tongkat estafet, yaitu:
a. Memberikan tongkat estafet dari atas
Teknik ini dipergunakan apabila telapak tangan penerima menghadap ke atas.
b. Memberikan tongkat estafet dari bawah ke atas
Teknik ini dipergunakan apabila telapa tangan penerima tongkat estafet menghadap
ke bawah.

Berdasarkan melihat atau tidaknya penerima, maka pergantian tongkat dibedakan


menjadi dua, yaitu:
a. Visual (dengan melihat), yaitu penerima tongkat berpaling ke belakang untuk

melihat
pemberi tongkat.
b. Nonvisual (tanpa melihat), yaitu penerima tonbgkat tidak melihat pemberi tongkat.

2.6.Latihan Lari Estafet


Kunci keberhasilan pelari estafet terletak pada pergantian tongkat. Serangkaian teknik

lari sambung (estafet) dari start hingga terjadinya pergantian pemegang tongkat.
Di dalam pelaksanaan lari estafet, dimungkinkan terjadi beberapa kesalahan pada saat

pergantian tongkat. Kesalahan tersebut dapat dilakukan oleh penerima maupun


pemberi tongkat.
1) Kesalahan yang dilakukan oleh penerima, yaitu:
a) Start yang trlambat sehingga cepat terkejar oleh pelari dibelakangnya sebelum
mencapai kecepatan maksimum.
b) Terlalu cepat melakukan start sehingga mngganggu lari pemberi tongkat.
c) Larinya terlalu ke tengah sehingga mengganggu lari pemberi tongkat.
d) Pada waktu mengulurkan tangan ke belakang, tangan dalam keadaan goyang,
sehingga sukar menerima tongkat.

2) Kesalahan yang sering dialami oleh pemberi tongkat, yaitu:


a) Kurang berhati-hati dalam meberikan tongkat, sehingga gagal dalam pemberian

atau tongkat jauh.


b) Pada waktu memberikanb tongkat pemberi berada di belakang penerima, tidak di

sisi sampingnya, sehingga dapat menginjak kaki penerima.


c) Pemberi mangayun tangan yang salah.

d) Pemberi tongkat tidak memberi isyarat (tidak berteriak yak) kepada penerima

tongkat, sehingga penerima tidak tahu.


e) Pemberi tongkat mengurangi kecepatannya pada saat akan mengayun tongkat.

2.7.Strategi Penyusunan Regu Lari Estafet


Agar dapat dicapai prestasi malsimal, diperlukan strategi dalam pemilihan pelari.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menyusun regu atau tim lari estafet,
yaitu:
1) Pelari pertama
a) Pilihlah pelari yang memiliki start yang baik dan memiliki keahlian lari di

tikungan.
b) Pelari pertama merupakan pelari yang tercepat pertama atau kedua agar dapat

memberika posisi memimpin.


2) Pelari kedua
a) Pelari kedua mempunyai tanggung jawab sebagai pnerima dan pemberi.
b) Mempunyai daya tahan yang baik, sebab ia harus berlari cepat menempuh jarak
120 m 130 m.
c) Pelari yang kurang mahir ditikungan dapat dipilih sebagai pelari kedua.
3) Pelari ketiga
a) Pelari ketiga memiliki rasa tanggung jawab yang besar, karena harus bertindak
sebagai penerima dan pmberi tongkat.
b) Pelari ketiga memiliki keahlian lari di tikugan.
c) Memiliki daya tahan sebagai pelari 200 m.
4) Pelari keempat
a) Pelari keempat merupakan pelari tercepat pertama atau kedua.
b) Pelari keempat memiliki daya juang yang besar, karena pelari ini akan
menentukan menang atau kalahnya regu atau tim.

Teknik Masuk Finish


Teknik masuk finish ada 3 macam, yaitu:
a) Lari terus tanpa mengubah kecepatan lari.
b) Membusungkan dada ke depan.
c) Merebahkan badan ke depan seperti orangj atuh tersungkur.

Diskualifikasi
Peserta atau tim regu dicoret apabila:
a) Start mendahului aba-aba sampai 2 kali.
b) Selama lari mengganggu pelarilain.
c) Masuk ke lintsan lain hingga mendapat keuntungan.
d) Tidak masuk finish.

e) Pergantian tongkat melewati daerah wissel.


f) Tongkat jatuhdiambil orang lain.
g) Penerima sudah lewat batas wissel, kembali untuk mengambil tongkat yang

terjatuh.
h) Masuk finish tanpa tongkat.

BAB III
PENUTUP

3.1.Simpulan
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik
yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung
terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada
nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain,
yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari
berikutnya. Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100
meter dan nomor 4 x 400 meter.

You might also like