You are on page 1of 7

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI
CARA MAKAN DAN MINUM YANG BAIK DAN BENAR

Disusun Oleh :
Herni Purbasari

P17420213013

Kiki Arifah

P17420213014

Lili Indriyani

P17420213015

Murni Rahayu Sandi

P17420213018

Muslikhah Dewi PU

P17420213019

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PURWOKERTO
2015

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


STIMULASI PERSEPSI
CARA MAKAN DAN MINUM YANG BAIK DAN BENAR

A. TOPIK
Terapi Aktivitas Kelompok STIMULASI PERSEPSI cara makan dan
minum yang baik dan benar.
B. Latar Belakang
Keperawatan jiwa mempelajari berbagai macam kasus yang
berhubungan dengan gangguan jiwa sesorang. Salah satunya adalah
Defisit Perawatan Diri (Personal Hygiene). Kurang perawatan diri pada
klien dengan gangguan jiwa merupakan : Suatu keadaan dimana seseorang
mengalami kerusakan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
(kegiatan hidup sendiri). Defisit Perawatan Diri merupakan akibat dari
ketidak mampuan seseorang dalam perawatan dirinya karena lupa akan
caranya maupun ketidak tahuan dalam perawatan diri. Kurang perawatan
diri tampak dari ketidak mampuan merawat kebersihan diri, makan secara
mandiri, berhias diri secara mandiri, dan toileting secara mandiri.
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi
akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk
melakukan aktifitas perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri
tampak dari ketidak mampuan merawat kebersihan diri, makan secara
mandiri,berhias secara mandiri,dan toileting, buang air besar/buang air
kecil (Tarwoto, 2000).
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk
melakukan aktifitas perawtan diri seperti kebersihan diri, berhias, makan
dan toileting. (Nurhasanah, 2006)
Personal Hygiene merupakan perawatan diri sendiri yang
dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun
psikologis. Pemenuhan perawatan diri di pengaruhi berbagai faktor
diantaranya : budaya, nilai sosial pada individu, atau kelurga, pengetahuan
terhadap perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri (Keliat,

2004). Berdasarkan pemikiran diatas, maka Terapi aktivitas


kelompok ini bertujuan untuk mengembangkan citra diri positif
melalui eksplorasi kekuatan dan kelemahan diri yaitu melalui cara makan
dan minum yang benar.
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien dapat mempraktekkan cara makan dan minum yang baik dan benar
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mempraktekkan cara makan yang baik dan benar secara
mandiri
b. Klien dapat mempraktekkan cara membersihkan alat makan yang
telah digunakan
B. Seleksi Pasien
1. Kriteria Pasien
Klien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktifitas kelompok ini
adalah:
a. Kondisi fisik sehat
b. Klien yang mengalami defisit perawatan diri makan
c. Klien yang sudah setuju dengan kontrak TAK
2. Jumlah peserta
Jumlah peserta TAK 4 orang.
3. Nama Peserta TAK
a. Mr.X 1
b. Mr.X 2
c. Mr.X 3
d. Mr.X 4
4. Proses seleksi klien dilakukan sehari sebelum pelaksanaan
C. Jadwal Kegiatan
Terapi Aktifitas Kelompok ini dilaksanakan pada:
Hari, Tanggal
: Kamis, 20 Agustus 2015
Waktu
: Pukul 12.30 WIB s.d 13.00 (30 menit)
Tempat
: Ruang makan Wisma Harjuna
D. Metode Pelaksanaan
Demonstrasi
E. Media dan Alat

a.
b.
c.
d.
e.

Piring
Gelas
Sendok
Meja
Kursi

F. Pengorganisasian Terapis
1. Leader
: Kiki Arifah
2. Co leader
: Muslikhah Dewi PU
3. Fasilitator
: 1. Herni Purbasari
2. Murni rahayu sandi
4. Observer
: Lili Indriyani
G. TugasTerapis
1.
Tugas Leader
a. Memimpin berlangsungnya TAK
b. Merencanakan, mengontrol dan mengatur berlangsungnya TAK
c. Menyampaikan materi sesuai TAK
d. Memimpin diskusi kelompok
2.

3.

4.

Tugas Co. Leader


a. Membuka acara
b. Mendampingi leader
c. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking
d. Menyerahkan kembali kepada leader posisi leader
e. Menutup acara leader
Tugas fasilitator
a. Ikut serta dalam kegiatan kelompok
b. Memberikan stimulus dan motivasi kepada klien anggota kelompok
untuk aktif mengikuti berlangsungnya TAK.
Tugas Observer
a. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang
tersedia).
b. Mengawasi berlangsungnya TAK dari mulai persiapan, proses hingga
penutupan.
H. Setting Tempat

MEJA

Keterangan:
: Leader

: Fasilitator

: Co.Leader

: Klien

: Observer

I. Antisipasi Kegiatan
Hambatan teknis : hambatan yang mungkin terjadi pada waktu
pelaksanaan TAK antara lain klien tiba-tiba berubah pikiran untuk tidak
mengikuti TAK dan meninggalkan TAK pada waktu pelaksanaan TAK, untuk
itu pada awal pelaksanaan dijelaskan terlebih dahulu aturan dan tata tertib
pelaksanaan terapi aktivitas kelompok.

M. LEMBAR EVALUASI
SESI I: TAK
Defisit Perawatan Diri
Cara Makan yang Baik dan Benar
N
o

Nama klien

Menyebutkan
orang yang
terlibatdalam video

Menyebutkan peran
orang yang
terlibatdalam video

Menyebutkan
maksuddari video

Mr.X 1

Mr.X 2

Mr.X 3

Mr.X 4
Keterangan :
tanda

menunjukkan keaktifan pasien.

DAFTAR PUSTAKA

Nurhasanah. J. dkk, (2006). Ilmu Komunikasi dalam Konteks Keperawatan.


Jakarta: TBK
Tarwoto & Wartonah (2000). Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC
Keliat, Budi Anna. Dkk, (2007). Manajemen Kasus Gangguan Jiwa.
Jakarta: EGC
Keliat, Akemat, (2004). Keperawatan Jiwa Teori Aktivitas Kelompok.
Jakarta: EGC

You might also like