PROSEDUR PEREKAMAN EEG SUB DIVISI EEG DEPARTEMEN NEUROLOGI RS UI
Pengertian
Tujuan Kebijakan Bahan yang dibutuhkan
Prosedur
Perekaman EEG merupakan perekaman
aktivitas listrik otak dengan menggunakan elektroda tertentu yang dihubungkan ke mesin EEG. Untuk mendapatkan hasil perekaman EEG yang baik, disamping diperlukan pemasangan elektroda dengan baik dan benar diperlukan juga tata cara perekaman yang sesuai dengan standar yang ditentukan. Untuk mandapatkan hasil perekaman EEg yang baik. Perekaman EEG dilakukan oleh operator EEG sesuai standar yang ditentukan. 1. Mesin EEG yang bekerja sesuai dengan standar 2. Printer 3. Ruang EEG dengan penerangan secukupnya, nyaman dan sejuk dan jika perlu terlindungi sangkar Farady. 4. Sebaiknya lampu terdekat pasien dapat dimatikan. 1. Pastikan mesin EEG dan monitor dalam posisi ON - Set Low Filter (LF) : 1,0 Hz - Set High Filter (HF) : 70 Hz - Set Notch Filter ( NF) : 50 Hz - Set Sensifitas : 7 uV 2. Pastikan semua channel terpasang sesuai standar dan tidak ada tumpeng tindih antara 2 channel yang berdekatan dengan mengatur sensivitas sesuai kebutuhan (kaliberasi). 3. Bila pada pasien terpasang infus, hentikan tetesan infus selama perekaman EEG dilakukan. 4. Berikan penjelasan secukupnya kepada pasien tentang tata cara pemeriksaan termasuk prosedur stimulasi, sehingga pasien tidak tegang dan bisa mengikuti instruksi operator EEG dengan baik. 5. Setelah semua channel tampak sesuai standar, perekaman dimulai. 6. Lakukan pemantauan selama
Unit Terkait
perekaman unutk mengetahui
kemungkinan adanya artifak fisiologis dari pasien dan berikan komentar setiap ada artifak (batuk,menelan, melirik, kedip, dll), termasuk juga bila terjadi serangan epilepsy pada pasien selama perekaman. Lama perekaman disesuaikan dengan kebutuhan, dengan hasil rekaman yang baik minimal 20 menit. 7. Urutan perekaman: a. Pasien kooperatif - Tutup mata : 3 menit - Buka mata : 3 menit - Stimulasi fotik : sesuai standar mesin - Hiperventilasi : 3 menit - Post HV : 1 menit - Tutup mata arankan pasien untuk rileks sampai total perekaman selasai. b. Pasien dengan deprivasi tidur - Tutup mata : 1 menit - Buka mata : 1 menit - Stimulasi fotik : sesuai standar mesin - Hiperventilasi : 3 menit - Post HV : 1 menit - Pasien diminta untuk tidur sampai perekaman selama kirakira 40 menit. c. Pasien dengan induksi tidur - Tutup mata : 30 menit - Stimulasi forik tutup mata : sesuai standar mesin. - Bangunkan pasien unutk rekaman buka mata 2-3 menit. 8. Pada saat stimulasi fotik, jika terjadi serangan epilepsy maka stimulasi fotik distop tetapi perekaman tetap dilanjutkan. 9. Setelah selesai perekaman, lepaskan semua elektroda dan bersihkan kepala pasien dari pasta/jel. Logistik