You are on page 1of 4

Rumput Raja dan Rumput Gajah

Jajat Rohmana
200110110030
Fapet B
Rumput raja atau Pennisetum purpuroides adalah jenis rumput baru
yang belum banyak dikenal, yang merupakan hasil persilangan antara
Pennisetum purpereum (rumput gajah) dengan Pennisetum tydoides, rumput ini
mudah ditanam, dapat tumbuh dari dataran rendah hingga dataran tinggi,
menyukai tanah subur dan curah hujan yang merata sepanjang tahun.
Produksi rumput ini jauh lebih tinggi dibandingkan rumput lainnya.
Rumput Gajah yang juga dinamai rumput Napier atau rumput Uganda
termasuk jenis rumput unggul. Rumput ini berasal dari daerah Afrika tropis.
Terdapat tiga varietas yang terkenal yaitu varietas Capricorn, varietas Hawaii dan
varietas Afrika

Rumput Raja
Rumput Gajah
Pengolahan tanah
Pada prinsipnya pengolahan tanah sama seperti pengolahan rumput gajah
atau rerumputan unggul lainnya yaitu:

Tanah dibajak/dicangkul 1-2 kali kemudian diratakan


Tanah dibersihkan dari sisa-sisa tanaman dan gulma
Pembuatan parit/lubang tanaman

Bibit tanaman
Penanaman rumput gajah amupun rumputraja dapat dilakukan dengan
stek maupun sobekan rumput stek terlebih dahulu dipotong-potong
sepanjang 25-30 cm atau paling sedikit terdiri dari dua mata. Waktu yang
baik adalah permulaan musim hujan Sedangkan bila menggunakan sobekan
rumpun anak dipilih rumpun muda yang tingginya 20-25 cm. Kebutuhan bibit

per hektar dengan jarak tanam 1 x 1 m adalah sebanyak 10.000 stek atau
rumpun. Waktu tanam yang baik adalah pada awal sampai pertengahan
musim hujan, sehingga pada musim kemarau nanti akan tanaman sudah
dalam dan cukup kuat. Pada penanaman dengan stek harus diperhatikan. Mata
tunas jangan sampai terbalik karena akan mempengaruhi pertumbuhan
tanaman. Stek dapat langsung ditancapkan setengahnya ke dalam tanah
dengan tegak lurus atau miring serta jarak tanam 1 x 1 m. Untuk penanaman
dengan sobekan rumpun, terlebih dahulu dibuat lobang sedalam 20 cm. Pada
tanah miring tanah tidak perlu diolah, cukup dibuat lubang-lubang menurut
kontur tanahnya sedemikian rupa sehingga sekaligus dapat berfungsi ganda
sebagai penahan erosi. Jarak tanam dalam baris untuk tanah miring dianjurkan
50 cm dan jarak antar baris adalah 1 meter.
Pemupukan
Pemupukan pertama dilakukan pada waktu pengolahan (perataan) tanah
yaitu dengan menggunakan 10 ton pupuk kandang/ha, 50 kg kcl dan 50 kg
sp36/ha. Pemupukan selanjutnya dilakukan setelah tiga kali pemotongan
dengan dosis yang sama. Disamping pupuk-pupuk diatas, urea jga diberikan
pada waktu tanaman berumur 2 minggu dan setiap selesai potong dengan dosis
50 kg/ha.
Pemeliharaan dan waktu potong
Tanaman rumput raja memerlukan pemeliharaan yang teratur untuk
memperoleh hasil ayng tinggi dan pertumbuhan yang cepat. Untuk itu perlu
dilakukan penyiangan terhadap gulma agar tidak terjadi persaingan. Pada
waktu penyiangan perlu diadakan penggemburan tanha dan pembumbunan
disekitar rumpun tanaman. Pemotongan pertama dapat dilakukan pada umur
tanaman 2-3 bulan sebagai potong paksa. Hal ini bertujuan untuk
menyamakan pertumbuhan dan merangsang pertumbuhan jumlah anakan.
Pemotongan berikutnya dilakukan sekali setiap 6 minggu, kecuali pada waktu
musim kemarau waktu potong sebaiknya diperpanjang. Tinggi pemotongan 1015 cm dari permukaan tanah. Hindari pemotongan yang terlalu tinggi karena
akan banyak sisa batang yang mengayu (keras). Dmeikian juga jangan dipotong
terlalu pendek, karena akan mengurangi mata atau tunas muda yang tumbuh.
Sedangkan untuk rumput gajah, pemotongan pertama dilakukan sesudah
rumput berumur 5060 han, pemotongan berikutnya dilakukan setiap 40 hari
Penting diperhatikan pemotongan hendakriya dilakukan sebelum rumput
berbunga karena setelah berbunga nilai gizi rumput telah menurun dan kurang
digemari ternak.
Untuk menjamin agar pertumbuhan rumput baik kembali batang pada
rumpun yang dipotong hendaknya disisakan 10-15 cm diatas tanah, Setelah
selesai pemotongan hendaknya dilakukan penyilangan dan tanaman
pengganggu, pendangiran dan batang yang sudah mati dibuang.
Produksi Rumput Gajah dapat mencapai 150-200 ton/Ha per tahun dengan

pemotongan 9-11 kali. Pada tanah yang subur dan dengan pemellharaan yang
balk peremajaan dapat dilakukan 4-5 tahun sekali

Produksi hijauan
Produksi hijauan rumput raja dibandingkan dengan rumput gajah cv,
hawaii dan cv afrika dengan interval potong 6 minggu terlihat dalam tabel
dibawah ini:
Jenis rumput

Rumput Raja
R. Gajah cvhawaii
R. Gajah cvafrika

Produksi
(ton/ha/tahun)
Hijauan
Segar
1076
525

Bahan
Kering
110
63

376

40

Prosentase
Perbandingan
batang dan daun (%)
Hijauan
Bahan
segar
Kering
48:52
32:68
59:41
64:36
44:56

44:56

Dari tabel disamping terlihat bahwa produksi rumput raja adalah dua
kali lebih tinggi dari rumput gajah cv-hawaii, sedangkan dengan rumput gajah
cv-afrika (berbunga) adalah tiga kali lebih tinggi. Dari persentase berat daun juga
lebih besar, jadi lebih menguntungkan.
Kualitas/mutu hijauan
Mutu hijauan rumput raja dibandingkan dengan gajah cv-hawaii dan gajah
cv-afrika dengan interval potong 6 minggu tertera pada tabel berikut:
Jenis rumput

Kandungan zat
LK
NDF
3,5
59,7
2,4
64,2

makanan (%)
Abu
Ca
18,6
0,37
10,1
0,24

PK
P
Rumput Raja
13,5
0,35
R. Gajah cv12,3
0,39
hawaii
R. Gajah cv13,5
3,2
64,2
16,8
0,31
0,37
afrika
Dari tabel tersebut diatas, pada umumnya mutu hijauan rumput raja lebih
baik dari pada rumput lainnya. Yang hampir menyerupai adalah rumput gajah
cv afrika, tetapi produksi hijauan tiga kali lebih rendah dari rumput king grass.
Daya tampung
Kebutuhan ternak sapi akan hIjauan segar menurut perkiraan kasar yaitu
10% dari berat badan per hari per ekor. Apabila berat seekor sapi perah 600 kg,
maka kebutuhan hijauan per hari adalah 60 kg, jadi kebutuhan akan hijauan per
tahun 365 x 60 kg = 21,9 ton. Berdasarkan perhitungan tersebut berarti rumput
raja dapat menampung 49 ekor sapi perah /ha/tahun secara potong angkut.

Sedangkan rumput gajah cv-hawaii dan cv-afrika dapat memenuhi kebutuhan


hijauan setahun bagi 23 dan 17 ekor sapi berbobot 600 kg.

Daftar Pustaka
http://iqra5.blogspot.com/2010/07/rumput-gajah-pennisetum-purpureum.html
diakses 19 Oktober
2012 diakses pukul 19.53 wib
http://serdangbedagaikab.go.id/indonesia/images/keputusan/rumput.pdf diakses
19 oktober 2012
pukul 20.00 wib

You might also like