You are on page 1of 5

STANDARD DESAIND

SUBSTATION
1. TEGANGAN INPUT 10% TEGANGAN
NOMINAL.
2. TEGANGAN OUT PUT :
- MAKSIMUM
: 1800 V DC
- NOMINAL
: 1500 V DC
- MINIMUM
: 1100 V DC
3. RELAY PROTECSI HARUS BERFUNGSI
- SISI AC
: 50, 51, 51G,
27,
59, 52
- SISI KONVERSI
: 26T, 63,32
SURGE
ARESTER
SISI DC
: 50F, 54,
64P, LBD
CIRCUIT BREAKER HARUS
BEROPERASI SECARA ELEKTRIK
EMERGENCI STOP HARUS BERFUNGSI
TEGANGAN CONTROL HARUS TERSEDIA
SECARA CONTINIU
URUTAN PENGOPERASIAN HARUS DARI SISI
INPUT DAN PEMADAMAN DARI SISI OUTPUT
TEGANGAN OUTPUT DC HARUS RATA
TIDAK MENIMBULKAN HARMONISA YANG
MENGGANGGU ALAT KOMUNIKASI

1.1

Standard Operasi
Substation
a. Substation

harus

dapat

mengubah

mengkonversi arus bolak balik (AC) menjadi


menjadi arus searah (DC) dari sumber PLN agar
bisa digunakan untuk operasional kereta api
bertenaga listrik.
b. Substation harus mempunyai daya yang cukup
untuk

memikul

beban

sesuai

beban

yang

direncanakan.
c. Substation

harus

dapat

fluktuasi tegangan input

beroperasi
:

dengan

10% tegangan

nominal.
d. Tegangan output

nominal

1500 V DC,

maksimal 1800 V DC dan minimal 1100 V DC


e. Substation

harus

dilengkapi

dengan

relay2

proteksi yang dengan segera dapat bekerja jika


menerima

indikasi/sinyal

gangguan

untuk

segera mengeksekusi / memerintahkan semua


circuit

breaker

untuk

menghentikan

pengoperasiannya.
f. Tegangan

control

untuk

substation

harus

tersedia continiu dari main line , auxiliary dan


battery
g. Rated Overload

: 100% continius , 150% 2

jam , 200% 5 menit , 300% 1 menit

h. Proteksi,

interlocking

dan

control

system

berfungsi dengan baik.


i. Circuit breaker harus beroperasi secara elektrik.
j. Pengopersian substation harus berurutan dari
incoming

ke

outgoing

dan

sebaliknya

jika

memadamkan.
k. Tersedia fasilitas emergency stop.
l. Material yang digunakan harus sesuai dengan
spesifikasi tehnik yang disyaratkan
Remote Supervisory Control
a. Remote Supervisory Control Master (RSCM) harus
dapat

mengolah

data

input

dari

remote

supervisory control lokal dan memberikan indikasiindikasi yang terjadi serta memerintah ke RSC
Lokal

untuk

melakukan

perintah-perintah

pemutusan / pemasukan ke circuit-circuit breaker


pada substation dan sinyal cabin /hut
b. Harus dapat memantau dan mengendalikan circuit
breaker di substation
c. Harus

dapat

memonitor

peralatan

substation

sesuai indikasi yang muncul


d. Harus dilengkapi dengan emergency stop dalam
hal terjadi gangguan besar.
e. Harus tersedia tegangan control yang continiu dan
back up batery selama 5 jam

Jaringan Aliran Atas

a. Jaringan Aliran Atas harus dapat menyalurkan


daya

yang

dihasilkan

oleh

substation

dan

merupakan jaringan over head ( jaringan atas )


b. Jaringan Aliran Atas harus mampu menyuplai
daya listrik secara kontinyu sesuai kapasitas daya
yang dibutuhkan
c. Jaringan Aliran Atas sebagai jaringan terbuka
harus dilindungi dari gangguan petir / surge
voltage.
d. Jaringan

Aliran

Atas

harus

terpasang

sesuai

dengan ketinggian , deviasi dan gradient yang


disyaratkan
e. Jaringan Aliran Atas harus terpasang bebas dari
bangunan / kontruksi / benda2 sesuai ruang
bebas listrik.
f. Jaringan Aliran Atas harus mempunyai penggal2
section guna pengamanan / pemeliharaan.
g. Jaringan Aliran Atas harus terpasang dengan
kokoh pada lintasan yang dielektrifikasi

dan

mampu menahan tekanan pantograph kereta


listrik

Power Distribution
a. Power distribusi harus dapat menyalurkan daya
listrik yang bertegangan 6 kV AC dari substation
yang dilengkapi transfomer distribusi untuk
menurunkan tegangan dari 6 kV AC menjadi

380/220 V AC untuk keperluan persinyalan ,


telekomunikasi dan alat pendukung lain.
b. Urutan phase tidak boleh terbalik dan terinterupsi
c. Power Distribusi harus dilengkapi dengan relay2
proteksi yang dengan segera dapat bekerja
mengeksekusi / memerintahkan circuit breakercircuit breaker untuk menghentikan
pengoperasiannya
d. Harus mampu secara kontinyu menyalurkan daya
listrik
e. Deviasi tegangan 6 k V AC 5 %

You might also like