Professional Documents
Culture Documents
KIMIA DASAR
TERMOKIMIA
Nama
NRP
Kelompok
Meja
Asisten
: Ghaida Inas
: 143020306
:L
: 4 (Empat)
: Habiburohman
TERMOKIMIA
Ghaida Inas
143020306
Asisten : Habiburrohman
Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan termokimia adalah setiap reaksi kimia selalu
disertai dengan perubahan energi, perubahan kalor dpat dipelajari atau diukur
dengan percobaan yang sederhana dan reaksi kimia dapat berlangsung secara
endoterm atau eksoterm.
Prinsip Percobaan
Berdasarkan hukum Hess yang menyatakan bahwa Kalor yang diserap
atau dilepas tidak bergantung pada jalannya reaksi tetapi hanya bergantung pada
keadaan awal dan akhir. Hukum Black menyatakan bahwa Kalor yang diserap
akan sama dengan kalor yang dilepas. Dan Hukum Lavoisier menyatakan bahwa
setiap reaksi kimia, massa zat yang bereaksi akan sama dengan massa produk
reaksi.
Metode Percobaan
a. Penentuan ketetapan kalorimeter
penetralan HCl + NaOH didapat hasil TM= 299,5 K, TA= 310,9 K, T3j=11,4
K ,Q11=1805,76 J ,Q12= -191,52 J, Q13= 1614,24 J dan H= 4747,76 Jmol-1. Faktor
terjadinya kesalahan pada percobaan termokimia adalah ketelitian praktikan
dalam melakukan percobaan, terutama dalam pencampuran larutan dimana
pencampuran larutan tersebut harus sesuai dengan volume yang terdapat pada
metode, yang berpengaruh pada ketelitian praktikan dalam pencatatan temperatur
sistem. Pada saat melakukan percobaan termokimia ini, dalam menggunakan
kalorimeter harus tertutup rapat, jika tidak tertutup rapat makan kemungkinan
adanya uap dari sistem yang keluar dapat diperkecil, dimana akan mempengaruhi
hasil tetapan kalorimeter dan kalor reaksi suatu sistem.
Termokimia adalah ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor dalam suatu
reaksi kimia dengan mengamati perubahan panas (Sutrisno, 2014). Kalor adalah
perpindahan energi termal. Kalor mengalir dari satu bagian ke bagian lain atau
dari sistem ke bagian atau sistem lain karena adanya perbedaan temperatur.
Selama pengalirannya kita tidak mengetahui proses keseluruhannya, misalnya
keadaan akhirnya. Kalor belum diketahui sewaktu proses berlangsung. Kuantitas
yang diketahui selama proses berlangsung ialah laju aliran Q yang merupakan
fungsi waktu. (Brady, 1999)
Termokimia merupakan penerapan hukum pertama termodinamika terhadap
peristiwa kimia yang membahas tentang kalor yang menyertai reaksi
kimia.Termodinamika kimia dapat didefenisikan sebagai cabang kimia yang
menangani hubungan kalor, kerja dan bentuk lain energi, dengan kesetimbangan
dalam reaksi kimia dan dalam perubahan keadaan. Termokimia erat kaitannya
dengan termodinamika, karena termokimia menangani pengukuran dan penafsiran
perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia, perubahan keadaan dan
pembentukan larutan.(Anonim,2012)
Entalpi adalah jumlah total dari kerja yang dilakukan sistem dengan energi
dalamnya, diantaranya energi kinetik, energi potensial, dan energi
dalam.Sedangkan perubahan entalpi (T) adalah perubahan kalor selama suatu
proses dilakukan pada suatu tekanan konstan. Perubahan entalpi harus dinyatakan
dalam jumlah kalor per jumlah zat dan suhu reaksi. Nilai H biasanya
diberikan dalam jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan untuk reaksi
dalam satuan mol yang diungkapkan dalam reaksi kimia yang telah setara. Entalpi
pembentukan zat (Hf) adalah perubahan entalpi jika satu mol suatu zat terbentuk
dari unsur-unsur pembentukannya pada keadaan standar. (Brady, 1999)
Prinsip kerja dari kalorimeter adalah mengalirkan arus listrik pada kumparan
kawat penghantar yang dimasukkan ke dalam air suling. Pada waktu bergerak
dalam kawat penghantar pembawa muatan bertumbukan dengan atom logam dan
kehilangan energi. Akibatnya pembawa muatan bertumbukan dengan kecepatan
konstan yang sebanding dengan kuat medan listriknya. Tumbukan oleh pembawa
muatan akan menyebabkan logam yang dialiri arus listrik memperoleh energi
yaitu energi kalor atau panas. Jenis-jenis kalorimeter, yaitu kalorimeter bom dan
kalorimeter sederhana. Kalorimeter bom merupakan kalorimeter yang khusus
digunakan untuk menentukan kalor dari reaksi-reaksi pembakaran. Kalorimeter ini
terdiri dari sebuah bom (tempat berlangsungnya reaksi pembakaran, terbuat dari
bahan stainless steel dan diisi dengan gas oksigen pada tekanan tinggi) dan
sejumlah air yang dibatasi dengan wadah yang kedap panas. Reaksi pembakaran
yang terjadi di dalam bom, akan menghasilkan kalor dan diserap oleh air dan
bom. Kalorimeter sederhana merupakan pengukuran kalor reaksiselain kalor
reaksi pembakaran dapat dilakukan dengan menggunakan kalorimeter pada
tekanan tetap yaitu dengan kalorimeter sederhana yang dibuat dari gelas
styrofoam.Kalorimeter ini biasanya dipakai untuk mengukur kalor reaksi yang
reaksinya berlangsung dalam fase larutan (misalnya reaksi netralisasi asam
basa/netralisasi, pelarutan dan pengendapan).Pada kalorimeter ini, kalor reaksi =
jumlah kalor yang diserap / dilepaskan larutan, sedangkan kalor yang diserap oleh
gelas dan lingkungandiabaikan (Eshen, 2005).
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor atau memerlukan energi
sehingga hasil reaksinya memiliki entalpi yang lebih tinggi daripada zat semula.
Reaksi endoterm pada umumnya membutuhkan adanya kalor untuk terjadinya
suatu reaksi. Sehingga reaksi endoterm tidak dapat terjadi secara spontan. Contoh
dari reaksi endoterm dalam bidang pangan adalah, pelarutan gula, jika gula
dilarutkan maka akan terasa dingin ketika tangan memegang gelas. Tangan yang
dingin ketika bersentuhan dengan alkohol. Grafik reaksi endoterm, yaitu:
Brady, J.E.1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid Satu. Binarupa
Aksara:Jakarta
Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti, Jilid 1, Erlangga,
Jakarta
Sutrisno, E. T. & I. S. Nurminabari, 2014. Penuntun Praktikum Kimia Dasar.
Universitas Pasundan, Bandung
Sunarya, Yayan. 2007. Kimia Umum Berdasarkan Prinsip-prinsip Kimia Modern.
Alkemi Grafisindo Press (AGP) : Bandung
Lampiran
Tabel 1. Hasil Pengamatan Penentuan Ketetapan Kalorimeter
N
X (t)
Y (T)
X2
XY
1
1
320 K
1
320
2
2
318 K
4
636
3
3
317 K
9
951
4
4
316 K
16
1264
5
5
315 K
25
1575
6
6
315 K
36
1890
7
7
314 K
49
2198
8
8
314 K
64
2512
9
9
314 K
81
2826
10
10
313 K
100
3130
n = 10
x=55
y=3156
x2=385
xy=17.302
( Sumber : Ghaida Inas dan Riswanto Firmansyah, Meja 7, Kelompok L, 2014 )
55
( y . x 2 )( x . xy )
a=
n ( x 2 ) ( x ) 2
10(385)
55
10(17302)(55 3156)
10 (385)
173020173580
( 3.156 385 )( 55 17.302)
38503025
=
1215060951610
38503025
268290
825
b=
= 319,3
n ( xy )( x . y )
n ( x 2 ) ( x ) 2
560
825
= -0,68
yn= a+bxn
y1= 319,3+ (-0,68) . 1
= 318,32
y2= 319,3+ (-0,68) . 2
= 317,94
y3= 319,3+ (-0,68) . 3
= 317,26
y4= 319,3+ (-0,68) . 4
= 316,58
y5= 319,3+ (-0,68) . 5
= 315,9
y6= 319,3+ (-0,68) . 6
= 315,22
y7= 319,3+ (-0,68) . 7
= 314,54
y8= 319,3+ (-0,68) . 8
= 313,86
y9= 319,3+ (-0,68) . 9
= 313,18
y10= 319,3+ (-0,68) . 10
= 312,5
= 40.4,2 (20)
= 3360 J
Q2 = m.c (Tp-Tc)
= 40.4,2 (338-320)
= 40.4,2 (18)
= 3024 J
Q3 = Q2 Q1
= 3024-3360
= -336 J
K=
Q1 = m.c (Tc-Td)
= 40.4,2 (320-300)
Q3
( TcTd )
336
( 321301 )
336
20
= 16,8 J/K
Suhu (T)
Tcamp
315
yn = a + bxn
310
305
1
10
Waktu (Menit)
4 (7,5)
( 1340 7,5 )(5 1677,5)
100508387,5
3025
1662,5
5
b=
= 333,5
y2= 332,5 + (2) . 1
= 334,5
y3= 332,5 + (2) . 1,5
= 335,5
y4= 332,5 + (2) . 2
= 336,5
TiJ = Tc Td
= 333 300
= 33 K
= 332,5
Q4 = k . TiJ
= -16,8 x 33
= -554,4 J
Q5 = Mcamp.camp.Ccamp. TiJ
= 22 x 1,14 x 3,52 x 33
= 2919,3 J
Q6 = Q4 + Q5
= -554,4 + 2919,3
= 2358,9J
n ( xy )( x . y )
n ( x 2 ) ( x ) 2
5
4 (7,5)
4(1677,5)(5 1340)
67106700
3025
10
5
H =
Q6
mol Zn
Mol Zn=
2358,9
2/65,4
Mol Zn=0,03
2358,9
0,03
=2
yn= a+bxn
y1= 332,5 + (2) . 0,5
2
65,4
= 78630 J
Suhu (T)
334
Tcamp
333
yn = a + bxn
332
331
0.5
1.5
Waktu (Menit)
N
X (t) Menit
Y (T) Kelvin
X2
XY
1
0,5
305 K
0,25
152,5
2
1
306 K
1
306
3
1,5
306 K
2,25
459
4
2
307 K
4
614
5
2,5
307 K
6,25
767,5
6
3
307 K
9
921
7
3,5
308 K
12,25
1078
8
4
308 K
16
1232
2
n=8
x=18
y=2454
x =51
xy=5530
( Sumber : Ghaida Inas dan Riswanto Firmansyah, Meja 7, Kelompok L, 2014 )
y3= 304,9+ (0,8) . 1,5
( y . x 2 )( x . xy )
a=
= 306,1
n ( x 2 ) ( x ) 2
y4=304,9+ (0,8) . 2
18
= 306,5
y
5= 304,9+ (0,8) . 2,5
= 306,9
8(51)
y
6= 304,9+ (0,8) . 3
( 2454 51 )(18 5530)
= 307,3
T2J = TA TM
8 (51)
= 306,73 299,5
8 (5530)(18 2454)
= 7,23 K
4424044172
408324
68
84
= 0,8
yn= a+bxn
y1= 304,9+ (0,8) . 0.5
= 305.3
y2= 304,9+ (0,8) . 1
= 305,7
763,5
20 /46
763,5
= 0,435
Q 10
mol etanol
= 1755,2 J
Tcamp
yn = a + bxn
305
304
303
0.5
1.5
2.5
3.5
Waktu (Menit)
a=
n ( x 2 ) ( x ) 2
10(96,25)
( 3109 96,25 )(27,5 8537)
299241,25234767,5
962,5756,25
=
b=
64473,75
206,25
=312,6
n ( xy )( x . y )
n ( x 2 ) ( x ) 2
27,5
10 ( 96,25 )
10( 8537)( 27,5 3109)
8537085497,5
962,5756,25
127,5
206,25
= -0,62
yn= a+bxn
y1= 312,6+ (-0,62) . 0.5
= 312,29
y2= 312,6+ (-0,62) . 1
= 311,98
y3= 312,6+ (-0,62) . 1,5
= 311,67
y4=312,6+ (-0,62) . 2
= 311,36
y5= 312,6+ (-0,62) . 2,5
= 311,05
y6= 312,6+ (-0,62) . 3
= 310,74
y7= 312,6+ (-0,62) . 3,5
= 310,43
y8= 312,6+ (-0,62) . 4
= 310,12
y9= 312,6+ (-0,62) . 4,5
=309,81
y8= 312,6+ (-0,62) . 5
=309,5
TA =
TM =
312,29+309,5
=310,9
2
299+ 300
=299,5
2
T3J = TA TM
= 310,9 299,5
= 11,4 K
Q11 = Mcamp.Ccamp. T3J
= 40 x 3,96 x 11,4
= 1805,76 J
Q12 = k . T3J
= -16,8 x 11,4
= -191,52 J
Q13 = Q11 + Q12
= 1805,76 + (-191,52)
= 1614,24 J
Q 13
H = mol NaCl
=
1614,24
20/58,5
= 4747,76 J
Tcamp
yn = a + bxn
309
308
307
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
Waktu (Menit)