Professional Documents
Culture Documents
Desember 2013
ISSN: 2338-0950
ABSTRACT
Study about the Utilization of corn cob waste (Zea mays) for Bioethanol production using
immobilized yeast cells repeated used has been done. The aim of this research was to find
both the ratio of sulfuric acid to corn cob wheat and the hydrolysis time in order to get the
high sugars content, and to know the activity of the immobilized yeast cell for alkohol
content during repeated use. It was done by apply 5 levels of surfuric acid (50%) ratio to
corn cob wheat and 5 levels of hydrolysis. It was 1 : 1 (A), 2 : 1 (B), 3 : 1 (C), 4 : 1 (D), and 5
: 1 (E) based on v/b and 0,5; 1; 1,5; 2; and 2,5 hours respectively.
The result showed that the best ratio of sulfuric acid to corn cob wheat was 5 : 1 (v/b), it
produced the sugars content for about 41,63%. While the best hydrolysis time was 1,5 hours
and it gaved 43,75% of sugars content. The sugar Fermentation was done in 48 hours. The
activity of immobilized yeast cell using sulfuric acid hydrolysis product getting decreased in
repeated used, and there was no alcohol producted at the fourth time of immobilized yeast
cell used.
Keywords: Bioethanol, corn cob waste, hydrolysis, cell immobilization.
ABSTRAK
Penelitian mengenai Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung (Zea mays) Untuk Produksi
Bioetanol Menggunakan Sel Ragi Amobil Secara Berulang telah dilakukan. Penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan rasio asam sulfat 50% terhadap tepung tongkol jagung dan
waktu hidrolisis yang menghasilkan kadar gula yang tinggi, serta mengetahui aktivitas sel
ragi amobil terhadap kadar alkohol selama penggunaan berulang. Pencapaian tujuan
dilakukan melalui penerapan perlakuan pengaruh rasio asam sulfat 50% terhadap tepung
tongkol jagung dan waktu hidrolisis terhadap kadar gula total yang dihasilkan, serta
fermentasi gula menggunakan sel ragi secara berulang. Pada pengaruh rasio asam sulfat 50%
terhadap tepung tongkol jagung diterapkan lima tingkatan masing-masing 1 : 1 (A), 2 : 1 (B),
3 : 1 (C), 4 : 1 (D), dan 5 : 1 (E) atas dasar volume per berat (v/b), sedangkan pengaruh waktu
hidrolisis diterapkan lima tingkatan masing-masing 0,5 jam, 1 jam, 1,5 jam, 2 jam, dan 2,5
jam.
Dari hasil penelitian diperoleh rasio asam sulfat 50% terhadap tepung tongkol jagung yang
baik diterapkan untuk proses hidrolisis sellulosa tepung tongkol jagung adalah pada rasio 5 :
54
ISSN: 2338-0950
1 (v/b) menghasilkan kadar gula total sebesar 41,63%. Penggunaan waktu hidrolisis yang
baik diterapkan untuk proses hidrolisis sellulosa tepung tongkol jagung dengan asam sulfat
50% adalah pada 1,5 menghasilkan kadar gula sebesar 43,75 %. Fermentasi gula hasil
hidrolisis dilakukan pada suhu ruang selama 48 jam. Sel ragi amobil dalam fermentasi
alkohol menggunakan produk hidrolisis asam sulfat mengalami penurunan aktivitas pada
penggunaan berulang, dan pada penggunaan yang keempat kali, tidak ditemukan adanya
alkohol dalam arti hanya dapat digunakan selama tiga kali pengulangan.
Kata Kunci : Bioetanol, tongkol jagung, hidrolisis, immobilisasi sel.
I.
PENDAHULUAN
Seiring
dengan
pertumbuhan
pembangunan
tahun,
(Wiratmaja,dkk, 2011).
dari
tahun
ke
Bahan
lignoselulosa
merupakan
bisa
dan
mencukupi
seluruh
kebutuhan
hemiselulosa.
Salah
satu
proses
diteliti
digunakan untuk
untuk
(Hermiati,dkk, 2010).
mencukupi
kebutuhan
manusia
adalah
Salah
satu
proses
konversi
mensubstitusi
limbah
bahan
pertanian
2011).
ketersediaannya
melimpah,
berharga
ISSN: 2338-0950
sekitar
asam
44,9
%.
Umumnya
jagung
menjadi
gula-gula
sederhana
Berdasarkan
Jenis
limbah
Batang
kayu daun
lebar
Batang
kayu daun
jarum
Daun
Tongkol
jagung
Kulit
kacang
Jerami
gandum
Ampas
tebu
Tandan
kosong
kelapa
sawit
proses
hidrolisis
konsentrasi
Selulosa
(%)
Lignin
(%)
40-55
24-40
18-25
dan
lama
oleh
waktu
45-50
25-35
25-35
15-20
80-85
45
35
15
25-30
25-30
30-40
30
50
15
50
25
25
41,3046,50
25,3033,80
27,6032-50
juga
memepengaruhi
degradasi
optimum akan
bersifat
racun
terhadap
fermentasi.
dilakukan
dari
tongkol
hasil
jagung
samping
Proses
fermentasi
merupakan
asam
dipengaruhi
terbesar
Ashadi
penelitian
dalam
dan
untuk
dunia
mendapatkan
industri
memanfaatkan
ekstraksi
etanol
dengan
kemampuan
dalam
penelitian
ini
adalah
khamir
dapat
ditingkatkan
ISSN: 2338-0950
dengan
digunakan.
2006).
Amobilisasi
sel
bertujuan
Menurut
Mappiratu,dkk
(1993)
mempertahankan
aktivitas
katalitiknya
(Aria, 2011).
Proses
dijalankan
fermentasi
adalah
yang
proses
umum
fermentasi
karena
terakumulasi
produksi
etanol
akan
yang
meracuni
dan
bahkan
jam.
dapat
yang
teramobilisasi
Ca-alginat
masih
bioetanol selanjutnya.
dalam
mampu
jagung
batang
cukup
baik
agar
dignakan
untuk
bioetanol
memproduksi
membuktikan bahan
untuk
terbarukan
dengan
efisien.
cara
yang
METODOLOGI PENELITIAN
2.1
ini
berlangsung
pada
terikut
untuk
injector,
dalam
proses
sakarometer,
bertujuan
untuk
memperkecil
ukuran
dihancurkan
kemudian
diayak
1993)
hidroksida.
Rancangan Penelitian
ini
memudahkan
dirancang
dimaksud adalah :
tanah,
Penelitian
seperti
2.3
tongkol
Universitas Tadulako.
digital,
dalam
2.2
ISSN: 2338-0950
ISSN: 2338-0950
Jagung
larutan
50%
sulfat
terhadap
tongkol
jagung
hasil
netralisasi
ditambahkan
3.1.2
Produksi
Bioetanol
(Mappiratu,dkk, 1993)
disertai
pengadukan.
Parameter
yang
Sel
imobilisasi
menggunakan sakarometer.
Sacharomises
Perlakuan
pengaruh
waktu
yang
digunakan
adalah
dalam
sel
cereviceae,
khamir
sedangkan
ditambahkan
yang
adalah
natrium
100
alginat
ml
akuades
gram
dan
kadar
gula
dilakukan
dengan
menggunakan sakarometer.
Setelah dilakukan proses hidrolisis
menggunakan asam kuat, selanjutnya akan
Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung (Zea Mays) Untuk Produksi Bioetanol
(Dewi Indriany et al.)
59
pada
proses
ISSN: 2338-0950
fermentasi
(Mappiratu,dkk. 1993).
3.1.2.2 Uji Aktivitas Sel Ragi Amobil
Perlakuan
ini
bertujuan
untuk
60
40
20
0
1:01 2:01 3:01 4:01 5:01
Rasio asam sulfat 50 %
terhadap tepung tongkol jagung
Gambar 1
diamati
medium.
adalah
kadar
Penentuan
dilakukan
dengan
etanol
dalam
kadar
etanol
menggunakan
alkoholmeter.
Terhadap
Tepung
Tongkol
Jagung
masing 1 : 1, 2 : 1, 3 : 1, 4 : 1, dan 5 : 1,
3.2
ISSN: 2338-0950
Pengaruh Waktu Hidrolisis
Selain suhu dan konsentrasi asam
terhadap
hidrolisis
cepat,
Untuk
sehingga
fasa
menjadi
lebih
kadar
gula
dalam
produk
dkk.,
2010).
pengaruh
waktu
(Gusmawarni
mengetahui
akan
dihasilkan,
memperbanyak
kemungkinan
diterapkan
lima
tingkatan
1.5
2.5
Gambar 2
jam
perlakuan
belum
atau
terdapat
yang
memberikan
optimum
peluang
diterapkan
hasil
dalam
kadar
arti
gula
maksimum
masih
meningkat
dan
glukosa
pada
cenderung
yang semula
konstant
belum
pada
banyak
ISSN: 2338-0950
lanjut.
tertentu.
3.3
waktu
peneliti
alkohol
pada
waktu
reaksi
jam
menit
(2007)
silulosa
termasuk
zat
yang
oleh
(2011)
dalam
dilakukan
ketelitian
yang
10
dan
waktu
menemukan
selang
(1993)
Sementara
pada perlakuan
dengan
jam.
dkk.,
dkk.,
Gusmawarni
fermentasi
Mappiratu
menurutnya
yakni
fermentasinya
ISSN: 2338-0950
(2006)
menggunakan
pemrosesnya
(Saccharomyces
penggunaan
melakukan
fermentasi
molase
dan
adalah
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
mikroba
ragi
roti
cereviceae),
dan
ulang.
IV.
alkohol
Proses
fermentasi
jagung
berpengaruh
bersinambung
pada
43,75
sebesar
1,53
konsentrasi.
bukan
Medium
produk
yang
hidrolisis
%.
menggunakan
produk
Produksi
Etanol
Saccharomyces
cerevisiae
yang
penurunan
pada
Diamobilisasi
dengan
Agar
pada
Jurusan
Surabaya.
aktivitas
berulang,
dan
kali pengulangan.
melakukan
2010,
penelitian
S.R.,
Budi,
M.S.P.,
faktor
Pisang,
Gula
Jurnal
Universitas
2011,
Ulang
Kajian
Ragi
Dalam
Batch
Palu.
Biomaterial
Pertanian
Sebagai
Bahan
Mada,
Bioreaktor
Sistem
Gajah
Yogyakarta.
Roti
Pretreatment
Kimia
Gani.,
Fermentasi
Teknik
DAFTAR PUSTAKA
Amobil
Pereduksi
penyebab
Penggunaan
Perbandingan
Pengaruh
Terhadap
Kayu)
ITS,
S.A.
FMIPA
diduga
Kimia
Gusmawarni,
Saran
Disarankan
Aria,
Menggunakan
penggunaan
4.2
ISSN: 2338-0950
Bogor,
LIPI,
dan
Institut
Pusat
(Serbuk
Bandung.
Baku
Terbarukan,
Limbah
Serbuk
ISSN: 2338-0950
PKM-GT,
Institut
Gergaji,
dari
Proses
Molases
2, 707-738.
dengan
Fermentasi
Kontinyu
Marlissa,
dalam
Packed-Bed,
Prosiding
Ekstraksi
Seminar
ITS, Surabaya.
Wiratmaja, I Gede., Kusuma, I Gusti
Saccharomyces
Fakultas
Kedua
Teknologi
2011,
Jagung
Sebagai
Memanfaatkan
Tongkol
Laporan
Akhir:Pemanfaatan
dengan
Bahan
Udayana, Bali.
Baku
Universitas
Diponegoro, Semarang.
Syam, L.K., Farikha, J., dan Fitriana, D.N.,
2009, Pemanfaatan Limbah Pod
Kakao untuk Menghasilkan Etanol
Sebagai
Teknik
Sukolilo, Surabaya.
cerevisiae,
Menggunaan
oleh
Produksi
Bioreaktor
Jagung
2008,
T.,
Sumber
Energi