You are on page 1of 2

Pasien : Sirli

Ibu Pasien : B. rere


Paman : P.Nasir
Perawat RSJ: Dyah
Perawat Komunitas : B. Ellia

Pasien Y, perempuan, 20 tahun mempunyai riwayat skizofrenia. Pasien dirawat di


RSJ. Alasan masuk, pasien melakukan percobaan bunuh diri dengan minum baygon
setelah dilarang melanjutkan studinya di keperawatan. Pasien mengatakan dirinya
tidak layak lagi hidup. Pasien mengatakan sudah berusaha mengontrol halusinasi
penglihatannya, teratur minum obat, belajar dengan giat tetapi tetap ditolak dari
sosialnya.
Pada saat bertemu dengan pasien:
Perawat melakukan pendekatan pada pasien Y, melakukan penglibatan keluarga.
1. Perawat memberikan kenyamanan dengan memberikan konsultasi privat,
o koping orientasi aksi: membuat jadwal, membuat pasien tetap sibuk
o koping kognitif
: membuat list kemampuan positif diri, melakukan
kegiatan sesuai dengan kemampuan klien
o koping emosional: mengajarkan cara bagaimana meluapkan emosi dengan
o

menangis
koping spiritual: menyediakan waktu pasien beribadah sesuai keyakinan

agama
2. Support system: menghadirkan keluarga, teman untuk memberikan semangat.
komponen ini juga diajari bagaimana memberikan masukan, dukungan dan
perawatan pada pasien
0Pasien dan keluarga kooperatif. Pasien pulang.

2 tahun kemudian, Pasien Y tidak mau minum obat, halusinasi yang dialami pasien
membuat pasien nyaris loncat dari jendela lantai 3 karena merasa melihat anak
kecil jatuh dari pohon. Alasan pasien Y tidak mau minum obat karena pasien tidak
tidak bisa hidup tanpa ibu dan taku merepotkan keluarga Pamannya. Pasien terus
menerus mengatakan ingin mati

Mengajarkan atribut-atribut kata-kata Rasa sakit tidak akan pernah benar-benar


pergi, tapi seperti apa pun, Anda hanya belajar untuk hidup dengan itu. Anda
belajar bagaimana untuk hidup dengan tubuh dan hati yang sakit
Menjelaskan pada keluarga terutama suami: Pada pasien dengan gangguan jiwa,
menyadari bahwa dirinya perlu bertahan dengan menyamakan pemikiran dengan
kebanyakan orang, mengendalikan perasaan dan pemikirannya, serta
mempertahankan status emosional perlu dilakukan untuk mencegah periode
kesedihan datang kembali. diperlukan feeling yang kuat pada keluarga untuk
memahami apakah pasien terlihat tidak nyaman dan bersedih.

You might also like