Professional Documents
Culture Documents
NIM
NAMA
KELAS
: 1411600149
: Kukuh Harsanto
: SI
Jawab :
1. Perbedaan penilaian alternatif AHP dan Metode perbandingan eksponensial
AHP
MPE
2. Berjenjang struktural dan fungsional dan bersifat multi kriteria, strategic dan dynamic
3. Pemilihan responden dilakukan dengan cara purposive sampling yang dipilih secara
sengaja untuk para ahli pakar dan stakeholder.
4. Menambahkan tujuan pada hirarki semakin rendah dalam menjabarkan suatu tujuan,
semakin mudah pula penentuan ukuran obyektif dan kriteria-kriterianya
5. Total bobot pada setiap jenjang = 1 prinsip utama AHP decomposite, comparative
judgement dan logical consistency.
Latihan-latihan
Sebutkan kesamaan dan perbedaan antara konsep fuzzy dan peluang ?
Apakah beda antara fungsi keanggotaan gugus ordinal dan gugus fuzzy ?
Misalkan ada dua gugus fuzzy
a. Pensil panjang = [pensil 1/0.1, pensil 2 / 0.2, pensil 3 / 0.4, pensil 4 / 0.6, pensil 5 /
0.8, pensil 6 / 1.0]
b. Pensil medium = [pensil 1/1.0, pensil 2 / 0.6, pensil 3 / 0.4, pensil 4 / 0.3, pensil
5 / 0.1]
c. Tentukanlah :
- Union kedua gugus
- Interseksi kedua gugus
4. Rancanglah satu kendali fuzzy mamdani yang bisa memaksimalkan penggunaan
empat buah lift pada gedung belantai 10
5. Tentukanlah suatu sistem kendali fuzzy memdani yang dapat mengolah kaidah
berikut-berikut ini berdasarkan definisi TFN dari 3 kaidah berikut ini :
- If x Is kecil then y is Besar
- If x Is medium then y is kecil
- If x is besar then y is medium, tentukan juga nilai a (fs) untuk setiap kaidah.
6. Perhatikan kaidah kendali takagi-sugeno berikut ini :
(a) If x is A1 and y is B1 then Z1 = x + y + 1
(b) If x is A2 and y is B1 then Z2 =2 x + y + 1
(c) If x is A1 and y is B2 then Z3 = 2x + 3y
(d) If x is A2 and y is B2 then Z4 = 2x + 5
Hitunglah nilai z untuk x=1, y=4 dan anteseden gugus fuzzy berikut ini :
A1 = [1/0.1, 2/0.6, 3/1.0]
A2 = [1/0.9, 2/0.4, 3/0.0]
B1 = [4/1.0, 5/1.0, 6/0.3]
B2 = [4/0.1, 5/0.9, 6/1.0]
7. Kembangkanlah suatu gugus kaidah fuzzy dengan fungsi keanggotaannya untuk
beradaptasi pada operasi penentuan tingkat inventori klasik!
Jawaban :
1. Kesamaan fuzzy dan konsep peluang :
Menunjukkan derajat kepastian dan ketidak pastian suatu kejadian
Perbedaan fuzzy dan konsep peluang :
Fuzzy
Keanggotaan pada gugus fuzzy tetap
relevan setelah kejadian itu terjadi
Peluang
Derajat kepastian hanya bermakna
sebelum kejadian terjadi, setelah terjadi
peluang tidak berlaku lagi, karena hasil
Gugus Fuzzy
Panjang
0.1
0.2
0.4
0.6
0.8
0.1
Medium
1.0
0.6
0.4
0.3
0.1
6.
7. D
jawaban :
1. Perbedaan penilaian alternative metode AHP dan metode fuzzy AHP
AHP
Fuzzy AHP
K1
K2
K3
K1
K2
K3
~
5
~
3
~
1
~
5-1
~
3-1
1
~
1
Tabel 3.2. Perbandingan berpasangan hasil penilaian pakar pada alternatif pemasok
ditinjau dari kriteria Pelayanan (K1) :
P1
P2
P3
P4
P1
P2
P3
P4
~
1
~
3-1
~
3-1
~
1
~
1
~
1
~
1
~
3
~
1
1
~
3
~
1
1
~
1
Tabel 3.3. Perbandingan berpasangan hasil penilaian pakar pada alternatif pemasok
ditinjau dari kriteria Pelayanan (K2) :
P1
P2
P3
P4
P1
P2
P3
P4
~
1
~
5-1
~
5-1
~
3-1
~
3-1
~
3
~
1
~
5
~
3
1
~
5
~
3
1
~
3-1
Tabel 3.4. Perbandingan berpasangan hasil penilaian pakar pada alternatif pemasok
ditinjau dari kriteria Pelayanan (K3) :
P1
P2
P3
P4
P1
P2
P3
P4
~
3-1
~
3-1
~
1
~
7-1
~
5-1
~
5-1
~
3
~
3
~
7
1
~
1
~
5
1
~
5
K2
K3
K1
[6,4]
[4,2]
K2
[1/6,1/4]
[1/4,1/2]
1
[1,2]
[1,2]
K3
Tabel 3.6. Matriks perbandingan berpasangan -cut fuzzy hasil penilaian pakar pada
atribut kinerja rantai pasok di tinjau dari Pelayanan (K1).
P1
P2
P3
P4
P1
[1,2]
[1/4,1/2]
[1,2]
P2
[1/4,1/2]
P3
[1,2]
[4,2]
[4,2]
[1,2]
[1,2]
P4
[1,2]
[1,2]
[1,2]
Tabel 3.7. Matriks perbandingan berpasangan -cut fuzzy hasil penilaian pakar pada
atribut kinerja rantai pasok di tinjau dari Pertumbuhan Penjualan (K2).
P1
P2
P3
P4
P1
[1,2]
[1/6,1/4
]
[1/6,1/4
]
[1/4,1/2
]
[1/4,1/2
]
[4,2]
P2
[1,2]
P3
[6,4]
[6,4]
P4
[4,2]
[4,2]
[1/4,1/2
]
Tabel 3.8. Matriks perbandingan berpasangan -cut fuzzy hasil penilaian pakar pada
atribut kinerja rantai pasok di tinjau dari Kualitas Produk (K3).
P1
P2
P3
P4
P1
[1/4,1/2]
[1/4,1/2
]
P2
[4,2]
[1,2]
P3
[4,2]
[1,2]
[1/8,1/6
]
[1/6,1/4
]
[1/6,1/4
]
P4
[8,6]
[6,4]
[6,4]
Tabel 3.9. Nilai indeks konsistensi acak (RI) berdasarkan ukuran matriks
n
RI
1
0
2
0
3
0,58
4
0,9
5
1,12
6
1,24
7
1,32
8
1,41
9
1,45
10
1,49
Nilai crisp, nilai kepentingan untuk setiap kriteria, nilai eigen tertinggi, indeks
konsistensi pada setiap matriks perbandingan berpasangan ditunjukan pada Tabel 3.10
hingga Tabel 3.
Tabel 3.10. Nilai crisp matriks perbandingan berpasangan,x,max,CI, dan CR hasil
penilaian pakar pada tujuan bersama rantai pasok.
K1
K2
K3
K1
5,000
3,000
K2
0,208
0,375
1
1,500
1,500
1
K3
max = 3
CI=0 CR=0
P2
P3
P4
P1
1,500
0,375
1,500
P2
P3
1,500
3,000
1
3,000
0,375
1
1,500
1,500
P4
1,500
1,500
1,500
max = 5,27
CI=0,424 CR=0.471
P2
P3
P4
P1
1,500
0,208
0,375
P2
P3
1,500
5,000
1
5,000
0,208
1
0,375
3,000
P4
3,000
3,000
0,375
max = 4,4
CI=0,134 CR=0.1496
P2
P3
P4
P1
0,375
0,375
0,146
P2
P3
3,000
3,000
1
1,500
1,500
1
0,208
0,208
P4
7,000
5,000
5,000
max = 4,41
CI=0,136 CR=0.152
Dengan menggunakan metode fuzzy AHP, pendapat para pakar belum konsisten.
Karena terdapat tidak konsisten maka dalam pemilihan pemasok belum bisa di
lakukan sampai mendapatkan pendapat para pakar yang konsisten.