You are on page 1of 23

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIZAR, MATARAM

SEMESTER I, TA.2013
MODUL : BIOPSIKOSOSIO KULTURAL
KULIAH : KONSEP SEHAT SAKIT DAN KONSEP
DASAR PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT
(PKM)
DOSEN : dr. INDRADJID, MS.
HARI/TGL:
SEPTEMBER 2013

PENDAHULUAN
Pendidikan Kesehatan Masyarakat termasuk kelompok Ilmu
Kesehatan Masyarakat (IKM)
Ruang lingkup Ilmu Kesehatan Masyarakat :
1. Epidemiologi
2. Biostatistik / statistik kesehatan
3. Pendidikan Kesehatan Masyarakat
4. Gizi Masyarakat
5. Administrasi Kesehatan Masyarakat
6. Kesehatan Kerja
7. Kesehatan lingkungan.

BATASAN/PENGERTIAN PENDIDIKAN
KESEHATAN MASYARAKAT (PKM)
1. Doroty Nisjawander
Health Education adalah suatu proses perubahan (bukan
produk atau rentetan prosedur) dalam diri seseorang untuk
menuju hidup sehat. Proses ini secara terus menerus
berlangsung dimana seseorang menerima atau menolak suatu
inovasi, sikap atau praktek baru
2. WHO, Expert Committee on Planning and Evaluation of
Health Services
The focus of health education is on people and on action. In
general its aim are encourage people to adopt and wisely use
the health services available to them and to make their own
decision both individually and collectively to improve health
status and environment
Dari kedua definisi itu dapat disimpulkan bahwa Health
Education adalah suatu proses pendidikan menuju ke suatu
perubahan terencana terhadap perilaku atau lingkungan yang
akan mempengaruhi kesehatan seseorang.

FAKTORFAKTOR YANG
MEMPENGARUHI STATUS KESEHATAN
The Environment of Health, Hendrik L. Blum, 1974 :
The force field and well-being paradigms of health
Faktor perilaku dan faktor lingkungan akan saling
mempengaruhi, karena faktor lingkungan amat ditentukan
oleh perilaku manusia. Faktor perilaku merupakan faktor
dominan, karena semua orang harus mengembangkan diri
dan perilaku sehat, sebagai berikut :
Makan teratur dengan menu seimbang
Istirahat cukup (6-8 jam/hari)
Olahraga teratur, berkesinambungan
Pengendalian stress pikiran
Hindari zat-zat dan perilaku berbahaya : rokok, alkohol,
narkoba, seks bebas tanpa pengaman.

PERILAKU (SKINER, PSIKOLOG, 1938)


Merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap
stimulus.
S O R Stimulus, Organisme, Respons
Dua macam respons :
1).
Respondent respons atau reflexive respons yang timbul
relative tetap :
Cahaya terang mata menutup
Makanan lezat nafsu makan
Berita sedih menangis
2).
Operant respons atau instrumental respons
Respon yang timbul kemudian menjadi stimulus baru
timbul respons baru/lain (reinforcer).
Sebagian besar perilaku manusia adalah operant respons,
maka perilaku dapat dibentuk dengan kondisi tertentu yang
disebut operant conditioning.

OPERANT CONDITIONING (SKINER)

Identifikasi faktor reinforcing/rewards


Analisis komponenkomponen pembentuk perilaku.
Menggunakan secara urut komponenkomponen
Memberi reward dalam pembentukan perilaku sesuai
urutan komponenkomponen perilaku.
Contoh :
kebiasaan anak menggosok gigi sebelum
tidur; pergi ke kamar mandi mengambil sikat, odol,
air menggosok gigi berkumur menyimpan sikat dan
odol pergi ke kamar tidur.

FAKTOR FAKTOR PERUBAHAN PERILAKU


1. PREDISPOSING FACTORS
2. ENABLING FACTORS
3. REINFORCING FACTORS

1. Komunikasi antar pribadi


(councelling)
- empathy
- respect
- jujur
2. Komunikasi massa
- khalayak / masyarakat
- media massa (cetak,elektronik)

PERSEPSI DAN PERILAKU SAKIT


PERSEPSI SAKIT
Penyakit (disease) adalah suatu bentuk reaksi biologis seseorang
terhadap suatu organisme, benda asing atau injury, sehingga terjadi
gangguan fisiologis yang bersifat objektif.
Sakit (illness) adalah penilaian seseorang terhadap pengalaman
menderita suatu penyakit, berupa fenomena subyektif perasaan tidak
enak.
Dari kedua pengertian diatas akan menimbulkan perbedaan persepsi
sakit (konsep sehat sakit) dalam masyarakat yang berbentuk :
1) No disease, no illness.
Seseorang yang tidak menderita suatu penyakit dan juga tidak merasa
sakit disebut sehat menurut pandangan petugas kesehatan
2) Having a disease, but no illness
seseorang yang secara klinis menderita suatu penyakit, tetapi tidak
merasa sakit, sehingga tetap menjalankan kegiatan harianya
Dari sini dapat disimpulkan
konsep sehat menurut masyarakat bahwa seseorang dapat menjalakan
pekerjaan hariannya; sedangkan konsep sakit apabila sudah tidak
dapat menjalankan pekerjaan hariannya.

3) Having an illness, but no disease.


Seseorang merasa sakit, tetapi secara klinis tidak
menderita penyakit. Hal ini sering disebut menderita
gangguan psikis saja.
4) Illness with disease.
seseorang yang merasa sakit dan juga secara klinis
ditemukan suatu penyakit. Dari pandangan petugas
kesehatan
dikatakan
benar-benar
sakit
dan
memerlukan pelayanan dari fasilitas kesehatan.

PERILAKU SAKIT DAN PERILAKU SEHAT


PERILAKU SAKIT
Segala bentuk tindakan seseorang yang sedang sakit agar
memperoleh kesembuhan.
PERILAKU SEHAT
Tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatannya melalui upaya pencegahan
penyakit, pemeliharaan kebersihan, konsumsi makanan
bergizi, olahraga teratur, dan lain-lainnya.
SEHAT MENURUT WHO (1947)
Adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental, sosial dan tidak
hanya terbatas pada bebas dari penyakit dan kelemahan
saja.
Penilaian tentang kondisi kesehatan (status kesehatan)
individu dikelompokkan dalam 8 (delapan) golongan
(Notoatmodjo & Sarwono,1986) dengan mengacu pada
batasan SEHAT-WHO.

STATUS KESEHATAN INDIVIDU

TINGKATAN

DIMENSI SEHAT
PSIKOLOGIS

MEDIS

SOSIAL

NORMALLY WELL

BAIK

BAIK

BAIK

PESSIMISTIC

SAKIT

BAIK

BAIK

SOCIALLY ILL

BAIK

BAIK

SAKIT

HYPOCHON DRIACAL

SAKIT

BAIK

SAKIT

MEDICALLY ILL

BAIK

SAKIT

BAIK

MARTYR

SAKIT

SAKIT

BAIK

OPTIMISTIC

BAIK

SAKIT

SAKIT

SERIOUSLY ILL

SAKIT

SAKIT

SAKIT

TUJUAN MEMPELAJARI PERILAKU SAKIT


1) Agar dapat memahami faktor-faktor fisik, mental dan sosial yang menghasilkan kondisi
sakit (etiologi sakit = penyebab sakit)
2) Agar dapat menentukan faktor-faktor yang berhubungan terhadap variasi penerimaan
gejala penyakit dengan sakitnya dan reaksi terhadap penyakit
Hal hal diatas perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan Pendidikan Kesehatan
Masyarakat

TAHAPAN PELAKSANAAN PKM


Menurut John Hanlon 4 tahap
1. Sensitisation.
- menambah pengertian yang telah dimiliki individu /
masyarakat
- dapat melalui komunikasi massa ataupun tatap muka /
ceramah.
2. Publicity :
- individu akan membentuk sikap terhadap inovasi yang
diperkenalkan pada tahap sensitisation
3. Education
- dengan komunikasi interpersonal yang intensif (councelling)
akan terjadi perubahan perilaku
4. Motivation
- untuk memperkuat perubahan perilaku melalui komunikasi
interpersonal atau diskusi kelompok kecil.

TEORI PERUBAHAN
- Perubahan perilaku dimulai dengan perubahan sikap
- Sikap adalah kesiapan individu untuk bertindak terhadap
hal-hal tertentu (setuju atau tidak setuju)
- Sikap terbentuk dari norma-norma yang berlaku di
lingkungan individu, melalui proses pengambilan keputusan
dan selanjutnya terjadi proses internalisasi menjadi
perubahan perilaku (norma berubah sesuai zamannya).
1. Teori Perubahan Kurt Lewin.
Ada faktor pendorong dan faktor penghambat yang
dipertimbangkan.
Faktor pendorong meliputi aspek keuntungan, keserasian,
kemudahan, kesederhanaan.
Faktor penghambat dapat berasal dari aspek psikologis,
sosial dan nilai-nilai kultural.

2. Teori HBM (Health Belief Model).


- Hocbaum (1958), Rosentock (1960), Kirscht and Beeker
(1974).
- Hal-hal yang menjadi pertimbangan :
Ancaman
a. Percieved susceptibility : kondisi yang membahayakan
kesehatan.
b. Percieved seriousness terhadap kondisi tersebut
Harapan akan hasil :
a. Aspek keuntungan dari hasil tindakan yang dilakukan
b. Hambatan yang mungkin dihadapi bila melaksanakan
tindakan tersebut
Kemampuan diri (self efficacy) dalam mengambil tindakan
tersebut.
- Perubahan perilaku terhadap suatu obyek tidak selalu
seragam karena variasi tindakan dan perubahan akan
sangat tergantung dari kondisi lingkungan sekitarnya.

SETTING AND AUDIENCES FOR HEALTH


EDUCATION
Setting : where is Health Education Provided?
Five major settings are particularly relevant to health education
SEKOLAH (SCHOOLS)
Health Education di Sekolah meliputi :
Pengajaran di kelas
Pelatihan untuk para guru
Perubahan lingkungan sekolah yang mendukung perilaku sehat (Healthy
Behaviour)
MASYARAKAT (COMMUNITIES)
Health Education di masyarakat memerlukan hubungan sosial dan
pengorganisasian untuk menjangkau masyarakat luas melalui media dan strategi
interpersonal.
Model dari organisasi masyarakat akan memudahkan perencanaan program
Health Education untuk memperoleh dukungan dan merancang pesan-pesan
Health Education yang sesuai melalui mekanisme pelaksanaan program yang
sesuai pula.
TEMPAT KERJA (WORK-SITES)
Karena penduduk menggunakan waktunya ditempat kerja, maka kedudukan
tempat kerja merupakan tempat ideal baik sebagai sumber stress maupun
sebagai sumber hubungan sosial. Programprogram tempat kerja yang efektif
dapat memanfaatkan sumber dukungan sosial sebagai buffer, terhadap stress
dengan tujuan memperbaiki kesehatan pekerja dan pekerjaan yang sehat.

HEALTH CARE SETTINGS

Health Education untuk pasien, kemudian keluarga dan masyarakat


sekitarnya dan in service training untuk petugas kesehatan
merupakan bagian dari pelayanan kesehatan saat ini.

Health Education disini difokuskan pada pencegahan atau deteksi


penyakit dan penanganan penyakit akut dan kronis.
THE CONSUMER MARKETPLACES
Social Marketing dengan cabangnya Consumer Behavior Theory
sering digunakan oleh health educator untuk meningkatkan pesanpesan kesehatan yang penting untuk memperbaiki dampak yang
meyakinkan. Theoris of Consumer Information Processing (CIP)
telah membentuk kerangka pikir : Why people do or do not pay
attention to, understand and make use of nutrient double packaged
food product.

HEALTH BEHAVIOR & HEALTH EDUCATIONS


AUDIENCES: Who are targets of Health Education ?
Untuk efektifnya Health Education harusnya direncanakan
yang disesuaikan dengan karakteristik targets audiences :
Status kesehatan dan status sosialnya.
Nilainilai dan kepercayaan yang dianut.
Sikap dan perilaku sebelumnya.
Targets Audiences adalah masyarakat yang mungkin terdiri
dari :
Individu-individu sehat ataupun pasien.
Kelompok : organisasi masyarakat-sosial/politik/profesi
Masyarakat luas
Karakteristik targets audiences :
Life cycle stage
Sociodermographic

LIFE CYCLE STATE CARASTERISTIC :


Mulai dari Childbirth Educations (dari sebelum melahirkan
sampai melahirkan) sampai kepada self care education and
rehabilitation bagi orang-orang usia lanjut.
Pada umumnya anak-anak masih belum mempunyai
persepsi yang baik tentang sehat dan sakit sehingga perlu
dikembangkan pengetahuan cognitive anak-anak ini dalam
rangka membentuk pola pikir yang benar terhadap sehat
dan sakit.
Pada masa anak remaja (adolescent) biasanya sering
dihadapkan kepada masalah kecelakaan, minuman keras,
penyakit kronis dan lain-lain.
Pada masa usia lanjut sering dijumpai masalah kanker
ataupun penyakit-penyakit akibat penuaan.

SOCIODEMOGRAPHIC CHARACTERISTICS :
Hal ini meliputi :
umur, gender, ras, status perkawinan, tempat tinggal,
pekerjaan, pendidikan dan lainlain.
Faktorfaktor ini merupakan dasar memperinci Health
Education yaitu materi dan strateginya, sebagai contoh
media cetak hanya cocok diberikan kepada segmen
masyarakat yang cukup berpendidikan dan kebiasaan
membaca dan juga disesuaikan dengan latar belakang
cultural/budaya.

RUANG LINGKUP PKM DALAM UPAYA


KESEHATAN
1. PKM PADA ASPEK PROMOTIF (Kelompok Orang Sehat)
Kelompok ini 80 - 85% populasi seharusnya mendapat
perhatian yang besar
Primary Prevention Promotif and Preventif
Health Promotion
Specific Protection Pada kelompok high risk
2. PKM PADA ASPEK KURATIF DAN REHABILITATIF
Secondary Prevention
Early Diagnosis and Promp treatment
Melalui kegiatan skrining
Disability Limitation mencegah kecacatan dari perjalanan
penyakit
Tertiary Prevention
Rehabilitation :
Medis
Psikologis
Sosial : dapat bekerja kembali.

PERANAN HEALTH EDUCATOR (CHANGE AGENT)


DIDALAM PROSES PERUBAHAN
NEED OF CHANGE
Merangsang timbulnya minat untuk berubah dengan cara
menganalisa problema yang ada dimasyarakat,
menyelenggarakan konsultasi dan mengajak
masyarakat/individu untuk berubah dengan mengemukakan
fakta secara jelas, mudah dipahami.
ESTABLISH RELATIONSHIP
Membangun hubungan baik dengan masyarakat/individu
dengan jalan memelihara kepercayaan yang telah
diberikan, memperlihatkan simpati dan empati serta
meningkatkan kredibilitasnya.
DIAGNOSE THE PROBLEM
Mampu menganalisa problema masyarakat/individu dan
sekaligus menentukan penyebabnya yang sesuai dengan
cara pandang dan kemampuan masyarakat.

CREATE INTENT TO CHANGE IN THE CLIENT


Setelah mencari berbagai jalan untuk memecahkan berbagai maslaah,
selanjutnya harus mampu memotivasi masyarakat/individu yang
menjadi sasaran untuk berubah.

TRANSLATE INTENTION TO ACTION


Sejauh mungkin tetap berupaya mempengaruhi perilaku
masyarakat/individu sesuai dengan rekomendasi yang telah diberikan
dan tetap taat kepada program-program yang telah disepakati.

STABILIZE CHANGE AND PREVENT DISCONTINUANCES


Hal ini dilaksanakan dengan mengarahkan dan memperkuat pesanpesan perubahan dengan berbagai, sehingga mereka yang belum
berubah akan dapat terpengaruh dengan secepatnya. Bagi yang
sudah berubah agar supaya mempunyai alasan-alasan yang lebih
kuat untuk mempertahankan perubahan yang dicapai.

ACHIEVE TERMINAL RELATIONSHIP


Tujuan akhir dalam proses perubahan adalah terbentuknya perilaku
baru yang betul-betul bersumber pada individu/masyarakat tersebut,
walaupun kadang permulaannya memerlukan rangsangan dari luar.
Health Educator harus membentuk rasa percaya diri didalam
individu/masyarakat, sehingga rasa ketergantungan yang terus
menerus kepada health educator dapat dihindari.

REFERENSI :
Kandera, I. W (2004) : Pendidikan Kesehatan Masyarakat
dan Beberapa Aspeknya Program Studi Kesehatan
Masyarakat Universitas Udayana, Denpasar.
Notoatmojo, S (2003) : Pendidikan dan Perilaku
Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
Sarwono, S (2004) : Sosiologi Kesehatan, Yogyakarta,
Gajah Mada University Press.

You might also like