You are on page 1of 20

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ulkus traumatikus


2.1.1 Definisi
Ulkus atau ulser adalah suatu kerusakan lapisan epitel yang berbatas jelas
yang membentuk cekungan, ulkus sering ditemukan di rongga mulut (Regezi et
al, 2008). Namun demikian, kerusakan ulkus dapat dibedakan dengan erosi karena
kerusakan ulkus lebih dalam dari erosi (Gandolfo et al, 2006).
Ulkus traumatikus didefinisikan sebagai suatu kelainan yang berbentuk
ulkus pada mukosa rongga mulut yang disebabkan oleh paparan trauma
(Greenberg, 2008). Ulkus traumatikus merupakan lesi sekunder yang berbentuk
ulkus, yaitu hilangnya lapisan epitelium hingga melebihi membrana basalis dan
mengenai lamina propria oleh karena trauma (Regezi et al, 2008).
Trauma merupakan penyebab tersering terjadinya ulkus pada membran
mukosa. Biasanya pasien dapat memperkirakan kejadian yang menimbulkan
ulkus. Pada umumnya ulkus terjadi setelah beberapa kali paparan trauma (Sonis et
al, 2003).
2.1.2 Insidensi
Ulkus traumatikus dapat terjadi pada mukosa rongga mulut, antara lain: pada
lidah, bibir, lipatan mukosa bukal (buccal fold), gingiva, palatum, mukosa labial
dan dasar mulut. Ulkus traumatikus sering terjadi pada mukosa labial dan dasar
mulut. Selain itu juga terjadi pada bibir, lidah, dan mukosa bukal karena terletak

SKRIPSI

EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ...

FAIZAH HANUM

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

berdekatan dengan daerah kontak oklusi geligi sehingga lebih mudah mengalami
gigitan pada waktu gerakan pengunyahan (Delong & Burkhart, 2008).
Hampir setiap orang pernah mengalami insidensi pada mukosa rongga mulut
(83,6%), dan tidak ada perbedaan makna yang terjadi baik antara pria dan wanita.
Biasanya pada pria berkisar 81,4% dan pada wanita biasanya berkisar 85%. Ulkus
traumatikus merupakan salah satu dari tiga kondisi yang paling sering ditemukan
dalam rongga mulut (15,6%), setelah varises dasar mulut (59,6%), dan fissured
tongue (28%) (Delong & Burkhart, 2008). Ulkus traumatikus juga sering dijumpai
pada lateral lidah pada pemakaian gigi tiruan lepasan dimana sayap atau saddle
gigi tiruan lepasannya yang terlalu panjang atau permukaan gigi tiruan yang kasar.
Hal ini menjadi alasan ulkus traumatikus banyak dijumpai pada pasien di bidang
kedokteran gigi (Regezi et al, 2008).
2.1.3 Etiologi
Ulkus traumatikus dapat disebabkan oleh: (Scully et al, 2003; Greenberg, 2008)
1. Trauma mekanik: makanan yang kasar (tajam), tergigit, terkena sikat gigi,
klamer gigi tiruan lepasan, tepi restorasi yang tajam.
2. Trauma kimia: Aspirin, perak nitrat 10%, H2O2 3%, fenol.
3. Thermal: makanan atau minuman panas, CO2 dingin (dry ice).
4. Elektrik: sengatan listrik.
Trauma mekanik seperti menggigit bibir, pipi atau lidah, mengonsumsi atau
mengunyah makanan keras, gigitan dari tonjolan gigi yang tajam, trauma dari gigi
yang patah dan iritasi gigi tiruan serta tumpatan yang tajam (Delong & Burkhart,
2008). Selain itu dapat juga berasal dari iritasi akibat pemasangan gigi tiruan yang
tidak stabil, tepi protesa atau klamer gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) yang

SKRIPSI

EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ...

FAIZAH HANUM

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

tajam, gesekan yang terus menerus oleh karena gigi yang tajam atau gigi yang
tidak rata, trauma oleh karena benda asing seperti penggunaan piranti ortodontik
ataupun sikat gigi yang digunakan dengan teknik yang salah sehingga membuat
erosi jaringan lunak disekitarnya, kebiasaan buruk menusuk gingiva atau mukosa
dengan kuku jari, kontak dengan makanan tajam, tergigitnya mukosa saat
mengunyah, bicara ataupun ketika tidur (Bricker, 2002). Dalam perawatan dental
dapat terjadi trauma pada jaringan lunak secara tidak sengaja. Ulkus dapat
diakibatkan oleh cotton rolls, tekanan saliva ejector yang tinggi atau instrumen
bur yang mengenai jaringan lunak (Regezi et al 2008).
Trauma kimia dapat diakibatkan oleh penggunaan sejumlah kecil obat
misalnya aspirin (chemical burn), yang kontak langsung dengan mukosa, iritasi
akibat penggunaan pasta gigi, mouthwash, dan bahan bleaching (Delong &
Burkhart, 2008).
Adapula ulkus traumatikus yang disebabkan karena thermal. Luka thermal
(suhu) disebabkan oleh karena terpapar atau kontak dengan api, cairan panas atau
objek-objek panas lainnya (Regezi et al, 2008).
Ulkus pada rongga mulut juga dapat terlihat pada pasien yang menjalani
radiasi untuk kanker pada kepala dan leher. Pada keadaan keganasan tersebut,
biasanya adalah kasus karsinoma sel skuamosa yang membutuhkan terapi radiasi
dosis tinggi (60 Gy-70 Gy). Ulkus sering muncul pada daerah yang terkena sinar
tersebut (Regezi et al, 2008).
2.1.4 Gambaran klinis
Ulkus traumatikus tersebut dapat berupa ulkus yang tunggal atau multipel,
berbentuk simetris atau asimetris, ukurannya tergantung dari trauma yang menjadi

SKRIPSI

EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ...

FAIZAH HANUM

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

penyebab, dan biasanya nyeri. Kebanyakan merupakan keadaan akut, sedangkan


lainnya adalah kronis. Ulkus traumatikus akut memiliki karakter adanya
kerusakan pada mukosa dengan batas tepi eritema dan ditengahnya berwarna
putih kekuningan, serta menimbulkan rasa nyeri. Sedangkan ulkus traumatikus
kronis bisa tanpa disertai rasa nyeri dengan dasar induratif dan tepi yang
meninggi. Sehingga ulkus tersebut dapat dibedakan dengan SCC (Squamous Cell
Carcinoma) dari dasar lesinya secara klinis (Long, 2008).
2.1.5 Diagnosis
Dengan adanya ulseratif yang akut, hubungan antara penyebab dan akibat
dapat terlihat dengan nyata, berdasarkan gambaran klinis dan riwayatnya. ketika
didapatkan adanya etiologi yang jelas, menegakkan diagnosis merupakan hal yang
mudah. Sedangkan pada kasus ulseratif yang kronis, penyebabnya terkadang tidak
dapat diketahui secara pasti. Pada keadaan ini perlu untuk mengembangkan
adanya differential diagnosis. Kondisi yang dapat dijadikan differential diagnosis
adalah suatu infeksi (sifilis, tuberculosis,

infeksi jamur) dan keganasan

(malignancy). Jika lesi diduga disebabkan oleh trauma, maka penyebabnya


sebaiknya diamati. Observasi dilakukan selama 2 minggu bersamaan dengan
pemberian mouth rinse seperti larutan sodium bikarbonat. Jika tidak ada
perubahan atau bertambah luas ukurannya, perlu dilakukan biopsi (Regezi et al,
2008; Lewis, 2004).
2.2 Penyembuhan ulkus
2.2.1 Kaitan luka dengan ulkus
Luka (wound atau vulnus) adalah gangguan kontinuitas struktur jaringan
yang umumnya dihubungkan dengan hilangnya struktur jaringan. Jaringan yang

SKRIPSI

EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ...

FAIZAH HANUM

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

hilang atau rusak perlu dikembalikan kontinuitasnya lewat proses perbaikan, baik
dengan cara regenerasi sel atau pembentukan jaringan parut atau sikatrik. Kedua
jenis perbaikan ini bertujuan mengisi daerah yang rusak agar integritas jaringan
kembali normal (Mercandentti, 2008). Istilah vulnus seringkali digunakan oleh
para ahli bedah untuk menyebutkan lesi yang disebabkan oleh trauma mekanik
(Ziemba, 2012).
Ulkus dalam bahasa latin pada Kamus Kedokteran disebut dengan ulcus,
merupakan luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lendir atau mukosa
(2001). Proses yang terjadi pada ulkus memiliki prinsip yang sama yaitu melalui
tahap inflamasi, proliferasi dan remodeling yang akan dibahas pada subbahasan di
bawah (Mustoe, 2005).
2.2.2 Tahapan penyembuhan luka
Ada beberapa proses pada penyembuhan luka (wound healing), yaitu
(Cotran et al, 2007; Mitchell et al, 2009):
1. Inflamasi
Respon inflamasi ini bertujuan untuk mengeliminasi benda asing dan
mengendapkan matriks ekstra seluler. Pada tahap ini, sel radang akut serta
neutrofil akan menginvasi daerah radang dan menghancurkan semua
debris dan bakteri. Dengan adanya neutrofil maka dimulailah respon
keradangan yang ditandai dengan cardinal symtoms, yaitu tumor, kalor,
rubor, dolor dan functio laesa. Pada ulkus traumatikus, tahap inflamasi ini
berlangsung pada hari pertama sampai hari ke-3.

SKRIPSI

EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ...

FAIZAH HANUM

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2. Proliferasi
Dalam tahap kedua ini yang berperan penting adalah fibroblast dan sel
endotel (Endothelial Cells/EC) yang tergabung dalam jaringan granulasi.
Fibroblas mulai muncul ketika terjadi penurunan jumlah sel radang,
dimana menjadi fase akhir dari keradangan. Pada ulkus traumatikus,
fibroblas bermigrasi dari jaringan ke daerah luka dimulai sekitar 72 jam
atau hari ke-3 setelah terjadinya luka sampai hari ke-7.
3. Remodeling
Tahap ini merupakan tahap terakhir dan yang paling lama dalam proses
penyembuhan luka, dimana berlangsung antara 2 minggu sampai 2 tahun.
Pada tahapan ini, terjadi pembentukan kembali (remodeling) jaringanjaringan yang rusak ataupun hilang karena proses keradangan. Dan yang
berperan adalah sel epitel dan keratosit yang berguna untuk membentuk
epitel baru yang berkeratin. Lama penyembuhan dalam remodeling ini
tergantung

dari

seberapa

besar

kerusakan

jaringan

dan

faktor

penyembuhan dari dalam tubuh. Semakin besar kerusakan, maka semakin


lama proses remodeling tersebut, seperti pada kasus luka bakar, dimana
membutuhkan waktu tahunan untuk pulih seperti sediakala.

2.3 Vitis vinifera


2.3.1 Taksonomi
Berdasarkan hasil uji identifikasi oleh Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Universitas Airlangga, Fakultas Sains dan Teknologi, Departemen

SKRIPSI

EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ...

FAIZAH HANUM

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Biologi, maka taksonomi anggur Probolinggo biru adalah sebagai berikut:


(Hamidah, 2012)
Kingdom

: Plantae

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Ordo

: Rhamnales

Family

: Vitaceae

Genus

: Vitis

Spesies

: Vitis vinifera L. var. Probolinggo Biru

2.3.2 Morfologi
Anggur varietas Probolinggo (Vitis vinivera) di Indonesia diketahui ada
dua macam, yaitu anggur Probolinggo biru dan putih. Perbedaan diantara kedua
macam anggur Probolinggo terletak pada struktur daun dan jumlah bunganya.
Namun, pada dasarnya seluruh spesies Vitis vinifera memiliki struktur batang,
daun dan biji yang mirip (Setiadi, 2002).

Gambar 2.1 Vitis vinifera L. (icss.edu).

SKRIPSI

EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ...

FAIZAH HANUM

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.3.2.1 Batang, cabang, tunas dan daun


Batang anggur merupakan tempat tumbuhnya cabang, ranting dan bagian
atas lainnya dari tanaman. Selain sebagai tempat tumbuh, batang berfungsi
sebagai jalan, meneruskan bahan makanan dari akar ke daun dan meneruskan
makanan dari daun ke seluruh bagian tanaman. Cabang yang tua akan berubah
menjadi cabang utama. Dari sini akan tumbuh cabang-cabang yang baru. Pada
cabang ini, terdapat mata tunas yang menjadi tempat tumbuhnya ranting tersebut,
daun-daun akan bermunculan. Mata tunas yang akan membentuk tonjolan yang
merupakan mata ruas. Di mata ruas itu akan tumbuh akar bila dijadikan stek.
Batang utama tanaman anggur dapat tumbuh sampai puluhan meter panjangnya.
Oleh karena itu, tanaman anggur perlu dipangkas agar batangnya tidak
memanjang dan banyak cabang yang tumbuh. Dengan banyak cabang, berarti
banyak pula buah yang tumbuh nantinya, karena buah anggur selalu tumbuh pada
cabang muda (Setiadi, 2002).
Anggur varietas Probolinggo biru memiliki struktur daun yang tipis dengan
pucuk berwarna hijau muda atau agak kemerah-merahan. Di setiap dua ketiak
daun yang berurutan terdapat sulur, kemudian diikuti yang tidak meiliki sulur.
Sulur merupakan tempat tumbuhnya bunga (Setiadi, 2002).
2.3.2.2 Bunga dan buah
Bunga tumbuh pada mata tunas, dan tumbuhnya berlawanan dengan sulur.
Bunga yang berupa bunga majemuk ini tumbuh 6-10 minggu setelah tunas-tunas
muda muncul. Namun, ini tergantung dari kondisi alam, kesehatan tanaman, dan
kesuburan tempat tumbuhnya. Bunga anggur pada umumnya kawin sendiri,
artinya, betina dapat dikawini oleh jantan pada satu pohon. Perkawinan

SKRIPSI

EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ...

FAIZAH HANUM

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

(penyerbukan) bunga terjadi pada pagi hari antara pukul 06.00 sampai 09.00.
namun, ada juga yang terjadi pada sore hari, yaitu pada pukul 14.00-16.00
(Setiadi, 2002).
Setelah 2-3 hari penyerbukan, bakal buah sudah tumbuh dan kemudian
berkembang menjadi buah. Buah itu mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari
kulit buah, daging buah, dan biji buah. Isi kulit sekitar 5-12% dari ukuran buah.
Daging buah sebagian besar sekitar 80%-90% berisi air, sedangkan 0-5% berupa
biji buah (dengan jumlah 0-5 biji), dan sisanya berupa serat. Buah anggur yang
sudah tua akan mengeluarkan lapisan lilin (seperti bubuk). Lapisan ini untuk
melindungi buah dari rembesan air, goresan atau semacamnya sehingga buah
tidak gampang rusak permukaannya atau membusuk (Tilong, 2012).
Pada bagian luar buah, khususnya bagian kulit, mengandung zat yang
mengeluarkan aroma, warna, dan rasa. Zat ini sangan berhubungan dengan ukuran
buah. Aroma, warna, dan rasa akan semakin sedikit (kecil) bila buah semakin
besar ukurannya. Karena alasan inilah maka buah anggur berukuran lebih kecil
disukai untuk minuman dan buah berukuran besar untuk buah meja, yaitu buah
yang digunakan sebagai hiasan di meja makan atau sebagai dessert agar selera
makan timbul, atau sebagai pelengkap suatu keperluan upacara adat tertentu
(Setiadi, 2002).
2.3.2.3 Akar
Akar anggur bisa menembus tanah sampai 1,5-3 meter. Kedalaman akar
menembus tanah dipengaruhi oleh tebal tipisnya top soil (lapisan tanah terluar),
kesuburan tanah, dan juga material yang dikandung oleh tanah, makin subur tanah
itu, makin banyak rambut akar yang tumbuh. Banyaknya rambut akar berarti

SKRIPSI

EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ...

FAIZAH HANUM

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

banyak makanan yang diserap sehingga tanaman pun tumbuh subur (Setiadi,
2002).
2.3.2.4 Syarat tumbuh
Tanaman anggur pada umumnya membutuhkan tanah yang subur, tidak
bercadas, dan pH 6,5-7,0. Persyaratan tanah untuk tempat tumbuh Vitis vinifera
yang perakarannya cukup dalam menuntut struktur tanah yang cukup gembur
(tidak terlampau pekat) sehingga memungkinkan akar berkembang dengan baik.
Tanaman anggur umumnya harus dihindarkan dari tanah yang banyak
mengandung garam, tanah yang gersang dan sangat berlempung. Prinsipnya tanah
yang akan ditanami anggur, selain subur atau kaya akan unsur hara, harus mudah
menyerap air (tidak ada air yang menggenang) dan kedalaman air tanah tidak
lebih dari 1 meter. Tanah tersebut bisa sarang atau remah (mudah diresapi air),
boleh juga sedikit berpasir, dan mengandung kapur yang cukup. Kalau tanahnya
tidak seperti ini, harus diolah terlebih dahulu (Tilong, 2012).
Menurut asalnya, anggur paling baik ditanam di daerah yang bertemperatur
hangat atau di zona 34oLS dan 49oLU. Sedangkan di daerah tropis seperti
Indonesia mestinya cocok ditanam di daerah berdataran tinggi. Namun, sekarang
banyak tanaman anggur yang tumbuh sangat baik di dataran rendah seperti
Probolinggo, Bali, dan Palu, dan hanya anggur tertentu yang dapat tumbuh di
dataran tinggi. Vitis vinifera sendiri menuntut daerah yang panas dan cukup
kering. Untuk kebutuhan sinar matahari, tanaman anggur membutuhkan sinar
matahari penuh (Setiadi, 2002).

SKRIPSI

EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ...

FAIZAH HANUM

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.3.3 Kandungan dan manfaat


Anggur varietas Probolinggo biru (Vitis vinifera) dimanfaatkan sebagai
minuman berakohol atau wine, dessert atau buah meja, kismis dan jus buah
(Setiadi, 2002). Banyak orang yang menikmati varietas produk anggur seperti
buahnya, kismis, jus dan wine (Vilas et al, 2011).
Buah anggur mengandung nutrisi yang bervariasi, seperti vitamin, mineral,
karbohidrat, serat dan kandungan fitokimianya (Vilas et al, 2011). Kandungan
buah anggur dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.1Nutrisi yang terkandung dalam anggur (Yadav et al, 2009).
Nutrien
Water
Protein
Lipid (fat)
Carbohydrate (by difference)
Fiber (total dietary)
Minerals:Calcium
Iron
Magnesium
Phosphorus
Potassium
Sodium
Zinc
Copper
Manganese
Selenium
Boron
Vitamins: Vitamin C (total ascorbic acid)
Thiamine
Riboavin
Niacin
Pantothenic acid
Vitamin B6
Folate (total)
Vitamin A (IU)
Vitamin A (RAE)
Vitamin E

Level
74.796 g
0.580 g
0.322 g
15.778 g
0.920 g
12.880 mg
0.267 mg
4.600 mg
9.2 mg
175.72 mg
1.840 mg
0.037 mg
0.037 mg
0.661 mg
0.184 mg
0.748 mg
3.680 mg
0.085 mg
0.052 mg
0.276 mg
0.022 mg
0.101 mg
3.680 mg
92.00 IU
4.600 mg RAE
0.313 mg ATE

2.3.4 Senyawa aktif


Polifenol adalah kandungan fitokimia anggur yang paling penting karena
memiliki sejumlah aktivitas biologis dan berguna untuk menyehatkan tubuh (Xia
et al, 2010). Senyawa fenolik atau polifenol merupakan salah satu metabolit

SKRIPSI

EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ...

FAIZAH HANUM

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

sekunder yang paling banyak dalam jumlah dan terdistribusi pada berbagai jenis
tanaman, dengan lebih dari 8000 struktur fenol yang diketahui (Terra, 2009).
Senyawa fenolik yang terkandung dalam anggur utamanya meliputi anthocyanin,
flavanol, flavonol, stilbene (resveratrol) dan asam fenolat (Xia et al, 2010).
Menurut Terra, fenol pada tanaman dapat digolongkan kedalam dua famili:
flavonoid dan non-flavonoid. Flavonoid diklasifikasikan pada enam kelas:
flavanon, flavon, isoflavon, anthocyanin, flavonol dan flavanol (flavan-3-ols dan
proanthocyanidin atau tannin terkondensasi). Pada famili flavonoid, terdapat lebih
dari 5000 jenis yang telah terdeskripsikan (Terra, 2009). Untuk lebih jelasnya,
pembagian senyawa fenolik dapat dilihat pada bagan dibawah ini:

Gambar 2.2 Grup utama senyawa fenol (Terra, 2009).

Senyawa fenolik anggur utamanya tersebar dalam kulit, batang daun dan
biji, sedangkan pada daging buah hanya terdapat sedikit saja. Total konsentrasi
senyawa fenolik (dalam satuan gallic acid equivalent/GAE) pada biji sebesar
2178,8 mg/g GAE, kulit 374,6 mg/g GAE, daging buah 23,8 mg/g GAE, dan daun

SKRIPSI

EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ...

FAIZAH HANUM

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

sebesar 351,6 mg/g GAE. Senyawa utamanya meliputi proanthocyanidin,


anthocyanin, flavonol, flavanol resveratrol dan asam fenolat. (Xia et al, 2010)
2.3.4.1 Flavonoid
Flavonoid adalah zat alami yang biasanya terdapat pada coklat dan wine,
serta pada apel, anggur, teh dan tanaman lainnya. Flavonoid bermanfaat bagi
kesehatan manusia. Beberapa manfaat biologis diantaranya adalah aktivitas
antioksidan dan antiinflamasi yang mengawali proliferasi vaskuler dan aktivitas
platelet (Mackenzie et al, 2003). Flavonoid yang terkandung dalam anggur
meliputi flavan-3-ols tak berwarna (seperti: katekin, epikatekin, polimer dan ester
keduanya yang membentuk asam galaktid atau glukosa), flavanon berwarna
(quercetin paling banyak dikandung oleh makanan), anthocyanin merah dan biru
(Shi, et al, 2003). Flavan-3-ols atau flavanol telah diteliti memiliki efek biologis
termasuk diantaranya mengumpulkan radikal bebas, khelasi (pengikatan untuk
membentuk ligan secara reversibel) metal golongan transisi dan memodulasi
enzim antioksidan (Scola et al, 2010).
Komponen dalam anggur yang memiliki aktivitas biologis antimikroba
adalah asam galat, asam hidroxynamic, flavanol, flavonol, trans-resveratrol, dan
tannin. Senyawa lainnya juga multikhasiat. Saponin (15 mg/hari) dapat
menurunkan kadar gula darah, menghambat, dan mencegah penyerapan kolesterol
dalam darah. Asam ellagic pun bisa membantu memperlambat berkembangnya
kanker (Tilong, 2010).
2.3.4.1.1 Proanthocyanidin
Proanthocyanidin adalah senyawa utama yang terdapat pada biji dan kulit
anggur. Anthocyanin merupakan pigmen dan memberikan warna pada buah

SKRIPSI

EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ...

FAIZAH HANUM

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

anggur, namun tidak terkandung pada daging buah anggur (Xia et al, 2010). Pada
dasarnya

proanthocyanidin

adalah

suatu

tanin

(condensed

tannin).

Proanthocyanidin terbagi atas dua golongan yaitu proanthocyanidin yang


berbentuk polymer dan yang berbentuk monomer (katekin dan epikatekin) (Perret
et al, 2001).
Polymer proanthocyanidin disebut dengan procyanidin. Prodelphinidin
dan

propelargonidin

atau

procyanidin

tipe

merupakan

golongan

proanthocyanidin oligomer. Sedangkan polymer proanthocyanidin disebut dengan


procyanidin tipe B.

Sehingga selanjutnya baik oligomer (terdiri atas 2-4

monomer) dan polymer (lebih dari 4 monomer) proanthocyanidin disebut dengan


procyanidin (Perret et al, 2001; Shoji et al, 2006).
Procyanidin banyak dimanfaatkan sebagai suplemen kesehatan tubuh yang
diambil efek antioksidannya. Senyawa derivat proanthocyanidin dimanfaatkan
sebagai antioksidan yang baik dan dapat meregulasi signaling sel. Mekanisme
regulasi signaling sel adalah menjadi antioksidan (menghambat oksidasi) dan
redox regulator (regulasi oksidasi), memengaruhi protein yang berperan dalam
signaling, dan memengaruhi membran sel. Ketiga hal tersebut merupakan potensi
yang dapat diambil dari flavanol. Efek proteksi dari kanker dan penyakit vaskuler
yang dihasilkan dengan mengonsumsi buah-buahan dan sauyur-sayuran
menjelaskan kemampuan flavonol dan procyanidin dalam modulasi proinflamasi
dan sinyal onkogenik (Fraga & Oteiza)
Sedangkan monomer proanthocyanidin, katekin juga memiliki bioaktivitas
sebagai antioksidan yang kuat. Banyak fakta menunjukkan efek kesehatan yang
mampu dirangsang oleh katekin dan kemampuan katekin dalam mencegah

SKRIPSI

EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ...

FAIZAH HANUM

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

kerusakan akibat ischemia. Mekanisme neuroprotektif katekin ditunjukkan oleh


katekin

neurodegenerative

melalui

pathway

dan

pada

subsequent

neuroinflammatorry cascade. Penelitian mengenai katekin sangat terbatas, namun


pada masa depan katekin dapan digunakan sebagai bahan obat profilaksis untuk
pencegahan stroke dan juga dapat sebagai terapi akut yang diakibatkan oleh efek
anti platelet (Sutherland et al, 2006)
2.3.4.2 Resveratrol

Gambar 2.3 Gugus trans-resveratrol (Yadav et al., 2009)

Kelas Stilbene, turunan dari senyawa fenolik juga terdapat pada buah dan
daun anggur. Senyawa pada kelas stilbene yang paling banyak ditemukan pada
anggur adalah cis dan trans-resveratrol. Aktivitas biologis yang dimiliki oleh
resveratrol diantaranya adalah efek antioksidan dan antikanker (Poussier et al.,
2003). Ekstrak etanol resveratrol dari Vitis vinifera memiliki aktivitas
antiinflamasi dengan beraktivitas terpusat pada proses inflamasi akut (Vilas et al.,
2011).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Richard et al pada tahun 2005
menunjukkan bahwa resveratrol dapat menghambat produksi prostaglandin-E2
(PGE2) melalui melalui hambatan aktivitas pada enzin cyclooxygenase-2 (COX-2)
(Delmas et al, 2005; King et al, 2006), sehingga resveratrol dapat berperan
sebagai agen antiinflamasi. Namun, pada dosis yang tinggi, reseveratrol dapat

SKRIPSI

EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ...

FAIZAH HANUM

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

menginduksi terjadinya apoptosis sel endotel, sehingga dapat menghambat proses


angiogenesis (Kyungmin et al, 2006).

2.4 Fibroblas
2.4.1 Definisi
Mengutip dari Kamus Saku Mosby, fibroblas berasal dari bahasa Yunani,
yaitu fibra dan blastos yang berarti benih. Fibroblas adalah sel tak berdiferensiasi
(tidak sedang membentuk sel lain) yang memanjang pipih di dalam jaringan ikat
yang akan menjadi berbagai sel prekursor, misalnya kondroblas dan osteoblas,
yang membentuk jaringan fibrosa atau ikat (connective tissue) dan penyokong
tubuh (supportive tissue) (2009).
Semua sel yang berada di jaringan ikat atau connective tissue berasal dari
sel prekursor dalam primitive supporting tissue (mesenchyme) dan terbagi atas
beberapa tipe sel yang memiliki fungsi berbeda. Fungsi utama dari sel-sel tersebut
adalah sintesis dan mempertahankan materi Extracellular Matrix (ECM) (Young
et al, 2011).

Gambar 2.4 Bagan asal fibroblas yang merupakan derivat dari Mesenchymal
Stem Cell (MSC) yang juga derivat khusus dari Hematopoetic Stem Cell (HSC)
(Ogawa et al, 2010).

SKRIPSI

EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ...

FAIZAH HANUM

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Penemuan mengenai fibroblas yang berasal dari hematopoetic stem cell


(HPC) menunjukkan bahwa ada dua tipe stem sel di dalam sumsum tulang, yaitu
MSC (Mesenchymal Stem Cell) dan HSC (Hematopoietic Stem Cell). MSC
berfungsi untuk memproduksi berbagai sel mesenkim. termasuk di dalamnya
adiposit, kondrosit dan osteosit (Ogawa et al, 2006).
Berdiferensiasinya MSC menjadi fibroblas melalui faktor-faktor yang dapat
menginisiasi terbentuknya sel (progenitor cells). Fibroblas yang aktif membelah,
dapat berdiferensiasi menjadi sel endotel apabila telah mendapatkan pengaruh dari
growth factor, yaitu VEGF (Vascular Endothelial Growth Factor) (Cotran,
Kumar& Collins, 2007). MSC atau MSC-like cells bukan merupakan struktur yang
sangat khas dalam sumsum tulang, karena dapat ditemukan di berbagai jaringan
lain, seperti jaringan lemak, umbilical cord, cairan amniotik, plasenta, pulpa gigi,
tendon, membran sinovial dan muskulus skeletal (Schipani & Kronenberg, 2009).
2.4.2 Morfologi
Fibroblas merupakan sel yang paling sering ditemukan di dalam jaringan
penyambung/ikat. Fibroblas bertanggung jawab untuk sintesis serabut dan zat
dasar amorf (tak berbentuk) inter sel. Ada 2 jenis fibroblas yang berbeda secara
morfologis, yang dimaksud fibroblas adalah bentuk sel muda dan sel yang dewasa
disebut fibrosit. Fibroblas mempunyai aktifitas sintesis yang tinggi, mempunyai
banyak tonjolan sitoplasmik yang tidak teratur, nukleus bulat telur, besar dan
berwarna muda, dengan kromatin halus dan suatu nukleolus yang jelas, sitoplasma
penuh dengan retikulum sitoplasmik granuler dan aparatus golgi berkembang
dengan baik (Harjana, 2011).

SKRIPSI

EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ...

FAIZAH HANUM

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Fibroblas menghasilkan komponen ekstrasel dari jaringan ikat yang


berkembang

(Fawcett,

2002).

Komponen

ekstrasel

tersebut

merupakan

ekstraselular matriks (Extracellular Matrix/ECM) yang kaya akan fibronektin


(Porter, 2007).
Protein ECM yang dihasilkan oleh fibroblas diantaranya adalah fibronektin,
hyaluronic acid, kolagen dan proteoglikan (Enoch & Stephens, 2009). Fibronektin
adalah salah satu ECM glikoprotein sementara atau provisional yang penting
karena dapat mendorong terjadinya migrasi dan adhesi fibroblas terhadap ECM itu
sendiri. Fibronektin juga membantu mengatur fibril-fibril kolagen, menjadi
penyangga bagi pembuluh darah kapiler dan sebagai tempat penyimpanan
berbagai growth factors (GF) (Mariggio et al, 2009). Fibroblas akan berikatan
dengan ECM pada reseptor integrin yang memiliki rantai dan (Li et al, 2007).
Eckes et al menyebutkan reseptor integrin pada fibroblas yang berikatan dengan
ECM adalah 1 1 dan 2 1 (Eckes et al, 2000).

Gambar 2.5 Morfologi fibroblas (A) dan fibrosit (B) (Harjana, 2011).

SKRIPSI

EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ...

FAIZAH HANUM

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.4.3 Proliferasi fibroblas pada penyembuhan luka


Pada saat terjadi luka, pertama kali yang terjadi adalah proses homeostasis
dengan adanya reaksi vaskular. Kemudian terjadi reaksi inflamasi yang memberi
sinyal kepada sel-sel radang untuk menyekresi sitokin dan berbagai ekstraselular
matriks yang memengaruhi fibroblas untuk berproliferasi. Sehingga pada proses
berikutnya terjadi fase proliferasi yang didalamnya terdapat fibroblas dan sel-sel
radang kronis (Cotran et al, 2007).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Duarte et al (2011), mengenai
jumlah fibroblas yang signifikan dalam penyembuhan luka pada mukosa oral
pasca pemberian Chamomilla recutia (L.), didapatkan hasil yang signifikan pada
hari ke-7 dan berangsur menurun hingga minggu ke-2. Hal ini sesuai pendapat
yang dikemukakan oleh Cotran, Kumar dan Collins bahwa fibroblas mulai
bermigrasi ke lokasi inflamasi pada hari ketiga dan mencapai puncak pada
minggu pertama, yakni hari ke-7 (Cotran et al, 2007).
Pada fase proliferasi penyembuhan luka, sel fibroblas akan bermigrasi dan
berdeposisi kemudian berikatan dengan ECM membentuk kolagen tipe III. Setelah
sekitar enam bulan penyembuhan, kolagen tipe III berkurang dan berganti
menjadi kolagen tipe I (Eckes et al, 2000; Nabavian & Garner, 2002; Li, et al,
2007).
Kolagen tipe III banyak terdapat di jaringan ikat longgar, dinding pembuluh
darah, stroma kelenjar dan di organ limpa, ginjal, uterus. Kolagen ini membentuk
serat argirofilik yang disebut dengan serat atau sabut retikuler. Kolagen I, II, III
yang membentuk serat yang tampak dengan mikroskop disebut dengan kolagen

SKRIPSI

EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ...

FAIZAH HANUM

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

interstisial. Untuk membedakan antara masing-masing kolagen interstisial dapat


dideteksi dengan antibodi berlabel fluorosin (Fawcett, 2002).

SKRIPSI

EFEKTIVITAS EKSTRAK ANGGUR ...

FAIZAH HANUM

You might also like