Professional Documents
Culture Documents
DERMATITIS STASIS
HUSNAWATI
PEMBIMBING : dr. Lucky H., SpKK
Problem
ANAMNESIS
(Autoanamnesis)
KELUHAN
UTAMA :
kedua kaki luka dan gatal
RPS
Pasien mengeluh bercak kehitaman terasa gatal
pada kedua tungkai. Awalnya hanya terlihat merah
dan bintik2 saja, yang disertai dengan gatal.
namun karena gatal pasien menggaruknya dengan
tangan sampai kulit terlepas. Kemudian saat ini
kulit menjadi lebih gelap dari kulit disekitarnya.
Keluhan dirasakan sudah 1 minggu. Kehitaman di
kulit lama-kelamaan meluas sampai ke punggung
kaki. Terkadang bengkak (+) jika berdiri lama,
nyeri (-), Tampak pelebaran pembuluh darah (-).
Keluhan sudah diobati oleh dokter spesialis kulit,
namun belum membaik sepenuhnya
o Kulit melepuh (-), penebalan (-)
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum
: Tampak sakit ringan
Kesadaran
: Komposmentis
Vital sign tak dilakukan
Pemeriksaan thorax dan abdomen tak
dilakukan
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS DERMATOLOGIS
Lokasi
: superior maleolus medial lateral
dextra sinistra dan dorsum pedis.
Efloresensi : , plakat eritem, skuama (+) ,
xerotik (+), edema (-), varises (+), vesikel
(-), ulkus (-)
Penyebaran : regional
Hipotesis
Dermatitis stasis
Dermatitis numularis
Dermatitis kontak
Dermatitis numularis
Timbul rasa sangat gatal
Lesi kulit yang antara lain papul, vesikel,
atau plak:
Dermatitis stasis
Dermatitis numularis
Dermatitis Atopi
Sensitisasi Elasitasi
Utama
: Gatal
Akut : Bercak eritematosa, edema,
papul, erosi, eksudasi.
Kronik : Papul, skuama, likenifikasi
Reaksi : Hipersensitivitas IV
UKK dimulai
sebagai
erythematous
macules yang
berkembang
menjadi papul atau
plaque
Bullae sering
terbentuk pada
hari 1 2 setelah
terpapar alergen.
Tujuan belajar
-mengetahui penegakkan dermatitis stasis
- mengetahui faktor resiko dermatitis stasis
- mengetahui tatalaksana pasien dengan
dermatitis stasis
- mengetahui prognosis dan komplikasi dari
dermatitis stasis
Pemecahan masalah
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
Dermatitis Stasis lebih banyak terjadi pada
wanita usia pertengahan atau lanjut,
kemungkinan karena efek hormonal serta
kecenderungan terjadinya thrombosis vena
dan hipertensi saat kehamilan.
Insidens pada wanita lebih banyak
menderita dari pada pria. Dijumpai pada
orang dewasa dan orang tua, tidak pada
anak-anak. Banyak terjadi pada orang
gemuk, banyak berdiri dan banyak
melahirkan.
Etiopatogenesis Dermatitis
Stasis
Peningkatan
tekanan hidrostatik
dalam sistem vena
Hipoksia dalam hubungan arterivena
Growth factor trapping hypothesis
White cell trapping hypothesis
MANIFESTASI KLINIS
Secara klinis biasanya terlihat kelainan di sisi medial
yang dapat meluas ke seputar pergelangan kaki dalam
berbagai gradasi. Awalnya dimulai dengan penebalan
kulit dan skuamasi yang diikuti oleh likenifikasi. Saat
penyembuhan seringkali kulit menjadi tipis, mengkilat
dan hiperpigmentasi. Pada bagian proksimal lesi
biasanya dijumpai adanya dilatasi dan varises venavena superfisialis.
Keluhan subjektif berupa rasa gatal. Efloresensi akibat
garukan berupa skuama, hiperpigmentasi dan erosi.
Apabila penderita mengobati sendiri dapat terjadi
dermatitis kontak, dan lesi bertambah tergantung
pada iritannya.
PEMERIKSAAN
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
Prinsip
pengobatannya adalah
menghindarkan gangguan aliran
vena dan edema. Harus dihindari
banyak berdiri lama, kalau pasien
gemuk, berat badannya harus
diturunkan.
Pada dermatitis yang akut, dapat
diberikan salep yang tidak
menimbulkan iritasi dan sensitasi
kulit, misalnya salep iktiol 2% dalam
salep seng oksida. (Marwali Harahap,
KOMPLIKASI
Kelainan
Dermatitis Stasis
dengan Ulserasi
yang meluas
Perhatikan :
Ulkus dengan
dasar yang
bersih.
PROGNOSIS
Dermatitis
stasis sering
merupakan penyakit dengan
kondisi jangka panjang
(kronis).Kita bisa meminimalkan
gejala dengan mengendalikan
kondisi dan pembengkakan.