Professional Documents
Culture Documents
KLINIK
DERMATITIS
NUMULARIS
IMPETIGENISAT
A
Husnawati
PROBLEM
Nama
Tn. S
59 tahun
Agama
Islam
Pendidikan
Alamat
SD
Getasan, semarang
2 minggu lalu
gatal pada
kedua kaki
plenting2 di
kedua kaki
menyebar ke
punggung
tangan
Selalu digaruk
plenting2
pecah keluar
cairan bening
kering luka
digaruk
berdarah
Keringat/stress
gatal
bertambah
1 tahun lalu
berobat ke dokter
dikasih obat
oleh dokter
puskesmas
sembuh
Beberapa bulan
kambuh lagi
Sekarang kambuh
yang ke-3
Tidak ada riwayat
bengkak bila berdiri
lama
Kontak
bahan/wol
(-)
Mandi 1
x/hari, sabun
ganti baju 1x
sehari
RPD
Alergi (-)
Riwayat kaki bengkak jika berdiri lama (-)
Riwayat asma, sakit mata, sering batuk-pilek, sakit
gigi(-)
Diabetes mellitus (-)
Hipertensi (-)
RPK
Keluhan sama
pada anggota keluarga (-)
Riwayat hipertensi, diabetes
mellitus, atopi di keluarga
inti (-) keluarga besar (?)
Pemeriksaan fisik
KU : baik
Kesadaran : kompos mentis
VS : tak di ukur
Pemeriksaan kepala, leher, thorax abdomen tak
dilakukan
Status dermatologis
Regio punggung tangan dan kaki
UKK : plakat eritem dengan ditutupi krusta
diatasnya,bilateral, batas tegas, oozing (+)
plakat
eritem
dengan
ditutupi
krusta
diatasnya,b
ilateral,
batas
tegas,
oozing (+)
TATALAKSANA
Non-medikamentosa
(umum):
Jaga hygiene,
mandi air bersih +
sabun non-iritan
Edukasi
kekambuhan
Mencegah kulit
kering, trauma (e.g.
tidak menggaruk),
bahan iritatif
Medikamentosa:
Cetirizin 1x1 tab/hr
Desoxymethasone
2x1/hr dioles
Cefadroxyl 2x1
tab/hr
HIPOTESIS
1. Dermatitis
Numularis
2. Dermatitis
Atopi
3. Dermatitis
Kontak Alergi
4. Psoriasis
5. Tinea
korporis
DERMATITIS ATOPI
Merupakan peradangan kulit yang kronis dan residif,
disertai gatal, umumnya terjadi pada masa bayi dan
anak-anak, sering berhubungan dengan peningkatan
kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada
keluarga atau penderita.
Patch test dan prick test dapat positif
Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 2009.
Sensitisasi Elasitasi
Utama
: Gatal
Akut : Bercak eritematosa, edema,
papul, erosi, eksudasi.
Kronik : Papul, skuama, likenifikasi
Reaksi : Hipersensitivitas IV
UKK dimulai
sebagai
erythematous
macules yang
berkembang menjadi
papul atau plaque
Bullae sering
terbentuk pada hari
1 2 setelah
terpapar alergen.
PSORIASIS
Psoriasis adalah penyakit autoimun, bersifat kronik
dan residif, ditandai dengan adanya bercak-bercak
eritema berbatas tegas, dengan skuama yang kasar,
berlapis, dan transparan.
Disertai fenomena tetesan lilin, auspitz, dan koebner.
TINEA KORPORIS
Merupakan penyakit jamur yang menyerang kulit, yakni,
pada jaringan yang mengandung zat tanduk, yang
disebabkan oleh dermatofita. Dapat terlihat lesi
pinggiraktif dan terdapat central healing.
Pada dermatitis numularis bagian tepi lebih vesikuler
dengan batas relatif kurang tegas dibandingkan tinea.
Dapat dicari hifa dari sediaan langsung untuk
menegakkan diagnosis.
Budimulja U. Mikosis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima.
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.
TUJUAN
BELAJAR
Mengetahui penyebab terjadinya
Dermatitis Numularis
Mengetahui cara mendiagnosis
Dermatitis Numulsris
Mengetahui pentalaksanaan
Dermatitis Numularis
PEMECAHAN MASALAH
DERMATITIS NUMULARIS
Dermatitis peradangan pada kulit yang merupakan
respon terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau
faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa
efloresensi yang polimorfik (eritema, edema, papul,
vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal.
Dermatitis numularis suatu peradangan dengan lesi
yang menetap, dengan keluhan gatal, yang ditandai
dengan lesi berbentuk uang logam, sirkular atau lesi oval
berbatas tegas, umumnya ditemukan pada daerah
tangan dan kaki. Lesi awal berupa papul disertai vesikel
yang biasanya mudah pecah sehingga basah (oozing).
Dermatitis numularis memiliki nama lain yakni, ekzem
diskoid, ekzem numular, nummular eczematous
dermatitis.
Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit
dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia; 2009.
EPIDEMIOLOGI
Dermatitis numularis banyak terjadi pada pria
dibandingkan wanita.
Sering ditemukan pada usia dewasa dengan
angka kejadian tertinggi pada usia antara 50
hingga 65 tahun.
Penyakit ini jarang terjadi pada bayi dan anakanak, frekuensinya cenderung meningkat sesuai
dengan peningkatan umur.
Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi
Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.
James WD, Berger TG, Elston DM. Andrews Diseases of the Skin Clinical Dermatology. Eleventh
Edition. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2011.
ETIOLOGI
angka
Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima.
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.
Wolff K, Johnson RA, Suurmond D. Fitzpatricks color atlas and synopsis of clinical dermatology. 5 th ed. San
Fransisco: McGraw Hill; 2007.
Adachi A, Horikawa T, Takashima T, Ichihashi M. Mercury-induced nummular dermatitis. J Am Acad
Dermatol. Aug 2000;43(2 Pt 2):383-5.
PATOFISIOLOGI
Kulit yang kering fissura pada permukaan
kulit yang kering dan gatal masuknya alergen
peradangan pada kulit.
usia sensitivitas terhadap bahan-bahan
pencetus alergi
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS
Bentuk
Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.
Wolff K, Johnson RA, Suurmond D. Fitzpatricks color atlas and synopsis of clinical
dermatology. 5th ed. San Fransisco: McGraw Hill; 2007.
GEJALA KLINIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemerikaan mikroskopis preparat dari kerokan
lesi dengan KOH.
Biopsi kulit
patch
test
dan prick test
Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.
Wolff K, Johnson RA, Suurmond D. Fitzpatricks color atlas and synopsis of clinical
dermatology. 5th ed. San Fransisco: McGraw Hill; 2007.
Psoriasis
Ditandai bercak-bercak
eritema, berbatas tegas dengan
skuama kasar, berlapislapis dan transparan.
Pada pasien, tidak ditemukan
skuama tidak sesuai
Tinea Korporis
Lesi bulat, lonjong, berbatas
tegas, eritema, dengan bagian
tepi lesi lebih aktif (lebih
jelas tanda-tanda peradangan).
Tidak sesuai dengan lesi
pasien
Berger TG, Elston DM. Andrews Diseases of the Skin Clinical Dermatology. Eleventh Edition. Philadelphia: Saunders Else
Berger TG, Elston DM. Andrews Diseases of the Skin Clinical Dermatology. Eleventh Edition. Philadelphia: Saunders Else
Dermatitis Stasis
Ekstremitas
bawah
didapatkan akral hangat,
tidak ada edema, dan tidak
ditemukan pelebaran vena.
Dari anamnesis, diketahui
pasien tidak mengalami kaki
bengkak bila berdiri terlalu
lama.
Berdasarkan hal tersebut,
dermatitis stasis dapat
disingkirkan.
Dermatitis Atopi
Tidak Sesuai
x
Sesuai
DIAGNOSIS
TERAPI
Nonmedikamentosa :
Edukasi
TERAPI [2]
Medikamentosa berupa:
Topikal:
Kompres
Sistemik:
Eritromisin
TERIMA KASIH