Professional Documents
Culture Documents
TAN
DERMATOLOGI
Husnawati
Pembimbing : dr. Lucky H.,
SpKK
Pada
penyakit
dianggap
kulit,
sebagai
dikenal
suatu
beberapa
kasus
penyakit
kegawat
diantaranya :
yang
daruratan,
Terapi :
Umum : mengembalikan keseimbangan cairan dan
elektrolit dg pemberian cairan IV
Khusus :
sistemik : kortikosteroid dosis tinggi, prednison 80-200 mg
(live-saving) peroral/parenteral tapering
Kasus berat : deksametason IV 4-5 mg selama 3-10 hr
KU membaik, pasien dpt menelan prednison ; kasus
ringan prednison 4x5-20 mg/hr membaik tapering
Pengobatan lain : ACTH (sintetik) 1 mg, KCl 3x500 mg,
antibiotik, antihistamin
Tipokal :
Vesikel dan bula belum pecah bedak salisil 2 %
Lesi basah kompres dg asam salisil 1 %
Kelainan mulut yg berat kompres dg asam borat 3 %
Konjunctivitis salep mata yg mengandung antibiotik
dan kortikosteroid
Penatalaksanaan:
Perawatan prehospital: paramedis harus mengetahui adanya
tanda-tand kehilangan cairan berat dan mesti diterapi sebagai
pasien SJS sama dengan pasien luka bakar.
Perawatan gawatdarurat: Perawatan gawatdarurat harus
diberikan penggantian cairan dan koreksi elektrolit.
Luka kulit diobati sebagai luka bakar.
Pasien SSJ semestinya diberikan perhatian khusus mengenai
jalan nafas dan stabilitas hemodinamik, status cairan,
perawatan luka dan kontrol nyeri.
Penatalaksanaan SJS bersifat simtomatik dan suportif.
Mengobati lesi pada mulut dangan mouthwashes, anestesi
topikal berguna untuk mengurangi rasa nyeri. daerah yang
mengalami pengelupasan harus dilindungi dengan kompres
salin atau burrow solution
Penyakit yang mendasari dan infeksi sekunder perlu
diidentifikasi dan diterapi. Obat penyebab harus dihentikan.
Penggunaan obat-obat steroid sistemik masih kontroversial.
ERYTHEMA MULTIFORME
Erupsi mendadak dan rekuren pada kulit dan
kadang kadang pada selaput lendir dengan khas
berbentuk iris.
Sinonim : herpes iris, dermatostomatitis, eritema
eksudativum multiforme
Etiologi : alergi obat (sulfonamide, fenitoin,
barbiturate, fenilbutazon, penisilin dan
alopurinol), infeksi virus (herpes simplex dan
mycoplasma) , udara dingin, dan ransangan fisik
anak2 dan dewasa muda : erupsi biasanya
disertai dg infeksi ; pada org dewasa krn obat2an
dan keganasan.
Ada 2 tipe : tipe makula-eritema dan tipe
EPIDEMIOLOGI
penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita
dari pada pria. Onset 50% pada usia 20
tahun
ETIOLOGI
adalah reaksi kulit terhadap berbagai
macam stimulus antigen, diantaranya obatobatan seperti sulfonamide, fenitoin,
barbiturate, fenilbutazon, penisilin dan
alopurinol.
Selain itu, peradangan oleh bakteri dan virus
tertentu juga bisa menjadi pencetus reaksi,
misalnya setelah infeksi herpes simplex dan
mycoplasma.
a. Tipe makula-eritema
erupsi timbul mendadak, simetrik dengan tempat predileksi
di punggung tangan, telapak tangan, bagian ekstensor
ekstremitas, dan selaput lendir. Pada keadaan berat dapat juga
mengenai badan. Lesi tidak terjadi serentak, tetapi berturut-turut
dalam 2-3 minggu.
Gejala khas ialah bentuk iris (Target lesion) yang terdiri atas 3
bagian, yaitu bagian tengah berupa vesikel atau eritema yang
keungu-unguan, dikelilingi lingkaran konsentris yang pucat
kemudian lingkaran yang merah
b. Tipe Vesikobulosa
Lesi mula-mula berbentuk macula,papul dan urtika yang
kemudian timbul lesi vesikobulosa di tengahnya. Bentuk ini dapat
juga mengenai selaput lendir. Lesi pada membran mukosa terjadi
pada 70% pasien dan seringkali terbatas di rongga mulut.
GEJALA KLINIS
1.
Lesi Kulit
Lesi kulit dapat berkembang sampai lebih
dari 10 hari. Macula terjadi dalam 48 jam
pertama, yang kemudian diikuti oleh
pembentukan papula (1 2 cm) dengan
vesikel atau bula di tengahnya, sehingga
membentuk gambaran lesi target/iris.
Predileksi di tangan bagian dorsal, telapak
tangan dan telapak kaki, lengan bawah,
kaki, wajah, siku, lutut, penis (50%) dan
vulva. Lesi bisa terlokalisasi atau
generalisasi, bilateral dan sering simetris.
2. Membran mukosa
Berupa erosi dengan pembentukan
membran fibrin, kadang-kadang
disertai ulkus. Predileksi di
konjungtiva, nasal, bibis, orofaring,
vulva dan anus.
3. Organ lain
Sering terjadi pada mata, berupa
ulserasi kornea dan uveitis anterior
ERITRODERMA
SINONIM
Dermatitis eksfoliativa
DEFINISI
Eritroderma : Kelainan yg ditandai dg eritema difus, generalisata
sp universalis disertai dg skuama luas
ETIOLOGI
Penyebab a.l. :
a. Obat : Alupurinol, sulfa, preparat emas, fenitoin, fenobarbital,
isoniazid & yodida
b. Peny. dermatosis luas : psoriasis, neurodermatitis, pitiriasis
rubra pilaris, dermatitis seboreik; infeksi sistemik : TBC paru,
keganasan : leukemia limfositik
c. Penyebab lain : tidak diketahui
PATOGENESIS
Blm diketahui dg pasti
ERITRODERMA
SIMTOMATOLOGI
Kelainan utama : eritema luas, difus, seluruh / hampir
seluruh tbh (90 % / >) + skuama halus /kasar
Bl terdpt vesikel / bula fikirkan kemgk akan NET
Biasanya rs gatal ringan sp berat (+)
Kasus berat : ggg sirkulasi ggg, fs ginjal / hati
Keluhan : berkaitan ggg regulasi suhu (hipo /hipertermia),
ggg metabolisme protein, hiperestrogenemia
(ginekomastia)
Bl akb keganasan, disertai dg kelainan primernya : alopesia,
limfadenopati, hepatosplenomegali
Eritroderma
ERITRODERMA
DIAGNOSIS : Anamnesis & gejala klinik
DIAGNOSIS BANDING
1.
Eksantema skarlatiniformis / morbiliformis akb bakteri, virus :
Eritemnya tidak difus, biasanya akut
2.
Eritroderma akb dermatosis luas, peny sistemik & keganasan :
Biasanya kronik & kelainan primer (+)
3.
Skabies Norwegia : Eritroderma + Sarcoptes scabiei (+)
PENGOABATAN
Ps dirawat di RS
Hentikan obat terduga
sistemik KS : prednison 3-x 10-15 mg/hr, sth perubahan (+) dosis di
scr bertaha, Anti histamin : bl gatal (+)
Topikal Emolien : salep lanolin 10 %, luas pengolesan hny 1/3 luas
tbh setiap x oles utk mengurangi radiasi akibat vasodilatasi
oleh eritema
Tindakan lain : bila menggigil : selimut. Selimut yg be>an
hiperpireksia memberatkan kerja jantung ; Konsult ke peny
dlm u kelainan sistemik & ggg keseimbangan cairan & elektrolit
ANGIOEDEMA
Angioedemaadalahpembengkakanyangdisebabkan
olehmeningkatnyapermeabilitasvaskularpadajaring
ansubkutankulit,lapisanmukosadansubmukosa.
Istilah lainnyaseperti giant urticaria, Quincke
edema,dan angioneurotic edema
Gambaran Klinik
Edema pada muka, extremitas, sedikit nyeri tanpa
pruritus, bisa terjadi beberapa hari. Melibatkan juga
bibir,dagu,area periorbital,lidah dan laring.
Pembengkakan superficial dermis dengan wheals
yang ditandai dengan warna pink dan pruritus dimana
area angioderma sering pucat dan nyeri
Pemeriksaaandarah,urinrutin,danfesesrutinuntukmenilaiadat
idaknya infeksi yang tersembunyi atau kelainan pada alat dalam.
Pemeriksaangigi,teling-hidungtenggorok,sertausapanvaginaperluuntuk menyingkirkan
adanya infeksi fokal.
Pemeriksaan kadar IgE, eosinofil dan komplemen.
Teskulit,meskipunterbataspenggunaannyadapatdigunakandal
ammenentukan diagnosis. Uji gores (skin patch test) dan uji tusuk
(prick test
TERAPI
Pengobatan urtikaria atau angioedema, terdiri atas terapi
medikamentosa dannon-medikamentosa
. Non-medikamentosa
Pasiensebaiknyadiberipenjelasandaninformasi
tentangfaktorpencetus,pengobatandanprognosispenyakit.
Pengobatanyangpaling ideal tentu saja adalah mengobati penyebab
atau bila mungkin menghindaripenyebabyangdicurigai.
Pasienjugadimintauntukmenghindaripenggunaanobat-obatan
seperti aspirin, NSAIDs, kodein dan morfin. Selain itu, mengindari
faktorpencetus seperti stress, konsumsi alkohol, dan pajanan
terhadap panas secaraberlebihanjugapentinguntukdilakukan.
Eliminasi diet dicobakan padapasien yang sensitif terhadap makanan.
Medikamentosa : antihistamin, antidepresan (jika psien mudan stres),
epinefrin jika mengenai laring,
Penatalaksanaan
a) Penjagaan prehospital : Menjaga jalan nafas, Intubasi
nasofaringeal, Steroids epeniferin subcutaneous
b) Emergency department care : Menjaga jalan nafas,
Intubasi nasofaringeal, Steroids epeniferin subcutaneous
Angioedema kronik merespon baik pada steroids dan H2
blockers
Angioedema herediter lebih melawan kepada penggunaan
epineferin subcutaneous,antihistamin dan steroid.
Stanozolol,anabolic steroid,danazol,inhibitor gonadotropin.
Asam aminocaproic untuk seimbangkan pregantian
C11NH untuk mengelakkan serangan.Fresh frozen plasma
mungkin bisa digunakan untuk sementara.
c) Konsultasi
Ahli imunologi bisa bertemu dengan penderita yang tidak
diketahui history angioedemanya.
Pada penderita dengan tipe heriditer follow up dengan ahli
imunologis sangat penting
REVERSAL REACTION
E.N.L
Gejala klinik
Fase erupsi EN dimulai dengan flulike symptoms dengan
demam dan nyeri seluruh badan. Artralgia bisa terjadi dan
mendahului erupsi atau muncul selama fase erupsi. Lasi
yang timbul oleh karena infeksi akibat EN banyak yang
sembuh dalam 7 minggu, tapi bentuk aktif mungkin bisa
sampai 18 minggu.
Lesi mulai dengan bentuk nodul merah yang nyeri tekan.
Selama minggu pertama lesi menjadi keras, tegang, dan
nyeri pada minggu kedua, lesi menjadi fluktuan sepeti
pada abses, tapi tidak bersifat supuratif atau ulseratif.
Distribusi lesi kulit: lesi muncul pada kaki bagian anterior,
walapun demikian, lesi tersebut juga bisa muncul pada
tempat lain. Lesi berubah warna pada minggu kedua dari
merah terang -- biru pucat. menghilang pada 1 atau 2
minggu karena deskuamasi kulit.
PENATALAKSANAAN
Pemberian analgetik, antipiretik
Paracetamol atau metampiron 4x500 mg
Obat yang dipakai adalah kortikosteroid
Prednison dg dosis permulaan 20-40 mg/hr
dibagi dalam 4 dosis diturunkan bertahap
Atau Clofazimine dosis 200-300mg sehari
Obat antikusta yg lain diteruskan
PEMFIGUS VULGARIS
Salah satu penyakit berlepuh dg pembentukkan bula
diatas kulit normal dan selaput lendir.
Penyakit ini merupakan penyakit autoimun
Lebih umum pada orang keturunan mediteranian
Usia 40 60 tahun
Pria = wanita
Perjalanan penyakit :
KU pasien biasanya buruk, 60% lesi dikepela berambut
dan mukosa mulut. Gambaran awal berupa erosi dengan
krusta bbrpa bulan menjadi bula generalisata. Bula
berdinding kendur pecah krusta yg bertahan lama.
Tanda nikolsky sign selalu positif.
Pasien selalu mengeluh gatal dan nyeri
Patofisiologi
infeksi staphylococcus memproduksi 2
eksotoksin (toksin epidermolitik A dan
B).
kedua-dua toksin ini menyebabkan
pemisahan intraepidermal ke lapisan
granular oleh desmoglein 1 yang
merupakan protein desmosomal yang
memediasi
pelekatan
sel-sel
keratinosit dalam lapisan granular
sehingga akhirnya menyebabkan kulit
menjadi tidak utuh
Gambaran Klinik
SSSS biasanya dimulai dengan
demam, gelisah dan kemerahan
meluas pada kulit. Dalam wakti 2448 jam terbentuk benjolan-benjolan
berisi cairan.
Benjolan2 ini mudah pecah, dan
meninggalkan kesan yang tampak
seperti terbakar.
Pengobatan
Pengobatan biasanya memerlukan perawatan
inap, antibiotik intravena umumnya
diperlukan untuk mengeradikasi infeksi
staphylococcal. Antibiotik yang biasa
digunakan adalah flucloxacillin. Berdasarkan
respon terapi, antibiotik oral bisa diganti
setelah beberapa hari.
Terapi suportif lain adalah :
Paracetamol bila perlu untuk demam dan
nyeri
Mempertahankan intake cairan dan elektrolit
Penjagaan kulit
TERAPI CAIRAN
Infus dg RL 2x NaCl
ALHAMDULILLAH