Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adanya pergeseran demografi, pergeseran sosial ekonomi, serta meningkat
dan bertambah rumitnya masalah kesehatan akan berdampak pada tuntutan dan
kebutuhan
masyarakat
akan
pelayanan
kesehatan
termasuk
pelayanan
keperawatan. Masyarakat lebih sadar akan hak dan kewajiban untuk menuntut
tersedianya pelayanan kesehatan dan keperawatan dengan mutu yang secara
profesional dapat dipertanggungjawabkan. Menghadapi globalisasi ini tiada
upaya lain yang perlu dilakukan keculai mengadakan penyesuaian dan perbaikan
terhadap mutu layanan keperawatan.
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang diberikan
kepada klien untuk memenuhi kebutuhan secara holistik dan komprehensif.
Pelayanan
keperawatan
didasarkan
ilmu
dan
kiat
keperawatan
yang
B. Tujuan Penulisan
a. Tujuan umum:
Memahami penerapan model konseptual caring Watson dalam pelayanan
keperawatan
b. Tujuan khusus:
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP CARING
1. Pengertian Caring Science
Caring science merupakan suatu orientasi
human science
dan
Keperawatan
Keperawatan adalah penerapan art dan human science melalui transaksi
transpersonal caring untuk membantu manusia mencapai keharmonisan
pikiran, jiwa dan raga yang menimbulkan self-knowlegde, self-control, selfcare, dan self-healing.
Klien
Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami ketidakharmonisan
pikiran, jiwa dan raga, yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan
keputusan tentang kondisi sehat-sakitnya untuk meningkatkan harmonisasi,
self-control, pilihan dan self-determination.
Kesehatan
Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa dan raga
antara diri dengan orang lain dan antara diri dengan lingkungan.
Lingkungan
Lingkungan adalah dimana interaksi transpersonal caring terjadi antara klien
dan perawat.
B.
Respon caring menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini, tetapi
juga menerima akan jadi apa dia kemudian
ini
menggabungkan
nilai-nilai
humanistic-altruistik
dalam
dan
mempertahakan
suatu
hubungan
caring
yang
memberikan
human
care
essentials,
yang
memunculkan
penyesuaian jiwa, raga dan pikiran, keholistikan, dan kesatuan diri dalam
seluruh aspek care; dengan melibatkan jiwa dan keberadaan secara spiritual.
10) Menelaah dan menghargai misteri spritual, dan dimensi eksistensial dari
kehidupan dan kematian seseorang, soul care bagi diri sendiri dan orang
yang dirawat.
Yang terlihat berbeda dari Clinical Caritas framework adalah bahwa
adanya dimensi spiritual yang tegas serta cinta dan caring yang tampak jelas
dimasukkan dalam suatu paradigma baru untuk millenium yang akan datang.
Perspektif yang demikian menempatkan keperawatan dalam frame work yang
sangat matang, konsisten dengan model keperawatan Nightingale, yang
sebelumnya telah diaktualisasikan, tapi sedang menunggu evolusinya dalam suatu
teori caring-healing (Watson, 2004).
2. Perilaku Caring
Daftar dimensi caring (Caring Dimensions Inventory = CDI) yang didesain oleh
Watson dan Lea (1997) merupakan instrumen yang dikembangkan untuk meneliti
perilaku perawat (perilaku caring). Daftar dimensi caring tersebut antara lain:
CDI 1. Membantu klien dalam ADL
CDI 2. Membuat catatan keperawatan mengenai klien
CDI 3. Merasa bersalah/menyesal kepada klien
CDI 4. Memberikan pengetahuan kepada klien sebagai individu
CDI 5. Menjelaskan prosedur klinik
CDI 6. Berpakaian rapi ketika bekerja dengan klien
CDI 7. Duduk dengan klien
CDI 8. Mengidentifikasi gaya hidup klien
CDI 9
observasi,
identifikasi,
dan
review
masalah;
menggunakan
10
11
BAB III
TINJUAN KASUS
Gambaran Kasus
Ny. P, usia 26 tahun, pekerjaan ibu rumah tangga, usia kehamilan 40 minggu,
G1P0A0, datang ke Rumah Sakit dengan keluhan nyeri perut, keluar bercak
merah dari vagina.
B.
suhu 370C
klien mengatakan takut minum banyak karena susah kalau mau kencing
Janin:
Wajah pucat
12
Support system klien saat ini: suami dan ibunya yang akan menemani
klien menjalani proses persalinan
C. Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
13
Nursing Outcome
NO
Classification
(NOC)
Dx Outcome yang
1.
dianjurkan:
Tingkat
kenyamanan
Kontrol depresi
Tingkat depresi
Kontrol nyeri
Nyeri: efek
disruptif
Nyeri: respon
psikologis
Tingkat nyeri
Outcome tambahan
yang terkait:
Kualitas hidup
Tidur
Kontrol gejala
Keparahan
gejala
Kesejahteraan
Keinginan
untuk hidup
Health System
14
NO
Nursing Outcome
Classification
(NOC)
Health System
15
NO
Nursing Outcome
Classification
(NOC)
Health System
16
b.
Implementasi
Evaluasi
17
BAB IV
RENCANA OBSERVASI PENERAPAN
TEORI CARING WATSON DI RUMAH SAKIT
A. Latar Belakang
Nilai-nilai caring dalam teori Wastson sangat kritikal dalam mempertahankan
kemanusiaan dan meningkatkan kesehatan dan proses healing dalam praktek
keperawatan. Walaupun caring juga diuraikan dalam beberapa model keperawatan
lain, teori human caring dari Watson menghadirkan perspektif yang berbeda dalam
ilmu keperawatan. Teori Watson mencakup nilai-nilai dan faktor-faktor caring yang
relevan untuk memandu aplikasi proses keperawatan melalui caring transactional.
Melihat besarnya manfaat caring, seharusnya caring tercermin dalam setiap
interaksi perawat dan klien, bukan malah dianggap sebagai sesuatu yang sulit
diwujudkan dengan dalih beban kerja yang tinggi, atau pengaturan manajemen askep
ruangan yg kurang baik. Pelaksanaan caring akan meningkatkan mutu asuhan
keperawatan, memperbaiki image perawat di masyarakat dan membuat profesi
keperawatan memiliki tempat khusus di mata para pengguna jasa pelayanan
kesehatan, bukan hanya sebagai pelengkap penderita.
Untuk mengidentifikasi sejauh mana perilaku Caring terlihat nyata dalam
asuhan keperawatan, maka diperlukan observasi secara langsung di rumah sakit.
Tujuan
2. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran penerapan asuhan keperawatan dengan pendekatan teori
caring Watson di rumah sakit
3. Tujuan khusus
a.
b.
Waktu Pelaksanaan
18
Tempat Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan di ruang interne wanita rumah sakit Umum Dr Soebandi
Jember
Sasaran
Perawat pelaksana di ruang interne wanita rumah sakit Umum Daerah Dr. Soebandi
Jember sebanyak 3 orang
Metode
Observasi langsung dengan menggunakan instrumen (terlampir) dan evaluasi diri
perawat juga dalam bentuk instrumen (terlampir).
Bentuk Kegiatan
Penulis melakukan observasi secara langsung di RIW RSUD Dr. Soebandi Jember
terhadap 3 orang perawat pelaksana selama 4 hari. Kemudian perawat pelaksana juga
melakukan evaluasi diri tentang perilaku caringnya dengan mengisi lembar instrumen
yang sudah disediakan
Evaluasi
Bentuk penilaian yang digunakan untuk menilai pelaksanaan teori Caring Watson
dengan menilai prilaku ya dan tidak. Kemudian jumlah perilaku ya dibagi dengan
total item menjadi nilai perilaku caring. Sedangkan evaluasi diri perawat terhadap
perilaku caringnya dengan mengisi skala Linkert. Jumlah total hasil skala Linkert
merupakan nilai hasil evaluasi diri.
Penutup
Dengan dibuatnya acuan penilaian dan observasi penerapan teori Caring Watson di
rumah sakit dapat memberikan gambaran tentang pelaksanaan atau penerapan teori
tersebut yang sebenarnya. Untuk selanjutnya penerapan teori ini diberbagai tatanan
layanan keperawatan akan memberikan nuansa keilmuan keperawatan, sehingga
diharapkan mutu manajemen asuhan keperawatan.
19
BAB V
HASIL PENGKAJIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengkajian
Untuk menelusuri apakah konseptual Model Caring watson telah diterapkan dengan
baik dalam Asuhan Keperawatan di rumah sakit, maka penulis mengambil sampel
salah satu rumah sakit tepatnya di Ruang Interna Wanita rumah sakit umum dr.
Soebandi jember. Identifikasi aplikasi Caring
Hasil Wawancara
Penulis melakukan wawancara dengan kepala Ruang Interna Wanita (RIW)
untuk mengetahui gambaran umum keadaan ruangan.Hasil wawancara
didapatkan gambaran yaitu RIW merupakan ruang rawat inap dengan
kategori intermediate care. Jumlah tempat tidur keseluruhan 21 tempat tidur
dengan BOR 30-40 %. Rata-rata tingkat ketergantungan pasien yang dirawat
adalah minimal care 45%, intermediate care 44% dan terdapat maksimal care
11%. Karakteristik tenaga yang ada di ruangan adalah jumlah pegawai 12
orang, dengan tenaga perawat 9 orang, pekarya kesehatan 2 orang dan tenaga
administrasi 1 orang. Adapun tenaga keperawatan terdiri dari 7 orang
kualifikasi pendidikan DIII keperawatan (termasuk kepala ruang), dan 2
orang berlatar belakang pendidikan SPK. Kalau kepala ruang sudah
berpendidikan DIII keperawtan , tetapi wakil kepala ruang masih
berpendidikan SPK. Rata-rata perawat dinas pagi adalah 1 kepala ruang, 1
wakil kepala ruang ,2-3 perawat pelaksana.Dinas malam biasanya rata-rata 12 orang perawat dibantu dengan 1 tenaga pekarya kesehatan. Kepala ruang
dan wakil kepala ruang dalam sehari-hari di rumah sakit masih terlibat untuk
memberikan asuhan keperawatan kepada klien secara langsung. Metode
penugasan yang ditetapkan pada ruang ini diinformasikan menggunakan
metode Team. Pada pelaksanaan yang penulis amati masih terdapat ada
perawat yang menjalankan tugas injeksi, kadang rawat luka, pemberian obat
secara serentak oleh seorang perawat. Jadi penulis menyimpulkan bahwa
20
No
Hasil Observasi
Perawa Perawa Perawat
t satu t dua
tiga
3
3
3
2.
3.
4.
5.
6.
21
8.
9.
17
18
22
65/90
69/90
61/90
Dari data tabel hasil observasi didapatkan hasil rata-rata penerapan caring untuk
masing-masing perawat adalah perawat pertama 72,2 %, perawat kedua 76,6%
dan perawat ketiga 67,8%. Jadi rata- rata ketiga perawat dalam menerapkan
model konsep caring adalah 72,2 %.
c.Hasil Evaluasi Diri Perawat pelaksana terhadap Penerapan Model
Konseptual Caring dalam Asuhan Keperawatan
No.
1.
Pernyataan Perawat
CDI 1 CDI 25 (lembar evaluasi
diri di lampiran )
80%
75%
2. Perumusan Masalah
Penerapan 10 faktor caratif Watson yang telah dikembangkan dalam 25
CDI(Caring Dimentions Inventory) yang didesain oleh Watson dan Lea (1997),
saat diterapkan di RIW RSUD Dr. Soebandi Jember disimpulkan datanya adalah
perawat 1 telah menerapkan 72,2%, perawat 2 menerapkan 76,6% dan perawat 3
menerapkan 67,8%. Sehingga rata-rata penerapan caring watson pada ketiga
perawat tersebut adalah 72,2%. Sedangkan hasil evaluasi diri yang diisi oleh
perawat tersebut tentang dirinya sendiri didapatkan hasil data pada perawat 1
merasa
telah
melakukan
penerapan
caring
saat
melaksanakan
asuhan
keperawatan dengan nilai 72, pada perawat 2 nilai dirinya 80dan perawat 3
dengan nilai 75, sehingga rata-rata evaluasi diri adalah 75.7. Berdasarkan data
tersebut bahwa di ruang interna wanita RSUD Dr. Soebandi tersebut telah
23
24
peluang waktu dalam berinteraksi dengan klien secara intensif. Analisa lain dari
peneliti hal tersebut juga dapat disebabkan karena dipengaruhi oleh faktor
kekeluargaan dan kesukuan. Rata-rata klien yang rawat inap di RIW tersebut
seringkali merupakan klien yang berdomisili tidak jauh dari daerah asal tempat
tinggal perawat, seperti tetangga desa, saudara atau klien tidak jauh dari wilayah
rumah sakit berada. Sehingga hal ini dapat menimbulkan reflek jiwa
kekeluargaan dan sikap kepedulian yang lebih tinggi dari perawat tersebut.
Walaupun dalam kode etik keperawatan ditetapkan untuk tidak mebeda-bedakan
klien, tetapi kadang-kadang rasa kekeluargaan dapat timbul sendiri tanpa bisa
dihindari oleh perawat bila orang yang mereka rawat adalah sudah familier.
2. Alternatif Pemecahan Masalah
Karena dari data tersebut di atas penerapan caring masih belum didapatkan hasil
penerapan yang optimal (diharapkan lebih dari 72,2 %), maka penulis akan
memberikan uraian pemecahan masalah untuk membantu kemungkinan perilaku
caring akan diterapkan lebih optimal. Penulis mengajukan usulan yang meliputi
usulan jangka pendek dan jangka panjang.
Rencana jangka pendek yang penulis usulkan
tentang model konseptual caring watson dan cara aplikasinya di ruang interna
wanita tersebut. Hal ini untuk lebih meningkatkan pemahaman perawat tentang
model konseptual caring, sehingga dengan peningkatan pemahaman diharapkan
akan merubah dari apa yang belum diketahui menjadi tahu dan dari yang belum
dilaksanakan akan menjadi dilaksanakan. Karena menurut teori berubah dapat
dikatakan bahwa manusia akan selalu beradaptasi terhadap setiap perubahan bila
salah satu penyebabnya adalah ketersediaan/kecukupan informasi yang dia
pahami. Jadi dengan pemahaman tentang konsep caring yang meningkat, maka
perilaku caring diharapkan akan mengikuti dalam refleksi kegiatan pemberian
asuhan keperawatan di ruang interna wanita tersebut.
Adapun planning of action (POA) adalah sebagai berikut :
a.Tujuan Pelatihan
25
b)
c)
b.Sasaran
Perawat di ruang interna wanita sebanyak 9 orang
c.Waktu
Hari Senin sampai Sabtu selama jam 08.00-16.00 .
d.Tempat
RSUD Dr. Soebandi Jember.
e.Narasumber
f.Materi
Pengertian Caring
Paradigma Keperawatan
g.Metode pelatihan
26
Ceramah/tanya jawab
Diskusi kelompok
Role play
Simulasi
h.Strategi
Pelaksanaan
Evaluasi : Pre post test , Evaluasi jangka panjang setelah proses pelatihan
berakhir.
27
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Caring Science merupakan suatu orientasi human science dan kemanusiaan
terhadap proses, fenomena dan pengalaman human caring.
2. Nilai-nilai caring dalam teori Watson sangat kritikal dalam mempertahankan
kemanusiaan dan meningkatkan kesehatan dan proses healing dalam praktek
keperawatan.
3. Dalam caring terdapat 10 karatif faktor yang telah dikembangkan menjadi 25
CDI (Caring Dimensions Inventory).
4. Paradigma Keperawatan menurut Watson bahwa keperawatan merupakan
penerapan art dan human science untuk mencapai keharmonisan pikiran, jiwa dan
raga,
dengan
klien
merupakan
individu/kelompok
yang
mengalami
28
29
DAFTAR PUSTAKA
Christerisen, P.J & Kenney J. 1995. Nursing process aplication of conceptual models, 4th
edition. St. Louis: The C.V. Mosby Company
Filzpatrick, J.J & Whall, A.L. 1989. Conceptual models of nursing analysis and
application. California: Appleton & Lange
George, Julia B. 1995. Nursing theories: the base for professional nursing practice, 4th
edition. Connecticut: Apleton & Lange
Kozier, B. 2004. Fundamentals of nursing: concepts, process, and practice. New Jersey:
Pearson Education Inc.
Mariner, Ann. 1986. Nursing theoriests and their work. St. Louis: Mosby Company
Meleis, A.I. 1997.
Lippincott
Tomey, A. (1994). Nursing theorist and their work, 3th edition. Philadelphia: Mosby Year
Book Inc.
Tutiyani. (2000). Hubungan antara persepsi perawat dan gaya kepemimpinan terhadap
perilaku caring. Tidak dipublikasikan
Watson, Jean. (2004). Theory of human caring. Http://www2.uchsc.edu/son/caring.