Professional Documents
Culture Documents
PENGADAAN BARANG
DAN JASA
1. Achsana Miftahul J.
I0114002
2. Belviana Dyas T.
I0114022
3. Nabilla K. Ishadi
I0114084
4. Sabila Rahmatika
I0114111
5. Suci Indah P.
I0114116
Selain itu, juga karena kurangnya integritas panitia, tidak transparan dan
akuntabel, serta penyalahgunaan wewenang.peluang paling besar terjadinya
penyelewengan pengadaan barang/ jasa ada pada paket-paket pekerjaan kecil
yang menggunakan proses penunjukan langsung, banyak kelemahan-kelemahan
pada proses pengadaan ini diantaranya:
1.Harga barang/ jasa tidak kompetitif. Sering terjadi mark up harga;
2.Rekanan yang di tunjuk adalah teman, saudara / keluarga sehingga asas adil
dan bersaing di kesampingkan;
3.Sebelum di laksanakan pekerjaan biasanya terlebih dahulu ada kesepakatan
antar penyedia dan pemesan (Pejabat pengadaan/PPK/KPA) untuk menentukan
jumlah fee, atau uang yang akan di kembalikan kepada Pemesan dengan asalan
untuk operasional kantor;
Deputi Monitoring dan Evaluasi Lembaga Kajian Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah (LKPP) Himawan Adinegoro memastikan program e-procurement tak
akan merugikan pengusaha. Karena dengan Layanan Pengadaan Secara Elektronik
(LPSE) para pengusaha yang terlibat pengadaan tak akan bertemu langsung
dengan pihak panitia lelang sebelum pengumuman tender keluar.
Untuk pengguna barang yaitu pemerintah, anggaran taktis seperti biaya
penggandaan surat ataupun penggunaan kertas dapat ditekan lagi. Jika
menggunakan e-procurement, panitia lelang hanya cukup menyediakan CD
(compact disk) berisi administrasi lelang kepada pengusaha yang ingin ikut tender.
Dengan e-procurement semakin mudah pengawasannya, kata Himawan.