Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
(Introduction)
Perioda Ulang
Frekuensi
72 tahun
Sering (frequent)
225 tahun
474 tahun
Kadang-kadang
(occasional).
Jarang (rare).
2475 tahun
Sangat jarang
(very rare)
Operational
Immediate
Occupancy
Life Safety
Collapse
prevention
Respons Spektra Percepatan pada 0.20 detik, 2% dalam 50 tahun (redaman 5%) - SS
Untuk Ss = 0.65g
Fa
1.14
1.28
1.40
Untuk S1 = 0.225g
Fv
1.575
1.950
3.100
Menentukan
Menentukan
Menentukan
KESIMPULAN
Kategori Disain Seismik - KDS
(Seismic Design Category SDC)
KESIMPULAN
Kategori Disain Seismik - KDS
(Seismic Design Category SDC)
Faktor Keutamaan
Bangunan
Lokasi Bangunan
Jakarta
Sa = (SD1)/T
Surabaya
Yogyakarta
6.0 Menentukan
Perkiraan Perioda Fundamental Alami
(Approximate Fundamental period)
Ta = 0,10 N
di mana N = jumlah tingkat.
0.0062
Ta =
hn , dan
CW
CW
100
=
AB
Ai
hn
hi
2
i =1
i
h
1 + 0.83
Di
di mana :
AB = luas dasar struktur, m2
Ai = luas badan dinding geser i dalam m2
Di = panjang dinding geser i dalam m
hi = tinggi dinding geser i dalam m
x = jumlah dinding geser dalam bangunan yang
efektif dalam menahan gaya lateral dalam
arah yang ditinjau.
x
t n
Ta = C h
TMax = CU Ta
di mana hn adalah ketinggian struktur, dalam m, di atas dasar sampai tingkat
tertinggi struktur, dan koefisien Ct dan x ditentukan dari tabel-tabel berikut:
Contoh: Struktur beton bertulang dengan sistem rangka penahan momen khusus
Setback
9.90 M
6.60 M
CT = 0.0466 ; x = 0.90
Ta = CT(hn)x = 0.046(9.90)0.90
= 0.36 sec
7. Menentukan
Sistem Struktur Bangunan
Penahan Gaya Seismik
Sistem Struktur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Catatan:
8.3 Nilai-nilai R, Cd , 0
Untuk Berbagai Kombinasi
Vertikal dan Horisontal
Nilai 0 : 2 ~ 3
9. Ketidakberaturan
Struktur Vertikal
6
D sampai F
Langkah-langkah perbaikan
10. Ketidakberaturan
Struktur Horisontal
Langkah-langkah perbaikan
Elemen Kolektor
Elemen yang mampu menyaluran gaya seismik yang berasal dari
bagian lain struktur ke elemen yang menyediakan tahanan
terhadap gaya tersebut.
Dalam contoh ini elemen
kolektor
harus
mampu
menyalurkan gaya seismik ke
elemen vertikal (shear wall)
penahan gaya seismik, sehingga
elemen vertikal (shear wall)
mampu
mendisipasi
energi
melalui deformasi inelastik.
11. Menentukan
Kekakuan Diafragma
Struktur
12. Menentukan
Perioda Fundamental Alami
(Fundamental period)
Untuk Perhitungan Gaya
Geser Dasar
Ta = 0,10 N
di mana N = jumlah tingkat.
x
t n
Ta = C h
TMax = CU Ta
di mana hn adalah ketinggian struktur, dalam m, di atas dasar sampai tingkat
tertinggi struktur, dan koefisien Ct dan x ditentukan dari tabel-tabel berikut:
x
t n = ( 0 .0488 )( 109 .95 )
Ta = Ch
( 0 .75 )
SDS 0.607
=
= 0.0867
CSx = CSy =
x
R
7.00
Ie
SD1
SD1
CSmax::CSx =
CSy =
Rx
Ry
Tx
Ty
Ie
Ie
= 1657
.
sec
Yang menentukan/
yang dipakai
CSx = CSy =
CSx =
SDS 0.607
=
= 0.0867
Rx 7.00
Ie
SD1
0.50
=
= 0.0168
Rx 4.26 (7.0 )
Tx
Ie
CSy =
SD1
0.50
=
= 0.0187
Ry 3.81(7.0 )
Ty
Ie
Catatan:
Jika yang dipakai adalah berdasarkan Icrack , maka diperoleh:
CSx =
SD1
0.50
=
= 0.0136
Rx 5.25 (7.0 )
Tx
Ie
CSy =
SD1
0.50
=
= 0.0167
Ry 4.28 (7.0 )
Ty
Ie
Ketentuan
CSX
CSY
Tmax
Igross
Icrack
13. Menentukan
Gaya Geser Dasar
Akibat Gempa
Jakarta
Surabaya
Yogyakarta
Beberapa Contoh
Response Spectra
dari Beberapa Kota di
Indonesia
(Pontianak~Palangkaraya, ~ Banjarmasin)
WARNING
S D1
C s(max) =
R
T
IE
SD1
TS =
SDS
SD1
TS =
SDS
2. Kekakuan tingkat-tingkat yang berdekatan tidak berbeda lebih dari 30%
3. Kekuatan tingkat-tingkat yang berdekatan tidak berbeda lebih dari 20%
4. Massa pada tingkat-tingkat yang berdekatan tidak berbeda lebih dari 50%
Catatan:
Jika pembatasan diatas tidak dipenuhi, maka harus digunakan analisis dinamik
yang biasanya dilakukan menggunakan analisis ragam spektrum respons.
Analisis riwayat waktu dapat dipakai, tetapi tidak disyaratkan secara khusus.
; TS = SD1/SDS
1.2D + 1.0E + L
menjadi:
(1.2 + 0.2 SDS) D + QE + 0.5 L
(Compression Controlled)
dan
0.9D + 1.0E
menjadi:
(0.9 -0.2 SDS) D + QE
(Tension Controlled)
dan
(0.9 -0.2 SDS) D + QE
menjadi:
(0.9 -0.2 SDS) D + 0QE
(Tension Controlled)
17. Hitung/komputasi
Gaya Lateral
17.1. Analisis Gaya Lateral
Ekivalen (ELF)
Fx =CvxV
dan,Cvx =
w xh x
wi h
i=1
k
i
dimana,
Cvx
= faktor distribusi vertikal,
V
= gaya lateral disain total atau geser di dasar struktur (kN)
wi dan wx = bagian berat seismik efektif total struktur (W) yang ditempatkan atau
dikenakan pada tingkat i atau x;
hi and hx = tinggi (m) dari dasar sampai tingkat i atau x
k
= eksponen yang terkait dengan perioda struktur sebagai berikut:
untuk struktur yang mempunyai perioda sebesar 0,5 detik atau kurang, k = 1
untuk struktur yang mempunyai perioda sebesar 2,5 detik atau lebih, k = 2
untuk struktur yang mempunyai perioda antara 0,5 dan 2,5 detik, k harus sebesar 2
atau harus ditentukan dengan interpolasi linier antara 1 dan 2
Contoh:
Distribusi vertikal beban seismik . Ref. ASCE 7-10; 12.8.3, SNI 03-1726-2010; 12.5.5
Suatu gedung sembilan lantai struktur baja, sistem penahan gaya lateral terdiri dari
Moment Resisting Frame.
Tentukan : Distribusi vertikal gaya lateral Fx .
2
Lantai
8.00 M
8.00 M
W
CS
R
0
I
T
Berat Tingkat
952 kN
1801kN
1801kN
1801kN
2598kN
1877kN
1877kN
1957kN
2068kN
GF
3.60 M
3.60 M
3.60 M
= 16732 kN
= 0.062
= 8.0
= 3.0
= 1.0
=1.06 sec
3.60 M
3.60 M
3.60 M
3.60 M
1.Tentukan V
3.60 M
6.00 M
Total = 16732 kN
lateral
12.8.1
Total beban lateral rencana yang bekerja pada dasar atau base shear dari struktur
ditentukan berdasarkan persamaan 12.8-1.
V = CSW = 0.062(16732) = 1037 kN
Cvx =
(persamaan 12.8-11)
wxh kx
n
(persamaan 12.8-12)
wh
k
i i
Fx =
k
x x
1037w h
9
wh
1
k
i i
Lantai
9
8.00 M
8.00 M
Berat Tingkat
952 kN
1801kN
1801kN
1801kN
2598kN
1877kN
1877kN
1957kN
2068kN
3.60 M
3.60 M
3.60 M
3.60 M
3.60 M
3.60 M
3.60 M
3.60 M
6.00 M
GF
Total = 16732 kN
4. Tentukan distribusi vertikal dari gaya lateral melalui persamaan 12.8-12 dimana nilai
V = 1037 kN dan k =1.28
Lantai x
hx (m)
hxk (m)
wx (kN)
wxhxk
(kNm)
C vx =
w x h kx
n
w i h ik
Fx = CvxV
(kN)
Sa
34.80
94.02
952
89507
0.117
121.33
0.127
31.20
81.76
1801
147250
0.192
199.10
0.110
27.60
69.88
1801
125854
0.164
170.07
0.094
24.00
58.43
1801
105232
0.137
142.07
0.079
20.40
47.46
2598
123301
0.161
166.96
0.064
16.80
37.02
1877
69487
0.091
94.37
0.050
13.20
27.19
1877
51036
0.066
68.44
0.036
9.60
18.08
1957
35383
0.046
47.70
0.024
6.00
9.91
2068
20494
0.027
28.00
0.014
1.001
1038.04
=16732
=767544
Contoh:
Pengaruh P-delta
Dalam perencanaan bangunan tinggi, pergerakan lateral kolom akibat pengaruh beban aksial P
dan horizontal displacement akan menimbulkan momen sekunder pada balok dan kolom, serta
tambahan story drift. Pengaruh ini dikenal dengan istilah P-delta. Stabilitas dari sistem struktur
perlu diperiksa akibat adanya pengaruh P-delta ini. Pada contoh berikut ditunjukkan prosedur
pemeriksaan stabilitas sistem struktur akibat dari P-delta.
Diketahui, gedung baja 15 lantai jenis
Special Moment Frame (SMF) dengan data
sebagai berikut:
Seismic Use Group (SUG)
:I
Seismic Design Category (SDC) : D
R =8
Cd = 5.50
I = 1.0
12.8.6
1 =
Cd1e (5.50)(18)
=
= 99.00mm
I
1.0
(persamaan 12.8-15)
Jadi : = 99.00 mm
Nilai ini adalah nilai awal dan harus ditingkatkan dengan incremental factor
ad = 1.0/(1-) yang akan diuraikan pada no.4 contoh ini.
2. Kriteria P-.
12.8.7
P x
=
Vx hsx Cd
Pengaruh P-delta harus
diperhitungkan bila > 0.10.
12.8.7
Beban vertikal total P1 pada tingkat 1 memperhitungkan beban mati total D dan
beban hidup total L diatas tingkat 1.
Catatan, dalam memperhitungkan pengaruh P-delta, beban yang dipakai adalah
beban tak terfaktor (unfactored load).
P1 = D + L
P1 = 38446 kN + 17126 kN = 55572 kN
Untuk tingkat x =1.
1 =
P1
(55572)(99)
=
= 0.103 > 0.10
V1 hs1 Cd (1615)(6000)(5.50)
(persamaan 12.8-17)
12.8.7
jika > 0.10, maka initial design story drift dan design story shear harus diperbesar
dengan incremental factor ad = 1.0/(1-).
ad = 1.0/(1-0.103) = 1.115.
Perencanaan akhir story drift pada tingkat 1 adalah:
1 = ad 1 = (1.115)(99) = 110.40 mm
Perencanaan akhir story shear pada tingkat 1 adalah:
V1 = ad V1 = (1.115)(1615) = 1800 kN
arti fisiknya adalah, bahwa pada tingkat yang bersangkutan (tingkat 1
pada contioh ini) ada tambahan gaya lateral ekivalen sebesar:
(1.115-1.00)V1 = 0.115 V1 = 0.115(1615) =186 kN.
5. Periksa story drift compliance pada tingkat 1.
Story drift yang diijinkan ijin = 0.020 h1
ijin = 0.020 (6000) = 120 mm.
1 = 110.40 < 120 mm. .(ok).
12.8.7
(Tabel 12.12-1)
17. Hitung/komputasi
Gaya Lateral
17.2. Analisis Superposisi Ragam
(menggunakan analisis ragam
spektrum respons)
1. Jumlah Ragam
Contoh:
Iregularitas horizontal Tipe 1a dan 1b.
Diketahui gedung tiga lantai dari jenis Special Moment-Resisting Frame (SMRF) dengan
rigid floor diaphragm. Akibat gaya seismik yang bekerja termasuk pengaruh akibat torsi,
diketahui displacement elastic xe pada lantai -1 dan 2 adalah sebagai berikut.
R,,2
Lantai
3
R,,1
L,,2
2
Lantai 2
L,,1
Lantai 1
Iregularitas torsi tipe 1a terjadi jika strory drift maksimum termasuk pengaruh torsi lebih
besar 1.20 kali strory drift rata-rata sebagaimana dijelaskan pada SNI-03-1726-2010.
7.8.4.3
Story drift pada lantai x didefinisikan sebagai, x = (x - x-1) pada ujung kanan dan kiri
dari struktur. Dengan demikian maka iregularitas torsi pada lantai -x terjadi bila :
Lantai
3
R,,1
L,,2
2
Lantai 2
L,,1
1
Lantai 1
max 17.78
=
= 1.56 > 1.20
avg 11.43
Kesimpulan: Iregularitas torsi tipe 1a terpenuhi.
Periksa apakah kondisi extreme torsional irregularity terjadi.
max > 1.40 (avg )
max 17.78
=
= 1.56 > 1.40
avg 11.43
Kesimpulan: Iregularitas torsi tipe 1b terpenuhi.
avg
1.20
48.26
Ax =
= 1.04
1.20(39.37)
Catatan : Jika dalam analisis diperoleh nilai AX < 1.0 maka pakai AX = 1.0
Menurut ASCE 7-10 pasal 12.3.2.2 dan SNI 03-1726201X pasal 7.3.2.2, pemeriksaan terhadap soft story
effect diberikan pengecualian sebagai berikut:
a. Ketidakberaturan struktur vertikal Tipe 1a, 1b, atau 2 dalam
Tabel 7.3-2 tidak berlaku jika tidak ada rasio simpangan antar
lantai akibat gaya seismik lateral disain yang nilainya lebih
besar dari 130 persen rasio simpangan antar lantai tingkat
diatasnya. Pengaruh torsi tidak perlu ditinjau pada
perhitungan simpangan antar lantai. Hubungan rasio
simpangan antar lantai tingkat untuk dua tingkat teratas
struktur bangunan tidak perlu dievaluasi.
b. Ketidakberaturan struktur vertikal Tipe 1a, 1b, dan 2 dalam
Tabel 7.3-2 tidak perlu ditinjau pada bangunan satu tingkat
dalam semua kategori disain seismik atau bangunan dua
tingkat yang dirancang untuk Kategori Disain Seismik B, C,
atau D.
OK
b.
Nilai untuk masing-masing parameter disain terkait gaya yang ditinjau, termasuk
simpangan antar lantai tingkat, gaya dukung, dan gaya elemen struktur individu
untuk masing-masing ragam respons harus dihitung menggunakan properti masingmasing ragam dan spektrum respons didefinisikan dalam SNI-03-1726-201X-Bab 6
atau Pasal 15.2 dibagi dengan kuantitas (R/I). Nilai untuk perpindahan dan
kuantitas simpangan antar lantai harus dikalikan dengan kuantitas (Cd/I).
Pada tabel diatas, nilai Sax dan Say adalah nilai respons spektrum yang telah direduksi
sesuai daktilitas rencana.
Faktor reduksi untuk ordinat respons spektrum ini adalah sebesar Ie / R, dimana nilai Ie
yang dipakai dalam contoh soal ini adalah=1.0, dan RX = 8.0 serta RY = 7.0
VX = 4981 kN
VY = 9573 kN
Statik ekivalen
Arah-X
Modal respons
Arah-X
Statik ekivalen
Arah-Y
Modal respons
Arah-Y
Contoh.
Building separation
Struktur - 1
Lantai x
xe (mm)
Lantai x
35.05
25.40
19.05
11.94
8.90
R=8
R=6
Cd =5.50
Cd =5.00
xe (mm)
Struktur - 2
Cdxe
M = (x ) max =
Ie
(persamaan - 48)
Cd21 5.50(25.40)
M1 =
=
= 139.70mm
Ie
1.0
(persamaan 12.8-15)
Cd22 5.00(19.05)
Untuk Struktur-2 : M2 =
=
= 95.25mm
Ie
1.0
(persamaan 12.8-15)
Untuk Struktur-1 :
SNI-03-1726-2010, 7.12.3
MT = M1 + M2 = (139.70) + (95.25) mm
MT = 234.95 mm.
2. Separasi dari gedung yang berbatasan, tetapi pemiliknya sama.
Jika struktur-1 dan struktur-2 adalah gedung yang berdampingan, dan masing-masing gedung
pemiliknya sama, penentuan separasinya sama seperti uraian pada butir 1 diatas. Dengan
demikian, maka MT = 234.95 mm.
3. Separasi dari gedung yang berbatasan, dari pemilik yang berlainan.
Jika struktur-1 adalah gedung baru yang sedang dalam perencanaan dan struktur-2 yang
berdampingan adalah gedung existing dengan pemilik yang berlainan, dan umumnya kita tidak
mempunyai informasi mengenai displacement dari struktur-2 tersebut, bahkan tidak jarang
sistem struktur dari gedung tersebut juga tidak diketahui. Pada kasus demikian maka separasi
hanya dapat didasarkan pada informasi dari struktur-1. Sebagaimana diketahui bahwa
displacement elastik terbesar dari struktur-1 adalah 35.05 mm, yang terjadi pada lantai-3.
Displacement inelastik maksimum dari struktur-1 adalah:
M =
Cd3e 5.50(35.05)
=
= 192.78mm
Ie
1.0
(persamaan - 48)
Dengan demikian maka struktur-1 harus set back sejauh 192.78 mm dari garis property, jarak yang
lebih kecil dapat dilakukan bila dilakukan analisis yang rasional yang didasarkan pada maximum
ground motions. Analisis tersebut sulit ditampilkan, dan umumnya tidak diperlukan, kecuali untuk
kasus yang sangat khusus.
Smax d/4
100 mm
Seismic
strirrups
Splice
hoops
Seismic
strirrups
2h
2d
hoops
50mm
2d
hoops
S d/2
50mm
50mm
Smax d/4
8db
24dt
300 mm
2d
hoops
Seismic
strirrups
Splice
hoops
2h
h=C1
C2