You are on page 1of 39

RIWAYAT HIDUP

Nama

: DR.Dr.Tb.Rachmat Sentika Sp.A.,MARS


Tmp tgl lahir
: Sukabumi 9 Febuari 1956
Pangkat
: Pembina Utama Madya gol IV D / PNS/ Kem.Kesehatan
NIP
: 1956 0209 1982 12 1 001
Jabatan
: Tim Ahli Komisi Perlindungan Anak Indonesia
Pendidikan
: FK Unpad 1982, PPDS I.Kesehatan Anak Unpad 1990

Magister Administrasi Rumah Sakit UI 1997, S3 Ilmu


Pemerintahan ,
Kebijakan Publik Perlindungan anak Unpad 2007
Jabatan organisasi : Ketua Satgas Perlindungan Anak PP.IDAI 2009
-2013
Wakil Ketua Bidang Kependudukan Kesehatan Ibu dan Anak PB IDI
2009- 2014 : Ketua Panah Remaja PKBI 2008 sd 2013
Alamat rumah : Jl Mandar VII DC 7 no 7 ,sek 3A,Bintaro jaya
Tangerang,Banten
HP 0811831838 ; email
rsentika@yahoo.com

Moto

: DEDIACTIO PRO HUMANITATE

HUT IDAI KE 56
14 JUNI 1954
14 JUNI 2010

MASALAH KESEHATAN
YANG PERLU
DIWASPADAI
PADA REMAJA
DR.Dr. Tb Rachmat Sentika SpA.MARS
Ketua Satgas Perlindungan Anak
PP.Ikatan Dokter Anak Indonesia

WASPADALAH TERHADAP !
PERILAKU BERISIKO
1.

Perilaku seksual (remaja


mendorong Kehamilan
HIV / AIDS meningkat 700 % selama
pacaran)

2.

lima tahun dipacu oleh seks bebas,


Narkoba dan IDU

3.
4.
5.

Penyakit Menular Seksual


Merokok pintu masuk Narkoba
Narkoba merusak masa depan kita

MASALAH REMAJA
KENALI DIRI

6. Fisik
Gangguan

pertumbuhan linier

Gizi (Anemia, Obesitas )


Pubertas terlambat dan pubertas dini
Masalah

7.

Jerawat

.Penglihatan-Pendengaran

Karies dentis
9. Kelainan ortopedi
8.

12/10/15

RAHASIA REMAJA
Perilaku Seksual pada Remaja
SURVEY KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
INDONESIA 2007 Kehamilan
PUBLIKASI 2009

pacaran

Aborsi

Pegangan
tangan

Ciuman

Pornografi

remaja
HORMONAL

Kawin
muda

Infeksi
Menular
Seksual
(IMS)

HIV/AIDS

Rabaan
Hubungan
Seksual

DUGEM
Komunikasi
Orang Tua

TEMAN
PEER GROUP

MASALAH REMAJA ?
Kehamilan
yang tidak
diinginkan
(KTD)

Aborsi

Kawin muda

SEKS
PRANIKAH
Infeksi
Menular
Seksual (IMS)

HIV/AIDS

PERKEMBANGAN APM SD-SMP 1992-2006 DAN


PERKEMBANGAN PUTUS SD DAN MENGULANG
(SUMBER : INDONESIA MDGS REPORT 2007)

Jangan minum Fanta sebelum Coca Cola


Jangan bermain cinta sebelum tamat sekolah

Kawin muda
34,7 % P
11,9 L

PERILAKU SEKSUAL REMAJA INDONESIA


SKRRI 2007

Dilakukan di seluruh
Indonesia tahun 2007
di launching Desember
2009
Remaja yang menjadi
responden berumur :
15-19 dan 19-24 tahun
10,830 laki-laki
8.481 wanita
Ditanyakan 10
pertanyaan

PERILAKU SEKSUAL REMAJA INDONESIA


SKRRI 2007
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Umur pacaran pertama kali


Pengalaman berpacaran
Melakukan hubungan seksual
sebelum menikah
Tentang keperawanan wanita
sebelum menikah
Perilaku seksual ,vs
pendidikan
Alasan melakukan hubungan
seksual
Umur pertama kali
melakukan hubungan seksual
Penggunaan kondom
Pengalaman kehamilan yang
tidak diinginkan

PERILAKU SEKSUAL REMAJA


INDONESIA

Survei Kesehatan Reproduksi Remaja


Indonesia (2007) di launching Desember
2009 (BPS,Depkes,BKKBN,USAID)
Profil Responden Anak umur 15-19 tahun
remaja
Karakteristik

Berpacaran

Ciuman dan
Hub.Seks

8.481

77 %

29,3%

4,3 %

Pria

10.830

72 %

41,3%

8,3 %

jumlah

19.311
Meningkat 2 X

2004

Wanita

Kesimpulan ?

PERILAKU SEKSUAL REMAJA (SKRRI 2007)


1.
2.
3.

4.
5.
6.

7.
8.
9.

Umur pacaran pertama kali 12 thn 15-17 tahun


Pengalaman berpacaran, wanita 77% ,laki-laki 72 %
Hubungan seksual sebelum menikah
Wanita 4,9%,Laki-laki 8,3%
Tentang keperawanan wanita sebelum menikah W 98,6 % penting ,
laki-laki 72,6 % menganggap penting
Perilaku seksual Wanita 3 % pendidikan lebih muda lebih banyak,
Laki-laki , 12,8 % pernah makin tinggi pendidikan makin banyak
Alasan melakukan hubungan seksual pertama kali , Saling
mencinta, terpaksa,merencanakan menikah dan alasan lain
(ekonomi/terpaksa) W lebih banyak dari laki-laki
Umur pertama kali melakukan hubungan seksual W 12,8 tahun
laki-laki 15 thn
Penggunaan kondom W 8 % , laki-laki 10% pakai kondom
Pengalama kehamilan yang tidak diinginkan W dan Lk sama 60%
yang mengalami kehamilan menggugurkannya,

POLA PACARAN REMAJA DAN


ESTIMASI PREVALENSI PERILAKU BERISIKO

INDIKATOR

4,3
(CI=3,4 - 5,6)
ROH: 0,03
1,8%
(CI=0,9 - 3,7)
ROH= 0,12
3,2
TOTAL

(CI=2,4 4,2)
ROH=0,07

Pola pacaran remaja laki-laki dan perempuan sama, hingga titik


raba dada dimana setelahnya laki-laki cenderung lebih agresif.

12
Rita Damayanthi (2007) Perilaku Remaja dan Perilaku seksual

HASIL SURVEI KESEHATAN ANAK SEKOLAH


DI 18 PROPINSI (36 KABUPATEN/KOTA)
DI 72 SMP DAN 72 SMA
(SUMBER DEPKES 2008 )

HASIL SURVEI KESEHATAN ANAK SEKOLAH


DI 18 PROPINSI (36 KABUPATEN/KOTA)
DI 72 SMP DAN 72 SMA
(SUMBER DEPKES 2008)

Makin
Muda ????

HORMONAL
PEREMPUAN

FAKTOR PENDORONG

: TUMBUH KEMBANG
REMAJA AKIBAT HORMON ESTEROGEN DAN
PROGESTERON PERILAKU LABIL

PLATO and
ARISTOTLE
A time of
turbulence
and
passion

G. Stanley Hall
Sturm and Drang
Storm and
Stress

12/10/15

ADOLESCENCE
as an
emotional roller
coaster

17

PERUBAHAN YANG TERJADI


PADA MASA REMAJA

PENGENDALIAN DIRI
GEJOLAK SEKSUAL

Fisik-Biologis

Growth spurt
Produksi hormon laki dan hormon perempuan
Pematangan alat kelamin

Psikoseksual
Dorongan seks
Orientasi seksual

Kognitif dan kepribadian


lebih abstrak, mulai bersifat konseptual, dan
berorientasi ke masa depan
Perkembangan moral, etik, masalah kemanusiaan, ilmu
pengetahuan, dan agama

12/10/15

18

HUBUNGAN SEKSUAL PRA NIKAH


SENSITIF
NEWS MAKERS

1970
(9,7%)

1980
(1215%)

1990
(20%)

2000
(24%)

(2010) 32
% ?????????????
????
SKRRI 2007
(7 %)

AKIBAT
HUBUNGAN
SEKSUAL
DROUP OUT
SEKOLAH

MASALAH REMAJA
Kehamilan yang
tidak diinginkan
(KTD)

Kawin Muda

Aborsi

Hubungan seksual pra nikah dapat berlanjut menjadi


masalah kehamilan yang tidak diinginkan (KTD)
kecenderungan peningkatan berkisar 150.000 hingga
200.000 kasus setiap tahun

1995 mendapatkan 21,5% perempuan Indonesia yang


perkawinan pertamanya dilakukan pada usia 17 tahun
perempuan pedesaan dan perkotaan melakukan
perkawinan di bawah umur tercatat masing-masing
24,4% dan 16,1%.
100 remaja yang melakukan aborsi karena kehamilan di
luar nikah.
Setiap tahun, sekitar 36 ribu janin dibunuh oleh remaja
dari rahimnya
Survei Kesehatan Penelitian Kesehatan Universitas
Indonesia: Aborsi di Indonesia 2,3 juta30% remaja

MENJADI PENGHIBUR (ESKA)


2009

SEPERTIGA JUMLAH PEKERJA SEKSUAL KOMERSIAL ADALAH ANAK-ANAK

FAKTA ESKA DI INDONESIA


(2009)

TAHUN 2004 (129.000) PSK , TAHUN 2007 (70.000) Depsos dalam


laporan KHA RI

ABORSI
Undang-undang no 23
tentang kesehatan pasal
15:tindakan aborsi tanpa
indikasi
medisilegalancaman
denda dan penjara bagi
pelaku

Survei Depkes 1995/1996:


remaja belum menikah 1319 tahun1189 orang
(Jawa Barat): 7% ,
922(Bali) 5% mengakui
pernah hamil

Data sekunder 1996-1997:


pengunjung klinik KB
Yogyakarta:19,3% kehamilan
tak dikehendaki, aborsi 2%
usia <22 tahun

Sumber Satgas remaja PP IDAI (2010)

INFEKSI MENULAR SEKSUAL


(IMS)

DEPKES RI
Sampai Maret
2008 pengidap

HIV/AIDS

terbanyak adalah
kelompok remaja

AIDS di
Indonesia umur
15-19 tahun
sebanyak 78
kasus
(5,69%)2004
158 kasus dari
0 tahun sd 18
thn 2009
NAIK 691 DAN

1119

(TRIWULAN 1
2010)

RS Pirngadi
Medan
Selama 2
tahun (19931994)
penyakit
kondiloma
akuminata
tercatat 35,4%
kelompok usia
20-24 tahun

Sumber Satgas remaja PP IDAI (2010)

INFEKSI MENULAR SEKSUAL


(IMS)
RSHS 1998:
19 pria
(terbanyak
uretritis
gonore), 20
perempuan
(bakterial
vaginosis)

RS. Kariadi
Semarang:
(1990-1994)
3.803 kasus
IMS: 1325
kasus (38,8%)
remaja 15-24
tahun

RS Sanglah
Denpasar:
(19951997)
59,1%
kelompok
remaja

Sumber Satgas remaja PP IDAI (2010)

16,3 19,5 JUTA MANUSIA HIDUP DENGAN HIV DAN SETENGAHNYA


BERUSIA KURANG DARI 25 TAHUN. DIPERKIRAKAN SETIAP HARI 6.000
ORANG MUDA USIA 15-24 TAHUN TERTULAR HIV SETIAP HARINYA

Amerika Utara Eropa Tengah


140.000-410.000dan Barat
120.000-200.000

Eropa Timur dan


Asia Tengah
310.000-710.000

Timur Tengah &


Afrika Utara
80.000-770.000
Amerika Latin
470.000-790.000

Asia Timur
120.000-400.000
Asia Selatan dan
Asia Tenggara
1,3-3,1 juta

Sub-Sahara Afrika
12,4 14,9 juta

22% dari orang muda yang tertular berada di Asia,


dan di Indonesia 1 dari 5 penduduk adalah remaja
-> 40 juta adalah orang muda.

Sumber
//UNICEF
Sumber::UNAIDS
UNAIDS
UNICEF2004
2004
28

LAPORAN INDONESIA TENTANG ESKA


& HIV/AIDS
Tentang ESK

2nd Periodic
Laporan RI
report RI (2004) tentang WFFC
2007

Jumlah kasus
Dewasa dan
Anak

129.000

Jumlah ESKA
(anak

30 % anak-anak

Tentang
HIV/AIDS pada
Anak

2nd Periodic
Laporan RI
report RI (2004) tentang WFFC
2007

Asia Pasific
Meeting di Bali
2009

Jumlah kasus
Anak

154 kasus

524 kasus

691 kasus
1119 kasus
(2010)

300 %

400 %
700 %

Kenaikan kasus
HIV/AIDS Anak

70.000

30 % anak-anak

AIDS DI INDONESIA : KUMULATIF & TERLAPOR BARU


1987 SD 30 SEPTEMBER 2006

PEREMPUAN YANG DILACURKAN mencapai 40.000-70.000 dan 30% di


antaranya anak-anak berusia 14-17 tahun atau sekitar 12.000-21.000 anak,
tersebar/berada di Kep. Riau meliputi Batam, Tanjung Balai Karimun dan Dumai
(Farid dkk th 1998 diterbitkan oleh Atmajaya dan UNICEF)

Di Sumut, anak yg diperdagangkan untuk pelacuran mencapai 300-400 orang


tiap tahun, yang terbesar dijual ke Batam, Tanjung Balai Karimun dan Dumai.
(catatan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak, 2000)

KEGIATAN TERSTRUKTUR remaja


Kegiatan Terstruktur Remaja SLTA di DKI

Persentase yang menjawab YA

Kegiatan ekstrakurikuler
Olahraga/pecinta alam/ pemandu sorak

29,5

OSIS/Majelis Perwakilan Kelas

13,6

Pramuka/PMI/Paskibraka

13,0

Seni tari/musik/lukis/fotografi

12,3

Kelp. Ilmiah/ Bhs. Inggris/Komputer

10,3

(OR terhadap PL Berisiko= 0,964*)

6,0

(OR terhadap PL Berisiko= 0,953*)

39,8

(OR terhadap PL Berisiko= 1,476*)

Terkait dengan keagamaan

(OR terhadap PL Berisiko = 1,074*)

(OR terhadap PL Berisiko= 0,941*)

Kegiatan di luar sekolah


Olahraga

Kegiatan
muda/i luar
terkait sekolah
dengan keagamaan
31,1
Kegiatan
lebih banyak
dari

kegiatan sekolah.
Olahraga terbanyak diikuti remaja, namun lebih berisiko.
Bimbingan belajar
25,6
Jenis kelamin merupakan variabel confounder/perancu
Kegiatan muda/i di lingkungan/ Karang Taruna

25,3

32

(OR terhadap PL Berisiko= 1,084*)

KEGIATAN
TERSTRUKTUR

0,47

0,76
SOSEK
KELUARGA

-0.1

KETERPAJANAN
TERHADAP
PORNOGRAFI

0,52

-0.10
0,05

FAKTOR
POSITIF DALAM
KELUARGA

-0,31

0,06

SIKAP
PERMISIF

-0,21

0,07

LINGKUNGAN HIDUP
YANG NEGATIF

0.15
0,45

PERILAKU
ANTARA

5
0.
6

0,25

HIV/AIDS

PERILAKU
BERISIKO

8
0,3

4
,6

,
-0

1,1

58

FAKTOR
NEGATIF DALAM
KELUARGA

0.13

PENGETAHUAN
SEKS DAN
NARKOBA

0,11

0,39

TEMAN SEBAYA
YANG
NEGATIF

TEMPERAMEN
BERISIKO

0,32

0,8
2

0,26

-0 ,8
7

DETERMINASI
DIRI

MODEL STRUKTURAL PERILAKU BERISIKO TERTULAR HIV PADA REMAJA


33

HIPOTESIS MODEL STRUKTURAL


PERILAKU BERISIKO REMAJA
INFO DARI
SEKOLAH

INFO LUAR
SEKOLAH

PDDK IBU
KETERPAJANAN
TERHADAP
PENDDK.KES,

PDDK BPK
MILIK KEL

SOSEK
KELUARGA

MILIK ANAK

DUKUNGAN
NORMA

FAKTOR
POSITIF DALAM
KELUARGA

TEMAN SEBAYA
YANG
NEGATIF

NOVELTY
SEEKING
HARM
AVOIDANCE
REWARD
DEPENDENCE

SIKAP
PERMISIF

+
+

SIKAP +
SEKS

PENGETAHUAN

PENGETAHUAN
NARKOBA

+
FAKTOR
RISIKO DALAM
KELUARGA

KEGIATAN
TERSTRUKTUR

+ +

KETERPAJANAN
TERHADAP
PORNOGRAFI

HUKUMAN FISIK

KEKERASAN
SEKSUAL

LINGKUNGAN HIDUP
YANG NEGATIF

SANKSI

KRITIK BERLEBIH

PENGETAHUAN
SEKS

+
+

PERILAKU
ANTARA

+
+

SIKAP +
ZAT ADDIKTIF

+
PERILAKU
EKSTERNALISASI

SEKS
PRANIKAH

PERILAKU
BERISIKO

NARKOBA

ALKOHOL
TEMPERAMEN
BERISIKO

+
SD1

KETERARAHAN
DIRI

SD2

SD3

MEROKOK

+
SD4

TRANSEDENSI
DIRI

ST1

ST2

34

ST3

ST4

SIMPULAN (1):

Estimasi prevalensi seks pra-nikah:


5

dari 100 remaja pernah melakukan seks pranikah

Estimasi prevalensi pernah mencoba narkoba:


7

dari 100 remaja pernah mencoba narkoba


Untuk remaja laki-laki 13 dari 100 remaja pernah
mencoba narkoba
0,2% mengaku menggunakan lebih dari 4 jenis
narkoba

35

SIMPULAN (2):

Terbukti ada keterkaitan biopsikososial


dimana faktor lingkungan yaitu teman sebaya
negatif berperan langsung dalam
menentukan perilaku berisiko,
Faktor keluarga positif dapat memproteksi
secara tidak langsung melalui pemilihan
teman sebaya negatif, demikian pula dengan
lingkungan tinggal negatif.

36

SIMPULAN (3)

Faktor psikologis seperti pengetahuan dan


sikap permisif tidak besar perannya
secara langsung, demikian pula dengan
kontrol spiritual.
Determinasi diri yang dianggap protektif
ternyata merupakan faktor risiko
terhadap perilaku antara dan teman
negatif.
Faktor biologis yaitu temperamen berisiko
berperan secara tidak langsung melalui
perilaku antara.
37

SIMPULAN (4)

Kegiatan terstuktur tidak terbukti dapat


memproteksi remaja, karena olahraga justru
merupakan faktor risiko, namun berdampak
positif terhadap pengetahuan remaja.
Kegiatan di sekolah lebih dapat memproteksi
remaja dibandingkan kegiatan di luar
sekolah.
Keterpajanan terhadap pornografi tidak
terbukti berhubungan dengan perilaku
berisiko baik secara langsung maupun tidak
langsung.
38

FAKTOR YANG BERPERAN TERHADAP


TIMBULNYA MASALAH REMAJA
Perubahan
biopsikososial
Ketidaksiapan
orangtua /pendidik

Hubungan/ikat
an
kekeluargaan

Perbaikan gizi

Sarana
komunikasi
&transportasi

Industrialisasi

MASALAH
REMAJA

Penggunaan sarana
(olahraga,kesenian)

You might also like