Professional Documents
Culture Documents
2.1.
2.1.1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Definisi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
1.
Istilah prematuritas telah diganti dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
karena terdapat dua bentuk penyebab kelahiran bayi dengan berat badan
kurang dari 2500 gram, yaitu karena usia kehamilan kurang dari 37
minggu, berat badn lahir rendah dari semestinya sekalipun cukup bulan,
2.
3.
semua bayi berat kurang dari 2500 gram pada waktu lahir bayi prematur9.
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari
2500 gram (sampai dengan 2449 gram). BBLR dapat dikelompokkan
menjadi 2 golongan6:
a. Prematuritas murni
Masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai
untuk masa gestasinya dan biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai
untuk masa kehamilan (NKB - SMK)
b. Dismaturitas
Bayi lahir dengan badan kurang dari berat seharusnya untuk masa
gestasi tersebut. Dalam hal ini bayi mengalami retardasi pertumbuhan
intra uterin dan merupakan bayi kecil untuk masa kehamilannya
(KMK).
2.1.2
Klasifikasi BBLR
2.1.2.1 Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu9:
1. Bayi Prematur Sesuai Masa Kehamilan (SMK)
Terdapat derajat prematuritas, menurut Usher digolongkan menjadi 3:
a. Bayi sangat prematur (extremely premature): 24-30 minggu
b. Bayi prematur sedang (moderately premature): 31-36 minggu
sampai berbulan-bulan
meninggal pada saat baru lahir dan 50% nya meninggal saat bayi.
Etiologi
Dari berbagai studi yang pernah dilakukan di negara-negara maju
maupun negara-negara berkembang banyak faktor resiko yang berhubungan
dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR). Faktor-faktor tersebut dapat
berperan secara langsung maupun tidak langsung terhadap kejadian bayi Berat
Badan Lahir Rendah. Beberapa penelitian mengklasifikasikan faktor-faktor
tersebut dengan hasil yang berbeda-beda.
1. Penyebab bayi dengan berat badan lahir rendah yang lahir kurang bulan
(NKB-KMK) antara lain di sebabkan oleh8:
a. Berat badan ibu yang rendah
b. Ibu hamil yang masih remaja
c. Kehamilan kembar
d. Ibu pernah melahirkan bayi prematur/berat badan lahir rendah
sebelumnya
e. Ibu dengan inkompetensi serviks (mulut rahim yang lemah sehingga
2.
3.
a. Faktor Ibu
1) Gizi saat hamil yang kurang
2) Usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
3) Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
4) Penyakit menahun ibu: hipertensi, jantung, gangguan pembuluh
4.
darah (perokok)
b. Faktor kehamilan
a. Hamil dengan hidramnion
b. Hamil ganda
c. Perdarahan antepartum
d. Komplikasi kehamilan: pre-eklamsia/eklamsia, ketuban pecah dini.
c. Faktor Janin
a. Cacat bawaan
b. Infeksi dalam rahim
d. Faktor lain
a. Faktor plasenta previa
b. Faktor lingkungan: radiasi atau zat-zat beracun
c. Keadaan sosial ekonomi yang rendah
d. Kebiasaan: pekerjaan yang melelahkan dan merokok.
Faktor resiko ibu yang berpengaruh terhadap kejadian BBLR adalah11:
a. Faktor biologi : meliputi umur ibu ( 17 tahun, 30 tahun), paritas
dan jarak kelahiran < 18 bulan
b. Status gizi ibu : tinggi badan 144 cm, berat badan waktu melahirkan
5.
10
2.1.5
2) Etnik/ras
3) Kelainan kongenital
Manifestasi Klinik10
Gambaran bayi berat badan lahir rendah bergantung pada usia kehamilan
sehingga dapat di katakan bahwa makin kecil bayi, makin muda kehamilan.
Sebagai gambaran umum dapat di kemukakan bahwa bayi berat badan lahir
2.1.6
11
2.1.7
rendah)
g. Mudah ikterik (kuning)
h. Perdarahan otak
i. Gangguan jantung
2. Jangka panjang
a. Gangguan pertumbuhan
b. Gangguan perkembangan
c. Gangguan penglihatan (retinopati akibat prematur)
d. Gangguan pendengaran
e. Penyakit paru kronik
Penatalakasanaan6
Berbagai masalah klinis yang di hadapi BBLR di sebabkan karena
belum maturnya organ-organ, untuk itu di perlukan perhatian dan perawatan
khusus untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perawatan dan
pengawasan bayi prematuritas di tujukan pada pengaturan panas tubuh,
pemberian makanan bayi, dan menghindari infeksi.
1. Jaga Bayi Tetap Berwarna Merah Muda
a. Pemberian Oksigen
Ekspansi paru-paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm sebagi akibat jaringan paru-paru yang kurang berkembang
yaitu tidak adanya alveoli dan surfaktan.
Pemberian oksigen untuk bayi ini harus di kenadlikan dengan
seksama karena konsentrasi yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan timbulnya kerusakan pada jaringan retina bayi sehingga
menimbulkan kebutaan yang di kenal dengan istilah Fibrolasi
retrolental. Konsentrasi oksigen yang di anjurkan adalah sekitar 30-35%
dan untuk menjamin di pertahankannya maka harus di lakukan
pengujian secara teratur.
b. Pencegahan Terjadinya Apnoe
12
Apnoe umum terjadi pada bayi dengan umur gestasi kurang dari
32 minggu sehingga di perlukan alat untuk memonitor apnoe bila
tersedia.
2. Pengaturan Suhu Badan / Thermoregulasi
Bayi prematur dengan cepat akan kehilangan panas tubuh dan
menjadi hipotermia, karena pusat pengaturan panas badan belum berfungsi
dengan baik, metabolismenya rendah, dan permukaan tubuh relative luas.
Pemeliharaan suhu tubuh merupakan aspek yang paling penting dalam
manajemen BBLR. Seorang bayi akan berkembang secara memuaskan bila
suhu rectal dipertahankan antara 35,50C-370C.semkain kecil bayi maka
lebih rendah suhu rektalnya. Dengan bertambahnya berat badan dan
membaiknya kondisi umum maka akan di temukan juga kestabilan yang
lebih besar dari suhu tubuhnya. Ketahanan hidup BBLR lebih besar bila
mereka di rawat dalam atau dekat dengan lingkungan panas netralnya.
Mereka harus di asuh dalam suhu lingkungan di mana suhu normal
tubuhnya dipertahankan dengan usaha metabolik yang minimal. Tetapi juga
tidak di inginkan untuk meningkatkan suhu tubuh secara cepat karena dapat
mengarah pada timbulnya hiperpireksia yang berkaitan dengan adanya
peningkatan kecepatan metabolisme dan epningkatan kebutuhan akan
oksigen. Untuk pemeliharaan suhu tubuh BBLR dapat di masukkan dalam
inkubator, radian warme ataupun isolette. Pada dasarnya inkubator
merupakan suatu kotak yang di rancang untuk mempertahankan suhu
internal yang konstan dengan menggunakan thermostat. Bila di rawat di
dalam inkubator bayi dalam keadaan telanjang. Sementara itu inkubator
juga harus di pelihara kebersihannya. Bagian luar dari inkubator di
bersihkan setiap hari.
Di daerah beriklim panas, inkubator atau tempat tidur bayi dengan
pemanas tidak di perlukan. Selimut dan kantong atau pemanas sudah
mencukupi. Di daerah dataran tinggi seharusnya ruangan bayi di lengkapi
dengan dinding atau langit-langit yang dapat mempertahankan temperatur.
13
14
2.1.8
15
batin.
Menganjurkan agar calon ibu diimunisasi TT atau imunisasi pranikah
untuk mencegah penyakit tetanus.
Menganjurkan agar ibu rajin untuk pemeriksaan kehamilan.
Maksudnya, ibu memeriksakan kehamilannya ke dokter untuk memantau
perkembangan kesehatan ibu dan janin, khususnya pemantauan akan
waktunya.
Prognosis4
Prognosis BBLR tergantung pada berat ringannya masalah prenatal,
misalnya masa gestasi (makin rendah masa gestasi dan makin rendah berat
bayi maka makin tinggi angka kematian), afiksia/iskemi otak, sindroma
gangguan pernafasan, gangguan metabolik dan lain-lain. Prognosis ini juga
tergantung dari keadaan sosial, ekonomi, pendidikan orang tua dan perawatan
16
1. Pengertian
Umur adalah lama waktu hidup seseorang atau adanya seseorang (sejak
Lahir)13.
2. Klasifikasi
Usia reproduksi optimal pada seorang wanita adalah 20-35 tahun.
Masa reproduksi wanita pada dasarnya dibagi dalam tiga periode yaitu
kurun reproduksi muda (15-19 tahun), kurun reproduksi sehat (20-35
tahun), dan reproduksi tua (36-45 tahun)12.
Statistik menunjukkan bahwa usia yang paling menguntungkan bagi
wanita untuk hamil adalah antara dua puluh sampai pertengahan tiga
puluh. Selama periode ini, masalah yang muncul lebih sedikit di banding
jika wanita hamil di usia belasan, akhir tiga puluh atau empat puluh 14. Ibu
hamil pertama pada umur < 20 tahun, perkembangan alat reproduksi
belum tumbuh sempurna mencapai ukuran dewasa. Pada ibu hamil
berumur > 35 tahun telah terjadi perubahan jaringan alat-alat kandungan
dan jalan lahir tidak lentur lagi12. Meskipun demikian, tingkat kelahiran
untuk anak pertama pada usia 30 dan 40 tahun saat ini tampaknya lebih
tinggi dari sebelumnya. Meskipun wanita belasan maupun tiga puluhan
menghadapi resiko kehamilan yang lebih besar, seorang wanita hamil
yang sehat terlepas dari usianya, kemungkinan besar akan melahirkan
bayi yang sehat14.
3. Pengaruh umur ibu terhadap kejadian BBLR
a. Hamil di usia kurang dari 20 tahun
Usia muda pada dasarnya berkisar antara 13 sampai 19 tahun
atau bisa di katakana masih remaja. Kehamilan di bawah umur 20
tahun merupakan kehamilan berisiko tinggi 2-4 kali lebih tinggi di
bandingkan dengan kehamilan pada wanita yang cukup umur. Hal ini
terjadi karena sistem reproduksi pada ibu yang berusia terlalu muda
(kurang dari 20 tahun) masih belum sempurna (matur) sehingga
peredaran darah menuju serviks dan juga menuju uterus dapat
mengganggu proses penyaluran nutrisi dari ibu ke janin yang
17
dikandungnya. Pada ibu dengan usia yang masih terlalu muda, mereka
belum memiliki transfer plasenta seperti wanita dewasa, sehingga pada
usia ini resiko melahirkan bayi BBLR karena suplai nutrisi yang di
butuhkan janin lebih di manfaatkan untuk perkembangan sistem
reproduksi ibu. Selain itu hamil pada usia muda membuat seorang ibu
tidak memperhatikan pentingnya perawatan kehamilan selama
trimester pertama dan kurang memungkinkan untuk menerima
perawatan kehamilan yang memadai. Resiko melahirkan bayi pada
usia kehamilan kurang, di hubungkan dengan beberapa faktor yang
berhubungan dengan kehamilan remaja, yaitu perawatan kehamilan
yang tidak memadai dan pertambahan berat badan yang tidak cukup15.
Kehamilan di usia muda (usia remaja) memuat resiko yang
berat. Hal ini di sebabkam oleh karena emosional ibu belum stabil dan
ibu mudah tegang. Semantara kecacatan kelahiran bisa muncul akibat
ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa penolakan secara
emosional ketika ibu mengandung bayinya. Hal ini dapat di sebabkan
karena faktor-faktor psikis yang mempengaruhi sang ibu. Tingkat
kesiapan alat reproduksi wanita khususnya bagi remaja terbagi dalam
beberapa tahap yang jika tidak di perhatikan dengan baik dapat
memicu timbulnya kelahiran prematur15.
b. Hamil usia lebih dari 35 tahun
Kehamilan pertama sesudah usia tiga puluh lima tahun
mempunyai banyak alasan untuk menunda kehamilan anak pertama
sampai mereka melewati usia 35, seperti lebih mementingkan karir
atau pendidikan, faktor keuangan, ketidaksuburan, tidak mempunyai
pasangan atau sengaja menunda kehamilan sampai jam biologis
mengingatkan bahwa inilah saatnya atau tidak sama sekali. Wanita
yang hamil di atas usia tiga puluh lima tahun menghadapi risiko lebih
besar untuk mengalami komplikasi medis14.
18
Pada wanita hamil dengan usia lebih dari 35 tahun kondisi fisik
akan sangat menentukan proses kelahirannya. Hal ini juga turut
mempengaruhi kondisi janin. Pada proses pembuahan, kualitas sel
telur juga sudah mulai menurun jika di bandingkan dengan sel telur
pada wanita dengan usia reproduksi sehat (20-30 tahun). Jika pada
proses pembuahan, ibu mengalami gangguan sehingga menyebabkan
terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan buah kehamilan,
maka kemungkinan akan menyebabkan terjadinya Intra-Uterine
Growth Retardation (IUGR) yang berakibat bayi berat lahir rendah
(BBLR). Kontraksi uterus juga sangat di pengaruhi oleh kondisi fisik
ibu16.
2.2.2 Masa Gestasi (Usia Kehamilan)
Usia kehamilan adalah jumlah minggu lengkap dari hari pertama haid
terakhir (HPHT). World Health Organization (WHO) sendiri membagi usia
kehamilan sabagai berikut4:
1. Preterm (Usia kehamilan kurang dari 37 minggu / 259 hari)
Partus prematur atau persalinan prematur dapat di artikan sebagai di
mulainya kontraksi uterus yang teratur di sertai pendataran dan / atau
dilatasi servix serta turunnya bayi pada wanita hamil yang lama
kehamilannya kurang dari 37 minggu (kurang dari 259 hari) sejak hari
pertama haid terakhir (HPHT).
Himpunan Kedokteran Fetomaternal POGI di semarang tahun 2005
menetapkan bahwa persalinan preterm adalah persalinan yang terjadi pada
usia kehamilan 22-37 minggu.
Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang
beratnya kurang dari 2500 gram (5 pon, 8 ons) pada saat lahir. Lama
kehamilan rata-rata untuk bayi yang beratnya kurang dari 2500 gram
adalah 34 minggu. Meskipun hanya 7 hingga 8% dari kehamilan yang
19
ketuban
pecah
dini,
kehamilan
hidramnion,
gangguan
20
c.
kelainan pertumbuhan
rendah (BBLR)13.
Gambaran Umum RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
RSUD dr. Doris Sylvanus milik pemerintahan Kalimantan Tengah yang
pertama di dirikan pada tahun 1959 sebagai sebuah klinik yang kemudian
menjadi rumah sakit pada tahun 1960. Dr. Doris Sylvanus, seorang dokter
lulusan UNAIR, putra daerah pertama Kalimantan Tengah yang bertugas di
kabupaten. RSUD dr. Doris Sylvanus terletak di Palangka Raya Kalimantan
Tengahdi Jl. Tambun Bungai No.4 Palangka Raya.RSUD dr. Doris Sylvanus
memiliki pelayanan langsung (rutin) dan pelayanan 24 jam yaitu:
21
a) Pelayanan Langsung
Pelayanan rawat jalan (poli, gizi, HD, MCU, VCT, Klinik pegawai)
Rehab medik
Kamar jenazah
b) Pelayanan 24 jam (pelayanan rawat inap, pelayanan penunjang medic
termasuk pelayanan darah (farmasi. Lab, radiologi), pelayanan gawat darurat
dan tindakan medis (IBS dan OK ponek).
Tabel 2.1. Tenaga Medis dan Paramedi di RSUD dr. Doris Sylvanus
Spesialisais
Jumlah
Dokter Spesialis
33
Dokter umum
29
Dokter Gigi
Apoteker
Perawat/bidan
340
Analisis
Kesehatan/Laboratorium
21
Radiographer
Asisten Apoteker
20
Total
465