You are on page 1of 17

4

22pt)
Ship Support & Reporting

12pt)

AKRAM FAISAL (42 12 101 018)


BENEDICTUS KENNY (42 12 101 027)
Jurusan Teknik Sistem Perkapalan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Keputih, Sukolilo,
Surabaya 60111

20pt)

1. Pendahuluan
6pt)

Ship support digunakan untuk penunjang kebutuhan yang terdapat pada kapal,
yaitu seperti kebutuhan untuk crew kapal, sistem penunjang kapal, dan kapal itu
sendiri. Semua kebutuhan dan support tersebut nantinya akan berpengaruh
kepada peforma sebuah kapal. Apabila salah satu kebutuhan support tersebut
tidak diterpenuhi, maka performa kapal tersebut akan mengalami penurunan.
Ship support mencangkup penunjang sistem propulsi, penunjang sistem
kelistrikan, penunjang sistem permesinan dan penunjang kebutuhan awak kapal.
Ship reporting merupakan pelaporan performa kapal yang merupakan salah
satu titik awaksial dalam upaya peningkatan performa kapal tersebut. Dengan
mengetahui pelaporan tersebut kita bisa menganalisa dan mengevaluasi serta
menentukan tindakan yang dapat dilakukan guna meningkatkan performa kapal.

14pt)

2. Ship Support
6pt)

2.1 Penunjang Sistem Propulsi


Penunjang sistem propulsi merupakan kebutuhan yang dibutuhkan untuk
menunjang performa dari sistem propulsi yang merupakan salah satu sistem
utama yang menunjang pengoperasian sebuah kapal. Kebutuhan yang
dibutuhkan oleh sistem propulsi ini terdiri dari suplai bahan bakar, suplai
pelumas, suplai air tawar, suplai suku cadang untuk propulsi serta suplai awak
kapal. Apabila salah satu kebutuhan sistem ini ada yang tidak terpenuhi ataupun
kurang, maka akan berakibat kepada performa kapal yang menurun. Di bawah
ini dijelaskan keterkaitan antara kebutuhan yang dibutuhkan oleh sistem propulsi
dengan performa kapal.

14pt

2.1.1 Suplai Bahan Bakar


Bahan bakar adalah hal yang sangat dibutuhkan untuk menggerakan mesin
utama sebagai penunjang sistem propulsi yang utama. Kualitas bahan bakar pun
beragam mulai dari kualitas yang bagus, sedang, maupun kurang bagus.

Ship Performance & Energy Efficiency

Penggunaan serta pemilihan kualitas bahan bakar dipertimbangkan dari banyak


faktor, salah satunya adalah faktor biaya, efisiensi dan faktor operasional. Pada
dasarnya bahan bakar yang bagus adalah bahan bakar dengan harga yang
murah dan juga berkualitas bagus. Suplai bahan bakar haruslah mencukupi
sesuai dengan yang tertera pada spesifikasi mesin.

Gambar 1: Korelasi Konsumsi Bahan Bakar, Daya Mesin & Kecepatan Kapal

14pt)

2.1.2 Suplai Pelumas


Pelumas pada mesin utama mempunyai 2 fungsi utama yaitu sebagai pelumas
material dan juga sebagai media pendingin dari material yang dilumasinya.
Pemilihan minyak pelumas sangat berpengaruh pada performa mesin kapal
ketika beroperasi atau melakukan sebuah pelayaran. Minyak pelumas juga dapat
merawat mesin kapal sehingga mesin kapal dapat bekerja secara maksimal dan
dapat berumur lebih panjang. Beberapa sifat yang harus diperhatikan pada
minyak pelumas yaitu viskositas, volatility, alkalinitas, kadar deterjen dan
oiliness. Salah satu dampak yang terjadi apabila sebuah mesin diesel
kekurangan ataupun kelebihan suplai oleh pelumas yaitu timbulnya kerusakan

Ship Performance & Energy Efficiency

serta keausan pada komponen mesin taupun menghasilkan sebuah kerak


(deposit) yang nantinya berdampak pada penurunan performa pada mesin
kapal.

14pt

Gambar 2: Korelasi RPM Mesin & Konsumsi Pelumas

2.1.3 Penunjang Kebutuhan Air Tawar


Air tawar digunakan untuk mendinginkan bagian ataupun komponen dari sebuah
mesin utama. Pendinginan dibutuhkan untuk mencegah terjadinya overheating.
Salah satu keuntungan penggunaan Air tawar dibandingkan seawater yaitu laju
korosi yang lebih rendah. Air tawar ini dijaga agar tetap mempunyai kandungan
yang sedikit basa untuk menghindari laju korosi yang cepat dan menghindari
terjadinya kerak. Air tawar ini dapat dihasilkan dari Air tawar generator ataupun
kapal dapat menyimpannya pada tangki Air tawar . Suplai kebutuhan Air tawar
ini haruslah mencukupi dari segi temperature maupun kapasitas agar performa
mesin tetap bekerja secara optimum. Selain itu, Air tawar
support pun
dibutuhkan oleh para awak kapal untuk kebutuhan minum, mandi, serta
mencuci. Apabila kebutuhan ini dapat dipenuhi secara maksimal, maka kinerja
dari para awak kapal pun ikut meningkat. Secara tidak langsung performa kapal
pun menjadi meningkat seiring dengan naiknya kondisi para awak kapal.

Ship Performance & Energy Efficiency

Gambar 3: Air Tawar


2.1.4 Suplai Suku Cadang untuk Sistem Propulsi
Suku cadang merupakan bagian yang penting karena apabila sewaktu - waktu
suatu komponen kapal mempunyai masalah pada waktu beroperasi, maka suku
cadang ini haruslah tersedia untuk segera mengganti komponen yang rusak
tersebut secara cepat. Karena setiap kerusakan mempunyai waktu untuk
melakukan perbaikan dan itu akan membuang banyak waktu apabila sparepart
tidak tersedia sehingga performa kapal selama beroperasi akan menurun.
Beberapa suku cadang khusus haruslah dipesan terlebih dahulu dan ini
membutuhkan waktu yang cenderung lama. Salah satu suku cadang yang
biasanya terdapat di dalam kapal dan dibawa sewaktu kapal berlayar yaitu
adalah torak.

Gambar 4 : Torak sebagai Suku cadang Sistem Propulsi

2.2 Penunjang Sistem Kelistrikan


Penunjang sistem kelistrikan merupakan kebutuhan yang digunakan untuk
menunjang sistem kelistrikan pada kapal. Sistem kelistrikan pada kapal

Ship Performance & Energy Efficiency

sangatlah penting untuk pengoperasian sebuah kapal. Kapal diibaratkan sebuah


kota yang mengapung, dimana apabila sebuah kapal tersebut tidak suplai oleh
kebutuhan listrik maka kapal tersebut tidak dapat menjalankan beberapa fungsi
yang krusial seperti sistem pendinginan, sumber listrik untuk permesinan bantu,
pengawasan, penerangan pada kapal, dan sebagai suplai untuk menunjang
bekerjanya sistem propulsi utama dan juga yang lainnya. Salah satu kebutuhan
yang diperlukan oleh eletrical system adalah diantaranya suku cadang diesel
generator, penunjang bagian sistem penerangan, penunjang alat elektronik dan
penunjang sistem suplai koneksi daya.

2.2.1 Suplai Suku Cadang Diesel


Sumber listrik pada kapal dibangkitkan oleh sebuah penggerak utama dan juga
generator. Dari sini biasanya sumber listrik yang dihasilkan yaitu berupa arus
bolak balik (AC). Diesel generator ini merupakan komponen yang dapat
menunjang penuh sebuah sistem propulsi apabila kapal tersebut menggunakan
penggerak elektrik. Karena diesel generator ini merupakan sistem yang krusial
maka sebuah suku cadang haruslah disediakan agar apabila salah satu
generator terdapat kerusakan pada komponennya, maka perbaikan dapat segera
dilakukan.

Gambar 5 : Suku Cadang Diesel Generator

2.2.2 Penunjang Komponen Penerangan


Saat berkendara di jalan, seorang supir memerlukan sebuah lampu pada
kendaraannya. Demikian pula dengan perahu dan kapal yang wajib memiliki
lampu. Lampu digunakan sebagai pencahayaan pada navigasi laut, indikator
sebuah kapal, sebagai penerangan pada setiap kompartemen, kamar, dek, dan
juga sebagai pencahayaan yang sekiranya pada daerah yang akan dilalui oleh
seorang awak dan daerah yang membutuhkan pencahayaan seba membentuk
bagian yang sangat penting dari sistem navigasi laut. Semua kebutuhan pada
komponen penerangan haruslah dipenuhi seperti lampu, pengkabelan, dudukan,
terutama suplai dari listrik. Penerangan merupakan hal yang dapat
memepengaruhi performa dari sebuah kapal, contohnya saja terjadi kerusakan
pada sistem penerangan yang berhubungan dengan navigasi di kapal.

Ship Performance & Energy Efficiency

Gambar 6 : Jenis Lampu yang Umumnya dipakai di Kapal


2.2.3 Penunjang Komponen Elektronik
Komponen elektronik merupakan komponen atau bagian dari sebuah elektronik
kapal yang menunjang kebutuhan sistem kelistrikan yang terdapat pada kapal.
Contoh dari komponen ini adalah seperti kabel, main switch board, set
generator, panel kontrol, lampu, stop kontak, saklar, relay dan yang lainnya.
Semua alat tersebut adalah sebagai alat penunjang kebutuhan kapal dalam
sistem kelistrikan. Apabila kesemua alat yang telat disebutkan berfungsi dengan
baik maka dapat dipastikan performa kapal pun dapat berjalan secara maksimal
pula karena semua kebutuhan yang menunjang sistem kelistrikan terpenenuhi.

Gambar 7 : Komponen Elektronik Kapal

Ship Performance & Energy Efficiency

2.2.4 Penunjang Koneksi Suplai Daya


Koneksi suplai daya merupakan sebuah koneksi yang menghubungkan sumber
listrik dengan switchboard yang terdapat dikapal. Salah satu penggunaan dari
koneksi suplai daya yaitu dalam penggunaan shore connection. Dimana shore
connection merupakan sebuah koneksi yang memungkinkan tersuplainya listrik
dari port atau perlabuhan. Keuntungan bagi kapal yaitu dapat memotong biaya
operasional dengan cara menghemat biaya bahan bakar yang cenderung lebih
mahal pada saat kapal berlabuh, karena listrik kapal secara kesuluruhan disuplai
dari bagian shore. Keuntungan bagi pelabuhan yaitu merupakan sebuah peluang
bisnis yang bagus karena menyediakan sebuah sumber listrik bagi kapal dan
pelabuhan mendapatkan penghasilan dari suplai listrik yang dialirkan dan yang
terakhir adalah keuntungan bagi para karyawan pelabuhan serta lingkungan
sekitar yaitu dapat meningkatkan kualitas hidup dengan cara menurunkan kadar
emisi, kebisingan, dan getaran. Dengan adanya shore connection ini dapat
menunjang performa kapal serta efisiensi yang berdampak pada berkurangnya
emisi yang ditimbulkan oleh kapal.

Gambar 8 : Shore Connection

14pt

2.3 Penunjang Permesinan


Penunjang permesinan merupakan suatu kebutuhan yang berhubungan dengan
permesinan pada kapal untuk melakukan bongkar muat ataupun permesinan
bantu pada dek kapal. Adapun penunjang permesianan yang akan dibahas yaitu
permesinan yang dibutuhkan pada saat bongkar muat dan permesinan bantu
pada dek kapal.

14pt

2.3.1 Penunjang Komponen Permesinan Bongkar Muat


Untuk proses bongkar muat ini dilakukan dengan menggunakan peralatan
permesinan. Adapun mesin ynag digunakan adalah seperti crane. Crane ini bisa
terdapat pada kapal ataupun terdapat pada pelabuhan. Crane ini digunakan

Ship Performance & Energy Efficiency

untuk memindahkan muatan kontainer dari kapal ke pelabuhan maupun


sebaliknya.

Gambar 9: Crane Untuk Proses Bongkar Muat


2.3.2 Penunjang Komponen Permesinan Geladak
Permesinan geladak adalah semua peralatan yang terletak pada geladak utama
yang berfungsi untuk membantu dalam berolah gerak di pelabuhan pada waktu
akan bersandar, berlabuh atau pada saat bongkar muat. Adapun contoh dari
peralatan permesinana geladak yaitu steering gear, rudder, windlass dan
capstan.

14pt

Gambar 10 : Permesinan Geladak

2.4 Penunjang Kebutuhan Awak Kapal


Kebutuhan awak kapal merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi kepada
awak kapal. Awak kapal ini bertindak sebagai man support ke semua sistem
yang telah disebutkan di atas tadi yaitu penunjang sistem propulsi, penunjang
kebutuhan air tawar
dan penunjang kebutuhan sistem kelistrikan kapal.

Ship Performance & Energy Efficiency

Beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi oleh para awak kapal diantaranya
yaitu kebutuhan hiburan, kebutuhan akomodasi, suplai makanan, kebutuhan
istirahat dan kebutuhan untuk pelatihan dan pengembangan karir. Semua faktor
tersebut harus ditunjang secara penuh untuk menjaga kinerja awak kapal tetap
berada dalam keadaan yang baik. Apabila kebutuhan pada awak ini tidak
diperhatikan secara baik, maka yang ditimbulkan adalah kinerja awak kapal
yang kurang maksimal yang secara tidak langsung akan mempengaruhi
performa kapal yang ikut menurun.

14pt

2.4.1 Penunjang Kebutuhan Hiburan


Kebutuhan hiburan bagi para awak kapal meningkat secara signifikan seiring
dengan diratifikasinya Maritime Labour Convention 2006, yaitu sebuah konvensi
yang mengatur tentang kebutuhan serta hak hak yang harus dipenuhi kepada
buruh. Kebutuhan hiburan yang biasanya disediakan dikapal yaitu seperti televisi
dan juga tontonan seperti DVD. Sebelum diberlakukannya MLC 2006, kebutuhan
hiburan merupakan hal yang dilarang oleh para kebanyakan manajemen
pelayaran. Kebutuhan hiburan digunakan oleh para awak untuk menyegarkan
pikiran setelah melakukan suatu peerjaan yang melelahkan. Hal ini haruslah
dipenuhi untuk menunjang performa awak kapal agar tetap dalam keadaan yang
baik yang secara tidak langsung akan menunjang performa kapal selama
beroperasi.

Gambar 11: Ruangan Hiburan di Kapal

14pt

2.4.2 Kebutuhan Akomodasi


Untuk mewujudkan keselamatan, efisiensi, dan kinerja yang baik pada sebuah
kapal maka penting sekali untuk memperhatikan tingkat mental serta fisik dari
para awak pada saat berada di kapal. Untuk menunjang hal tersebut maka
penting untuk menyediakan akomodasi yang memadai. Dengan menyediakan
tempat akomodasi yang memadai maka performa operasional kapal dapat
ditingkatkan seiring dengan menurunnya kelelahan yang dialami oleh para awak
yang berdampak kepada menurunnya kesalahan yang diakibatkan oleh manusia.
Dengan adanya akomodasi yang memadai pun dapat meningkatkan moral,
kenyamanan, disiplin, kualitas bekerja, kesehatan , kesigapan saat bekerja dan

Ship Performance & Energy Efficiency

10

kualitas kehidupan saat berada di kapal. Beberapa kebutuhan akomodasi yang


harus diperhatikan antara lain yaitu kamar kabin, kamar mandi, kantor,
makanan, area rekreasi, laundry dan juga fasilitas kesehatan.

Gambar 12: Ruang Akomodasi untuk Awak Kapal


2.4.3 Suplai Konsumsi Bahan Makanan
Performa kapal juga dipengaruhi oleh kinerja awak kapal oleh karena sangat
penting untuk menjaga kondisi awak kapal selama pergi berlayar. Salah satu hal
pokok yang harus dipenuhi adalah untuk menyediakan makanan yang cukup
untuk seluruh awak kapal selama berlayar. Bahan makanan ini dapat disimpan
pada tempat penyimpanan yang nantinya akan dimasak oleh juru masak pada
kapal. Bahan makanan pun dapat berupa roti yang memiliki masa kadaluarsa
yang lama sehingga dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Selain itu
penggantian makanan yang disimpan pada sekoci darurat juga harus
diperhatikan agar bila awak kapal menyelamatkan diri ketika kapal akan
tenggelam akan mendapatkan asupan makanan yang cukup untuk bertahan
hidup. Dengan tersedianya kebutuhan makanan maka perforama kapal pun
secara tidak langsung akan meningkat.

Gambar 13: Makanan sebagai Consumbale Supply

14pt

2.4.4 Penunjang Pelatihan dan Peningkatan Karir

11

Ship Performance & Energy Efficiency

Untuk meningkatkan performa kapal, maka tidak dipungkiri bahwa kebutuhan


kapal akan awak yang berpengalaman serta handal sangatlah dibutuhkan. Awak
yang handal dan berpengalaman dapat bekerja secara lebih sigap, cerdas, dan
baik ketika kapal beroperasi. Salah satu contoh adalah ketika salah satu
komponen kapal rusakm maka awak kapal yang lebih handal dan
berpengalaman akan lebih sigap dan tau untuk mengatasi kerusakan tersebut
dibandingkan dengan awak yang kurang handal dan berpengalaman. Maka dari
itu, kebutuhan untuk melakukan sebuah pelatihan dalam hal karir dan
keprofesian perlulah diadakan untuk meningkatkan keahlian daripada awak
kapal. Secara tidak langusng dengan meningkatnya keahlian yang dimiliki oleh
para awak kapal, maka performa kapal pun menjadi lebih baik karena diisi oleh
para awak yang sudah lebih berpengalaman dan lebih handal.

Gambar 14 : Awak Kapal yang Tersertifikasi

3. Ship Reporting
6pt)

3.1 Fungsi Ship Reporting


Ship reporting digunakan sebagai pelaporan performa kapal yang merupakan
salah satu titik vital dalam upaya peningkatan performa kapal tersebut. Dengan
mengetahui pelaporan tersebut kita bisa menganalisa dan mengevaluasi serta
menentukan tindakan yang dapat dilakukan guna meningkatkan performa kapal.
Pelaporan performa kapal biasanya di tulis pada log book. Di kapal terdiri dari
bermacam-macam log book diantaranya;
1.Deck Logbook
2.Dynamic Positioning Logbook
3.Engine Log book
4.Oil Record Book
5.Operational Log Book
6.Radio Log book
7.Electronic Log book

(14pt

3.2 Deck Logbook


Deck Log book merupakan dokumen penting dan berfungsi sebagai bukti yang
diperlukan dalam hal terjadi kecelakaan dan terdapat korban. Ini harus berisi
entri faktual dengan waktu di setiap entri. Adalah penting bahwa catatan yang
jelas dan akurat dari kegiatan kapal disimpan, sebagai buku Log karena akan
membentuk bagian utama dari pengumpulan bukti dalam kasus kecelakaan

Ship Performance & Energy Efficiency

12

apapun. Deck Log book harus dicantumkan. Deck Logbook adalah dokumen
paling penting, susunan seperti laporan progress pelayaran, rincian loading dan
pemakaian kargo, dan catatan dari semua peristiwa yang mempengaruhi
manajemen dan pengoperasian kapal. Ini adalah tanggung jawab kapten untuk
memastikan bahwa Log book diperbaharui dengan cara dibaca, faktual dan tepat
waktu. Dalam hal penyelidikan resmi, lapangan penyelidikan, dan dalam
penyelesaian sengketa dengan pengirim, penerima, penyewa dan lain-lain,
catatan Deck Log book diperlukan, dan cara di mana dokumen penting ini telah
disimpan memiliki pengaruh besar pada hasil yang menguntungkan dari kasus
ini.

Gambar 15 : Deck Log-Book


3.3 Dynamic Positioning Log book
Teknologi Dynamic Positioning memungkinkan kapal untuk mempertahankan
posisi dan tujuan menggunakan sistem penentuan posisi yang canggih dan
sensor lainnya serta pendorong. Ini memfasilitasi kerja di perairan yang lebih
dalam dari mesin yang menggunakan jangkar atau jack-up yang dapat
mencapainya dan secara luas digunakan dalam pengeboran minyak dan gas,
energi terbarukan, jalur kabel dan industri terkait. Program ini juga memberikan
informasi berharga kepada operator dynamic positioning tentang semua lini
bawah dan kendali yang digunakan yang memiliki pengaruh pada operasi kapal.
Tata letak kapal ditampilkan pada layar, membantu operator dalam menentukan
cara yang paling aman untuk bergerak bagi kapal tanpa bertentangan dengan
garis bawah dan laut.

13

Ship Performance & Energy Efficiency

Gambar 16 : Dynamic Positioning Logbook

((

3.4 Engine Log book


Log book kamar mesin adalah track record dari semua parameter mesin kapal
yaitu kinerja, pemeliharaan, dan malfungsi sehingga performa kapal akan
diketahui. Nilai-nilai dan informasi yang dicatat digunakan sebagai referensi,
untuk membandingkan dan data record yang dapat digunakan untuk klaim
asuransi jika beberapa kecelakaan terjadi. Seorang teknisi pengawas yang
bertanggung jawab harus mengisi log book periode pengawasannya tanpa
gagal, bersama dengan tanda tangan dari semua pengawas untuk jam
pengawasan mereka yang bersangkutan. Entri yang harus dimasukkan pada log
book kamar mesin:
Tanggal dan arah pelayaran dari kapal, data posisi kapal, pembacaan parameter
dari Main Propulsion Engine & auxillary engine; RPM serta load pada mesin
utama; kecepatan kapal dalam knots; daily entry dari ROB lube oil, fuel oil,
sludge, dan bilge; running hour pada permesinan utama, record dari major
breakdown dan alasannya; record dari kejadian in the engine room; record dari
grounding, tabrakan and kecelakaan lainnya; record dari overhauling, operasi
bunker, survey dan watchkeeping.

Ship Performance & Energy Efficiency

14

Gambar 17 : Engine Log book

((

3.5 Oil Record Book


Halaman-halaman berikut ini menunjukkan daftar lengkap item operasi ruang
mesin yang jika sesuai untuk dicatat dalam Oil Record Book sesuai dengan
peraturan 17 dari Annex I Konvensi Internasional untuk Pencegahan Pencemaran
dari Kapal, 1973, sebagaimana telah diubah dengan Protokol 1978 yang
berkaitan dengannya (MARPOL 73/78). Hal itu telah dikelompokkan menjadi
beberapa bagian operasional, yang masing-masing dilambangkan dengan Kode
surat. Ketika membuat entri dalam Oil Record Book Part 1, tanggal, kode
operasional, dan jumlah item harus dimasukkan dalam kolom yang tepat dan
keterangan-keterangan yang dibutuhkanakan direkam secara kronologis. Setiap
operasional yang telah selesai akan ditanda tangani dan ditanggali oleh petugas
yang sedang bertugas. Kapten kapal akan menandatangani setiap laporan yang
telas selesai. Oil Record Part 1 mengandung banyak referensi terhadap kuantitas
minyak. Batas ketepatan dari alat pengukur tank, variasi temperature, dan iklim
akan mempengaruhi ketepatan. Oil record ini pun dapat digunakan untuk
menganalisa efisiensi serta performa dari kapal.

3.6

Operational
Log

Gambar 18 : Oil Record Log Book

15

Ship Performance & Energy Efficiency

Sebuah log book seseungguhnya adalah sebuah buku untuk merekam


pembacaan dari chip log, dan merupakan rekaman dari data operasional yang
berhubungan dengan kapal, seperti kondisi cuaca, waktu dari kegitan rutin, dan
kejadian yang signifikan, kelengkapan awak atau pelabuhan mana yang
digunakan untuk bersandar dan kapan. Kebanyakan pihak pelayaran nasional
dan Angkatan Laut menentukan bahwa log book disimpan untuk memberikan
catatan peristiwa, dan untuk membantu awak menavigasi jika radio, radar atau
GPS gagal. Pemeriksaan detail di log kapal sering merupakan bagian penting
dari proses investigasi untuk pertanyaan maritim resmi, dalam banyak cara yang
sama sebagai "kotak hitam" yang digunakan di pesawat terbang. Entri buku
catatan kadang-kadang penting dalam kasus hukum yang melibatkan sengketa
komersial maritim

Gambar 19 : Operational Log book

((

3.7 Radio Logbook


Radio logbook terdiri dari dua yaitu performance log dan reporting serta
performance log and reporting serta fleet management. Performance log
digunakan untuk melaporkan berbagai data performance kapal. Log
performance mencakup data seperti konsumsi bahan bakar, status mesin, dan
data navigasi yang relevan terhadap laporan konsumsi bahan bakar. K-Log sudah
dipersiapkan untuk melaporkan emisi seperti Sox dan NOx. Fleet data manager
mencakup data dari individu kapal dan memproses data menjadi fleet wide
database. Tampilan grafis memungkinkan interpretasi data yang lebih mudah.

Ship Performance & Energy Efficiency

((

16

Gambar 20 : GDMSS Radio Log book

4. Kesimpulan
6pt)

Ship support digunakan untuk mensuplai kebutuhan yang terdapat pada kapal,
yaitu seperti kebutuhan untuk crew kapal, sistem penunjang kapal, dan kapal itu
sendiri. Semua kebutuhan dan support tersebut nantinya akan berpengaruh
kepada peforma sebuah kapal. Adapun kajian ship support mencangkup
propulsion system suport, electrical system support, macihneries system
support dan crew support. Ship reporting merupakan pelaporan performa
kapal yang merupakan salah satu titik awak dalam upaya peningkatan performa
kapal tersebut. Dengan mengetahui pelaporan tersebut kita bisa menganalisa
dan mengevaluasi serta menentukan tindakan yang dapat dilakukan guna
meningkatkan performa kapal. Sehingga ship support & reporting merupakan hal

17

Ship Performance & Energy Efficiency

yang sangat penting untuk diperhatikan dalam peningkatan performa serta


efisiensi dari operasional kapal.

5. Referensi
6pt)pt)

Referensi buku :
6pt)

ABS. (2012). Guide for Crew Habitability On Ships. New York: American Bureau of
Shipping.
Pricewaterhousecoopers. (2010). Shipping Crew Management Systems.
Pricewaterhousecoopers.
MAN B&W. (2010). MAN B&W S50MC-C8-TII Project Guide (Vol. 1). Copenhagen
SV, Denmark: Man Diesel & Turbo.
Wilkinson, C. (2012). Recovery of Logbooks and International Marine Data : The
RECLAIM Project. International Journal of Climatology, 968-979.
The Republic of Liberia. (2011). Guidance for The Recording of Operations In The
Oil. Vienna: Bureau of Maritime Affairs .
Maritime Labour Convention. (2006). International Labour Conference.
Balu, S. (2010). Marine Electrical Power Distribution. Dipetik September 20,
2015, dari http://www.brighthubengineering.com
Barbados Maritime Ship Registry. (2009). Barbados Maritime Ship Registry.
Dipetik September 20, 2015, dari Engine Log Book Supplement:
http://www.barbadosmaritime.com
IMCA,. (2010). IMCA. Dipetik September 20, 2015, dari Dynamic Positioning:
http://www.imca-int.com
Karanc. (2011). Different entries to be made in the ships engine room log book.
Dipetik September 20, 2015, dari http://www.marineinsight.co
Marine Technologies. (2013). Bridge Mate DP Logs. Dipetik September 20, 2015,
dari http://www.marine-technologies.com/dynamicpositioning/dplog.html
Marpol Training. (2012). Dipetik September 20, 2015, dari Oil Record Book:
http://www.marpoltraining.com
PFRI Uniri. (t.thn.). Official Log Book. Dipetik September 20, 2015, dari PFRI Uniri:
http://www.pfri.uniri.hr
Sanjaya, R. (2012). Dipetik September 20, 2015, dari Permesinan Geladak (Deck
Machineries): http://navale-engineering.blogspot.de
Scott, W. (2013). Fresh Water from Sea Water on Ships. Dipetik September 20,
2015, dari http://www.brighthubengineering.com
The Republic of Lieria. (2010). The Republic of Lieria. Dipetik September 20,
2015, dari Oil Record Book Instruction: https://www.liscr.com
The U.S. National Archieves. (2010). The U.S. National Archieves and Records
Administration. Dipetik September 2010, 2015, dari Administration, Log
Books of The US Navy at thr National Archieves: http://www.archives.gov
Weems Plath. (2013). Dipetik September 20, 2015, dari The Ships Log:
http://www.weems-plath.com
6pt)

You might also like