You are on page 1of 4

AL-FALAQ

Surat ini merupakan surat yang ke 113, hanya terdiri atas 5 ayat dan termasuk
surat makkiyyah, meskipun ada juga yang menganggap Madaniyah. Penamaan surat
ini diambil dari ayat pertamanya, yakni al-falaq yang berarti waktu subuh. Secara
umum surat ini menjelaskan mengenai tuntunan untuk membebaskan diri dari
segala rintangan dan gangguan, termasuk dari makhluk Tuhan yang paling jahat.
Artinya surat ini memeberitahukan bahwa gangguan dan godaan serta ancaman akan
sellu ada, karena itu harus bersikap hati hati dan sekaligus memngupayakan
pencegahannya.
Kenapa ada perbedaan mengenai surat ini, apakah masuk Makkiyyah aitupun
Madaniah, disebabkan oleh perbedaan mengenai sebab turunnya ayat ini. Sebagian
menyatakan bahwa ayat ini turun pada saat orang orang musyrik mencoba untuk
menghancurkan dan membinasakan kepada nabi Muhammad saw melalui pandangabn
mata mereka. Kita tahu bahwa sebagian diantara orang memang ada yang dapat
menggunakan kekuatan mata mereka untuk mempengaruhi orang lain, termasuk
memberikan rasa sakit dan menghancurkan pihak lain. Nah, pada saat seeprti
itulah Allah swt kemudian menurunkan surat ini untuk dijadikan penangkalnya.
Namun demikian ada juga yang menganggap bahwa surat ini merupakan jawaban atas
tindakan seorang Yahudi di Madinah yang berusaha mensihir Nabi, yakni Lubaid ibn
al-Asham. Lalu nabi diberikan resep untuk menghindari efek dari sihir tersebut
yakni dengan dituunkannya dua surat al-Muawidzatain, yakni surat al-Falaq ini dan
juga surat al-Nas. Jadi surat ini dan surat beruikutnya sesungguhnya merupakan
surat yang dalam sejarahnya dimaksudkan untuk menolak segala bahaya yang dibuat
oleh manusia dan juga makhluk Tuhan lainnya.
Bunyi surat ini sangat jelas bahwa nabi Muhammad saw berlindung kepada Tuhan
yang menguasai Subuh dan tentu seluruh alam dan jagat raya agar dijauhkan dari
kejahatan yang dilakukan oleh makhluk-Nya, demikian juga dihindarkan dari
kejahatan di malam hari, serta kejahatan para tukang sihir perempuan yang selalu
meniupkan sihirnya melalui buhul buhul dan ikatan yang sengaja mereka buat untuk
menjahati manusia lainnya. Demikian juga agar terlindungi dari kejahatan mereka
yang dengki.

Pernyataan yang dimaksudkan sebagai doa tersebut memang bersifat umum dan
permohonan penjagaan diri atas kejahatan yang ditimbulkan oleh makhluk Tuhan
lainnya , namun sesungguhnya secara khusus pernyataan tersebut mengandung
makna bahwa disebabkan Tuhan maha Kuasa atas egala sesuatu, termsuk
menentukan apakah seseorang dapat mencelakai orang lain ataupun tidak, maka
denga doa yang disampaikan langsung oleh Tuhan tersebut, akan memapu mengatasi
semua persoalan yang akan ditimbulakn oleh makhluk-Nya.
Tdiak ada kekuatan apapun yang dapat mencegah keputusan Tuhan, termasuk tukang
sihir, mereka yang iri dan dengki dan musuh musuh Islam yang selalu berusaha
membuat kejahatan kepada mereka yang berbuat baik. Hanya saja kita juga perlu
menyadari bahwa meskipun surat ini untuk tolak balak, akan tetapi kalau hal
tersebut kita praktekkan, bukan berarti kita akan terbebas dari semua kejahatan
sebagaimana yang nabi Muhammad saw dapatkan. Terkadang Tuhan juga mencoba
atau menguji kepada kita, apakah dengan ujian tersebut iman kita akan tetap kokoh
atau sebaliknya menjadi luntur.
Karena itu meskipun kita sudah berusaha membaca surat ini berkali kali, tetapi
kalau Tuhan tidak memutuskan untuk dijauhkan dari kejahatan, maka kita tetap
akan terkena dampak kejahatan yang dilakukan oleh umat manusia. Hanya saja kita
memang perlu waspada dan melakukan uapay agar tidak berbenturan dengan mereka
yang memang berniat jahat kepada kita, dan salah satu yang kita biasakan baca ialah
surat ini dan surat berikutnya, yakni al-Nas.
Surat ini dan juga surat al_nas, disebut al-Muawidzatain artinya dua surat yang
dimaksudkan untuk memohon perlindungan Tuhan, sehingga secara lebih rinci surat
al-Falaq ini dinamakan sebagai surat al-Muawidzah ula dan surat al-Nas sebagai
surat al-Muawidzah tsaniyah. Kedua duanya sangat penting untuk kita biasakan
baca, baik di dalam shalat maupun di luar shalat. Kita harus yakin bahwa Tuhan
akan memberikan perlindungan kepada kita dari segala macam bentuk kejahatan,
dari manapun asalnya.
Surat ini sekaligus juga memberikan penekanan bahwa hanya Tuhanlah
sesungguhnya tempat memohon perlindungan, karena Tuhan itulah yang akan
memutuskan terakhir atas segala sesuatu. Kalau Tuhan menghendaki, maka

kekuatan apapun tidak akan mampu mengatasi keputusan Tuhan tersebut. Kalau
dalam surat al-fatihah disebutkan bahwa sebagai hamba kita harus memohon
pertolongan dan menyembah Cuma kepada Allah swt semata dan tidak boleh
dicampur dengan yang lain, demikian pula ketika kita meminta perlindungan dari
segala macam mara bahaya dan kejahatan juga hanya kepada Allah swt.
Pertanyaannya apakah kita juga dilarang meminta bantuan kepada pihak lain?.
Secara lahir mungkin kita dapat mengerti kalau kita sering meminta bentuan
kepada pihak lain, seperti meminta untuk diantarkan oleh tukang ojek ke sebuah
tujuan tertentu, atau meminta tolong kepada juru kamera untuk memfoto, atau
meminta bantuan kepada kawan untuk sekedar meminjami uang dan lainnya. Akan
tetapi secara substansial, seluruh bantuan tersebut hakekatnya ialah darting dari
Tuhan, karena itu jikalau ada pihak yang tidak mau membantu, maka kita harus
bersikap ikhlas dan tidak memaksakan kehendak kita.
Persoalan ini memang masih terkait dengan tauhid atau memurnikan keesaan
Tuhan, karena bagaimanapun kita tidak boleh mencampur adukkan antara mengakui
Allah sebagai Tuhan yang Maha Kuasa dan maha segalanya, dengan perbuatan yang
dapat mengotori ketauhidan kita, seeprti misalnya meminta bantuan kepada dukun
atau makhluk Tuhan lainnya yang dianggap mempunyai kekuatan super dan lainnya.
Permohonan perlindungan dalam surat ini memang hanya diperuntukkan bagi Tuhan
dan bukan kepada yang lainnya.
Namun demikian kalau hal hal yang lahir dan tidak memerlukan keikutsertaan iman,
seperti meminta bantuan untuk melakukan sesuatu kepada orang lain, atau meminta
pertolongan kepada pihak keamanan untuk ikut mengam,ankan lingkungan dan
lainnya, hal tersebut tidak masalah dan tidak termasuk mengotori keimanan kita.
Perbuatan yang dapat mengotorin keimanan kita dimisalkan seperti meminta
bantuan kepada makhluk halus untuk mencelakakan orang lain, atau meminta
prtlindungan kepada batu yang dianggap mempunyai kekuatan super dan sejenisnya.
Pendeknya surat ini mengajarkan kepada kita untuk tetap berpegang teguh kepada
keyakinan bahwa hanya Allah lah yang menentukan segala sesuatu. Untuk itu
kalaupun ada niat jahat yang dilakukan oleh makhluk Tuhan lainnya yang ditujukan
kepada kita, cukuplah kita memohon perlindungan kepada Tuhan dan bukan kepada

yang lain. Nabi Muhammad saw adalah contoh ideal yang harus kita jadikan teladan,
baik dalam hal keteguhannya memegang prinsip ketauhidan maupun dalam hal
menjalani kehidupan yang zxelalu konsisten dalam menyandarkan semua urusan
hanya kepada Allah swt swmata.
Kita berharap mudah mudahan dengan senantiasa mengikuti jejak Rasul, dengan
mengamalkan segala kebaikan, kita akan dilindungi oelh Allah swt dari kejahatan
manusia dan juga makhluk Tuhan lainnya yang berniat jahat kepada kita. Kita
pasrahkan semua urusan untuk hal tersebut hanya kepada Allah swt. dan kita harus
yakin bahwa Tuhan pasti akan melindungi hamba hamba-Nya yang sesalau berbuat
baik.

You might also like