You are on page 1of 7

Obat Kemoterapi

Agen alkilating
a. Busulfan (Myleran)

Dosis
4-6mg/hari (awal), dosis

Efek Samping
Mielosupresi, Granulositopenia, Hiperpigmentasi,

lanjutan 1-3ml/hari (Oral)

Leukopenia, Pansitopenia
Terapi jangka: Fibrosis pulmoner.

b. Klorambusil
(Leukeran)

0,1-0,2 mg/kg (awal), dosis

Mielosupresi, Leukopenia, Mual muntah , Amenorea,

lanjutan 2 mg/hari (Oral)

Depresi spermatogenesis, Displasia alveolar, Fibrosis


pulmoner, Mual muntah, Rasa terbakar daerah sinus.

c. Siklofosfamid
(Cytoxan &

40-5- mg/kg (Iv), 1-5

Mielosupresi, Leukopenia, Trombositopenia, Stomatitis,

Endoxana)

mg/kg/hari (oral)

Alopesia,

Sistitis

hemoragik,

Amenorea,

Atrofi

testikular.
d. Mekloretamin
(nitrogen,

mustard,

0,4 mg/kg (IV)

HN2)

Mielosupresi,

Limfositopenia,

Trombositopenia,

Granulositopenia (Leukositopenia), Mual muntah, Diare,


Ruam kulit, Amenorea, Kerusakan spermatogenesis,
Vesikan; nyeri dan nekrosis jaringan bila terekstravasasi.

e. Ifosfamid (Ifex)
1000-2000 mg/m2/hari (IV)

Mielosupresi, Leukopenia, Trombositopenia, Hematuria,


Alopesia.

f.

Mefalan (alkeran)
0,25 mg/kg/hari (oral)

Mielosupresi, Leukopenia, Trombositopenia.


Terapi dosis tinggi: Mual muntah
Terapi jangka pendek: Leukemia akut, Alopesia,
Dermatitis, Sitomatitis.

g. Tio-tepa

(trietilen-

tiofosforamid)

0,2 mg/kg/hari atau 60 ml

Mielosupresi, Leukopenia, Trombositopenia, Anemia

dosis dikurangi pada

Keluhan ringan: Nyeri lokal, Mual muntah, Pusing dan

disfungsi hepatik atau

sakit kepala.

ginjal (IV)
Nitrourea
a. Karmustin (BCNU)

75-100 mg/m2 atau sampai

Mielosupresi,

Leukopenia,

Trombositopenia,

Nyeri

200 mg/m2 (IV)

terbakar pada daerah IV, Kemerahan pada wajah, Mual


muntah.
Terapi jangka panjang: Fibrosis pulmoner

b. Lomustin (CCNU)

100-130 mg/m2 (oral)

Mielosupresi, Leukopenia, Mual muntah, Anoreksia,

Diare.
c. Semustin

(methyl

CCNU)

125-200

mg/m2,

dosis

dikurangi pada disfungsi

Mielosupresi,

Trombositopenia,

Leukopenia,

Eritrositopenia, Mual muntah.

hepar dan kerusakan fungsi


sumsum (oral).
Antimetabolit
a. Sitarabin

1-3mg/kg/hari,

dosis

dikurangi dengan disfungsi

Mielosupresi,

Leukopenia,

Trmbositopenia,

Mual

Trombositopenia,

Mual

muntah dan Stomatitis.

hepatik berat (IV)


b. Fluorourasil (5-FU)
12 mg/kg/hari (dosis awal),

Milosupresi,

6-15

muntah, Alopesia, Neurotoksisitas, Diare, Stomatitis.

mg/kg/hari

(dosis

Leukopenia,

lanjutan) (IV)
c. Merkaptopurin
2,5-5mg/kghari (oral)

Mielosupresi,

Trombositopenia,

Leukopenia,

Mual

muntah dan Hiperbilirubinemia kumulatif


d. Metotreksat
2,5-5mg/hari (oral), 50-70

Mielosupresi, Leukopenia, Trombositopenia, Anemia

mg/m2 (IV)

(HB rendah, retikulosit), Mual muntah, Anoreksia,


Hepatoksisitas,

Dermatitis,

Alopsia,

Peningkatan

tekanan intrakranial dan Nefrotoksisitas.


e. Azasitidin
100-150mg/m2/hari

Mielosupresi, Leukopenia, Stomatitis, Mual muntah,

diberikan 5x (IV)

Ruam , Diare, Neurotoksisitas, Hepatoksisitas dan


Hipotensi.

f.

Tioguanin
2-3

hari/kg/hari

dosis

Leukopenia, Trombositopenia dan Anemia.

dikurangi pada disfungsi


hepar dan ginjal (oral)
Alkaloi vinka
a. Vinblastin

sulfat

(velban)

0,1-0,4

mgkg/minggu,

Leukopenia, Trombositopenia, Mual muntah, Alopesia,

dosis dikurangi jika ada

Mukositis,

Konstipasi,

penyakit hepar dan masalah

Neurotoksisitas.

Nyeri

abdomen

dan

neurologis (IV)
b. Vinkristin
(Oncovin)

sulfat

1-2

mg/m2

dosis

diturunkan dengan penyakit

Mielosupresi,

Neurotoksisitas,

Konstipasi dan Alopesia.

Neuropati

perifer,

hepar (IV)
c. Vindesin (Eldesine)

2-4

mg/m2

dosis

diturunkan pada kerusakan

Neutropenia,

Trombositopenia,

Leukopenia,

Neurotoksisitas, Alopesia, Konstipasi dan Ileus paralitik.

fungsi hepar (IV)


Podofilotoksin
a. VM-26 (Teniposide)

b. Etoposide

100mg/m2/minggu, 45-50

Mielosupresi, Leukopenia, Trombositopenia, Hipotensi

mg/mg/m2/hari (IV)

dan Anafilaksis.

(75-200mg/m2/hari

Mielosupresi,

pemberian 3 kali (IV)

muntah, Alopesia dan Hipotensi berat.

Leukopenia,

Trombositopenia,

Mual

Antibiotik
a. Bleomisin sulfat

10-30

unit/m2

diturunkan

b. Idamisin (Idarubicin
HCI)

pada

dosis

Anafilaksis,

Suhu

meningkat

disertai

menggigil,

gagal

Hipotensi, Toksisitas pulmoner, Mual muntah dan

ginjal (IV)

Alopesia.

12 mg/m2/hari pemberian 3

Mielosupresi berat, Mual muntah, Nyeri abdomen, Diare

kali (IV), 100 mg/m2/hari

berat, Mukositis, Alopesia, Ruam telapak tangan, telapak

pemberian 7 kali atau 25

kaki dan Disritmia.

mg/m2/hari (IV bolus), 200


mg/m2/hari pemberian 5
kali (IV), dosis dikurangi
jika ada kerusakan ginjal
dan fungsi hepar
c. Daktinomisin

0,5 mg/hari (IV)

Mielosupresi, Trombositopenia, Leukopenia, Anemia,


Mual muntal, Mukositis, Alopesia dan Perubahan kulit.

d. Daunorubisin
(Daunomycin)

30-60

mg/m2

dosis

dikurangi

jika

ada

kerusakan

ginjal

atau

Mielosupresi, Mual muntah dan Alopesia.

fungsi hepar (IV)

e. Doxotrubisin
(Adriamycin)

Mielosupresi, Leukopenia, Mual muntah, Stomatitis,


60-70
diturunkan

mg/m2

dosis
disfungsi

Alopesia dan Kardiotoksisitas.

f.

Pikamisin
(Mithracin)

hepatik (IV)

Mielosupresi,

0,025-0,050 mg/kg (IV)

Trombositopenia,

pembekuan,

Leukopenia,

Stomatitis,

Neurotoksisitas,

Mual

Penurunan

faktor

muntah,

Diare,

Reaksi

dermatologis,

Nefrotoksisitas dan Hepatoksisitas.


g. Mitomisin

Mielosupresi,

Leukopenia,

Trombositopenia,

Eritrositiopenia, Mual muntah, Stomatitis, Alopesia dan

10-20 mg/m2 (IV)

Nefrotoksisitas.
Mual muntah berat, Nefrotoksisitas, Hepatoksisitas dan

h. Streptozosin
(Zanosar)

Nyeri luka bakar didaerah IV


1,0-1,5 g/m2/minggu, 500
mg-1,0 g/m2/hari (IV

Asparaginase

10.000 40.000 IU/m2/hari

Anafilaksis, Mual muntah, Neurotoksisitas, Pankreatitis,

Cisplatin (Platimol)

(IV & IM)


80-120 mg/m2, dosis lebih

Hiperosmolar, hiperglikemik nonketotik.


Anafilaksis, Nefrotoksisitas, Ototoksisitas, Mual muntah

tinggi

dan Hipomagnesemia

dapat

dicampur

dengan larutan salin untuk


mencegah
Carboplatin (Paraplatin)

nefrotoksisitas

(IV)
360 mg/m2 setiap 4 minggu

Mielosupresi, Leukopenia, Trombositopenia, Anemia

(IV),

dan Mual muntah

tidak

dianjurkan

pemberian carboplatin jika


neutrofil

>2000

dan

trombosit >100.000
1. Dakarbazin (DTIC) dengan dosis 250 mg/m2 (IV)
- Mielosupresi
- Leukopenia
- Trombositopenia
- Mual muntah
- Nyeri terbakar pada sisi IV
2. Prokarbamazin (Matulane) dengan dosis 50-200 m g/hari
- Mielosupresi
- Trombositipenia
- Leukopenia
- Anemia

3. Amsakrin (AMSA) dengan dosis 75 -120 mg/m2/minggu, dosis dikurangi pada disfungsi hepatik
- Mielosupresi
- Leukopenia
- Neurofoksisitas (disfungsi serebral)
- Konjungtivitis
- Mual muntah
- Mukositis ringan
- Toksisitas dermatologis
- Disritmia jantung
- Flebitis

Efek samping pengobatan kemoterapi:


1. Rasa Lelah
Rasa lelah merupakan keluhan yang paling sering terjadi. Kemungkinan penyebab dari rasa
lelah dikarenakan kurang darah akibat terganggunya sumsum tulang sehingga produksi sel
darah merah berkurang atau adanya perdarahan akibat terganggungnya pengentalan darah
karena kekurangan lempeng darah
2. Gangguan usus dan rongga mulut
Efek kemoterapi terhadap selaput lendir saluran pencernaan dapat menimbulkan keluhan dan
gangguan serius pada mulut sampai poros usus. Penderita umumnya mengalami radang
selaput lendir, mukositis rongga mulut, dan gangguan usus. Mukositis biasanya berwarna
kemerahan dan rasa teriritasi diseluruh mulut dan tenggorok yang dapat terus berlanjut pada
rusaknya selaput lendir pipi, gusi, dan lidah sehingga penderita tidak dapat makan, minum
dan menelan obat. Radang yang terjadi dikarenakan gangguan sumsum tulang yang membuat
penderita tidak mempunyai daya tahan terhadap infeksi. Pencegahannya dilakukan kebersihan
mulut yang baik dan benar. Penderita dianjurkan untuk makan sering dalam porsi kecil.

Sariawan, terjadi akibat pembelahan atau kerusakan sel-sel mukosa yang ada di mulut.
Anoreksia, terjadi akibat kerusakan pada sel-sel saluran pencernaan.
3. Xerostomia adalah pengurangan sekresi saliva yang menyebabkan saliva sangat
kental dan pH rendah sehingga mempermudah terjadinya karies dan infeksi oral
lainnya. Gejala klinis dari Xerostomia adalah mulut kering, perubahan pada
permukaan lidah, bibir pecah-pecah, dan adanya lesi pada sudut mulut. Xerostomia
akan mempersulit pemakaian protesa sehingga memerlukan peningkatan frekuensi
dan volume asupan cairan.
4. Mual muntah
Mual dan muntah adalah efek samping yang seringkali dialami oleh banyak orang yang
menerima kemoterapi. Pada kemoterapi yang dilakukan dalam siklus 21 hari, muntah dan
mual akan terjadi selama beberapa hari setelah menerima obat, tapi biasanya gejala itu akan
hilang secara bertahap setelah seminggu menerima obat. Pada kemoterapi yang dilakukan
dalam siklus 21 hari, muntah dan mual akan terjadi selama beberapa hari setelah menerima
obat, tapi biasanya gejala itu akan hilang dalam waktu seminggu setelah menerima obat.

5. Diare atau sembelit


Ada beberapa jenis obat kemoterapi yang dapat menyebabkan diare atau bahkan sembelit.
Disarankan jangan menggunakan obat pencahar atau apapun tanpa resep dari dokter. Untuk
mengatasi sembelit minumlah air putih sebanyak 8 gelas perhari. Olah raga juga dapat
dilakukan semampu pasien.
6. Gangguan sumsum tulang
Kekurangan keping darah (trombosit) menyebabkan gangguan di dalam pengentalan darah,
sehingga terjadi kecenderungan perdarahan. Penderita biasanya menunjukkan becak-bercak
biru dikulit, perdarahan hebat pada menstruasi dan keluar darah disaat berkemih atau buang
air besar. Kekurangan sel darah (eritrosit) menyebabkan penderita kurang (anemi), sedangkan
kekurangan sel darah putih (leukosit) menyebabkan berkurangnya daya tahan tubuh yang
biasanya menyebabkan penderita mudah terinfeksi.
7. Gangguan pada kulit
Kemoterapi dengan sitostatika tertentu, mempengaruhi sel-sel aktif didalam kantung rambut
yang memproduksi rambut. Kerontokan rambut biasanya dapat terjadi, hal ini tentu saja tidak
hanya menyangkut rambut kepala, melainkan juga alis, bulu mata, bulu ketiak, bulu dada, dan
rambut kemaluan. Kerontokan rambut hampir selalu bersifat sementara. Umumnya rambut
rontok akan timbul pada minggu kedua dan ketiga setelah dilakukan kemoterapi.
8. Kemandulan
Pada pria, kemandulan sering terjadi dan bersifat sementara tetapi kadang-kadang bersifat
definitif. Sitostatika menyebabkan mutasi, kerusakan gen yang dapat menjadi penyebab
kelainan bawaan. Kemandulan yang bersifat definitif, tidak lagi ada sel benih sewaktu pria
berejakulasi. Jika memiliki keinginan untuk merencanakan anak, dapat dipertimbangkan agar
sebelum rangkaian pengobatan dimulai, dilakukan pembekuan sperma untuk disimpan
melalui preservasi krio. Pada wanita agak berbeda, kemandulan selalu bersifat definitif karena
didalam indung telur, sel telur tidak memperbanyak diri.
9. Gangguan menstruasi dan menopause
Karena pengaruhnya terhadap fungsi indung telur, siklus menstruasi sering terganggu, tidak
jarang menopause timbul sebelum waktunya. Untuk hal ini, penanganan atau pergantian
hormon dapat dilakukan.
10. Gangguan organ
Tidak jarang terlihat keluhan pada mata, kelainan kulit, gangguan fungsi hati atau ginjal,
penyimpangan otot jantung dan paru. Kebanyakan gangguan organ biasanya disebabkan oleh
sitostatika tertentu.
11.

You might also like