Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fitokimia dalam arti luas adalah segala jenis zat kimia atau nutrien
yang diturunkan dari sumber tumbuhan, termasuk sayuran dan buahbuahan. Fitokimia biasanya digunakan untuk merujuk pada senyawa yang
ditemukan pada tumbuhan yang tidak dibutuhkan fungsi normal tubuh,
tapi memiliki efek yang menguntungkan bagi kesehatan atau memiliki
peran aktif bagi pencegahan.
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat
maupun cair dari campurannya dengan bantuan pelarut. Pelarut yang
digunakan harus dapat mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa
melarutkan material lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju
ekstraksi adalah: tipe persiapan sampel, waktu ekstraksi, kuantitas
pelarut, suhu pelarut dan tipe pelarut. Secara umum,
Penguapan adalah proses terbentuknya uap dari permukaan
cairan. Kecepatan terbentuknya uap tergantung atas terjadinya difusi uap
melalui batas diatas cairan yang bersangkutan. Pada penguapan,
terbentuknya berjalan sangat lambat, sehingga cairan tersebut harus
mendidih.
Tujuan penguapan adalah menghilangkan cairan penyari yang
digunakan agar didapatkan ekstrak yang kental. Metode yang dipilih untuk
menguapkan cairan penyari bergantung pada volume ekstrak, kemudahan
pelarut untuk menguap, termostabilitas senyawa yang terekstraksi dan
kecepatan penguapan yang dibutuhkan.
RITA RAHAYU
15020130211
pada
pelarut
ekstrak
daun
bandotan
(Ageratum
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
RITA RAHAYU
15020130211
: Plantae
Super Divisi
: Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Class
: Magnoliopsida
Sub Class
: Asteridae
Ordo
: Asterales
Famili
: Asteraceae
Genus
: Ageratum
Spesies
: Ageratum coniziodes L.
www.tumbuhanbudidaya.com
Ageratum adalah herbal tahunan yang tumbuh sekitar 60 cm
dan menghasilkan bunga0bunga pink kecil dibagian atas batangnya.
Daun bertangkai letaknya saling berhadapan dan bersilangan
(composite), helaian daun berbulu telur dengan pangkal membulat
dan ujung runcing, tepi bergerigi, panjang 1 10 cm, lebar 0,5 6 cm,
kedua pernukaan daun berambut panjang dengan kelenjar yang
RITA RAHAYU
15020130211
cumarins,
minyak
esensial,
chromenes,
benzofurans,
meliputi
ageratochromene,
6,7
dimethoxy-2,2-dimethylcromene,
alfa-cubebene,
alfa-pinen,
alfa-tripinen,
beta-
caryophyllene-oksida, conyzorigin, coumarin, dotriacontene, endoborneol, endo-bornyl asetat, etil-eugenol, farnesol, friedelin, HCN,
kaempferol,
kaempferol-3,
7-diglucoside,
dan
rhamnosylglucoside.
RITA RAHAYU
15020130211
quercetin-3-
coumarin,
agerathucromene,
friedelin,
betasitosterol,
Ageratum
conyzoides
digunakan
sebagai
bakterisida,
RITA RAHAYU
15020130211
RITA RAHAYU
15020130211
makin
cepat
penguapan.
Disamping
mempengaruhi
menimbulkan
kerusakan
dibandingkan
dengan
bila
tepat.
Panci
penguapan
dan
alat
penyuling
akan
e. Konsentrasi
Pada penguapan cairan akan menjadi lebih pekat, sehingga
kadar
bentuk
padatnya
makin
bertambah.
Hal
ini
akan
RITA RAHAYU
15020130211
RITA RAHAYU
15020130211
BAB III
METODE KERJA
A. Alat dan Bahan
a. Alat
Adapun alat yang digunakan yaitu batang pengaduk, cawan
porselin, corong, gelas kimia, mangkuk kaca, sendok tanduk,
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan yaitu aluminium foil, aquades,
kertas saring, kertas timbang, label, metanol, ekstrak, dan tissue.
RITA RAHAYU
15020130211
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Pengamatan
Metode
Bobot
sampel
Pelarut
Refluks
Maserasi
100 gram
500 gram
600 ml
2600 ml
Hasil Ekstraksi
Ekstrak cair
Setelah penguapan
580 mL
11,6852 gram
1420 mL
58,2559 gram
B. Pembahasan
Penguapan ekstrak dimaksudkan untuk mendapatkan konsistensi
ekstrak yang lebih pekat. Pada dasarnya ekstrak yang akan dihasilkan
dapat berupa, ekstrak cair, ekstrak kental dan ekstrak kering. Ekstrak cair
RITA RAHAYU
15020130211
RITA RAHAYU
15020130211
hairdryer.
Proses
yang
dilakukan
yaitu
dengan
RITA RAHAYU
15020130211
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun
hasil
yang
didapat
setelah
melakukan
praktikum
RITA RAHAYU
15020130211
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Penuntun dan Buku Kerja Praktikum Fitokimia I.
Universitas Muslim Indoseia: Makassar
Ditjen POM, 1986. Sediaan Galenik. Departemen Kesehatan RI :
Jakarta.
Ditjen POM, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen
Kesehatan RI : Jakarta.
Kismolo, Endro.1995. Jurnal Reduksi Volume Limbah Uranium Cair Fase
Air Menggunakan Rotavapor. Yogyakarta.
Nugroho, B.W., Dadang, dan D.Pirjono.1999. Pengembangan dan
Pemanfaatan Insektisida Alami. Pusat Kajian Pengendalian Hama
Terpadu, Institut Pertanian Bogor : Bogor.
Tobo, F. 2001. Buku Pengangan Laboratorium Fitokimia I. Universitas
Hasanuddin : Makassar.
Itis.gov
www.tumbuhanbudidaya.com
RITA RAHAYU
15020130211
LAMPIRAN
RITA RAHAYU
15020130211