Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Ikrom Fajar Ilahi 11121070
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman dan lingkungan maka orang
sekarang mulai berhati-hati dalam memilih dan membeli sesuatu. Salah satu hal
dimana orang sangat hati-hati dan teliti sekali dalam memilih dan membeli adalah
ketika manusia membeli makanan.
Zaman dulu orang membeli makanan hanya berpedoman pada rasanya
yang enak dan murah, ini terutama bagi kalangan masyarakat menengah ke
bawah. Dua hal inilah yang menjadi prioritas utama dalam membeli makanan.
Mereka tidak begitu memikirkan kandungan gizi dan nutrisi yang terkandung
didalam makanan yang mereka beli.
Akan tetapi akhir-akhir ini kecenderungan masyarakat kita dalam membeli
makanan adalah memperhatikan rasa, gizi yang terkandung dalam makanan
tersebut, baru kemudian memikirkan harga. Oleh karena itu, roti banyak menjadi
pilihan manusia untuk makanan ringan, dimana dari segi rasa, roti menawarkan
cukup banyak rasa yang ditawarkan dan enak, dari segi gizi juga memenuhi
kebutuhan gizi manusia, dari segi harga, roti mudah dijangkau semua kalangan
masyarakat.
Dari fenomena diatas maka sangat cocok dan potensial bila kami
mendirikan usaha jualan roti bakar, dimana dari segi rasa memenuhi rasa enak,
dari segi gizi roti bakar sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen karena
mengandung karbohidrat, protein dll. Dari segi harga roti bakar terbilang mudah
dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.
1.1 Visi
1.2 Misi
Memberikan pelayanan yang baik dan ramah dalam upaya menarik pembeli.
Menjual produk dengan harga yang terjangkau tetapi dengan kualitas dan rasa
yg memukau.
:
1. Eky Suharyanti
2. Rachmah Putri Marviany
3. Ikrom Fajar Ilahi
Alamat Pemilik :
1. Jalan Gandaria 3 No.44, Jakarta Timur.
2. Jalan Kebon Jeruk Timur N0.20, Jakarta Timur
3. Jalan M.Saidi No.18, Jakarta Selatan
Bank BCA
Cab. Cimanggis
Di Tempat
DenganHormat,
Bersama surat ini kami kirimkan proposal studi kelayakan bisnis dalam bidang
usaha Roti Bakar. Usaha Roti Bakar ini merupakan usaha pertama kami.
(Pemohon)
(Pemohon)
BAB 3 PRODUK
3.1 Gambaran Produk
Produk roti bakar kami berbeda dari roti-roti bakar yang lainnya. Kami
mempunyai ide dan inovasi tersendiri dalam menciptakan menu roti bakar. Kami
tidak hanya menjual roti bakar biasa pada umumnya, tetapi kami juga mempunyai
menu spesial yakni roti bakar buah dan roti bakar ice cream. Tidak hanya menjual
roti bakar, kami juga menjual aneka minuman seperti aneka macam jus buah,
sirup, maupun es krim. Kami harap dengan ide dan inovasi kami dalam menjual
roti bakar, dapat menarik para pembeli sehingga dapat meningkatkan omset
penjualan kami.
Mempunyai ciri khas menu yang berbeda dengan usaha roti bakaryang lainnya
dikunjungi.
2. Weakness (kelemahan)
Tidak cocok buat orang yang tidak suka roti, buah, ataupun ice cream.
3. Opportunity (Peluang)
Ciri khas menu yaitu roti bakar menjadikan usaha ini sangat menjanjikan.
4. Threat (ancaman)
Harga bahan baku yang sewaktu-waktu bisa naik dapat menyebabkan kenaikan harga
Bila hujan turun maka orang malas keluar rumah sehingga pembeli tidak begitu
banyak (jarang).
BAB 5 PERENCANAANKEUANGAN
Total biaya pembangunan usaha Toko Roti Bakar tersebut sebesar Rp 17.750.000,dengan rincian sebagai berikut =
Rp
1.000.000,-
Rp
5.000.000,-
Rp
750.000,-
Rp
1.200.000,-
Rp
2.500.000,-
-Peralatan makan-minum
Rp
2.500.000,-
-Kulkas
Rp
1.500.000,-
Rp
300.000,-
Rp
50.000,-
Total
Rp 14.800.000,-
Rp
500.000,-
Rp
300.000,-
Rp
300.000,-
-Kacang
Rp
200.000,-
-Keju
Rp
300.000,-
-Pisang
Rp
200.000,-
-Susu
Rp
300.000,-
-Mentega/margarin
Rp
200.000,-
Rp
300.000,-
Rp
300.000,-
-Es batu
Rp
150.000,-
-Gas
Rp
300.000,-
Rp
250.000,-
Total
Rp 3.500.000,-
= Rp 15.000,-
= Rp
15.000,-
= Rp
10.000,-
= Rp
10.000,-
= Rp
13.000,-
= Rp
13.000,-
= Rp
13.000,-
= Rp
13.000,-
= Rp
10.000,-
-Harga Es Buah
= Rp
13.000,-
-Harga Es Krim
= Rp
13.000,-
5. Pendapatan
Target penjualan roti bakar per hari adalah 30 porsi. Waktu berjualan SeninJumat. Atau dalam sebulan menjual 600 porsi.
Pendapatan Harian
= Rp 10.000,- x 30
= Rp 300.000,= Rp 6.000.000,-
6. Penghitungan Harga
o Harga Pokok/Biaya Variabel
= Rp 3.500.000,-
= Rp 3.500.000,- / 600
= Rp 5.833,- Rp 6.000,-
Profit
Rp 4.000,-
Rp
9.150.000,00
(50%)
Kredit Bank :
Rp
9.150.000,00
(50%)
Total
Rp
18.300.000,00 (100%)
BAB 6 PENUTUP
Demikianlah proposal bisnis ini kami buat. Semoga proposal ini dapat
diterima dan dapat bermanfaat bagi orang lain. Tidak lupa kami mengucap syukur
kepada Tuhan YME karena atas segala Rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan
proposal bisnis kami. Dan tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah ikut membantu dalam pembuatan proposal ini. Semoga
proposal ini dapat diterima oleh semua pihak karena proposal ini merupakan tahap
awal kami dalam memulai usaha roti bakar ini. Dengan selesainya proposal bisnis
ini, kami berharap dapat segera mewujudkan usaha bisnis yang telah kami
rencanakan ini.
Segala saran dan kritik kami harapkan dari semua pihak karena kami
menyadari bahwa proposal kami masih jauh dari kata sempurna. Saran dan kritik
tersebut semoga saja dapat menjadi pelajaran bagi kami semua untuk dapat
menjadi lebih baik lagi dihari esok. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
1. Kepercayaan
Kepercayaan merupakan bahwa bank percaya nasabah akan mengembalian
kredit yang diberikan. Dasar perimbangan yang diberikan oleh diberikan oleh
bank adalah iktikad baik nasabah, yaitu kemauan untuk membayar. Bagi nasabah
dalam hal ini berarti nasabah memperoleh kepercayaan dan juga memiliki
kemampuan untuk membayar kewajibannnya.
2. Kesepakatan
Sebelum
kredit
dikucuran,
bank
dengan
nasabah
terlebih
dulu
menyepakati hal hal yang menjadi kewajiban dan hak masing masig pihak.
Keudian juga disepakati sanksi sanksi yang diberikan apabila masing masing
pihak melanggar kesepakatan yang telah dibuat. Kesepakatan ini dituangkan
dalam akad kredit yang ditandatangani oleh kedua belah pihak pada saat kredit
disetujui bank dan akan dikucurkan
3. Jangka waktu
Setiap kredit yang disalurkan pasti memilik jangka wakt tertentu, artinya tidak
ada kredit yang waktu pengembaliannya tidak terbatas. Jangka waktu tersebut
merupakan waktu pengembalian atau kapan kredit tersebut akan berakhir (lunas),
kemuadian kapan nasabah harus membayar kewajiban (angsuran ) yang biasanya
dilakukan setiap bulan.
4. Risiko ( Degree of Risk)
setiap kredit yang dibiayai pasti memiliki risiko tidak tertagih yang
disebabkan oleh faktor sengaja maupun tidak sengaja. Sengaja artinya nasabah
sengaja untuk tidak membayar kredit, sedangkan sengaja artinya nasabah memang
tidak bermaksud untuk tidak mengembalikan kreditnya. Hanya saja nasabah
belum memiliki kemapuan untuk membayar kredit.
5. Balas jasa
Pengaruh pemberian kredit oleh bank akan terlihat disisi aktiva lancar bank,
yaitu pada pos komponen pinjaman yang diberikan . sementara, bagi para
pengusaha yang memperoleh kredit akan bertambah di utang bank dimana jangka
waktu kurang dari satu tahun akan terlihat di pos aktiva lancar, namun bila
pinjamman lebih dari satu tahun akan terlihat di pos piutang jangka panjang.
Untuk pengusaha dagang, pengaruh hasil kredit akan terlihat pada komponen
pos piutang di kativa lancar bagi perusahaan yang menujual barang. Sebaliknya
bagi perusahaan yang membeli secara kredit, akan terlihat pada sisi passive utang
dagang.
sesuai
dengan
studi
kelayakan
usahanya
(kebutuhan
yang
diajukan.
6. Cara lainnya
Analisis kredit
Sebelum suatu kredit diputuskan terlebih dahulu perlu dianalisis kelayakan
kredit tersebut. Tujuannya untuk menghindari kredit yang dibiayai nanti tidak
layak.
Analisis kredit dapat dilakukan dengan berbagai alat analisis, dalam
praktiknya terdapat beberapa alat analisis yang dapat digunakan untuk
menentukan kelayakan suatu kredit, yaitu sebagai berikut :
1. Dengan 5 C of C
a. Character
Merupakan analisis sifat atau watak nasabah. Analisis ini untuk
menegtahui sifat atau watak nasabah pemohon kredit, apakah memeliki
watak atau sifat yang bertanggung jawab terhadap kredit yang diambilnya.
Dari watak atau sifat akan terlihat kemauan nasabah untuk membayar
dalam kondisi sesulit apapun. Namun sebaliknya jika nasabah tidak
memiiki sifat tidak mau membayar dengan berbagai alasan tentunya akan
diihat dari masa lalunya melalui pengamatan, pengalaman, riwayat hidup,
maupun hasil wawancara.
b. Capacity, yaitu analisis yang digunakan untuk melihat kemampuan
nasabah dalam membayar kredit. Kemapuan ini dapat dlihat dari
penghasilan pribadi untuk kredit konsumtif dan usaha yang dibiayai untuk
kredit perdagangan atau produktif. Kemapuan ini penting untuk dinilai
agar bank tidak mengalami kerugian. Untuk menilai kemapuan nasabah
dapat dinilai dari dokumen yang dimiliki, hasil konfirmasi dengan pihak
yang berwenang mengeluarkan surat tertentu (misal mengeluarkan surat
penhasilan seseorang ), hasil wawancara atau melalui perhitungna rasio
keuangan.
c. Capital, untuk menilai modal yang dimiliki seorang nasabah untuk
membiayai kredit. Hal ini penting karena bank tidak akan membiayai
kredit tersebut 100% artinya harus ada modal dari nasabah. Tujuannya
adalah jika nasabh juga ikut memiliki modal yang ditanam pda kegiatan
tersebut, nasabah juga akan merasa memiliki sehingga termotivasi untuk
bekerj sunggh sungguh agar usaha tersebut berhasil, dan mampu untuk
membayar kewajiban kreditnya.
d. Condition, yaitu kondisi umum saat ini dan akan datang tentunya. Kondisi
yang akan dinilai terutama kondisi ekonomi saat ini, apakah layak untuk
membiayai kredit untuk sector tertentu. Kondisi lainnya yang harus
diperhatikan alah kondisi lingkungan sekitar, misal kondisi keamanan
lingkungan maupun kondisi sosial masyarakat.
e. Collateral, merupakan jaminan yang diberikan nasabah kepada bank dalam
rangka pembiayaan kredit yang diajukannya. Jaminan ini gunakan sebagai
alternative terakhir bagi bank untuk berjaga jaga kalau terjadi kemacetan
terhadap kredit yang dibiayai. Mengapa collateral atau jaminan menjadi
penilain terakhir dari 5 C of c. hal ini disebabkan karena yang paling
pentingadalah penilaian diatas. Apabila sudah layak, maka jaminan hanya
sebaga tambahan. Untuk berjaga jaga karena ada faktor faktor yang
tidak dapat dihindari yag menyebakan kredit macet, misalnya bencana
Hasil analisis
Usaha roti bakar ini belum mempunyai kekuatan badan hokum (dari segi
aspek yuridis), dengan kata lain usaha roti bakar masih mempunyai ijin usaha dari
daerah setempat (RT).
Sehingga
bisa digusur/ belum mempunyai tempat yang tetap). Selain itu bank juga wajib
bernegosiasi dengan calon. nasabah dengan ketentuan bahwa pemberian kredit
kurang dari 50%. Jika nasabah menyetujui hasil putusan dari bank, maka berlanjut
ke pencairan dana dan putusan kapan pelunasan, bunga yang diberikan. Dan bank
juga harus melakukan pemantuan kepada si nasabah untuk memantau kedepan
akan terjadi kredit bermsalah atau tidak.