You are on page 1of 43

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Imunisasi di Indonesia dimulai pada tahun 1856 dengan pelaksanaan imunisasi
cacar di pulau Jawa. Kegiatan ini telah berhasil membasmi penyakit cacar di Indonesia,
sehingga pada tahun 1974 Indonesia dinyatakan bebas cacar oleh WHO.
Pengembangan Program Imunisasi secara resmi dimulai pada tahun 1977. pada
tahun 1980 dan 1981 milai dikembangkan imunisasi Polio dan Campak, sedangkan
imunisasi DT untuk anak sekolah dimulai pada tahun 1982, sehingga Program Imunisasi
telah mencakup 6 jenis antigen yaitu : BCG, DPT, Polio, Campak, TT, dan DT. Sejak
tahun 1991 secara bertahap Hepatitis B dimasukkan ke dalam program imunisasi setelah
4 tahun (1987-1990) dilakukan uji coba di Lombok.
Angka Kematian Bayi ( AKB ) dalam dua dasawarsa terakhir menunjukkan
penurunan yang bermakna, yaitu pada tahun 1971 sebesar 142 menjadi 112 per 1000
kelahiran hidup pada tahun1980 (memerlukan waktu 10 tahun) dan kemudian pada
tahun 1985 sebesar 71 menjadi 54 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 1990
(memerlukan hanya 5 tahun). Angka AKB tersebut dewasa ini telah mencapai 40 per
1000 kelahiran hidup yang menunjukkan adanya upaya secara nasional yang tepat arah.
Penurunan tersebut diikuti pula oleh AKABA atau angka kematian anak balita, 56 per
1000 kelahiran hidup.
Pada tahun 1990 Indonesia telah mencapai lebih dari 90% imunisasi dasar
tersebut yang dikenal sebagai Universal Child Immunization (UCI). ). Keberhasilan
tersebut merupakan upaya dilaksanakannya teknologi tepat guna di seluruh masyarakat
di Indonesia dengan salah satunya melaksanakan pemberian imunisasi secara kontinyu
dan konsisten dalam Program Pengembangan Imunisasi (PPI).

Imunisasi merupakan upaya pencegahan yang sangat efektif, mudah, serta murah
untuk menghindari terjangkitnya penyakit infeksi yang berbahaya terhadap seorang
bayi/ anak. Melalui imunisasi, secara individu akan menjadi kebal terhadap penyakit
infeksi tertentu; sedangkan melalui program imunisasi masal akan dicapai final goal
yaitu eradikasi penyakit dari suatu negara bahkan dunia. Tujuan yang sangat mulia ini
akan tercapai apabila dilakukan sebaik-baiknya dengan memperhatikan kaidah-kaidah
yang telah dibakukan oleh para ahli.
Saat ini seluruh puskesmas di Indonesia telah melayani imunisasi melalui
pelayanan di puskesmas, dan mengisi kegiatan posyandu yang ada dimasyarakat.
Kegiatan

tersebut

pada kenyataannya

lebih

banyak

menjangkau

masyarakat

berpenghasilan rendah. Bagi masyarakat strata menengah dan elite dengan tingkat
penghasilan dan pendidikan lebih tinggi, biasanya menghendaki pelayanan spesialistik,
dan professional yang dapat diberikan oleh tenaga dokter/dokter spesialis praktek swasta
ataupun bidan praktek swasta. Agar imunisasi dapat menjangkau semua lapisan
masyarakat, maka semua unit pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta,
serta praktek perorangan yang dilakukan oleh profesi kesehatan hendaknya memberikan
pelayanan imunisasi agar tujuan pencegahan penyakit dapat tercapai.

Permasalahan
Untuk menilai seberapa jauh keberhasilan pelaksanaan program Imunisasi Dasar
yang telah berjalan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Jelambar Baru periode
November 2002-Oktober 2003. Dengan cara pendekatan sistem, evaluasi dilakukan
dengan membandingkan antara cakupan dan target.

Tujuan
Umum : memberikan kekebalan kepada bayi dengan maksud menurunkan angka
kematian dan kesakitan serta mencegah akibat buruk lebih lanjut dari PD3I
(Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi)
Khusus:
1. Untuk mengetahui perangkat manajemen program imunisasi dasar di tingkat
Puskesmas.
2. Untuk mengetahui mutu pelayanan baik segi teknis maupun administrasi.
3. Untuk mengetahui fungsi manajemen program imunisasi dasar di tingkat
Puskesmas.
Manfaat
Bagi Evaluator:
1. Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat kuliah.
2. Melatih serta mempersiapkan diri dalam mengelola suatu program khususnya
program-program kesehatan di Puskesmas.
3. Mengetahui sedikit banyaknya kendala-kendala yang dihadapi dalam mengambil
langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, antara lain Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan, dan
Pengawasan.
Bagi Perguruan Tinggi:
1. Mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2. Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di bidang
kesehatan.

Bagi Puskesmas:
1. Membantu kemandirian Puskesmas dalam upaya lebih mengaktifkan Program
kegiatan Posyandu sehingga memenuhi target cakupan program.
2. Memberikan masukan terhadap jalinan kerjasama dan membina peran serta
masyarakat dalam melaksanakan program kegiatan Posyandu secara optimal.
Bagi Masyarakat:
1. Meningkatkan pengetahuan tentang arti pentingnya kegiatan program Posyandu.
2. Mengajak peran aktif masyarakat dalam melaksanakan kegiatan Posyandu dan
pemanfaatan pelayanan kesehatan yang ada di Posyandu.

METODA

Membandingkan cakupan terhadap target yang telah ditetapkan dengan pendekatan


sistem.
Kerangka Teoritis

Lingkungan
(4)

Masukan

Proses

Keluaran

(1)

(2)

(3)

Dampak
(6)

Umpan Balik
(5)

No
Variabel Masukan
1.
Tenaga

2.

Dana

Tolok Ukur Keberhasilan Variabel Ini


Tersedianya tenaga pelaksana yang terdiri dari:

Dokter Umum

: 1 orang

Bidan

: 2 orang

Perawat

: 1 orang

Tenaga Administrasi

: 1 orang

Petugas P2M

: 1 orang

Kader
Dana untuk pelaksanaan program diperoleh dari:
APBD yang disalurkan melalui Suku Dinas
Kesehatan Jakarta Barat.

No
Variabel Masukan
3. Sarana Medis

Swadana masyarakat
Tolok Ukur Keberhasilan Variabel Ini
2 set kit imunisasi lapangan
5

1 set kit imunisasi statik

Vaksin:
- BCG + Pelarut (NaCl 0,9%)
- DPT
- Polio + Pipet
- Campak + Pelarut (Aqua Bidest)
- Hepatitis B

Paracetamol.

Disposible Syringe:
-

0,05 cc (BCG)

2 cc/2,5 cc/3 cc (DPT,Campak,


Hepatitis B, dan TT)

5 cc (oplos) vaksin BCG dan


Campak

Alat & Obat-obatan KIPI:


- Tensi meter
- Stetoskop
- Infus set
- Alat suntik
- Cairan infus : NaCl 0,9%
- Deksametason Injeksi
- Adrenalin Injeksi

No
Variabel Masukan
4.
Sarana Non Medis

Tolok Ukur Keberhasilan Variabel Ini


Ruang periksa

Posyandu
6

KMS Balita

1 buah lemari es dengan volume 60 liter

1 buah mini Freezer

Termos sejumlah tim lapangan

1 buah dial thermometre / termometer air raksa

1 buah freeze watch (stopwatch)

1 buah buku/ kartu pencatat suhu lemari es


(berwarna kuning) dan Freezer (berwarna
merah)

No
Variabel Masukan
5. Metode

3 buah vaccine carrier + cold pack

Buku pencatatan stok vaksin

Buku pencatatan hasil imunisasi

Peralatan untuk cuci tangan

Kantong tempat sampah

Kapas berikut tempatnya

Tolok Ukur Keberhasilan Variabel Ini


Tertulis dalam pedoman Puskesmas:
Pelayanan imunisasi dasar di Puskesmas dan

Posyandu.
Penyuluhan mengenai imunisasi dasar.
Pengelolaan vaksin, peralatan vaksinasi, dan
cold chain.
Kerja sama dengan fasilitas kesehatan dan kader.
Pemantauan (monitoring)
Pencatatan dan pelaporan
Penatalaksanaan KIPI

No
1.

Variabel Proses
Perencanaan

Tolok Ukur Keberhasilan Variabel Ini


Membuat jadwal pemberian imunisasi dasar:
- BCG 1 kali
- DPT 3 kali (selang 4 minggu)
8

- Polio 4 kali (selang 4 minggu)


- Campak 1 kali
- Hepatitis B 3 kali (Hepatitis1&3 selang 1
bulan, Hepatitis 2&3 selang 5 bulan)
Membuat jadwal pelayanan imunisasi dasar:
- Di Puskesmas: Setiap hari kerja (Senin - Sabtu)
melalui penjaringan sasaran
(screening)
- Di Posyandu : 12 kali per tahun
Memberikan penyuluhan mengenai imunisasi
dasar:
- Perorangan : setiap kunjungan ke Puskesmas
- Kelompok : 12 kali per tahun di Posyandu
- Masyarakat: melalui spanduk, poster, leaflet.
Mengadakan

kerja

sama

dengan

fasilitas

kesehatan dan kader: 12 kali per tahun


Merencanakan

kebutuhan

vaksin,

peralatan

vaksin dan cold chain:


- Kebutuhan Vaksin
= Jumlah kontak
IP
- Jumlah kontak
= Jumlah sasaran x target cakupan
- IP
= Jumlah dosis yang diberikan tahun lalu
No

Variabel Proses

Jumlah flacon vaksin yang dipakai tahun lalu


Tolok Ukur Keberhasilan Variabel Ini
- Kebutuhan alat suntik
= Jumlah sasaran x jumlah suntikan (dosis)
+ cadangan 10%
- Kebutuhan cold chain:
9

Lemari Es

: 1 buah

Mini Freezer

: 1 buah

Vaccine Carrier

: 3-5 buah

Cold Box

: 1 buah

Termos es sejumlah tim lapangan


Merencanakan kebutuhan buku pencatatan hasil
imunisasi, buku pencatatan stok vaksin, dan
kartu pencatatan suhu lemari es dan freezer:
harian/ bulanan
Mengelola vaksin, peralatan vaksin, dan cold
chain sesuai dengan petunjuk teknis:
- Susunan

vaksin

polio,

campak,

BCG

ditempatkan di dekat freezer atau tempat


penyimpanan es.
Vaksin Hepatitis B, DPT, TT, DT disusun di
rak bagian bawah atau di bagian depan.
- Cold Chain 2-8 C
- Spuit: 1 spuit untuk 1 orang
Mengadakan pemantauan: Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS) bulanan.
Melakukan pencatatan dan pelaporan: Harian /
Bulanan
Merencanakan penatalaksanaan KIPI: tertulis
dalam pedoman Puskesmas.
No
Variabel Proses
2.
Pengorganisasian

Tolok Ukur Keberhasilan Variabel Ini


Terdapat struktur organisasi Puskesmas tertulis dan
pembagian tugas yang teratur.

3.

Pelaksanaan

Jadwal pemberian imunisasi


Jadwal pelayanan imunisasi di Puskesmas dan
10

Posyandu
Penyuluhan imunisasi perorangan, kelompok dan
masyarakat.
Kerja sama dengan fasilitas kesehatan dan kader.
Kebutuhan vaksin, peralatan vaksin, dan cold
chain.
Kebutuhan buku pencatatan hasil imunisasi, stok
vaksin, dan kartu pencatatan suhu lemari es dan
freezer.
Pengelolaaan vaksin, peralatan vaksinasi dan
cold chain.
Pencatatan dan pelaporan.
Penatalaksanaan KIPI.
4.

Pengawasan

Supervisi dari Suku Dinas Kesehatan Kotamadya


setempat.
Pemantauan PWS bulanan.
Pengawasan dari Kepala Puskesmas dalam
bentuk mini lokakarya tiap bulan.
Pencatatan dan pelaporan yang lengkap.

No
Variabel Keluaran
1.
Besar Sasaran

Tolok Ukur Keberhasilan Variabel Ini


Besar sasaran (target bayi per tahun) :
Jumlah kelahiran per tahun 2,55% dari jumlah
penduduk yang dilayani Puskesmas adalah 748
jiwa per tahun.

11

2.

3.

Target Cakupan

BCG

80%

DPT 1

80%

DPT 2

80%

DPT 3

80%

Polio 1

80%

Polio 2

80%

Polio 3

80%

Polio 4

80%

Campak

80%

Hepatitis B1

80%

Hepatitis B2

80%

Hepatitis B3

80%

Jadwal pemberian
imunisasi

BCG

: 1 kali

DPT

: 3 kali selang 4 minggu

Polio

: 4 kali selang 4 minggu

Campak

: 1 kali

Hepatitis B

: Hepatitis1&3 selang 1 bulan,


Hepatitis 2&3 selang 5 bulan

No
Variabel Keluaran
4.
Jadwal pelayanan

Tolok Ukur Keberhasilan Variabel Ini

imunisasi:
Di Puskesmas

Setiap hari kerja (Senin - Sabtu) melalui screening.

Di Posyandu

12 kali per tahun

12

5.

6.

Penyuluhan imunisasi:
Perorangan

Setiap kunjungan ke Puskesmas

Kelompok

12 kali per tahun di Posyandu

Masyarakat

Melalui spanduk, poster, leaflet

Kerja sama dengan

12 kali per tahun

fasilitas kesehatan dan


kader.
7.

Kebutuhan vaksin

Cukup

8.

Kebutuhan peralatan

Cukup

vaksinasi
9.

10.

Kebutuhan cold chain

Kebutuhan buku

Lemari Es

:1 buah

Mini Freezer

: 1 buah

Vaccine Carrier

: 3-5 buah

Cold Box

: 1 buah

Termos Es

: Sejumlah tim lapangan

1 buah harian/ bulanan

pencatatan hasil
imunisasi, stok vaksin
No
Variabel Keluaran
11. Kebutuhan kartu

12.

Tolok Ukur Keberhasilan Variabel Ini


Suhu Lemari Es (merah)
: 1 lembar/ bulan

pencatatan

Suhu Freezer (kuning)

Pengelolaan vaksin

- Polio, campak, BCG ditempatkan di dekat

: 1 lembar/ bulan

freezer/ tempat penyimpanan es.


- Hepatitis B, DPT, TT, DT ditempatkan di rak
bagian bawah.
13

13.

Pengelolaan peralatan

1 spuit untuk 1 orang

vaksinasi
14.

Pengelolaan cold chain

2 - 8 C

17.

Penatalaksanaan KIPI

Ada

No
Variabel Lingkungan
1.
Lingkungan Fisik
- Lokasi

Mudah dijangkau

- Transportasi

Mudah dan ada

- Fasilitas kesehatan

Ada fasilitas kesehatan lain dan bisa menjalin kerja

lain
2.

Tolok Ukur Keberhasilan Variabel Ini

sama.

Lingkungan Non Fisik


- Pendidikan

14

- Sosial Ekonomi

Tidak menjadi penghambat terlaksananya

- Agama

program.

- Adat Istiadat
No Variabel Umpan Balik
1.
Pencatatan dan pelaporan

Tolok Ukur Keberhasilan Variabel Ini


Harian/bulanan

Yang lengkap
2.

Rapat kerja dalam bentuk

1 bulan sekali

mini lokakarya

No
Variabel Dampak
1.
Langsung

Tolok Ukur Keberhasilan Variabel Ini


Bayi mendapat kekebalan terhadap 7 penyakit
menular yaitu TBC, Dipteri, Pertusis, Tetanus,
Poliomyletis, Campak, dan Hepatitis B.

2.

Tidak Langsung

Meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup


masyarakat wilayah kerja.

PENYAJIAN DATA
Sumber Data
Pengumpulan data dilakukan dengan:
a. Data Primer

: Diperoleh dari wawancara dengan staf KIA dan P2M Pukesmas


Kelurahan Jelambar Baru.

b. Data Sekunder : Diperoleh dari laporan bulanan Puskesmas Kelurahan Jelambar


Baru Jakarta Barat Periode November 2002 s/d Oktober 2003.
A. Data Umum

15

1. Data Geografi
1.1. Luas Wilayah Kerja: 143,85 Ha
1.2. Luas Gedung Puskesmas 212 m3 dengan luas tanah 250 m3
1.3. Terdiri dari 10 RW dan 146 RT
1.4. Jumlah Posyandu 12 buah
1.5. Batas wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Jelambar Baru:
a. Sebelah utara

: Kelurahan Kali Angke

b. Sebelah Selatan

: Kelurahan Jelambar

c. Sebelah Barat

: Kelurahan Wijaya Kusuma

d. Sebelah Timur

: Kelurahan Kali Banjir Kanal

2. Data Demografi
2.1. Jumlah penduduk

: 27.848 jiwa

2.2. Jumlah bayi

: 748 jiwa

TABEL 1: Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Jelambar Baru


NO.
1

RW
01

RT
9

Jumlah Penduduk
1474 jiwa

2
3
4
5
6
7
8
9

02
03
04
05
06
07
08
09

12
8
10
10
8
14
12
14

3054 jiwa
1792jiwa
2562 jiwa
1115 jiwa
2829 jiwa
2878 jiwa
2936 jiwa
2881 jiwa

10

010

16

3369 jiwa

11

011

14

3769 jiwa

12

012

684 jiwa
16

JUMLAH
9
146
Sumber Data: Kelurahan Jelambar Baru

29.335 jiwa

TABEL 2: Fasilitas Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Jelambar Baru


No.
1

Jenis Fasilitas Kesehatan

Jumlah
4

Apotik

2
Rumah Bersalin
3
Klinik Swasta 24 jam
4
Dokter Umum Praktek Swasta
5
Puskesmas
6
Dokter Gigi Praktek Swasta
7
Laboratorium Swasta
8
Bidan
9
Dukun Bayi
Sumber Data: Puskesmas Kelurahan Jelambar Baru

1
20
35
1
4
4
3
1

TABEL 3: Laporan Bulanan Hasil Vaksinasi Puskesmas dan Posyandu Jelambar Baru
Periode November 2002 s/d Oktober 2003
BLN

HASIL
VAKSINASI

Nov

Des

Jan

Feb

Mar

BAYI
BCG

DPT

DPT

DPT

POL

POL

POL

POL

CPK

HB

HB

HB

Puskesmas
(KIA)

Posyandu
Puskesmas

(KIA)

Posyandu
Puskesmas

20

30

24

28

30

24

28

25

25

15

15

10

(KIA)

Posyandu

12

15

14

13

15

14

13

14

15

(KIA)

Posyandu
Puskesmas

30

40

35

28

40

35

28

30

15

42

(KIA)

10

15

17

10

15

17

15

15

Posyandu

20

25

20

30

25

20

30

15

20

42

Puskesmas

17

Apr

Mei

Jun

BLN

Puskesmas
(KIA)

10

11

10

11

10

11

12

10

Posyandu
Puskesmas

15

30

30

35

30

30

35

20

15

43

(KIA)

Posyandu
Puskesmas

30

40

35

30

40

35

30

27

17

(KIA)

15

12

10

15

12

10

15

Posyandu

25

30

25

20

30

25

20

25

20

BCG

DPT

DPT

DPT

POL

POL

POL

POL

HASIL
VAKSINASI

Jul

Agt

Sep

Okt

BAYI
CPK

HB

HB

HB

Puskesmas
(KIA)

Posyandu
Puskesmas

30

40

35

40

40

35

40

30

20

15

15

10

(KIA)

Posyandu
Puskesmas

35

40

35

30

40

35

30

20

20

15

12

13

(KIA)

15

20

15

10

20

15

10

15

10

10

Posyandu
Puskesmas

40

50

45

40

45

45

40

30

35

20

15

25

(KIA)

Posyandu
Jumlah

25

30

35

30

30

35

30

25

25

11

15

348
470 428 411 464 430 411 360 306 163 157
Keterangan: Data yang belum terisi pada kolom karena data tersebut tidak tercantum pada laporan

20
164

tahunan Puskesmas Kelurahan Jelambar Baru.

TABEL 4: Laporan Bulanan Vaksinasi RS Swasta dan Bidan Swasta di Wilayah Jelambar
Baru Periode November 2002 s/d Oktober 2003
BLN

Nov

HASIL

BAYI

VAKSINASI

BCG

DPT

DPT

DPT

POL

POL

POL

POL

CPK

HB

RB Swasta

30

20

21

20

20

21

20

B Swasta

12

17

16

15

16

17

15

HB

HB

25

10

22

20

24

15

18

Des

RB Swasta

23

29

19

17

11

37

16

33

32

Jan

B Swasta
RB Swasta

5
9

4
28

5
32

5
19

4
7

5
4

5
8

3
11

12
12

2
53

4
38

3
39

Feb

B Swasta
RB Swasta

5
12

10
30

12
35

7
20

10
10

12
6

10
13

8
15

7
15

5
50

4
40

5
43

B Swasta

15

20

15

17

10

15

13

15

20

15

20

POL

CPK

HB

HB

HB

BLN

HASIL
VAKSINASI

BAYI
BCG

DPT

DPT

DPT

POL

POL

POL

Mar

RB Swasta

20

23

28

19

15

16

11

13

39

31

33

Apr

B Swasta
RB Swasta

10
39

12
25

14
34

13
16

12
18

14
12

13
14

10
9

8
16

7
59

8
29

10
32

Mei

B Swasta
RB Swasta

15
23

20
27

20
21

20
26

20
11

20
13

10
11

15
12

15
12

10
60

5
69

10
29

Jun

B Swasta
RB Swasta

15
30

25
45

30
30

30
25

30
45

25
30

30
25

20
20

9
30

5
30

4
20

4
15

Jul

B Swasta
RB Swasta

15
22

20
22

20
26

14
23

20
17

20
14

14
11

15
12

10
22

2
45

4
38

3
37

Agt

B Swasta
RB Swasta

10
27

10
27

15
19

10
18

10
11

15
21

13
14

12
8

10
25

11
43

12
55

10
35

Sep

B Swasta
RB Swasta

10
34

15
27

13
26

14
15

15
18

13
19

14
18

10
12

15
17

11
52

12
24

10
32

Okt

B Swasta
RB Swasta

15
25

20
32

20
22

20
26

15
20

20
22

17
12

15
15

15
11

10
42

15
36

12
36

B Swasta
Jumlah

10

15

21

20

15

21

20

17

15

20

25

30

403

512

529

429

380

374

348

314

356

617

544

507

B. Data khusus
1. Masukan
1.1. Tenaga : Dokter umum

1 Orang

Bidan

2 Orang

Perawat

1 Orang

Tenaga Administrasi 1 Orang


Petugas P2M

1 Orang

19

Kader
1.2.

Dana : APBD
Swadana masyarakat

1.3.

Sarana:
a. Medis
i. 2 set kit imunisasi lapangan
ii. 1 set kit imunisasi statik
iii. Vaksin : BCG + Pelarut (NaCl 0,9%)
DPT
Polio + Pipet
Campak + Pelarut (Aqua Bides)
Hepatitis B
iv. Paracetamol
v. Disposible syringe :
-

0,05 cc (BCG)

2cc/2,5cc/3cc (DPT, Campak, Hepatitis B, dan TT)

%cc (oplos) vaksin BCG dan Campak

vi. Alat dan obat-obatan KIPI :


-

Tensimeter

Stetoskop

Infus set

Alat suntik

Cairan infus : NaCl 0,9%

Deksametason injeksi

Adrenalin injeksi

20

b. Non Medis
i.

Ruang Periksa

ii.

Posyandu

iii.

KMS Balita

iv.

Lemari Es dengan volume 60 liter

v.

Mini Freezer

vi.

Termos sejumlah Tim lapangan

vii.

Termometer air raksa + freeze watch

viii. Kartu pencatat suhu lemari es dan freezer


ix.

Vaccine Carrier + Cold Pack

x.

Buku pencatat stok vaksin dan buku pencatat hasil imunisasi

xi.

Peralatan untuk mencuci tangan

xii.

Kantong sampah

xiii. Kapas berikut tempatnya


1.4. Metode
Sesuai kebijakan program imunisasi dasar :

Pelayanan imunisasi dasar di Puskesmas dan Posyandu

Penyuluhan kesehatan mengenai imunisasi dasar

Pengelolaan vaksin, peralatan vaksinasi dan cold chain

Kerja sama dengan fasilitas kesehatan swasta dan kader

Pemantauan (monitoring)

Pencatatan dan pelaporan harian/ bulanan

Penatalaksanaan KIPI

21

2. Proses
2.1. Perencanaan
Sesuai tertulis pada tolok ukur:

Menentukan sasaran dan target cakupan imunisasi dasar

Membuat jadwal pemberian imunisasi dasar

Membuat jadwal pelayanan imunisasi dasar

Memberikan penyuluhan mengenai imunisasi dasar

Mengadakan kerja sama dengan fasilitas kesehatan swasta dan kader

Merencanakan kebutuhan vaksin, peralatan vaksinal, dan cold chain

Merencanakan kebutuhan buku pencatatan/ pelaporan dan kartu pencatatan


suhu lemari es dan freezer.

Mengadakan pemantauan

Mengadakan pencatatan dan pelaporan

Merencanakan penatalaksanaan KIPI

22

2.2. Pengorganisasian
STRUKTUR ORGANISASI
Kepala Puskesmas
Kelurahan Jelambar
Baru

Tata Usaha

BP

KIA/KB/
PKM

BPG/
UGKS

P2M

UKS

CHN/K.OBAT/
K.SUNTIK

Program imunisasi dasar di Puskesmas Kelurahan Jelambar Baru masuk P2M

2.3. Pelaksanaan

Jadwal pemberian imunisasi dasar


BCG

1 kali

DPT

3 kali

Polio

4 kali

Campak

1 kali

Hepatitis B

3 kali

Jadwal pelayanan imunisasi dasar


Di Puskesmas: setiap hari kerja (Senin-Sabtu) melalui screening
Di Posyandu : 12 kali per tahun

23

Penyuluhan imunisasi dasar


Perorangan : Setiap kunjungan ke Puskesmas
Kelompok : Setiap 1 bulan sekali
Masyarakat : Melalui spanduk, poster, leaflet

Kerja sama dengan fasilitas kesehatan swasta dan kader

Cukup tersedia kebutuhan vaksin, peralatan vaksinasi, dan cold chain.

Cukup tersedia kebutuhan buku pencatatan/ pelaporan dan kartu pencatatan


lemari es dan freezer

Ada pencatatan/ pelaporan harian/ bulanan

Ada pedoman penatalaksanaan KIPI

2.4. Pengawasan

Ada supervisi dari Suku Dinas Kesehatan Kotamadya setempat cukup


berjalan dengan baik

Ada pemantauan PWS bulanan namun tidak lengkap

Ada pengawasan dari kepala Puskesmas dalam bentuk mini lokakarya tiap
1 bulan cukup berjalan dengan baik

Ada pencatatan dan pelaporan yang lengkap namun pencatatan anak-anak


yang menderita campak dan pertusis kurang lengkap

24

3. Keluaran
3.1. Pelayanan imunisasi dasar
Target sasaran imunisasi dasar
TABEL 5:

Cakupan Imunisasi Dasar Terhadap 748 Bayi di Puskesmas


Kelurahan Jelambar Baru Periode November 2002 s/d Oktober
2003

Jenis Imunisasi
Target
Sasaran Pencapaian
%
BCG
80%
748
348
46%
DPT 1
80%
748
470
63%
DPT 2
80%
748
428
57%
DPT 3
80%
748
411
55%
Polio 1
80%
748
464
62%
Polio 2
80%
748
430
57%
Polio 3
80%
748
411
55%
Polio 4
80%
748
360
48%
Campak
80%
748
163
41%
Hepatitis B 1
80%
748
157
22%
Hepatitis B 2
80%
748
164
21%
Hepatitis B 3
80%
974
591
22%
Sumber Data: Laporan bulanan vaksinasi Puskesmas Kelurahan Jelambar Baru
Data tersebut menunjukan imunisasi DPT, Polio 1, Polio 2, dan Polio 3 cukup
berhasil dalam program. BCG, Campak, dan Polio 4 tidak berhasail dalam
program. Sedangkan Hepatitis B sama sekali tidak berhasil dalam program.

Jadwal pemberian imunisasi: Sesuai tolok ukur

Jadwal pelayanan imunisasi:


Di Puskesmas

: Setiap hari kerja (Senin Sabtu)


Melalui penjaringan sasaran (screening)

Di Posyandu

: 12 kali per tahun


RW 01 : Kamis Minggu IV
RW 02 : Selasa Minggu II
RW 03 : Rabu Minggu IV
25

RW 04 : Kamis Minggu II
RW 05 : Kamis Minggu III
RW 06 : Senin/ Selasa Minggu III
RW 08

: Rabu Minggu III

RW 09 : Selasa Minggu III


RW 010 : Kamis/selasa Minggu I
RW 011 : Selasa Minggu I
3.2. Penyuluhan imunisasi dasar
Perorangan

: setiap kunjungan ke Puskesmas

Kelompok

: 12 kali per tahun di Posyandu

Masyarakat

: Melaui spanduk, poster dan leaflet

3.3. Kebutuhan vaksin


Berdasarkan rumus tertulis
3.4. Kebutuhan peralatan vaksin
Berdasarkan rumus tertulis
3.5. Kebutuhan buku pencatatan/ pelaporan, buku pencatatan stok vaksin, kartu
pencatatan stok vaksin, kartu pencatatan suhu lemari es (merah) dan freezer
(kuning) sesuai tolok ukur.
3.6. Pengelolaan vaksin, peralatan vaksinasi, dan cold chain.
Vaksin Campak, Poilo dan BCG ditempatkan di dekat freezer atau tempat
penyimpanan es.
Vaksin Hepatitis B, DPT, TT, DT disusun di rak bagian bawah atau di bagian
depan.
Suhu cold chain 2 - 8 C
3.7. Pemantauan (PWS) Bulanan

26

Ada tetapi tidak lengkap


3.8. Pencatatan dan Pelaporan
Ada pencatatan/ pelaporan harian atau namun bulanan pelaporan anak-anak
yang menderita campak dan pertusis kurang lengkap
3.9. Penatalaksanaan KIPI
Ada
4. Lingkungan
4.1. Lingkungan Fisik

Lokasi

: Mudah di jangkau

Transportasi

: Ada transportasi yang mudah dan murah

Fasilitas kesehatan lain

: Ada dan bisa menjalin kerja sama

4.2. Lingkungan Non Fisik


Pendidikan
Sosial Ekonomi

Tidak menjadi penghambat terlaksananya program.

Agama
Adat Istiadat
5. Umpan Balik
a. Pencatatan dan pelaporan yang lengkap harian/bulanan
b. Rapat kerja dalam bentuk mini lokakarya tiap 1 bulan dari kepala Puskesmas
6. Dampak
a. Langsung

: Belum dapat dinilai

b. Tidak langsung

: Belum dapat dinilai

27

PEMBAHASAN
No.
1.

Variabel
Keluaran
- Cakupan
BCG

Tolok Ukur

Pencapaian

Masalah

80%

46%

28

DPT 1
DPT 2
DPT 3
Polio 1
Polio 2
Polio 3
Polio 4
Campak
Hepatitis B1
Hepatitis B2
Hepatitis B3
-Jadwal pemberian

80%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
Dilakukan

63%
57%
55%
62%
57%
55%
48%
41%
22%
21%
22%
Dilakukan

_
_
_
_
_
_
+
+
+
+
+
_

Di Puskesmas

Dilakukan

Dilakukan

Di Posyandu

Dilakukan

Dilakukan

Tolok Ukur
Ada

Pencapaian
Ada

Masalah
_

dan kader
-Kebutuhan vaksin
-Kebutuhan peralatan

Ada
Ada

100%
100%

_
_

vaksinasi
-Kebutuhan buku

Ada

Ada

Imunisasi Dasar
-Jadwal pelayanan
Imunisasi Dasar :

No.

Variabel
-Kerjasama dengan
fasilitas kesehatan

pencatatan/pelaporan dan
kartu pencatatan

29

-Pengelolaan vaksin,

Ada

Ada

Ada

Ada

a. Perencanaan

Ada

Ada

b. Pengorganisasian

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Tolok Ukur

Pencapaian

Masalah

Ada

Ada

Ada

Ada

peralatan vaksinasi,
dan cold chain.
-Penatalaksanaan KIPI
2.

Proses

c. Pelaksanaan
- Pelayanan Imunisasi
Dasar di Puskesmas
dan Posyandu
- Penyuluhan
perorangan,
kelompok, dan
masyarakat
- Kerjasama dengan
fasilitas kesehatan
No.

dan kader
Variabel
- Kebutuhan vaksin,
peralatan vaksin,
dan cold chain.
- Kebutuhan buku
pencatatan hasil
imunisasi, stok
vaksin, dan kartu
pencatatan suhu
lemari es dan
freezer.

30

- Pengelolaan vaksin,

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada tapi tidak

peralatan vaksinasi
dan cold chain.
d. Pengawasan
- Dari SUDINKES
Kotamadya
- PWS bulanan

lengkap
- Dari pencatatan dan

Ada

pelaporan
- Dari kepala

Ada tapi tidak

lengkap
Ada

Ada

Tolok Ukur
Dr umum 1 org

Pencapaian
Ada

Masalah
_

Bidan 1 org

Ada

Perawat 1 org

Ada

Petugas Adm 1

Ada

Ada

Kader

Ada

b. Dana

Ada

Ada

c. Sarana

Ada

Ada

Ada

Ada

Puskesmas

No.
3.

Variabel
Masukan
a. Tenaga

org
Petugas P2M 1
org

4.

d. Metode
Lingkungan

31

a. Lingkungan fisik
-

Lokasi

Baik

Baik

Transportasi

Baik

Baik

Fasilitas

Baik

Baik

kesehatan
lain
b. Lingkungan non
Fisik
-

Pendidikan

Baik

Baik

Sosial

Baik

Baik

ekonomi
-

Agama

Baik

Baik

Adat

Baik

Baik

Tolok Ukur

Pencapaian

Masalah

Ada

Ada tapi tidak

istiadat

No.
5.

Variabel
Umpan balik
a. Pencatatan dan
pelaporan yang

lengkap

lengkap
b. Rapat kerja dalam

6.

Ada

Ada tapi

bentuk mini

kurang

lokakarya

berjalan

Dampak
a. Langsung

Ada

Belum dapat

di nilai
b. Tidak langsung

Ada

Belum dapat

di nilai

32

PERUMUSAN MASALAH

I. Masalah menurut keluaran


A. Cakupan imunisasi BCG (46%) program tidak berhasil
B. Cakupan imunisasi Polio 4 (48%) program tidak berhasil
C. Cakupan imunisasi Campak (41%) program tidak berhasil
D. Cakupan imunisai Hepatitis B1 (22%), Hepatitis B2 (21%), dan Hepatitis B3
(22%) program sama sekali tidak berhasil
II. Masalah menurut proses
E. Pemantauan PWS bulanan ada tetapi tidak lengkap
F.Pencatatan dan pelaporan ada tetapi pencatatan/pelaporan anak-anak yang
menderita Campak dan Pertusis tidak lengkap
PRIORITAS MASALAH

33

No
1
2

Parameter
Besarnya masalah
Berat ringannya akibat yang

ditimbulkan
Keuntungan sosial yang diperoleh
Teknologi yang tersedia
Sumber daya yang tersedia
Jumlah
Coding
5 Sangat penting
3
4
5

Penting

Cukup / Sedang

Kurang

Sangat Kurang

A
5
5

B
5
5

Masalah
C
D
5
5
5
5

E
4
3

F
4
5

5
4
3
22

5
4
3
22

5
4
3
22

5
5
3
20

5
3
3
20

5
4
3
22

PENYELESAIAN MASALAH

Masalah 1:
A. Cakupan imunisasi BCG (46%) melebihi target 80%.
Penyebab :
Banyaknya pendatang dari luar wilayah kerja Puskesmas yang memeriksakan
bayinya untuk di imunisasi.
Penyelesaian masalah :
Tetap menjalin kerjasama yang baik antara Puskesmas dengan para bidan/dokter
praktek di sekitarnya.

Masalah 2:
B. Cakupan imunisasi DPT 1(120%), DPT 2(135%), dan DPT 3(111%) melebihi target
80%.

34

Penyebab :
Banyaknya pendatang dari luar wilayah kerja Puskesmas yang memeriksakan
bayinya untuk di imunisasi.
Penyelesaian masalah :
Tetap menjalin kerjasama yang baik antara Puskesmas dengan para bidan/dokter
praktek di sekitarnya.

Masalah 3:
B. Cakupan imunisasi Polio 1(115%), Polio 2(160%), Polio 3(105%), dan Polio 4(93%)
melebihi target 80%.
Penyebab :
Banyaknya pendatang dari luar wilayah kerja Puskesmas yang memeriksakan
bayinya untuk di imunisasi.
Penyelesaian masalah :
Tetap menjalin kerjasama yang baik antara Puskesmas dengan para bidan/dokter
praktek di sekitarnya.

Masalah 4:
C. Cakupan imunisasi Campak (86%) melebihi target 80 %.
Penyebab :

35

Banyaknya pendatang dari luar wilayah kerja Puskesmas yang memeriksakan


bayinya untuk di imunisasi.
Penyelesaian masalah :
Tetap menjalin kerjasama yang baik antara Puskesmas dengan para bidan/dokter
praktek di sekitarnya.

Masalah 5:
D. Cakupan imunisasi Hepatitis B1(106%), Hepatitis B2(90%), dab Hepatitis B3(93%)
melebihi target 80%.
Penyebab:
Banyaknya pendatang dari luar wilayah kerja Puskesmas yang memeriksakan
bayinya untuk di imunisasi.
Penyelesaian masalah :
Tetap menjalin kerjasama yang baik antara Puskesmas dengan para bidan/dokter
praktek di sekitarnya.

36

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil evaluasi program Imunisasi Dasar di Puskesmas Kelurahan Jelambar


Baru didapatkan cakupan imunisasi BCG, Polio 4, dan Campak tidak berhasil dalam
mencapai target program sedangkan Hepatitis B1, Hepatitis B2, dan Hepatitis B3
sama sekali program tidak berhasil dalam mencapai target namun cakupan imunisasi
DPT, Polio 1, Polio 2, dan Polio 3 masih dikatakan cukup berhasil mencapai target
program. Hal tersebut disebabkan, kurangnya pemantauan dan pengawasan program
serta kurangnya data akibat pencatatan dan pelaporan yang kurang lengkap.
Terjalinnya kerjasama yang baik antara Puskesmas dengan RB Swasta/bidan swasta
di sekitarnya cukup membantu dalam keberhasilan program imunisasi dasar dan
pengaruhnya dalam hasil pencapaian target cakupan.
Masalah-masalah di atas dapat ditanggulangi dengan langkah-langkah
penyelesaian masalah yang telah diajukan sehingga penyelenggaraan program
imunisasi dasar di Puskesmas Jelambar Baru dapat mencapai target yang diinginkan.

37

Dampak positif yang diharapkan dengan berhasilnya program ini adalah


terjadinya penurunan angka kematian dan kesakitan serta dapat mencegah akibat
buruk yang lebih lanjut dari PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi).

DAFTAR PUSTAKA

1.

Imunisasi, Program Kesehatan Puskesmas di Indonesia jilid III 1996; 74-75

2.

Azis S., Pengembangan Program Imunisasi Campak WHO di Wilayah Asia


Tenggara, Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia Edisi XXVII No. 1 2000;
739-741

3.

Modul Pelatihan Imunisasi di Wilayah DKI Jakarta, 2000

4.

Kebijakan Program Imunisasi di wilayah DKI Jakarta, 2000

5.

Buku Imunisasi di Indonesia, 2001;1-2

38

EVALUASI PROGRAM IMUNISASI DASAR


DI PUSKESMAS KELURAHAN JELAMBAR BARU
PERIODE NOVEMBER 2002 -- OKTOBER 2003

Disusun oleh:

39

S. Zubiantoro (11.1992.054)

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRIDA WACANA
JAKARTA, DESEMBER 2003

LEMBAR PERSETUJUAN

Evaluasi ini disetujui oleh :

Pembimbing

Konsulen

40

Prof. DR. Dr. Bambang Sutrisna, MHSc.

Dr. Sumedi Sudarsono, MPH

ABSTRAK
Angka Kematian Bayi ( AKB ) dalam dua dasawarsa terakhir menunjukkan penurunan
yang bermakna, yaitu pada tahun 1971 sebesar 142 menjadi 112 per 1000 kelahiran hidup pada
tahun1980 (memerlukan waktu 10 tahun) dan kemudian pada tahun 1985 sebesar 71 menjadi 54
per 1000 kelahiran hidup pada tahun 1990 (memerlukan hanya 5 tahun). Angka AKB tersebut
dewasa ini telah mencapai 40 per 1000 kelahiran hidup yang menunjukkan adanya upaya secara
nasional yang tepat arah. Penurunan tersebut diikuti pula oleh AKABA atau angka kematian
anak balita, 56 per 1000 kelahiran hidup.
Pada tahun 1990 Indonesia telah mencapai lebih dari 90% imunisasi dasar tersebut yang
dikenal sebagai Universal Child Immunization (UCI). Keberhasilan tersebut merupakan upaya
dilaksanakannya teknologi tepat guna di seluruh masyarakat di Indonesia dengan salah satunya
melaksanakan pemberian imunisasi secara kontinyu

dan konsisten dalam Program

Pengembangan Imunisasi (PPI).

41

Berdasarkan masalah tersebut telah dilakukan evaluasi Program Imunisasi Dasar


seberapa besar keberhasilan manajemen program tersebut di Puskesmas Kelurahan Jelambar
Baru pada periode November 2002 s/d Oktober 2003, dengan wilayah kerja seluas 143,85 Ha
yang terdiri dari 12 RW dan 146 RT, berpenduduk 31.786 jiwa dan dengan jumlah bayi 748
jiwa, evaluasi yang membandingkan cakupan dan target tersebut menggunakan metode
pendekatan sistem.
Dalam evaluasi ditemukan cakupan imunisasi BCG (46%), DPT 1(63%), DPT 2(57%),
DPT 3(55%), Polio 1(62%), Polio 2(57%), Polio 3(55%), Polio 4(48%), Campak (41%),
Hepatitis B1(22%), Hepatitis B2(21%), dan Hepatitis B3(22%). Perolehan yang didapat
menunjukkan bahwa cakupan imunisasi Hepatitis B1, Hepatitis B2, dan Hepatitis B3 sama
sekali tidak berhasil mencapai program; cakupan imunisasi BCG, Polio 4, dan campak tidak
berhasil mencapai program; dan cakupan imunisasi DPT, Polio 1, Polio 2, dan polio 3 masih
dapat dikatakan cukup berhasil mencapai program. Meskipun pemantauan dan pengawasan
program masih kurang, terutama dalam kelengkapan pencatatan dan pelaporan data, masih dapat
ditingkatkan dengan perangkat manajemen yang baik.

DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan.i
Abstrak.ii
Daftar Isi..iii
Pendahuluan.1
Metode.5
Penyajian Data.16

42

Pembahasan.30
Perumusan Masalah35
Penyelesaian Masalah.36
Kesimpulan dan Saran ...39
Daftar Pustaka.40

43

You might also like