Professional Documents
Culture Documents
Susunan pengemas
Bahan pengemas
1. Pengemas alami :
- tulang dan kulit binatang ( sudah dipergunakan lagi )
- tanah liat
- buluh bambu
- daun-daun
Kelemahan: tak dpt melindung produk dari pengaruh luar
Keunggulanya:
- murah, mudah didapat,
- mudah di dekomposisi
2
2. Pengemas buatan:
1. Kertas
Bahan baku : pulp ( bubur kayu )
Kegunaan : pengemasan produk kering atau pengemas
scundair dalam bentuk dos atau boks karton
Kelemahan:
- mudah robek dan terbakar
- tak dapat untuk pengemasan produk cair
- tidak tahan panas/dipanaskan
Keunggulannya : mudah di dekomposisi/ di daur ulang
2. Kaca
Kegunaan: - untuk produk cair, semi basah dan powder,
biasanya dibentuk botol/tabung
Keunggulanya:
1. Transparan ( produk nampak dari luar )
2. Dpt melindungi produk dr pengaruh lingkungan
3. Inert ( tidak mudah bereaksi dg produk)
4. Dpt dipakai bbrp kali ( multitrip ) & di daur ulang
Kelemahannya:
1. Termasuk bahan memiliki bobot
2. Mudah pecah
3. mahal
3. Kaleng
Dibuat dari : alumunium, tembaga, besi, dll
Keunggulanya sama dengan kaca + tak mudah pecah
Kelemahannya: sama dengan kaca,
+ tidak transparant + dpt mengkotaminasi produk
4. Plastik
Paling banyak digunakan.
Keunggulannya:
1. Memiliki fleksibilitas tinggi (mudah dibentuk )
1. Transparan ( tembus pandang )
2. Liat dan tidak mudah pecah
3. Tahan benturan, memudahkan penanganan & transprts
4. Inert tidak bereaksi dengan produk
Kelemahannya:
1.
Tidak tahan panas
2.
Ada bbrp kemasan yg dpt mengkontaminasi
produk: polietilen, polipropilen, polivinilchloride) bila
dibakar.
3. Tak dapat dihancurkan secara cepat secara alami.
4.
Plastik dibuat dari polimer sintetis dari bahan
baku minyak bumi (terbatas persediannya)
3
Sebagai bahan pembuat kaleng, aluminium mempunyai sifatsifat yang menarik yaitu:
1) Ringan
2) Tahan terhadap karat yg disebabkan oleh keadaan udara
3) Tidak ternoda oleh sulfida yang dihasilkan beberapa
bahan pangan selama pemanasan.
4) Tidak beracun
5) Mudah dibentuk untuk dibuat sebagai wadah/pengemas.
Namun beberapa kelemahan al yaitu:
1) Sulit disolder (patri)
2) Tidak sekuat timah walaupun pada ketebalan yg sama
3) Biasanya mempunyai ketahanan yg lebih pendek thd bhn
pangan basah dibandingkan dg kaleng timplate.
4) Dapat memucatkan beberapa produk.
5) Tidak dapat dibuat menjadi kaleng semudah timplate.
6) Merupakan pengantar panas/listrik yang baik.
Dimensi standar wadah berbentuk kaleng:
No
1
2
3
4
5
6
7
Volume produk
Ukuran kaleng
120 - 125
165 -170
200
370 x 375
410 - 425
800
300
52 x 72,5
52 x 97,5
66 x 74
66 x 129
74 x 112,5
99 x 118,5
154 x 180,5
( ml )
( mm)
3.Plastik
Beberapa macam plastik dan sifat-sifat utama dr plastik tipis
fleksibel yg digunakan untuk pengemasan bahan pangan:
1) Cellulosa acetat
Sifat : sangat kaku, sangat mengkilap, stabil
Bahan ini penahan gas dan air yg tinggi
Dipergunakan utk pengemas: lemak dan minyak, cairan
yang ber-asam tinggi maupun cairan yang berbasa tinggi,
pelapis bhn didlm kotak-kotak karena bahan tidak menyerap
debu & uap air (pengemas secundair)
5
2) Polyethylene
7)Polyvinyl chlorida.
Plastik tipis bersifat fleksibel yg diperoleh dg penambahan
bahan-bahan plastik.Vinyl co-polymer film dipergunakan
Polyvinylidene cnlorida
Rubber hydrochloride
Polyvinyl acetat
Ethylcellulose
Cellulose acetat
Daya tembus
( Cm /Cm2.mm.det.CmHg) x 1010
N2
19
2,7
2,9
O,1
0,4
0,055
0,0094
0,08
84
2,8
O2
55
10,6
11,0
0,38
23,0
1,2
0,22
0,053
0,3
0,5
265
7,8
CO2
352
35
88
1,6
92
10
1,53
0,29
1,7
200
67
H2O
800
130
12000
7000
680
1560
1300
14
240
100.000
130.000
75.000
3. exudate gum
Sifat: dapat berfungsi sebagai plastik pengemas
Keunggulanya :
1. dapat membatasi perpindahan uap air, aroma, lemak
2. dapat memperbaiki sifat2 organoleptik produk
3. dapat berfungsi sbg suplemen gizi ( vit & mineral )
4. antimikrobia dan antioksidan
5. arif lingkungan.
11
Labelling
Ad 2. Nama produk
Nama produk pada labelnya mrpk informasi utama dan
sedapat mungkin informasi itu sedetail mungkin, shg
memungkinkan konsumen dpt meng-identifikasi produk
sesuai yang dikehendaki. Contohnya: susu bubuk, gula pasir,
susu UHT (ultra high temp), bakpia pathok, Ayam Goreng
Mbok Berek,Keripik Sokaraja, Wajik Ny.Week
Ad 3. Kandungan isi
Meliputi semua bahan subtansi yang tdpt dalam kemasan,
termasuk zat aditif, disusun berturut-turut dari bahan yg besar
prosentasinya ke bahan yang lebih kecil %.
Namun bahan2 spt: kentang, cuka, dan zat aditif yang
hilang/tak tampak selama proses produksi tak perlu
dimasukan. Bahan aditif yang perlu dicantumkan dalam label
adalah substansi sintetis atau alami yg dpt menambah
penampilan: bau, rasa, maupun aroma.
Misal: frambozen, vanili.
Di Eropa food adtv yg dicantumkan dengan kode, misalnya:
- E 200 = asam sorbat
- E 201 = Na sorbat
- E 300 = asam askorbat
- E 311 = oktil gallat
- E 320 = butilhidroksilanisol ( BHA )
- E 321 = butilhidroksiltoluen ( BHT )
Ad 4.Kuantitas (isi)
Produk pangan/minuman wajib mencantumkan kuantitas
produk, sebab sangat erat kaitannya dengan harga maupun
daya beli, umumnya dalam satuan volume : liter, ml
Satuan bobot : Kg, gram
Ad 5. Identifikasi asal produk
Umumnya dinyatakan dalam kode bergaris (bar kode) yang
tersusun secara vertical, dibawahnya ada angka yang hanya
dapat dibaca dengan teknologi optik, dan dapat diprogram
nilai/harga jual produk,
Jumlah garis 13 yang meng-identifikasikan:
- 2 angka pertama menunjukan negara asal
- 5 angka berikutnya menunjukan pabrik pembuat & distributor
- 5 angka berikutnya merupakan jenis produk
- 1 angka terakhir adalah angka kontrol
13
Ad 6. Waktu kadaluarsa (expired date )
Dinyatakan dlm 3 cara:
1. Tanggal Akhir Konsumsi (TAK)
Dipergunakan khusus untuk produk pangan kemasan yang
mudah rusak, yang memiliki daya simpan 6 8 minggu
Contoh: susu pasteurisasi, yoghurt, krim, dan keju.
Produk ini biasanya disertai cara penyimpan produk sampai
mencapai tanggal akhir mengkonsumsi.