You are on page 1of 16

LAPORAN

PNF PADA LENGAN DAN TUNGKAI

DISUSUN OLEH :
NUR PURNAMASARI YUSUF
PO. 714.241.141.029
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR JURUSAN D.IV
FISIOTERAPI 2015/2016

PNF PADA LENGAN


1. Fleksi/adduksi/lateral rotasi (D1)
Posisi awal :
O Pasien : ekstensi/abduksi/medial rotasi shoulder dengan pronasi lengan
bawah, ekstensi + ulnar deviasi wrist, ekstensi jari2 tangan, ekstensi dan
abduksi ibu jari.
O Terapis : berdiri disamping pasien dengan menghadap kearah tangan
pasien yang akan dilatih. Selama gerakan, terapis mentransfer berat
badannya dari kaki kanan ke kaki kiri dengan rotasi sehingga dapat
melanjutkan pandangan pada tangan pasien sepanjang gerakan.
O Palmar tangan kiri terapis memegang palmar tangan kanan pasien dari sisi
radial menggunakan lumbrical grip, jari2 tangan kanan terapis memegang
permukaan fleksor wrist dari sisi ulnar.
Perintah :
O Setelah mengaplikasikan stretch lakukan perintah dengan kata tarik
kuat
O Instruksikan pada pasien dengan kata pegang tangan saya dengan kuat
dan tarik kuat keatas
Gerakan :
O Fleksi jari2 tangan (khususnya jari manis dan kelingking), adduksi dan
fleksi ibu jari, fleksi wrist kearah sisi radial, supinasi lengan bawah, fleksi,
adduksi, dan lateral rotasi shoulder, rotasi, elevasi dan abduksi scapula.
O Pada normal timing, gerakan berawal dari komponen rotasi, terjadi
pertama kali pada sendi2 distal kemudian diikuti dengan sendi2 lebih
proksimal sampai seluruh anggota gerak atas bergerak.
GAMBAR I

GAMBAR II

GAMBAR III

2. Fleksi/adduksi/lateral rotasi dengan fleksi elbow


Posisi awal :
O Pasien : sama seperti pola dasar
O Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan sama seperti pola
dasar.
Gerakan :
O Seperti pada pola dasar tetapi ditambah dengan gerakan fleksi elbow
O Hal ini penting untuk pola gerakan makan.

GAMBAR I

GAMBAR II

GAMBAR III

3. Fleksi/adduksi/lateral rotasi dengan ekstensi elbow


Posisi awal :
O Pasien : sama seperti pola dasar namun ditambah dengan fleksi elbow.
O Terapis : berdiri disamping pasien dan pegangan tangan sama seperti pola
dasar
Gerakan :
O Sama seperti pola dasar tetapi ditambah dengan ekstensi elbow
O Pola gerakan ini merupakan komponen fundamental bagi petinju dengan
gerakan upper cut
GAMBAR I

GAMBAR II

GAMBAR III

4. Ekstensi/abduksi/medial rotasi (D1)


Posisi awal :
O Pasien : fleksi/adduksi/lateral rotasi shoulder, supinasi lengan bawah,
fleksi + radial deviasi wrist, fleksi jari2 tangan, fleksi + adduksi ibu jari.
O Terapis : berdiri disamping pasien menghadap ke kepala pasien. Selama
gerakan, terapis mentransfer berat badan dari kaki kiri ke kaki kanan
dengan rotasi sehingga dapat melanjutkan pandangan pada tangan pasien
sepanjang gerakan.
O Pegangan tangan kanan terapis dengan lumbrical grip memegang dorsum
tangan kanan pasien untuk memastikan terjadinya stretch, setelah gerakan

dimulai jari2 tangan kiri terapis berada dipermukaan ekstensor wrist


mengitari tepi ulnar.
Perintah : dorong kuat
Gerakan :
O Ekstensi jari2 tangan khususnya jari manis dan kelingking, ekstensi +
abduksi ibu jari, ekstensi wrist kearah sisi ulnar, pronasi lengan bawah,
ekstensi, abduksi dan medial rotasi shoulder, rotasi, depresi dan adduksi
scapula.
O Dalam normal timing, gerakan diawali dengan komponen rotasi ; gerakan
terjadi pertama kali pada sendi2 distal diikuti dengan sendi2 lebih
proksimal sampai seluruh anggota gerak atas bergerak.
GAMBAR I

GAMBAR II

GAMBAR III

5. Ekstensi/abduksi/medial rotasi dengan fleksi elbow


Posisi awal :
O Pasien : sama seperti pola dasar
O Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan kanan terapis seperti
pada pola dasar tetapi jari2 tangan kiri berada diatas titik elbow dari sisi
ulnar untuk memperoleh fleksi elbow
Gerakan :
O Seperti pada pola dasar, hanya ditambah dengan gerakan fleksi elbow.
Pola gerakan ini sering terjadi pada pemain football yang menendang bola
GAMBAR I

GAMBAR II

GAMBAR III

6. Ekstensi/abduksi/medial rotasi dengan ekstensi elbow


Posisi awal :
O Pasien : sama seperti pola dasar, hanya ditambah dengan fleksi elbow
O Terapis : berdiri disamping pasien, dan pegangan tangan seperti pada pola
dasar.
Gerakan :
O Seperti pada pola dasar, hanya ditambah dengan gerakan ekstensi elbow.
O Pola gerakan ini terjadi pada ADL makan pada saat tangan kembali dari
mulut.
O Pada gerakan fleksi/adduksi ekstensi/abduksi jari kelingking dan sisi
ulnar lengan menghasilkan diagonal sepanjang gerakan
O Diagonal ini merupakan pola gerakan makan.
GAMBAR I

GAMBAR II

GAMBAR III

7. Fleksi/abduksi/lateral rotasi (D2)


Posisi awal :
O Pasien : Ekstensi/adduksi/medial rotasi shoulder dengan pronasi lengan
bawah, fleksi dan ulnar deviasi wrist, fleksi jari-jari tangan serta fleksi
opposisi ibu jari
O Terapist : Berdiri disamping pasien, tangan kiri terapis memegang tangan
kanan pasien dimana kontak dengan dorsum tangan pasien.
Perintah :
O Setelah mengaplikasikan stretch lakukan perintah dengan kata dorong
kuat
O Jika gerakan wrist dan jari2 tangan menjadi lambat maka tahanan ekstra
dapat diberikan untuk memfasilitasi gerakan
Gerakan :
O Ekstensi jari-jari tangan (khususnya jari tengah dan telunjuk) dan ibu jari
tangan, ekstensi wrist + radial deviasi, supinasi lengan bawah, fleksi,
abduksi dan lateral rotasi shoulder, rotasi, elevasi dan adduksi scapula.
O Pada normal timing, gerakan diawali dengan komponen rotasi pada sendisendi distal, diikuti dengan sendi-sendi yang lebih proksimal.
O Rotasi berlanjut sepanjang pola gerakan.
GAMBAR I

GAMBAR II

GAMBAR III

8. Fleksi/abduksi/lateral rotasi dengan fleksi elbow


Posisi awal :
O Pasien : sama dengan pola dasar
O Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan sama seperti pola
dasar kecuali tangan kanan terapis diletakkan diatas epicondylus lateral
humeri untuk menghasilkan fleksi elbow
Gerakan :
O Seperti pada pola dasar tetapi ditambah dengan fleksi elbow.
GAMBAR I

GAMBAR II

GAMBAR III

9. Fleksi/abduksi/lateral rotasi dengan elbow ekstensi


Posisi awal :
O Pasien : sama seperti pola dasar hanya ditambah dengan fleksi elbow
O Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan kanan diatas
epicondylus lateral humeri untuk mem-peroleh ekstensi elbow, dan tangan
kiri terapis memegang tangan pasien seperti pada pola dasar
Gerakan :
O Seperti pada pola dasar,hanya ditambah ekstensi elbow

GAMBAR I

GAMBAR II

GAMBAR III

10. Ekstensi/adduksi/medial rotasi (D2)


Posisi awal :
O Pasien : fleksi/abduksi/lateral rotasi dengan supinasi lengan bawah, ekstensi wrist
+ radial deviasi, ekstensi jari-jari tangan dan ibu jari
O Terapis : berdiri disamping pasien menghadap kearah tangan yang outstretch.
Selama gerakan, terapis harus mentransfer berat badannya dari kaki depan ke
kaki belakang. Pegangan tangan kanan pada palmar tangan kanan pasien dengan
pegangan lumbrical. Jari2 tangan kiri terapis pada permukaan fleksor wrist dari
sisi radial. Jika gerakan pada wrist tidak cukup kuat maka dapat diberikan
tahanan tambahan pada wrist untuk menstimu-lasi gerakan.
Perintah :
O Setelah mengaplikasikan stretch lakukan perintah dengan kata tarik kuat
O Instruksikan pada pasien dengan kata pegang tangan saya dengan kuat dan tarik
kuat keatas
Gerakan :
O Fleksi jari-jari tangan (khususnya jari tengah dan jari telunjuk), oposisi ibu jari,
fleksi wrist + ulnar deviasi, pronasi lengan bawah, ekstensi, adduksi, dan medial
rotasi shoulder, depresi dan abduksi scapula.
O Pada normal timing, gerakan berawal dari komponen rotasi dimana mulai terjadi
pada sendi-sendi distal diikuti dengan sendi-sendi lebih proksimal.
O Rotasi tetap berlanjut sepanjang pola gerakan.

GAMBAR I

GAMBAR II

GAMBAR III

11. Ekstensi/adduksi/medial rotasi dengan elbow fleksi


Posisi awal :
O Pasien : sama seperti pada pola dasar
O Terapis : berdiri disamping pasien dan lebih dekat dengan tangan pasien yang
akan dilatih, palmar tangan kiri terapis pada tangan kanan pasien yang outstretch
dan jari2 tangan kanan terapis pada bagian fleksor elbow untuk memperoleh
fleksi elbow.
Gerakan :
O Sama dengan pola dasar, hanya ditambah dengan fleksi elbow

GAMBAR I

GAMBAR II

GAMBAR III

12. Ekstensi/adduksi/medial rotasi dengan ekstensi elbow


Posisi awal :
O Pasien : sama seperti pada pola dasar hanya ditambah dengan fleksi elbow.
O Terapis : berdiri disamping pasien, dan pegangan tangan sama seperti pada pola
dasar.
Gerakan :
O Sama seperti pada pola dasar hanya ditambah dengan ekstensi elbow
O Pada fleksi/abduksi ekstensi/adduksi, gerakan ibu jari dan sisi radial lengan
menghasilkan diagonal sepanjang gerakan.
O Dalam pola diagonal ini, gerakan oposisi ibu jari diperlukan dalam beberapa
gerakan skill tinggi seperti menulis dan memasukkan benang kedalam jarum.

GAMBAR I

GAMBAR II

GAMBAR III

PNF PADA TUNGKAI


1. Fleksi/adduksi/lateral rotasi (D1)
Posisi awal
a. Pasien : ekstensi/abduksi/medial rotasi hip, plantar fleksi dan eversi kaki dan fleksi
jari2 kaki. Pasien tidur terlentang, dengan tungkai ekstensi dan sedikit abduksi.
b. Terapis : berdiri disamping pasien dalam arah diagonal. Berat badan terapis diatas
kaki kanan dapat digunakan untuk melakukan traksi.
c. Pegangan tangan kiri terapis memegang tumit kanan pasien dan tangan kanan terapis
memegang dorsum kaki kanan pasien dengan posisi lumbrical grip
Perintah :
d. Setelah aplikasikan stretch, gunakan kata2 : tarik kaki keatas berputar kedalam,
kemudian tarik kuat.
Gerakan :
e. Gerakan pasien adalah lateral rotasi hip, inversi + dorsifleksi ankle/kaki dan ekstensi
jari2 kaki, diikuti oleh fleksi dan adduksi hip.
f.

Pada normal timing, gerakan diawali dengan komponen rotasi, dimana gerakan
terjadi pada sendi-sendi distal yang kemudian diikuti dengan sendi-sendi yang lebih
proksimal.

g. Rotasi harus terjadi sepanjang gerakan, panjang otot hamstring akan mempengaruhi
luasnya lingkup gerak sendi.

GAMBAR I

GAMBAR II

GAMBAR III

2. Fleksi/adduksi/lateral rotasi dengan fleksi knee


Posisi awal :
a. Pasien : sama seperti pola dasar (fleksi/adduksi/lateral rotasi)
b. Terapis : berdiri disamping pasien dengan pegangan tangan sama seperti pola dasar
Perintah :
Tarik kuat keatas dan tekuk lutut
Gerakan :
c. Gerakan yang terjadi adalah fleksi, adduksi, lateral rotasi dengan ditambah fleksi
knee
d. Fleksi knee harus dilakukan secara aktif oleh pasien dan ditahan oleh tangan kanan
terapis
e. Terapis harus memastikan bahwa knee dan ankle bergerak secara diagonal bersamaan
untuk mempertahankan vertikal satu sama lain.

GAMBAR I

GAMBAR II

GAMBAR III

3. Fleksi/adduksi/lateral rotasi dengan ekstensi knee


Posisi awal :
a. Pasien : seperti pada pola dasar tetapi ditambah dengan fleksi knee.
b. Terapis : berdiri disamping pasien, tangan kanan memegang kaki pasien, tangan kiri
berada di bagian ekstensor dan adduktor dari knee pasien
Perintah : putar kaki ke dalam dan luruskan lutut
Gerakan :
c. Sama seperti pola dasar dengan gerakan terakhir adalah ekstensi knee.

GAMBAR I

GAMBAR II

GAMBAR III

4. Ekstensi/abduksi/medial rotasi (D1)


Posisi awal :
a. Pasien : fleksi/adduksi/lateral rotasi hip, dorsifleksi ankle dan inversi kaki, ekstensi
jari2 kaki.
b. Terapis : berdiri disamping pasien, tangan kanan terapis dengan posisi lumbrical
memegang permukaan plantar dari kaki pasien dan ibu jari pada jari2 kaki pasien
untuk menahan gerak fleksi, tangan kiri terapis pada permukaan lateral paha pasien
dekat dengan knee
c. Pada saat pasien mengekstensikan tungkainya, tangan terapis dalam posisi menjepit
dan mengontrol knee
Perintah : putar kaki keluar dan dorong jari2 kaki ke bawah, dorong kuat.
Gerakan :
- Medial rotasi hip, plantarfleksi ankle dan eversi kaki, fleksi jari2 kaki, ekstensi
dan abduksi hip.
- Pada normal timing, dimulai dengan komponen rotasi kemudian pertama kali
gerakan pada sendi2 distal diikuti dengan sendi2 yang lebih proksimal, sdgkan
rotasi berkesinambungan sepanjang pola

GAMBAR I

GAMBAR II

GAMBAR III

5. Ekstensi/abduksi/medial rotasi dgn fleksi knee


Posisi awal :
a. Pasien : sama seperti pola dasar (ekstensi/abduksi/medial rotasi)
b. Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan sama seperti pola dasar kecuali
tangan kiri terapis sedikit lebih proksimal sehingga tidak akan mengganggu fleksi
knee.
Perintah : putar kaki keluar, dorong jari2 kaki ke bawah dan bengkokkan lutut
Gerakan :
- Medial rotasi hip, plantar fleksi ankle dan eversi kaki, fleksi jari2 kaki, fleksi
knee, ekstensi dan abduksi hip.
- Terapis melakukan transfer berat tubuh dari kaki kanan ke kaki kiri selama
aplikasi

GAMBAR I

GAMBAR II

GAMBAR III

6. Ekstensi/abduksi/medial rotasi dengan ekstensi knee


Posisi awal :
a. Pasien : fleksi/adduksi/lateral rotasi hip dengan fleksi knee, dorsifleksi ankle dan
inversi kaki serta ekstensi jari2 kaki.
b. Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan sama seperti pola dasar
(ekstensi/abduksi/medial rotasi)
Perintah : dorong kaki kuat
Gerakan :
- Medial rotasi hip, plantarfleksi ankle dan eversi kaki, fleksi jari2 kaki, ekstensi
knee, ekstensi dan abduksi hip.

GAMBAR I

Pola ini dan pola ekstensi lainnya pada tungkai yakni ekstensi/adduksi/lateral
rotasi dengan ekstensi knee adalah pola yang paling kuat.

GAMBAR II

GAMBAR III

7. Fleksi/abduksi/medial rotasi (D2)


Posisi awal :
a. Pasien : ekstensi/adduksi/lateral rotasi hip, plantar fleksi ankle dan inversi kaki, serta
fleksi jari2 kaki.
b. Terapis : berdiri disamping pasien, tangan kanan terapis dengan posisi lumbrical grip
pada dorsum kaki pasien dan tangan kiri terapis diletakkan pada bagian atas sisi luar
paha.
Perintah : putar kaki keluar dan tarik kaki keatas tarik kuat.
Gerakan :
c. Medial rotasi hip, dorsifleksi ankle dan eversi kaki, ekstensi jari2 kaki, fleksi dan
abduksi hip.
d. Pada normal timing, gerakan diawali dengan komponen rotasi, kemudian pertamakali
terjadi gerakan pada sendi2 distal yang diikuti dengan sendi2 yang lebih proksimal.

GAMBAR I

GAMBAR II

GAMBAR III

8. Fleksi/abduksi/medial rotasi dengan fleksi knee


Posisi awal :
a. Pasien : sama seperti pada pola dasar yakni fleksi/abduksi/ medial rotasi.
b. Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan sama seperti pada pola dasar
yakni tangan kiri terapis pada dorsum kaki dan tangan kanan terapis pada bagian
lateral paha.

Perintah : tarik kuat


Gerakan :
- Pasien menggerakkan kearah medial rotasi hip, dorsifleksi ankle dan eversi kaki,
fleksi knee, fleksi hip dan abduksi hip.

GAMBAR I

GAMBAR II

GAMBAR III

9. Fleksi/abduksi/medial rotasi dengan ekstensi knee


Posisi awal :
a. Pasien : sama seperti pada pola dasar hanya ditambah fleksi knee dan adduksi hip
untuk persiapan ekstensi knee.
b. Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan sama seperti pada pola dasar.
Terapis akan membutuhkan fleksi knee secara penuh sehingga memungkinkan tangan
dapat mencapai kaki.
Perintah : putar kaki keluar, tarik kuat keatas dan luruskan lutut.
Gerakan :
- Medial rotasi hip dengan dorsifleksi ankle dan eversi kaki, ekstensi jari2 kaki,
ekstensi knee, fleksi dan abduksi hip.

GAMBAR I

GAMBAR II

10. Ekstensi/adduksi/lateral rotasi (D2)


Posisi awal :

GAMBAR III

a. Pasien : fleksi/abduksi/medial rotasi hip, dorsifleksi ankle dan eversi kaki, serta
ekstensi jari2 kaki. Tungkai yang rest harus dalam keadaan abduksi untuk
memberikan adduksi pada tungkai yang akan dilatih.
b. Terapis : berdiri disamping pasien, tangan kanan terapis memegang permukaan
plantar kaki pasien dengan ibu jari pada jari2 kaki pasien dan tangan kiri terapis
berada diatas tungkai pada permukaan adduktor paha pasien dengan jari2 tangan
berada pada permukaan fleksor knee pasien.
Perintah : putar kaki kedalam dan dorong kaki ke bawah, dorong kuat.
Gerakan :
* Lateral rotasi hip, plantarfleksi ankle dan inversi kaki, fleksi jari2 kaki, ekstensi dan
adduksi hip.
* Pada normal timing, gerakan diawali dengan komponen rotasi. Pertamakali gerakan
terjadi pada sendi2 distal diikuti dengan sendi2 yang lebih proksimal.
* Rotasi terjadi secara berkesinambungan sepanjang pola ini
* Terapis harus mentransfer berat tubuhnya dari satu kaki ke kaki lainnya.

GAMBAR I

GAMBAR II

GAMBAR III

11. Ekstensi/adduksi/lateral rotasi dengan fleksi knee


Posisi awal :
a. Pasien : untuk menyesuaikan gerak fleksi knee maka kaki digerakkan kearah ujung
bed sampai knee merasa nyaman untuk fleksi. Posisi ini sama seperti pada pola
fleksi/abduksi/medial rotasi dengan ekstensi knee yang dapat menyebabkan rasa tidak
enak pada regio lumbal. Posisi awal adalah sama seperti pada pola
ekstensi/adduksi/lateral rotasi
b. Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan sama seperti pada pola
ekstensi/adduksi/lateral rotasi kecuali tangan kiri yang bergerak kearah proksimal
menjauhi knee.
Perintah : Dorong kuat, kemudian bengkokkan lutut
Gerakan :
c. Lateral rotasi hip, plantarfleksi ankle dan inversi kaki, fleksi jari2 kaki, fleksi knee,
ekstensi dan adduksi hip

GAMBAR I

GAMBAR II

GAMBAR III

12. Ekstensi/adduksi/lateral rotasi dengan ekstensi knee


Posisi awal :
a. Pasien : fleksi/abduksi/medial rotasi hip dengan fleksi knee, dorsifleksi ankle dan
eversi kaki, serta ekstensi jari2 kaki.
b. Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan sama seperti pada pola
ekstensi/adduksi/lateral rotasi, atau tangan kiri terapis pada permukaan plantar kaki
pasien sehingga jari2 tangan terapis dapat melakukan tekanan pada jari2 kaki pasien
dan tangan kanan terapis pada permukaan posterior medial paha pasien
Perintah : dorong kuat.
Gerakan :
c. Lateral rotasi hip, plantar fleksi ankle dan inversi kaki, fleksi jari2 kaki, ekstensi
knee, ekstensi dan adduksi hip

GAMBAR I

GAMBAR II

GAMBAR III

You might also like