You are on page 1of 8

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN

VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

ISSN : 2086 4981

ANALISA PERANCANGAN THERMOGENERATOR


SEDERHANA SEBAGAI PEMBANGKIT ENERGI ALTERNATIF
Melda Latif1
Mumuh Muharam2
Andika Nugraha Putra3

ABSTRACT
Due to the depletion of fossil energy resources, several countries in the world
began to try to use some alternative energy sources such as solar energy, wind
and thermal. The use of alternative energy, is still in a very small percentage, and
it is still necessary to hold some research to optimize the efficiency of the
electrical power generated.
This paper describes the results of studies that utilize thermal energy as an
alternative power plant, which is termed thermogenerator. Thermogenerator still
made here is simple and is still a preliminary study for further research.
At this thermogenerator, semiconductor used as a substitute conductor. To
menngurangi heat loss and prevent damage to the semiconductor used as a fan
and heatsink cooler. This study uses two kinds of circuits that use LEDs as a
replacement for both the semiconductor and the use of semiconductor modules.
The first study is a study that is very simple, using the technical components
derived from used materials. The first study to generate electricity from
temperature differences in the series, but its efficiency can not be obtained. In the
second study, the new efficiencies can be obtained, although it is still very small.
By using the fan and heatsink, then the efficiency of the electric power obtained is
4.4% for a single module and thermogenerator thermogenerator to four modules
in series. This efficiency can be the same, because they used the load resistance
equal to the resistance in each of these thermogenerator.
Keywords: thermogenerator, semiconductor, efficiency
INTISARI
Akibat semakin menipisnya sumber energi fosil, beberapa negara di dunia
mulai mencoba menggunakan beberapa sumber energi alternatif seperti
penggunaan energi matahari, angin dan thermal. Penggunaan energi
alternatif, masih dalam presentase yang sangat kecil, dan itu masih perlu
diadakan beberapa penelitian untuk pengoptimalan efisiensi daya listrik yang
dihasilkan.
Paper ini menerangkan hasil penelitian yang memanfaatkan thermal sebagai
pembangkit energi alternatif, yang diistilahkan dengan thermogenerator.
Thermogenerator yang dibuat masih sangat sedehana dan masih merupakan
penelitian awal untuk penelitian selanjutnya.
1

Dosen Teknik Elektro UNAND


Dosen Teknik Elektro UNAND
3
Alumni Teknik Elektro UNAND
2

108

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN


VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

ISSN : 2086 4981

Pada thermogenerator ini, digunakan semikonduktor sebagai pengganti


konduktor. Untuk menngurangi rugi-rugi panas dan mencegah kerusakan
pada semikonduktor maka digunakan fan dan heatsink sebagai alat
pendingin. Penelitian ini menggunakan dua macam rangkaian yaitu
menggunakan LED sebagai pengganti semikonduktor dan yang kedua
menggunakan modul-modul semikonduktor. Penelitian pertama merupakan
penelitian yang sangat sederhana sekali, menggunakan komponen-komponen
pendukung yang berasal dari bahan-bahan bekas. Penelitian pertama bisa
menghasilkan listrik dari perbedaan suhu pada rangkaian, tetapi efisiensinya
belum bisa didapatkan. Pada penelitian kedua, baru bisa didapatkan
efisiensinya, walaupun masih sangat kecil. Dengan menggunakan fan dan
heatsink, maka efisiensi daya listrik yang didapatkan adalah 4,4 % untuk satu
modul thermogenerator dan untuk empat modul thermogenerator yang
diserikan. Efisiensi ini bisa sama,
kerena beban yang digunakan
resistansinya sama dengan resistansi dalam masing-masing thermogenerator
tersebut.
Kata Kunci : Thermogenerator, semikonduktor, efisiensi

109

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN


VOL. 6 NO. 1 Maret 2013
PENDAHULUAN
Sejak tahun 2006, Indonesia
mulai memasuki era kebangkitan
energi ke II. Berbeda dengan era
kebangkitan energi I yang terjadi
pada tahun 1996, pada era
kebangkitan
energi
II,
pengembangan energi diprioritaskan
pada penggunaan energi alternatif
sebagai sumber energi listrik dan
mengurangi
penggunaan
energi
berbasis minyak bumi [1].
Beralihnya beberapa negara di
dunia
ke
pemanfaatan
energi
alterantif adalah karena ketersediaan
minyak bumi atau fosil semakin
berkurang, sedangkan sumber energi
alternatif, seperti matahari, angin dan
thermal (panas) sangat banyak dan
belum begitu optimal dimanfaatkan.
Saat ini mulai dikembangkan
penggunaan
thermal
sebagai
pembangkit listrik yang dikenal
dengan
nama
thermogenerator.
Metoda
pemanfaatan
efek
thermoelektrik
pertama
kali
ditemukan oleh Thomas Johan
Seebeck, seorang fisikawan Jerman
pada tahun 1821. Keuntungan dari
pemanfaatan energi panas sebagai
pembangkit listrik adalah dapat
memanfaatkan potensi energi panas
yang begitu banyak terbuang menjadi
energi listrik. Pemanfaatan teknologi
termoelektrik diantaranya dipakai
pada sistem penghematan bahan
bakar pada mobil. Pemanfaatkan
energi panas pada radiator dan gas
buangan,
mampu
menghemat
penggunaan bahan bakar sampai
10%. Pesawat Luar Angkasa juga
bisa
memanfaatkan
teknologi
thermoelektrik untuk mengirimkan
data ke bumi dengan menggunakan
plutonium 238 sebagai sumber
panasnya. Perusahan jam juga
memasarkan jam thermoelektrik yang
memanfaatkan panas tubuh manusia
[2].

ISSN : 2086 4981

METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk ke
dalam jenis penelitian terapan
(aplikatif), dimana penelitian ini
merupakan pemecahan terhadap
suatu masalah untuk tujuan tertentu.
Aplikasi
yang
diperoleh
dari
penelitian ini, diharapkan dapat
langsung
dipergunakan
untuk
mengkonversi
perbedaan
temperatur menjadi tegangan listrik.
Objek Penelitian
Objek
penelitian
yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri
dari beberapa kondisi, yaitu :
1. Pemvariasian suhu untuk melihat
berapa besar tegangan output
yang dihasilkan.
2. Pemvariasian suhu berdasarkan
pada
zona
kerja
jenis
semikonduktor yang digunakan.
3. Jenis
semikonduktor
yang
digunakan adalah Bismuth (Bi)
dan Telurium (Te), karena
semikonduktor ini bisa digunakan
pada suhu ruangan
4. Efisiensi
dihitung
dengan
membandingkan antara daya
yang
dihasilkan
oleh
thermogenerator dengan daya
yang diterima oleh beban.
Desain Penelitian
Ada beberapan tahapan dalam
desain penelitian yaitu:
1. Studi literatur untuk mengetahui
bagaimana cara kerja dan
struktur dari sebuah modul
thermogenartor
2. Disain alat, yang disesuaikan
dengan kondisi saat penelitian
berjalan.
3. Perancangan alat.
Alat yang dirancang ada dua
macam,
yaitu
dengan
menggunakan
LED sebagai
pengganti semikonduktor dan
menggunakan
semikonduktor
pabrikan. Pengujian alat yang
telah dibuat dengan melakukan
pemvariasian suhu, sehingga

110

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN


VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

ISSN : 2086 4981

bisa diketahui berapa efisiensi


dari alat tersebut dan pada
kisaran suhu berapa alat ini akan
bekerja dengan efektif.
Perancangan
Thermogenerator
Dengan Menggunakan LED
Untuk
menggantikan
semikonduktor, pada penelitian ini
digunakan Light Emiting Dioda (LED).
LED
juga
menggunakan
semikonduktor pada bagian intinya.
Struktur dari sebuah Light Emitting
Dioda (LED) dapat dilihat pada
gambar 1.

a. Led

b. PCB

Gambar 1. Struktur Sebuah LED


c. Seng Kaleng Bekas
d. Heatsink dari bekas motherdboard

Seperti dioda pada umumnya,


LED juga terdiri dari dua jenis
semikonduktor, tipe P dan tipe N.
Arus
akan
mengalir
dari
semikonduktor
tipe
P
ke
semikonduktor tipe N ketika diberi
sebuah sumber tegangan seperti
yang terlihat pada gambar 2.

Gambar 3 LED dan komponen


pendukung
LED
dihubungkan
secara
paralel. Kedua kaki LED di pasang
pada sisi berbeda, yakni sisi panas
dan dingin untuk mengupayakan
terjadinya perbedaan temperatur
pada semikonduktor yang terdapat di
dalam
LED.
Sebagai
sistem
pendingin, disini digunakan fan dan
heatsink. Indikator dari ada tidaknya
arus
yang
dihasilkan
apabila
diberikan perbedaan temperatur pada
thermogenerator
sederhana
ini
adalah menyalanya LED, disamping
juga dilakukan pengukuran.
Kelemahan pada rangkaian ini
antara lain LED juga bersifat sebagai
beban,
yang
hanya
akan
menghasilkan arus untuk masingmasing LED itu sendiri, sehingga

Gambar 2. Aliran Elektron Pada


LED
LED dan komponen-komponen
pendukung dapat dilihat pada
gambar 3.

111

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN


VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

ISSN : 2086 4981

tidak bisa diketahui berapa arus yang


mengalir dalam thermogenerator ini.

Sebagai beban digunakan reistor dari


1 s/d 1 k.

Perancangan
Thermogenerotor
Dengan
Menggunakan
Modul
Semikonduktor.
Pada penelitian ini digunakan
Thermogenerator
buatan
Everredtronics,
China.
Dalam
pengujian ini dilakukan beberapa
variasi percobaan, yakni satu modul
thermogerator, dan empat modul
thermogenerator yang diserikan,
dengan pendingin berupa fan dan
heatsink (dapat dilihat pada gambar
4).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Thermogenerator Dari LED.
Thermogenerator ini terbuat
dari rangkaian LED yang tersusun
paralel.
Sumber
panas
yang
digunakan adalah kompor dan solder.
Gambar 5 memperlihatkan hasil
pengujian open- circuit.

Gambar 5. Pengujian Rangkaian


LED saat open-circuit
Dari grafik terlihat bahwa Voc
maksimum yang bisa dicapai oleh
prototipe thermogenerator ini adalah
254.9 mV.
Untuk kondisi berbeban, arus
yang mengalir pada rangkaian LED
ini tidak bisa terukur, ini disebabkan
karena LED juga bertindak sebagai
beban, sehingga tahanan dalam
sistem menjadi sangat besar.

a. 1 modul

Thermogenerator
Dari
Modul
Semikonduktor.
Pengujian
thermogenerator
jenis ini menggunakan satu modul
semikonduktor dan empat modul
semikonduktor
hubungan
seri.
Pengujian dilakukan dalam kondisi
open-circuit dan kondisi berbeban
dengan menggunakan fan dan
heatsink sebagai pendingin.

b. 4 modul seri

Thermogenerator Dari Satu Modul


Semikonduktor.
Rangkaian
pengujian
thermogenerator dengan satu modul
semikonduktor dapat dilihat pada
gambar 6.

c. Fan
d. Heat sink
Gambar 4 Modul Semikonduktor
dan komponen pendukung

112

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN


VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

ISSN : 2086 4981

1
10
100
200
385
Gambar 6. Pengujian Dengan 1
Modul Semikonduktor

665
816

Gambar 7 memperlihatkan
grafik tegangan yang dihasilkan oleh
thermogenerator dari satu modul
semikonduktor kondisi open-circuit.
Tegangan open-circuit maksimum
yang dihasilkan oleh thermogenerator
ini adalah 588 mV dengan perbedaan
suhu 13.69 oK.

100
0

I
(m
A)

73.
98
10.
69
3.3
8
1.7
1
0.8
9
0.5
2
0.4
2
0.3
4

(1)
dimana
P
= daya yang diberikan ke
beban (W)
h
Q
= daya yang dihasilkan oleh
thermogenerator
I
= arus yang mengalir (A)
K
=
konstanta
=
1.2/273
W.m/(m2.C)
TH
= suhu tertinggi = 142.56 oC
T = perbedaan suhu = 12.7oC; TC
= 129.86oC
RL
= resistansi beban
R
= resistansi thermogenerator
=0.9

= koefisien suhu = 0.04236


Dengan menggunakan rumus
efisiensi [3], maka didapatkanlah
efisiensi
dari
satu
modul

Untuk mengetahui berapa arus


yang mengalir, dilakukan pengujian
berbeban. Beban yang digunakan
adalah resistor dengan nilai dari 1 s/d
100 . Data hasil pengujian dapat
dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil pengujian berbeban
pada thermogenerator dari 1
modul semikonduktor

V
(m
V)

27
2
32.
7
5.8
1
2.9
2
1.5
2
0.8
8
0.7
1
0.5
8

Dari tabel 1 terlihat bahwa


semakin besar resistansi, maka
tegangan yang dihasilkan juga makin
besar, dan berdasarkan hukum Ohm,
maka arus yang dihasilkan akan
semakin kecil (arus berbading
terbalik
dengan
resistansi).
Berdasarkan persamaan daya P =
I2R, maka makin besar arus yang
mengalir, maka daya yang dihasikan
juga akan semakin besar.
Efisiensi daya didapatkan dari
rumus [3]:

Gambar 7. Tegangan yang


dihasilkan oleh thermogenerator
dari satu modul semikonduktor
saat open-circuit.

RL
()

27
2
32
7
58
1
58
4
58
6
58
7
58
8
58
3

P
(m
W)

113

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN


VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

ISSN : 2086 4981

thermogenerator seperti terlihat pada


tabel 2.
Tabel 2. Efisiensi satu modul
thermogenerator
RL
R
P
QH

() () (mW) (W) (%)


1
0.9 73.98 1.665 4.4
10
0.9 10.69 0.253 4.2
100 0.9 3.38 0.091 3.7
200 0.9 1.71 0.073 2.3
665 0.9 0.52 0.061 0.8
1000 0.9 0.34 0.059 0.6

c. Pengujian Berbeban
Gambar 8. Rangkaian Empat
Thermogenerator Hubungan seri
Pengujian
empat
thermogenerator hubungan seri untuk
kondisi tanpa beban (open-circuit)
dapat dilihat pada gambar 3.5.
Karena thermometer yang digunakan
mempunyai limit sampai suhu 150oC,
maka
pengukuran
temperatur
dihentikan sampai suhu 143.9oC.
Tegangan Voc maksimal yang bisa
dihasilkan oleh thermogenerator ini
adalah 1362 V.

Efisiensi
satu
modul
thermogenerator mempunyai nilai
maksimum sebesar 4.4 % saat beban
1 yang hampir sama dengan
resistansi dalam thermogenerator (
0.9 )
Thermogenerator
Dari
Empat
Modul Semikonduktor Terhubung
Seri.
Rangkaian uji untuk empat
modul thermogenerator seri dapat
dilihat pada gambar 8.

V(mV)

T(oK)

Gambar 9. Tegangan terhadap


perbedaan suhu empat modul
thermogenerator kondisi opencircuit.

a. Empat modul thermogenerator


terhubung seri

Untuk
kondisi
berbeban,
efisiensi thermogenerator dihitung
berdasarkan rumus 1, dimana :
K= konstanta = 1.2/273 W.m/(m2.C)
TH= suhu tertinggi = 143.9 oC
T = perbedaan suhu = 8.04oC; TC =
135.86oC
RL = resistansi beban (dari 1 s/d 1000
)
R = resistansi thermogenerator
= (4 x 0.9 = 3.6 )

b. Pengujian open-circuit.

114

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN


VOL. 6 NO. 1 Maret 2013
= koefisien suhu = 4 x 0.04236 =
0.1694

ISSN : 2086 4981

3. Tegangan yang dihasilkan oleh


satu modul thermogenerator dan
empat modul thermogenerator
terhubung seri menaik dengan
bertambahnya resistansi beban,
sedangkan arus yang mengalir
akan berkurang. Ini sesuai
dengan hukum Ohm, bahwa arus
berbanding
terbalik
dengan
resistansi.

Tabel
3.
memperlihatkan
efisiensi empat thermogenerator
yang dipasang seri.
Tabel 3.

Data Empat
Thermogenerator Seri
Berbeban
RL
R
P
QH

() () (mW) (W)
(%)
1
3.6 108.9 7.886 1.38
4
3.6 191.4 5.254 4.44
10
3.6 167.7 3.151 5.32
100 3.6 31.67 0.476 6.65
500 3.6 6.99 0.127 5.52
1000 3.6 3.53 0.081 4.34

DAFTAR PUSTAKA
[1] Buku Putih, Indonesia 20052025,
diakses
di
www.batan.go.id tanggal 21
Mei 2010.
[2] G. Jeffrey Snyder,Small
Thermoelectric generator,
diakses di
www.electrochem.org tanggal
21 Mei 2010.
[3] Rowe,
D.M.,Handbook
of
Thermoelectric,CRC
Press,
2006.
[4] Bitschi, Andreas, Modelling of
Thermoelectric Devices for
Electric Power Generation, ETH
Zurich, 2009.
[5] Dally, J. W. Rilley, W.F dan Mc.
Gonnel, K.G, Instrumentation
for Engineering Measurement,
John Willey & Sons, 1993.
[6] Lyneykin, Simon dan Ben
Yaakof,
Modelling
and
Analysis of Thermoelectric
Modules,
Department
of
Electrical
and
Computer
Engineering
Ben
Gurion
University.
[7] Wasito
S.,
Vademekum
Elektronika,
Edisi
kedua,
Penerbit PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2006.
[8] Thermoelectric
Materials,
diakses dari www.wikipedia.org
, tanggal 21 Mei 2010.
[9] Thermoelectric
Materials,
diakses dari www.wikipedia.org
, tanggal 21 Mei 2010

Dapat dilihat pada tabel 3.3,


efisiensi mulai menaik dari R = 4
sampai R=100 . Ini disebabkan
karena
R = 4 nilainya hampir
sama
dengan
tahanan
dalam
thermogenerator (3.6 ). Akan
tetapi, ternyata nilai efisiensi terus
menaik sampai R = 100 , ini
disebabkan karena perbedaan suhu
antara sisi HOT dan COLT tidak
begitu besar.
KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah
dilakukan maka didapat kesimpulan:
1. Thermogenerator sederhana juga
bisa dibuat dari dioda/LED yang
dihubungkan
paralel,
karena
pada
dioda/LED
juga
menggunakan dua semikonduktor
yang
berbeda
yakni
semikonduktor tipe N dan P.
2. Dengan menggunakan fan dan
heatsink sebagai pendingin dan
resistansi beban yang hampir
sama dengan resistansi dalam
thermogenerator, maka efisiensi
daya
pada
satu
modul
thermogenerator sama dengan
empat modul thermogenerator
terhubung seri yaitu sebesar
4.4%.

115

You might also like