Professional Documents
Culture Documents
SULAWESI SELATAN
NOMOR: 2 TAHUN 1996
TENTANG
ORGANISASI DAN TATAKERJA RUMAH SAKIT UMUM
LABUANG BAJI UJUNG PANDANG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I
SULAWESI SELATAN
Menimbang :
a.
b.
Mengingat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
h.
i.
j.
(1)
(2)
Rumah Sakit Umum adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas
Kesehatan.
Rumah Sakit Umum dipimpin oleh seorang Kepala dengan sebutan Direktur yang
secara teknis bertanggungjawab kepada kepala Dinas dan taktis operasional
kepada Gubernur Kepala Daerah.
Bagian Kedua
Tugas Pokok
Pasal 3
Rumah Sakit Umum mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya
guna dan berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang
dilaksanakan secara serasi terpadu dengan upaya peningkatan serra pencegahan dan
melaksanakan upaya rujukan.
Bagian Ketiga
Fungsi
Pasal 4
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 4 Peraturan Daerah ini, Rumah
Sakit Umum mempunyai fungsi :
a.
menyelenggarakan pelayanan medik;
b.
menyelenggarakan pelayanan penunjang medik & non medik;
c.
menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan;
d.
menyelenggarakan pelayanan rujukan;
e.
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan;
f.
menyelenggarakan penelitian dan pengembangan;
g.
menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan.
BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 5
Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum terdiri atas:
a.
Direktur;
b.
Wakil Direktur Pelayanan;
c.
Wakil Direktur Umumdan Keuangan;
d.
Komite Medikdan Stat Medik Fungsional;
e.
Dewan Penyantun;
f.
Satuan Pengawasan Intern.
Pasal 6
Wakil Direktur Pelayanan membawahi 2 (dua) bidang yang meliputi bidang pelayanan
dan bidang keperawatan serta sejumlah Instalasi.
Pasal 7
Bidang Pelayanan membawahi 3 seksi yaitu :
a.
Seksi Pelayanan I;
b.
Seksi Pelayanan II;
c.
Seksi Pelayanan III.
Pasal 8
Bidang keperawatan membawahi 3 seksi yaitu :
a.
Seksi keperawatan I;
b.
Seksi keperawatan II;
c.
Seksi keperawatan III.
Pasal 9
Instalasi yang dimaksud dalam pasal 8 yaitu :
a.
Instalasi Rawat Jalan;
b.
Instalasi Rawat Inap;
c.
Instalasi Rawat Darurat;
d.
Instalasi Bedah Sentral;
e.
Instalasi Perawatan lntensif (CU);
f.
Instalasi Radiologi;
g.
Instalasi Farmasi;
h.
Instalasi Rehabilitasi Medik;
i.
Instalasi Patologi Klinis;
j.
Instalasi Patologi Anatomi;
k.
Instalasi Perawatan Intensif ICCU:
Pasal 10
Wakil Direktur Umum dan Keuangan membawahi 3 bagian, dan 3 Instalasi meliputi :
a.
Bagian Umum;
b.
Bagian Perencanaan dan Rekam Medik;
d.
Bagian Keuangan;
d.
Instalasi Gizi;
e.
Instalasi Pemulasaraan Jehazah;
f.
Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit.
Pasal 11
Bagian Umum membawahi 3 Sub Bagian yaitu:
a.
Sub Bagian Ketatausahaan;
b.
Sub Bagian Kepegawaian;
c.
Sub Bagian Rumah Tangga, Perlengkapan.
Pasal 12
Bagian Perencanaan dan Rekam Medik membawahi 3 Sub bagian yaitu :
a.
Sub bagian penyusunan program laporan dan rekam medik;
b.
Sub bagian hukum perpustakaan dan publikasi;
c.
Sub bagian pemasaran sosial dan informasi rumah sakit.
Pasal 13
Bagian keuangan membawahi 3 sub bagian yaitu :
a.
Sub Bagian Penyusunan Anggaran & Perbendaharaan;
b.
Sub Bagian Verifikasi & Akuntansi;
c.
Sub Bagian Mobilisasi Dana.
Pasal 14
Bagian Organisasi Rumah Sakit Umum sebagaimana tercantum dalam lampiran
Peraturan Daerah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini.
BAB IV
URAIAN TUGAS
Pasal 15
Direktur mempunyai tugas memimpin, menyusun kebijaksanaan pelaksanaan, membina
pelaksanaan, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas rumah sakit sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 16
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
Tugas Wakil Direktur Umum dan Keuangan membantu Direktur dibidang Umum dan
Keuangan meliputi kegiatan Kesekretariatan Perencanaan dan Rekam Medik,
Penyusunan anggaran dan perbendaharaan, Verifikasi, Akuntansi dan Mobilisasi Dana
serta ketatausahaan dan kerumahtanggaan, pelayanan gizi, pemulasaraan jenazah dan
pemeliharaan sarana Rumah Sakit.
Pasal 23
(1)
(2)
(3)
(4)
(1)
(2)
(3)
(4)
Tugas Bagian Perencanaan dan Rekam Medik meliputi penyusunan program dan
laporan, rekam medik, hukum, perpustakaan, publikasi, pemasaran sosial dan
informasi rumah sakit.
Tugas Sub Bagian Penyusunan Program, Laporan dan Rekam Medik meliputi
kegiatan penyusunan program Rumah Sakit Umum, laporan Rumah Sakit Umum
dan Rekam Medik Rumah Sakit Umum.
Tugas Sub Bagian Hukum, Perpustakaan & Publikasi meliputi pelaksanaan
bimbingan hukum, kegiatan mengatur/mengelolah perpustakaan serta
melaksanakan kegiatan publikasi.
Tugas Sub Bagian Pemasaran Sosial & Informasi Rumah Sakit meliputi
pelaksanaan pemasaran sosial & informasi Rumah Sakit Umum.
Pasal 25
(1)
(2)
(3)
(4)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Komite Medik adalah kelompok tenaga medik yang keanggotaannya dipilih dari
anggota Star Medik Fungsional.
Komite Medik berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur.
Komite Medik mempunyai tugas membantu Direktur menyusun standar pelayanan
dan memantau pelaksanaannya, serta melaksanakan pembinaan etika profesi,
mengatur kewenangan profesi anggota star medik fungsional serta
mengembangkan program pelayahan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian
dan pengembangan.
Dalam melaksanakan tugas Komite Medik dapat dibantu oleh panitia-panitia yang
anggotanya terdiri daTi star Medik Fungsional dan tenaga profesi lainnya secara
ex officio.
Panitia apalah kelompok kerja khusus Komite Medik yang dibentuk untuk
mengatasi masalah khusus.
Pembentukan Panitia ditetapkan oleh Direktur.
BAB VII
STAF MEDIK FUNGSIONAL
Pasal 28
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Staf Medik Fungsional adalah kelompok dokter yang bekerja di lnstalasi dalam
jabatan Fungsional.
Stat Medik Fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosis pengobatan,
pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan, penyuluhan
kesehatan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Staf Medik Fungsional dikelompokkan sesuai
dengan keahliannya.
Kelompok dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih oleh anggota kelompoknya
untuk masa bakti tertentu.
Ketua kelompok diangkat oleh Direktur.
BAB VIII
PARAMEDIK FUNGSIONAL DAN
TENAGA NON MEDIK
Pasal 29
(1)
(2)
(3)
(4)
(1)
(2)
(3)
khusus dan
di Instalasi
fungsional
Umum dan
BAB IX
DEWAN PENYANTUN
Pasal 31
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
Pasal 34
Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Rumah Sakit Umum wajib
mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi
penyimpangan dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 35
Setiap pimpinan satuan organisasi dilingkungan Rumah Sakit Umum bertanggungjawab
memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan
petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.
Pasal 36
Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan
bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala
tepat pada waktunya.
Pasal 37
Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan, wajib diolah
dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan
petunjuk kepada bawahan.
Pasal 38
Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib
disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai
hubungan kerja.
Pasal 39
Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh kepala
satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka
pemberian bimbingan dan pembinaan kepada bawahan masing-masing wajib
mengadakan rapat berkala.
Pasal 40
Rumah Sakit Umum mempunyai hubungan dengan Kantor Wilayah Departemen
Kesehatan
Propinsi/Dinas
Kesehatan/Kantor
Departemen
Kesehatan
Kabupaten/Kotamadya/Dinas Kesehatan Tingkat diwilayahnya sesuai dengan tugas dan
fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB XII
PENGANGKATAN DALAM
JABATAN
Pasal 41
(1)
(2)
(3)
(4)
Direktur dan Wakil Direktur Rumah Sakit Umum diangkat dan diberhentikan oleh
Gubernur Kepala Daerah atas usul Kepala Dinas setelah mendapat pertimbangan
Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi.
Kepala Bidang dan Kepala Bagian diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur
Kepala Daerah kasus Direktur setelah mendapat pertimbangan dari Kepala Dinas.
Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur
Kepala Daerah atas usul Direktur setelah mendapat pertimbangan dari Kepala
Dinas.
Pejabat-Pejabat lainnya, yang bersifat non struktural dilingkungan Rumah Sakit
Umum diangkat dan diberhentikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 42
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Keputusan Gubernur Kepala Daerah
Tingkat I Sulawesi Selatan Nomor 1265/XI/1985 tanggal 18 Nopember 1985 dan
ketentuan-ketentuan lain yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan
tidak berlaku lagi.
Pasal 43
Hal-hal yang belum diatur dan Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan keputusan Gubernur Kepala Daerah.
Pasal 44
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I
Sulawesi Selatan.
Cap/ttd
H. ALIM BACHRI
H. Z. B. PALAGUNA
DISAHKAN OLEH:
Menteri Dalam Negeri dengan Surat
Keputusan Nomor 131 Tahun 1996
Tanggal 7 Agustus 1996
DIUNDANGKAN :
Dalam Lembaran Daerah Propinsi
Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan
Nomor: 9 Tahun 1996 Tanggal 13
September 1996 Seri D Nomor 9
(Tambahan Lembaran Daerah
Nomor 129)
SEKRETARIS WILAYAH/DAERAH,
ttd
Drs. H. HAKAMUDDIN DJAMAL
Pangkat : Pembina Utama Madya
NIP
: 010 056 311
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH TINGKAT I SULAWESI SELATAN
NOMOR: 2 TAHUN 1996
TENTANG
ORGANISASI DAN TATAKERJA RUMAH SAKIT UMUM
LABUANG BAJI UJUNG PANDANG
I.
PENJELASAN UMUM
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang paripurna telah memacu
pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum Labuang Baji untuk lebih ditingkatkan
agar keberadaan Rumah Sakit Umum Labuang Baji dapat dirasakan sebagai
suatu wadah yang benar-benar menunjang masyarakat dari salah satu segi
pelayanan yang diberikan pemerintah yaitu pelayanan bidang kesehatan.
Keberadaan Rumah Sakit Umum Labuang Baji oleh Pemerintah Daerah Tingkat I
Sulawesi Selatan telah dibenahi secara bertahap agar pelayanan kesehatannya
mampu menampung kebutuhan masyarakat tersebut. Hal ini telah didukung oleh
Menteri
Kesehatan
dengan
menerbitkan
Surat
Keputusan
Nomor
490/Menkes/SK/V/1994, tentang Peningkatan Rumah Sakit Umum Daerah
Labuang Baji milik Pemerintah Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan.
Sehubungan dengan hal tersebut di alas maka Struktur Organisasi dan Tatakerja
Rumah Sakit Umum Labuang Baji perlu disesuaikan dengan Keputusan Menteri
Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 1994 yang selanjutnya diatur dalam Peraturan
Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan.
II.
Cukup jelas
Pasal 2
Ayat (1)
Ayat (2)
Pasal 3
Pasal 4 huruf a, b, c,
dan d
:
Huruf e
:
Huruf f
dan g
Cukup jelas
Pasal 5
Cukup jelas
Pasal 6
Pasal 7
Cukup jelas
Pasal 8
Cukup jelas
Pasal 9
Cukup jelas
Pasal 10
Cukup jelas
Pasal 11
Cukup jelas
Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
Cukup jelas
Pasal 14
Cukup jelas
Pasal 15
Cukup jelas
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
Ayat (1)
Pasal 30
Pasal 31
Pasal 32
Pasal 33
Pasal 34
Pasal 35
Pasal 36
Pasal 37
Pasal 38
Pasal 39
Pasal 40
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Pasal 41
Pasal 42
Pasal 43
Pasal 44
:
:
:
:
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Yang dimaksud hubungan dengan kantor tainnya
adalah hubungan koordinatif dalam pembangunan di
bidang kesehatan.
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas