Professional Documents
Culture Documents
berkembang, total cairan tubuh menurun dari 92 menjadi 72 persen. Perubahan ini
diikuti oleh peningkatan protein dan lemak terutama selama dua bulan terkahir
kehamilan, dimana peningkatan protein lebih banyak dari pada lemak. Selain itu pada
janin terjadi pula pertambahan yang nyata pada natrium, kalsium dan besi. Natrium
terutama terdapat dalam cairan ekstraseluler dan dalam tulang, sedang kalium terdapat
dalam cairan intraseluler berkaitan dengan massa sel. Kegiatan janin selama dalam
kandungan selain menghisap zat gizi dan bernafas, janin juga bergerak aktif seperti
menyepak, berputar, melengkung dan menggenggam. Selain itu janin mampu
melakukan respon terhadap rangsangan suara atau getaran. Janin juga peka terhadap
kondisi kejiwaan ibunya, misalnya ibu yang mengandung merasa takut, sedih atau
cemas maka janin akan melakukan gerakan-gerakan yang lebih cepat. Demikian pula
apabila si ibu kelelahan. Respon tersebut diduga karena adanya perubahan sekresi
kelenjar yang terjadi dalam tubuh ibunya.
Pertumbuhan dan perkembangan janin dapat dibagi berdasarkan trimester :
1. Trimester pertama
Pada trimester pertama atau tiga bulan pertama masa kehamilan merupakan masa
dimana system organ prenatal dibentuk dan mulai berfungsi. Pada minggu ke 3 sel-sel
mulai membentuk organ-organ spesifik dan bagian- bagian tubuh. Minggu ke 13,
jantung telah lengkap dibentuk dan mulai berdenyut, sebagian besar organ telah
dibentuk,dan janin mulai dapat bergerak . Bagi wanita hamil tentu saja masa trimester
pertama ini merupakan masa penyesuaiannya baik secara fisik maupun emosi dengan
segala perubahan yang terjadi dalam rahimnya. Pada trimester pertama ini ibu sering
mengalami mual atau, ingin muntah, tidak selera makan yang sering dikenal dengan
morning sickness, yang dapat menyebabkan berkurangnya intik makanan ibu
(Michio and Kushi, A, 1985). Defisiensi gizi dan pengaruh-pengaruh lain yang
membahayakan janin seperti penggunaan obat, vitamin A dosisi tinggi, radiasi
atautrauma dapat merusak atau menghambat perkembangan janin selanjutnya.
Sebagain besar keguguran terjadi pada masa ini, bahkan sekitar sepertiga dari kejadian
keguguran terjadi karena wanita tidak menyadari bahwa dia sedang benar-benar hamil.
Masa trimester pertama merupakan masa yang kritis, sehingga harus dihindari hal-hal
yang memungkinkan kegagalan pertumbuhan dan perkembanganjanin (Wardlaw,
G.M., et al, 1992).
2. Trimester kedua
Pada awal trimester kedua, berat janin sudah sekitar 100 g. Gerakan- gerakan janin
sudah mulai dapat dirasakan ibu. Tangan, jari, kaki dan jari kaki sudah terbentuk, janin
sudah dapat mendengar dan mulai terbentuk gusi, dan tulang rahang. Organ-organ
tersebut terus tumbuh menjadi bentuk yang sempurna, dan pada saat ini denyut jantung
janin sudah dapat dideteksi dengan stetoskop. Bentuk tubuh janin saat ini sudah
menyerupai bayi (Gambar 2.2).
3. Trimester ketiga
Memasuki trimester ketiga, berat janin sekitar 1-1,5 kg. Pada periode ini uterus
semakin membesar sampai berada di bawah tulang susu. Uterus menekan keatas
kearah diafragma dan tulang panggul. Hal ini sering membuat ibu hamil merasa
jantung sesak dan kesulitan pencernaan. Seringkali ibu juga mengalami varises pada
pembuluh darah sekitar kaki, wasir, dan lutut keram karena meningkatnya tekanan
kepada perut, rendahnya laju darah balik dari limbs, dan efek dari progesterone, yang
menyebabkan kendurnya saluran darah. Setelah usia kehamilan mencapai sekitar 28
30 minggu, bayi yang lahir disebut prematur (sebelum minggu ke 37 kehamilan),
mempunyai kesempatan untuk hidup baik bila dirawat dalam suatu perawatan bayi
baru lahir risiko tinggi. Namun, mineral dan cadangan lemak pada bayi tidak normal,
yang seharusnya dibentu pada bulan terakhir kehamilan. Masalah medis lain pada bayi
prematur adalah masih belum mampu mengisap dan menelan dengan baik, sehingga
perawatan bayi ini sangat sulit (Wardlaw, G.M., et al, 1992).
a. Bagaimana perubahan fisik dan fisiologis yang terjadi pada ibu hamil?
Perubahan Fisik pada Trimester I
Menurut Kurnia (2009, p. 185-189), perubahan fisik pada trimester
I adalah :
a) Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan hormon
kehamilan
yang
menimbulkan
pelebaran
pembuluh
darah
dan
untuk
yang banyak tapi karena rahim telah berkembang dan memerlukan ruang juga, dan
ini semua karena pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim
dan hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan air.
2) Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
Menurut Sulistyawati (2009, p. 76-77), perubahan psikologis pada trimester I
adalah :
a) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan kehamilannya
b) Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu
berharap agar dirinya tidak hamil saja
c) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
d) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian
dengan seksama
e) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang yang
mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan merahasiakannya
b. Perubahan Fisik dan Psikologis pada Trimester II
1) Perubahan Fisik pada Trimester II
Menurut Kurnia (2009, p. 190-194), perubahan fisik pada trimester
II adalah :
a) Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati rongga
panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada
kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan puser (umbilicus).
Setiap individu akan berbeda-beda tapi pada kebanyakan wanita, perutnya akan
mulai membesar pada kehamilan 16 minggu.
b) Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini sudah biasa
dan normal karena akibat adanya perenggangan usus selama kehamilan. Akibat
dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung dan tidak nyaman.
c) Pelupa
Pada beberapa ibu hamil akan menjadi sedikit pelupa selama kehamilannya. Ada
beberapa teori tentang hal ini, diantaranya adalah karena tubuh ibu hamil terus
bekerja berlebihan untuk perkembangan bayinya sehingga menimbulkan blok
pikiran.
d) Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama kehamilan,
karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar dan juga pengaruh
hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran cerna sehingga mendorong
asam lambung kearah atas.
e) Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan rambut
tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak diinginkan, seperti di wajah
atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan rambut yang tumbuh tak
semestinya ini, karena akan hilang setelah bayi lahir.
f) Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut bagian bawah
seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini karena perenggangan
ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang semakin membesar. Nyeri ini
hanya akan terjadi beberapa menit dan bersifat tidak menetap.
g) Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester kedua,
karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah besar sehingga
menyebabkan tekanan darah menurun.
h) Hidung dan Gusi berdarah
Hal ini juga terjadi karena peningkatan aliran darah selama masa kehamilan.
Kadang juga mengalami sumbatan di hidung. Ini disebabkan karena adanya
perubahan hormonal.
i) Perubahan kulit
Ibu hamil akan mengalami perubahan pada kulit. Perubahan tersebut bisa
berbentuk garis kecoklatan yang dimulai dari puser (umbilicus) sampai ke tulang
pubis yang disebut linea nigra. Sedangkan kecoklatan pada wajah disebut chloasma
atau topeng kehamilan. Hal ini dapat menjadi petunjuk sang ibu kurang asam folat.
Strecth mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan, biasanya pada paha
atas, dan payudara. Akibat peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal,
sedapat mungkin jangan menggaruknya. Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi
dapat diobati setelah persalinan.
j) Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan yang
disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin berwarna gelap dan besar.
Bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, dan itu adalah kelenjar kulit.
k) Kram pada kaki
Kram otot ini timbul karena sirkulasi darah yang lebih lambat saat kehamilan. Atasi
dengan menaikkan kaki ke atas dan minum kalsium yang cukup. Jika terkena kram
kaki ketika duduk atau saat tidur, cobalah menggerak-gerakkan jari-jari kaki ke
arah atas.
l) Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40% wanita
hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang menyebabkan tubuh
menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak sedikit pembengkakan pada
wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian bawah dan pergelangan kaki.
Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu
lama.
2) Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang membesar
kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
d) Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke paru-paru,
pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa susah bernapas. Ini
juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar yang berada di bawah
diafragma (yang membatasi perut dan dada). Setelah kepala bayi turun kerongga
panggul ini biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang baru pertama
kali hamil akan merasakan lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut
biasanya juga ikut hilang, karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah
diafragma / tulang iga ibu.
e) Sering kencing
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin
menekan kandungan kencing ibu hamil.
f) Masalah tidur
Setelah perut besar, bayi akan sering menendang di malam hari sehingga merasa
kesulitan untuk tidur nyenyak.
g) Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah
panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol, dan dapat juga
terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan
menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk varises. Varises juga
dipengaruhi faktor keturunan.
h) Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut yang
ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat.
i) Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan tekanan
pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang membuat tangan
membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan hormonal yang
menyebabkan retensi cairan.
j) Kram pada kaki
Kram kaki ini timbul karena sirkulasi darah yang menurun, atau karena kekurangan
kalsium.
k) Cairan vagina
Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya
jernih. Pada awal kehamilan, cairan ini biasanya agak kental, sedangkan pada saat
mendekati persalinan cairan tersebut akan lebih cair.
2) Perubahan Psikologis pada Trimester III
Menurut Sulistyawati (2009,p. 76-77), perubahan psikologis pada
trimester III adalah :
a) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh,
dan tidak menarik
b) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
c) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
khawatir akan keselamatannya
d) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya
e) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f) Merasa kehilangan perhatian
g) Perasaan mudah terluka (sensitif)
h) Libido menurun
untuk
menimbulkan
kelainan
letak
ataupun
kelainan
Adanya
riwayat
PPH
(post
partum
haemorrhage)
pada
pertama
usia
sang
ibu
dibawah
20
tahun
yang
4. She has four childrens, all spontaneous vaginal deliveries at term. Her fourth child is
18 months old and the delivery was complicated by postpartum haemorrhage (PPH)
requiring 4 unit blood transfusion.
a. Bagaimana anatomi jalan lahir normal?
ANATOMI DAN FISIOLOGI JALAN LAHIR
Jalan lahir terdiri dari atas panggul ibu , yakni bagian tulang padat , dasar panggul,
vagina, dan introitus ( tulang luar vagina ). Meskipuan jaringan lunak khususnya
lapisan otot dasar panggul , ikut menunjang kelaurnya bayi, tetapi panggul ihu jauh
lebih berperan dalam proses persalinan. Janin harus berhasil menyesuaikan dirinya
terhadap jalan lahir yang relative kaku , oleh karena itu ukuran dan bentuk panggul
harus ditentukan sebelum persalinan di mulai.
Jalan lahir di bagi atas:
1. Bagian tulang Terdiri atas tulang- tulang panggul ( artikulasio ).
2. Bagian lunak terdiri atas otot- otot , jaringan, dan ligament.
1. Tulang panggul
Terdiri dari :
1. Os,koksa yang terdiri atas
Os, illium ( Krista illiaka, spina ischiadika anterior posterior, spina illiaka
anterior inferior, spina illiaka posterior inferior dan spina illiakaposterior superior.
-
Os.iskium
Os. Pubis
Terdapat empat sendi panggul yakni simfisis pubis,sendi sakroiliaka kiri dan kanan
dan sendi sakrokoksigeus.
1. Os. Sacrum
2. Os. Koksigis
Secara fungsional panggul terdiri dari 2 bagian yang disebut pelvis mayor dan
pelvis minor.
Pelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak di atsa linea terminalis disebut
juga valse pelvis . pelvis minor adalah bagian terletak du bawah linea terminalis
atau di sebut true pelvis. Bentuk pelvis minor menyerupai suatu saluran yang
mempunyai sumbu melengkung ke depan. (sumbu carus)
Sumbu ini merupakan gatis menghubungkan titk persekutuan antara diameter
tranversa dan kunjungata vera pada pintu atas panngul dengan titik sejenis di hotke
II,III dan IV.
Sampai dekat hot ke III sumbu itu lurus , sejajar dengan sacrum , utnuk seterusnya
melengkung ke de hal inpan , ssaui lengkungan sacrum .halini penting untuk
diketahui bila kelak mengakhiri persalinan dengan cunam agar arah penarikan
cuman itu disesuaikan dengan jalanya sumbu jalan lahir pintu atas panggul ( pelvi
inlet) saluran ini normal berbentuk hamper bulat. Bidang bawah saluran ini tidak
merupakan suatu bidang seperti pintu atas panggul, akan tetapi terdiri dari 2 bidang
dis ebut pintu bawah opanngul (pelvi outlet)
Di antara ke 2 pintu ini tedapat ruang panggul ( pelvi cafiti). Ruang panggul
mempunyai ukuran paling luas di bawah pintu atas panggul, akan tetapi
menyempit pada ruang tengah untuk kemudian menjadi luas lagi sedikit.
penyempitan di panggul tengah ini disebabkan oleh adanya spuna isdiadika yang
kadang menonjol dalam ruang panggul.
Dalam obstetric dikenal empat jenis panggul berdasarkan ciri- ciri pintu atas
panggul :
1. Ginekoid : panggul paling baik untuk wanita, bentuk pintu atas panggul hamper
bulat.
2. Android : bentuk pintu atas panggul hampir segitiga. Panjang diameter antero
posterior hamper sama dengan diameter transversa, akan tetapi jauh lebih
mendekati sarkum.
3. Anthropoid: bentuk pintu atas panggul agak lonjong seperti telur.
4. Platopelloid: merupakan jenis ginekoid yang mengimpit pada arah muka dan
belakang.
Otot otot yang menahan dasar panggul bagian luar adalah muskulus spingterani
eksternum, muskulus bulbokafernosus yang melingkari vagina, dan muskulus
perinea transfersus superfisialis. Terdapat juga otot otot yang melingkari vagina
bagian tengah dan anus antara lain muskulus iliokogsigeus, muskulus
iskiofoksigeus, muskulus perinea transfersus profundus, dan muskulus koksigeus.
Lebih dalam lagi ditemukan otot dalam yang paling kuat di sebut diafragma pelvis.
Perinium
Perineum adalah jaringan yang terletak disebelah distal diagfragma pelvis.perinium
mengandung sejumlah otot supervisial, vaskuler, dan berisi jaringan lemak. Saat
persalinan, otot ini sering mengalami kerusakan ketika janin dilahirkan.
Passage atau jalan lahir terdiri dari bagian keras (tulang-tulang panggul dan sendisendinya) dan bagian lunak (otot-otot, jaringan, dan ligament). Tulang tulang
panggul meliputi dua tulang pangkal paha (ossa caxae), 1 tulang belakang (ossa
sacrum), dan 1 tulang tungging (ossa coxygis).
Ukuran panggul bagian luar meliputi:
1. Distantia spinarum: jarak antara SIAS (spina Iliaka Anterior Superior) kiri dan
kanan (23-26 cm)
2. Distantia kristarum: jarak yang jauh antara Krista iliaka kanan dan kiri (26-29 cm)
3. Konjugata eksterna: jarak antara tepi atas simfisis dan ujung prosessus spinosus
ruas tulang lumbal V (18-20cm)
4. Ukuran lingkar panggul : dari pinggir atas simfisis ke pertengahan antara SIAS dan
trokantr mayor sepihak dn kembali melalui tempat-tempat yang sama di pihak yang
laik (80-90 cm).
Jalan lahir bagian lunak meliputi SBR (segmen bawah rahim), serviks uteri,
vagina, otot-otot, jaringan ikat dan ligament yang menyokong alat-alat urogenital.
Otot-otot yang menahan dasar panggul:
1. Bagian luar:
1.
2.
3.
4.
Bagian tengah
1.
2.
M. iliokoksigeus
3.
M. iskiokksigeus
4.
M. perinea transverses
5.
M. koksigeus
6.
mendapat penanganan yang adekuat. Pada jalan lahir lunak dapat terjadi ganguan,
yaitu:
1. Pembukaan serviks
1.
Serviks yang kaku. Terdapat pada primi tua primer atau sekunder. Serviks
yang mengalami banyak cacat perlukaan atau sikatrik.
2.
Serviks gantung. Ostium uteri eksternum terbuka lebar, namun ostium uteri
internum tidak terbuka. Ostium internum terbuka, namun ostium uteri eksternum
tidak terbuka
3.
Edema serviks. Terutama karena panggul sempit, serviks terjepit antara kepala
dan jalan lahir sehingga teradi gangguan sirkulasi darah dan cairan yang
menimbulkan edema serviks.
4.
5.
1.
2.
3.
organ- organ yang terlibat dalam proses lahirnya janin adalah uterus, vagina, dan
vulva.
1. Uterus
Uterus adalah organ tunggal muscular dan berrongga. Hasil pembuahan antara
sperma dan ovum akan ditanam dalam endometrium uterus setelah mencapai
stadium blastula, yaitu sekitar 3 minggu setelah terjadinya fertilisasi dengan vesika
urinaria dan dibagian belakangnya berbatasan dengan rectum. Umumnya uterus
terfleksi ke arah depan dan teranteversi, sehingga letaknya hampir horizontal
dengan vesika urinaria. Uterus ditopang oleh lipatan peritoneal, ligament besar
yang melekat uterus pada dinding pelvis. Ligament cardinal dan uterosacral juga
ikut menopang letak uterus di rongga pervis. Struktur uterus: dinding uterus terdiri
atas tiga lapis:
1)
2)
3)
4)
Superficialis : mengalami perubahan selama masa menstrusi, dibentuk oleh
lapisan basal. Meluruh bersama dengan darah menstruasi saat fase sekresi.
Memiliki respon terhadap hormone gonadotropin seperti estrogen dan
progresteron. Hasil implantasi berupa blastula, akan ditanam pada lapisan ini.
5)
Basalis: lapisan dasar endometrium, tetap dan tidak berubah selama masa
menstruasi. Membentuk lapisan superficial selama fase proliferasi dari siklus
menstruasi
6)
Fundus uterus : bagian paling atas dari uterus berbentuk bundar. Aktif
melakukan kontraksi saat partus, yang disebut sebagai His uterus. Berbatasan
dengan 2 isthmus dari tuba uterine disisi kiri dan kanan
7)
Corpus uterus : bagian luas berdinding tebal, menutupi rongga uterus.
Membesar dan membengkak saat kehamilan.
8)
Servix: suatu bagian sempit di paling bawah uterus yang membatasi antara
uterus dan vagina. Mensekresi getah servix, dan jika didapati gambaran daun pakis
pada pemeriksaan mikroskopis getah tersebut, maka itu adalah penanda terjadinya
ovulasi. Di dekat servix, terdapat suatu bagian yang di sebut squamo-columnar
junction, dimana sel-sel epitel squamous vagiana berubah secara mendadak ke selsel columnar uterus, dan pada bagian ini, mudah terjadi metaplasia, sehingga
mengakibatkan kanker servix.
9)
Porto vaginalis: bagian cervix yang menonjol ke dalam ujung atas vagina.
Dapat digunakan untuk meramalkan posisi janin dalam kandungan, dan penurunan
janin terhadap jalan lahir (system Hodge) uterus mendapatkan suplay darah dari
arteru iliaka interna, yang kemudian bercabang menjadi arteri uterus, lalu dinding
uterus, menjadi arteri arkuata.
Bidang Hodge:
H I : bidang datar yg melalui bagian ats simfisis& promontorium
HII : sejajarHodge I, setinggi bagian bwh simfisis
H III : sejajar dgn Hodge I & II, setinggi spina ischiadica dex&sin
H IV : sejajar dengan Hodge I, II dan III, setinggi os koksigis \
1. Vagina
Vagina adalah tuba fibromuskular yang dapat berdistensi.Organ ini merupakan
organ organ kopulasi wanita, dan merupakan jalan lahir janin saat persalinan.
Vagina memiliki panjang sekitar 8-10 cm, dan berbatasan dengan uretra pada
bagian anterior, dn rectum pada bagian posterior. Vagina tersusun atas lapisan
adventitia, satu lapis otot polos, dan lapisan otot squamous non keratinisasi/lapisan
vaginal.Sel-sel pada lapisan vaginal memiliki reseptor estrogen pada
membrannya.Vagina dilembabkan oleh cairan secret dari kelenjar-kelenjar di
serviks.Suasana vagina pada dasarnya adalah asam (PH<7). Suasana asam ini
berfugsi sebagai pertahanan untuk mencegah infeksi pada vagin, dan merupakan
barrier seleksi sperma yang paling awal. Flora normal yang sering ditemukan pada
wagina adalah lactobacillus sp. Bakteri ini sering membantu menjaga prose
keasaman vagina. Jika keberadaan flora normal tersebut terganggu akibat
penggunaan kortikosteroid ataupun antibiotic spectrum luas yang berlebihan dalam
waktu lama, ataupun kerena menurunnya secret cairan asam dari cervix, maka
vagina dapat terinfeksi oleh bakteri oleh pathogen, ataupun virus
1. Vulva
Vulva adalah genitalia eksterna wanita. Beberapa alat yang terdapat pada vulva
adalah:
1)
Mons pubis: bantalan jaringan lemak dan kulit yang terletak di atas simfisi
pubis. Bagian ini tertutup rambut setelah mencapai usia pubertas
2)
Labia mayora: dua lipatan longitudinal yang merentang ke bawah mons pubis
dan menyatu di posterior peritoneum (kulit antara pertemuan dua lipatan labia
mayora dengan anus). Labia mayora homolog dengan skrotum pada laki-laki
3)
Labia minora: dua lipatan kulit di antara labia mayora, tidak berambut, dan
memiliki beberapa kelenjar keringat sebasea.
4)
Klitoris: homolog dengan penis laku- laki, memilliki 2 batang, 1 akar, dan
gland clitoris yang mengandung banyak ujung serabut saraf dan sangat sensitive.
5) Vestibula: area yang dikelilingi labia minora. Menutupi mulut urthra, mulut
vagina, dan duktur kelenjar bartolini
6)
Orifisium urethra: ujung urethra, temat keluarnya air seni dari saluran kemih
7)
Mulut vagina: terletak dibawah orifisium urethra, mempunyai hymen/selaput
dara.
b. Bagaimana asuhan persalinan normal?
c. Apa saja komplikasi persalinan normal?
Sumber : http://www.merckmanuals.com
- Kehamilan Kembar. Kehamilan kembar bisa diketahui dari pemeriksaan USG
atau dengan pemantau elektrik (dimana akan terdengar 2 denyut jantung janin yang
berbeda). Kehamilan kembar menyebabkan rahim menjadi sangat teregang dan
cenderung unuk mulai berkontraksi sebelum kehamilan mencapai usia yang matang.
Akibatnya bayi kembar sering dilahirkan secara prematur dan kecil.
Posisi dan presentasi janin di dalam rahim bisa berlainan, sehingga persalinan bisa
menjadi sulit. Kontraksi rahim setelah lahirnya bayi pertama cenderung
menyebabkan terlepasnya plasenta dari bayi kedua. Akibatnya, bayi kedua
cenderung mengalami masalah selama persalinan dan memiliki resiko mengalami
kelainan dan kematian yang lebih tinggi.
Sumber : http://www.chop.edu
Kadang setelah persalinan, rahim yang terlalu teregang tidak dapat berkontraksi
dengan baik sehingga ibu juga bisa mengalami perdarahan.
- Distosia Bahu. Distosia bahu adalah suatu komplikasi yang jarang terjadi, dimana
pada presentasi kepala, salah satu bahu bayi tersangkut pada tulang kemaluan dan
tertahan di dalam jalan lahir. Untuk itu, berbagai tindakan segera dilakukan untuk
membebaskan bahu sehingga bayi bisa dilahirkan melalui vagina. Jika tindakan
tersebut gagal, kadang bayi bisa didorong masuk kembali dan dilahirkan melalui
operasi cesar.
- Prolaps Korda Umbilikalis. Prolaps korda umbilikalis adalah suatu keadaan
dimana korda umbilikalis (tali pusar) keluar mendahului bayi dari jalan lahir. Pada
keadaan ini, jika bayi mulai memasuki jalan lahir, tali pusar akan tertekan sehingga
aliran darah ke bayi terhenti. Prolaps korda umbilikalis bisa terjadi secara nyata atau
tersembunyi.
Pada prolaps yang nyata, selaput ketuban telah pecah dan tali pusar menonjol ke
dalam vagina sebelum bayi turun ke jalan lahir. Prolaps yang nyata biasanya terjadi
jika bayi berada dalam letak bokong (tetapi bisa juga terjadi pada letak kepala),
terutama jika selaput telah pecah sebelum waktunya atau jika janin belum turun ke
panggul ibu. Untuk mencegah terjadinya cedera pada janin akibat terhentinya aliran
darah ke janin, maka harus segera dilakukan persalinan, biasanya melalui operasi
cesar.
Pada prolaps tersembunyi, selaput ketuban tetap utuh dan tali pusar berada di depan
janin atau terperangkap di depan bahu janin. Biasanya keadaan ini diketahui melalui
denyut jantung janin yang abnormal. Prolaps tersembunyi bisa diatasi dengan cara
mengubah posisi ibu atau mengangkat kepala janin untuk menghilangkan tekanan
pada tali pusar. Kadang perlu dilakukan operasi cesar.
- Emboli Cairan Ketuban. Emboli air ketuban terjadi ketika cairan ketuban masuk
ke dalam aliran darah ibu, biasanya terjadi saat persalinan yang sulit. Emboli adalah
suatu massa dari bahan asing yang terdapat di dalam pembuluh darah. Meskipun
sangat jarang terjadi, emboli bisa terbentuk dari cairan ketuban. Emboli ini dapat
sampai ke paru-paru ibu dan menyumbat arteri, yang disebut emboli pulmoner.
Emboli pulmoner bisa menyebabkan denyut jantung menjadi cepat, irama jantung
tidak teratur, kolaps, syok atau bahkan henti jantung dan kematian.
- Perdarahan Pasca Persalinan. Perdarahan hebat dari rahim setelah persalinan
merupakan masalah yang serius. Ketika plasenta lepas dari rahim, pembuluh darah
rahim terbuka. Kontraksi rahim membantu menutupnya pembuluh darah ini sampai
mereka mengalami pemulihan lengkap. Namun, jika setelah proses persalinan rahim
tidak berkontraksi atau jika terdapat bagian plasenta yang tertinggal di dalam rahim,
maka rahim menjadi tidak dapat berkontraksi dengan baik sehingga darah yang
hilang menjadi lebih banyak. Robekan pada vagina atau serviks juga bisa
menyebabkan perdarahan yang hebat.
d. Bagaimana pengaruh jarak antara persalinan keempat dengan kehamilan yang
sekarang dan riwayat PPH terhadap persalinan yang akan datang?
Wanita yang melahirkan dengan jarak yang sangat berdekatan (< 2 tahun) akan
mengalami resiko antara lain (Yolan, 2007) :
- Resiko perdarahan trimester III
- Plasenta previa
- Anemia
- Ketuban pecah dini
- Endometriosis masa nifas
- Kematian saat melahirkan
- Kehamilan dengan jarak yang terlalu jauh juga dapat menimbulkan resiko tinggi
antara lain persalinan lama.
Dengan adanya resiko dalam menentukan jarak kehamilan maka diperlukan
penelitian tentang hubungan umur, pendidikan maupun ekonomi terhadap
penentuan jarak kehamilan.
e. Bagaimana etiologi, faktor resiko dan patofisiologi PPH? (8)
Etiologi dari perdarahan post partum berdasarkan klasifikasi di atas, adalah :1,9
a. Etiologi perdarahan postpartum dini :
1. Atonia uteri
Faktor predisposisi terjadinya atoni uteri adalah :
Umur yang terlalu muda / tua
Prioritas sering di jumpai pada multipara dan grande mutipara
Partus lama dan partus terlantar
Uterus terlalu regang dan besar misal pada gemelli, hidromnion / janin besar
Kelainan pada uterus seperti mioma uteri, uterus couveloair pada solusio plasenta
Faktor sosial ekonomi yaitu malnutrisi
2. Laserasi Jalan lahir : robekan perineum, vagina serviks, forniks dan rahim. Dapat
menimbulkan perdarahan yang banyak apabila tidak segera di reparasi.
3. Hematoma
Hematoma yang biasanya terdapat pada daerah-daerah yang mengalami laserasi
atau pada daerah jahitan perineum.
4. Lain-lain
Sisa plasenta atau selaput janin yang menghalangi kontraksi uterus, sehingga
masih ada pembuluh darah yang tetap terbuka, Ruptura uteri, Inversio uteri
b. Etiologi perdarahan postpartum lambat :
1. Tertinggalnya sebagian plasenta
2. Subinvolusi di daerah insersi plasenta
3. Dari luka bekas seksio sesaria
Faktor resiko utama yang mempengaruhi perdarahan postpartum menurut Sarwono
(2000) adalah seperti faktor usia, gravida, paritas, jarak antara kelahiran, antenatal
care, dan kadar hemoglobin.
Perdarahan berasal dari tempat plasenta, bila tonus uterus tidak ada, kontraksi
uterus lemah, maka anteri-arteri spiral yang seharusnya tertutup akibat kontraksi
uterus tetap terbuka. Darah akan terus mengalir melalui bekas melekatnya plasenta
ke cavum uteri dan seterusnya keluar pervaginam (El-Refaey, 2003).
Setelah kelahiran anak, otot-otot rahim terus berkontraksi dan plasenta mulai
memisahkan diri dari dinding rahim selama jangka waktu tersebut. Jumlah darah
yang hilang tergantung pada berapa cepat hal ini terjadi. Biasanya, persalinan kala
III berlangsung selama 5-15 menit. Bila lewat dari 30 menit, maka persalinan kala
III dianggap lama (DepKes RI, 2004). Perdarahan postpartum bisa terjadi karena
kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan plasenta atau karena plasenta
melekat terlalu erat pada dinding uterus (Hakimi, 2003).
5. She is reffered by midwife to doctor (public health ccentre) with possibility of breech
presentation.
a. Bagaimana gambaran kehamilan dengan presentasi bokong?
diri dalam presentasi kepala, presentasi bokong atau letak lintang. Karena
berbagai sebab yang belum diketahui begitu jelas, menjelang kehamilan
aterm, kavum uteri telah mempersiapkan janin pada posisi longitudinal
dengan presentasi belakang kepala. Presentasi bokong umumnya terjadi
pada akhir trimester kedua kehamilan atau mendekati aterm.
2. Kelainan panggul
Pintu atas panggul yang terlalu luas atau terlalu sempit dapat
mengganggu fiksasi dari kepala janin.
3. Kelainan dari jumlah air ketuban
Hidramnion menyebabkan terlampau bebasnya pergerakkan janin
dalam
uterus
sehingga
fiksasi
kepala
terganggu
dan
pada
Kondisi hamil Ny. A membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak. Buruknya
asupan nutrisi pada pasien ini memungkinkan untuk terjadinya malnutrisi yang dapat
berlanjut menjadi keadaan anemia khususnya anemia defisiensi besi.
Anemia hipoperfusi jaringan sel-sel otot kurang asupan dan nutrisi malaise
Anemia hipoperfusi jaringan kurang suplai darah dan oksigen untuk otak
pusing (dizzy)
7. Due to her economic condition, she admits that during her pregnancy she only eat
some food that she can afford to buy.
a. Bagaimana kebutuhan nutrisi pada ibu hamil?
Kebutuhan tambahan gizi pada ibu hamil harus benar-benar diperhitungkan,
sehingga tidak mengakibatkan kelebihan yang bisa berakibat merugikan. Adapun
makanan yang sangat dianjurkan pada masa kehamilan adalah susu, telur, sayur,
buah, mentega, margarin, serta vitamin, utamanya vitamin A, D dan C. Jaminan
terbaik dari konsumsi kalori yang cukup selama hamil adalah peningkatan berat
badan sesuai dengan pertambahan usia
kehamilan, peningkatan berat badan optimal tergantung pada tinggi badan ibu
hamil, struktur tulang dan status gizi sebelum hamil. Pola peningkatan berat badan
juga penting, pola ideal dari peningkatan berat badan selama hamil adalah adanya
mensuplai kebutuhan janin yang sedang diproses. Agar kecukupan zat-zat gizi
terpenuhi dapat diperhatikan hal- hal seperti berikut: - Makanan hendaknya dipilih
yang mudah dicerna. Buah-buahan segar dan sayuran hijau biasanya dapat
mengurangi rasa mual. - Posi makanan sedikit, tetapi dengan frekuensi sering. Bila
kurang selera makan nasi, dapat diganti dengan kentang, macaroni, mie atau
jajanan lain yang bergizi.
Pada trimester kedua mulai dibutuhkan tambahan kalori untuk pertumbuhan serta
perkembangan janin serta untuk mempertahankan kesehatan si ibu. Pada saat ini
muntah sudah berkurang atau tidak ada, nafsu makan bertambah, perkembangan
janin sangat pesat bukan saja tubuhnya tetapi juga susunan saraf otak (kurang lebih
90%). Oleh karena pertumbuhan janin yang pesat di mana jaringan otak menjadi
perhatian utama maka ibu hamil memerlukan protein dan zat gizi lain seperti
galaktosa yang ada pada susu sehingga dianjurkan untuk minum susu 400 cc. Yang
perlu diperhatikan pada trimester kedua ini adalah: - Hendaknya lebih banyak
memakan bahan makanan sumber protein (zat pembangun), agar janin mengalami
pertumbuhan yang baik. Bahan makanan sumber protein adalah ikan, daging, telur,
kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tempe, tahu, dan lain- lain. - Selain
zat pembangun, zat-zat pengatur juga diperlukan. Vitamin dan mineral
merupakan zat pengatur yang banyak terdapat pada buah dan sayuran. - Perlu
diperhatikan, bila ibu mengalami bengkak-bengkak pada kaki, hendaknya
konsumsi garam dan makanan perlu dikurangi. Bahan makanan yang banyak
mengandung garam antara lain Instansi Noodle, Margarine, mentega, kecap, dan
lain-lain. Untuk itu bahan makanan tersebut hendaknya dibatasinya.
Trimester ketiga, pada saat ini nafsu makan sudah baik sekali cenderung untuk
merasa lapar terus menerus sehingga perlu diperhatikan agar tidak terjadi
kegemukan. Pada masa ini diperlukan makanan dengan nilai biologis yang tinggi
serta memadai untuk mencukupi segala yang dibutuhkan. Secara garis besar
makanan pada trimester ketiga sama dengan makanan pada trimester kedua, tetapi
hendaknya jangan terlalu banyak, agar ibu terhindar dari kegemukan. Keperluan
zat gizi tambahan yang diperlukan pada kehamilan menurut risalah Widya Karya
Pangan dan Gizi VI (1998) adalah:
gr,
dengan
rincian
penambahan
berat
badan
selama
40
an
gg
34
00
&
cairan
Janin
0
Plasent
65
Cairan
80
Amnion
97
Mamm
40
ae
14
50
Uterus
Darah
0
Cairan
14
90
33
45
12
50
ekstras
elular
Lemak
Total
Misal dengan tinggi ibu 150 cm, maka berat ideal sebelum hamil
adalah : 45 kg, dari nilai ini dapat kita perkirkan kekurangan berat
badan Mrs. ani yang sedang hamil sekitar 8,5 kg. Normal BB si ibu
pada saat ini seharusnya 53,3 kg.
Berat badan rendah akibat malnutrisi (deficient) berdampak
buruk bagi ibu maupun janinnya seperti yang telah dipaparkan pada
pembahasan no. 6
Dari temuan berat badan ini, kita dapat curiga janin si ibu
mengalami IUGR (Intra Uterin Growth Retardation).
Kadar normal
Laki-laki
Interpretasi
14-18
g/dl
Hemoglobin
7,8 g/dl
Menurun
Perempuan : 12-14
g/dl
Mean Cell
Volume (MCV)
68 fL
80-97 fL
Menurun
28 g/dl
32-36 g/dl
Menurun
Mean
corpuscular
hemoglobin
concentration
(MCHC)
Laki-laki : 59-158
g/dl
Serum iron level
32 g/dl
Menurun
Perempuan
37-
145 g/dl
Total iron
binding capacity
510 mg/dl
230-410 mg/dl
Meningkat
Sedikit
meningkat,
WBC
11.200/L
5.000-10.000/L
hamil
masih
dianggap
normal
Platelet
237.000/L
150.000-400.000/L
Normal
Hb menurun
akibat hemodilusi,
Mean Hb Values
Trimester I
10,3 15,2
12,33
Trimesetr II
9,3 13,9
11,48
Trimester III
9,0 13,0
11,15
WBC = 11.200/L
Platelets = 237.000/L
Urinalysis = negative (Normal)
Blood Group : A Negative (normal)
No atypical antibodies detected = Normal
i.
ii.
masa kehamilan
Kurangnya besi yang diserap karena asupan besi dari
iii.
untuk menentukan metode kelahiran bagi janin dengan presentasi bokong. Pada
semua kasus bayi dengan presentasi bokong,persalinan haruslah dilakukan di rumah
sakit.
Kehamilan dengan presentasi bokong menjadi lebih signifikan dan menjadi
perhatian pada saat usia kehamilan memasuki 36 minggu. Pada usia kehamilan
sebelum 36 minggu tidak banyak tindakan yang dapat dilakukan kecuali sekiranya
didapatkan abnormalitas dari fetus atau plasenta previa. Orang tua harus diberikan
edukasi sekiranya pada kehamilan <28 minggu orang tua tidak perlu khawatir karena
pada saat ini bayi masih kecil dan ruang didalam rongga amnion masih luas dan
masih memungkinkan bayi untuk berubah posisi. Pada usia kehamilan 30 -32
minggu, seorang dokter harus memberitahukan kepada pasien tentang posisi
terbaru dari bayi dan kemungkinan untuk bertahan dalam presentasi bokong
sekiranya masih tidak didapatkan perubahan.Namun masih terdapat alternatif
yang masih bisa dicoba oleh si ibu yaitu melakukan metode knee-chest position.
Metode ini boleh dilakukan oleh ibu hamil dengan presentasi bokong sebagai
alternatif untuk mencoba mengubah presentasi bayi. Metode ini dilakukan
dengan cara ibu mengarahkan kaki ke arah depan dan kepala di letakkan di
atas lantai. Kemudian lutut di buka kemudian siku diletakkan sehingga satu
pipi dan kedua lengan berada di atas lantai. Bagian tangan diletakkan
bersebelahan dengan kepala dan siku diletakkan sejajar dengan bahu untuk
membolehkan bahu lebih lebar. Ibu mempertahankan posisi ini selama
beberapa menit ( dianjurkan 15-20 menit),namun kepala yang berada dekat
dengan lantai boleh ditukar kiri dan kanan.
(ii)
Kontraindikasi Absolut(2)
Perdarahan antepartum dalam 7 hari sebelumnya
Kehamilan multipel
Plasenta previa
Ruptur membran
Abnormalitas fetus yang signifikan
Keperluan untuk seksio-sesaria dengan indikasi yang lain
Abnormalitas dari denyut jantung janin
Anomali major dari uterus
Kontraindikasi Relatif (2)
Bekas seksio sesaria atau cacat pada uterus
Pertumbuhan janin terhambat
Oligohydramnions
Hipertensi dengan proteinuria hebat
Obesitas
Kelainan rhesus
Makrosomia yang telah dibuktikan
Prosedur ECV ini harus dilakukan pada saat waktu yang sesuai karena
kemungkinan untuk terjadinya reversi adalah sangat tinggi. Sekiranya prosedur ini
terlambat dilakukan,proses akan menjadi lebih sulit dan tahap keberhasilan akan
lebih rendah karena ukuran janin yang semakin membesar dan menurunnya volume
dari cairan amnion. Perkiraan waktu yang paling tepat untuk melakukan prosedur ini
adalah diantara usia kehamilan 36 minggu sehingga 38 minggu.
Sebelum memulai prosedur, pemeriksa haruslah memastikan benar letak dan
posisi dari janin. Pada saat ini, ibu hamil haruslah dalam keadaan tenang dan boleh
dibantu dengan menekukkan sedikit lutut pasien. Penggunaan tokolitik pada saat
melakukan prosedur ini juga dapat membantu dalam relaksasi dari uterus. (1) Proses
melakukan ECV harus dilakukan dengan konsep satu episode satu operator dimana
tekanan berterusan terhadap uterus sebaiknya terbatas sehingga 5 menit sahaja
Langkah pertama yang harus diambil adalah melepaskan punggung dari pelvik brim.
Setelah itu kepala dan bokong dipegang secara berasingan dan janin difleksikan.
Gunakan tekanan yang sama pada saat melakukan prosedur sehingga prosedur ECV
selesai dilaksanakan. Setelah versi berhasil dilakukan bayi harus dipertahankan
secara manual untuk beberapa menit. (2)
.
Gambar 6: External Cephalic Version (10)
Pemeriksaan denyut jantung janin boleh dilakukan sepanjang prosedur
dilakukan atau setiap 2 menit untuk mengetahui adakah prosedur ini berhasil atau
tidak dilakukan. Pemeriksa juga harus memerhatikan apakah terdapat sebarang
kontraksi dari uterus saat melakukan dan setelah melakukan prosedur ini.
(2)
masa
kini,untuk
meminimalisir
angka
mortalitas
bayi
da
Terdapat beberapa kondisi yang dapat membantu ibu hamil dengan presentasi
bokong dalam persalinan normal yaitu:
Pemantauan dari dilatasi serviks dan station bayi. Ini penting bagi menentukan
kontraksi uterus.
Bidan atau dokter yang memimpin persalinan harus memastikan serviks pasien sudah
membuka lengkap sebelum mulai memimpin persalinan.
14. Bagaimana cara pencegahan pada kasus?
15. Apa komplikasi pada kasus?
Presentasi bokong
Komplikasi janin
1.
2.
3.
4.
5.
Kematian perinatal
Prolaps funikuli
Trauma pada bayi akibat : tangan yg extended,CPD
Asfiksia krn prolaps funikuli,kompresi talipusat,pelepasan plasenta,kepala macet
Trauma pada organ abdominal atau pada leher
Komplikasi ibu
1. Pelepasan plasenta
2. Perlukaan vagina atau serviks
3. endometritis
Malpresentasi (2)
Anemia Defisiensi besi pada kehamilan (4A)