Professional Documents
Culture Documents
-2-
dimaksud
Pendidikan
melalui
Ujian
2003
Nomor
78,
Tambahan
Lembaran
Negara
Presiden
Nomor
14
Tahun
2015
tentang
-3-
Kementerian
dan
Pengangkatan
Menteri
2012
tentang
Penyelenggaraan
Pendidikan
Keagamaan Kristen;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54
Tahun
2013
tentang
Standar
Kompetensi
Lulusan
2013
tentang
Kerangka
Dasar
dan
Struktur
2013
tentang
Kerangka
Dasar
dan
Struktur
-4-
2013
Kurikulum
tentang
SMK
Kerangka
diubah
Dasar
dengan
dan
Peraturan
Struktur
Menteri
MENTERI
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
SATUAN
PENDIDIKAN
SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN
MELALUI
UJIAN
KESETARAAN
PADA
-5-
BAB I
UJIAN SEKOLAH/MADRASAH ATAU BENTUK LAIN YANG
SEDERAJAT
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1.
yang
meliputi
Pertama/Madrasah
Tsanawiyah
Sekolah
Menengah
(SMP/MTs),
Sekolah
Terbuka
Atas/Madrasah
(SMPT),
Aliyah
Sekolah
Menengah
(SMA/MA)/Sekolah
Menengah
Pendidikan
pendidikan
yang
Kerjasama
(SPK),
serta
menyelenggarakan
lembaga
Program
Paket
pendidikan
setara
SMP/MTs,
Jenjang
pendidikan
adalah
tahapan
pendidikan
yang
Ujian
Sekolah/Madrasah/Pendidikan
selanjutnya
disebut
pengukuran
dan
Ujian
penilaian
S/M/PK
Kesetaraan
adalah
kompetensi
kegiatan
peserta
didik
-6-
5.
Ujian
Nasional
yang
selanjutnya
disebut
UN
adalah
dan
penilaian
penyetaraan
pencapaian
dengan
mengacu
pada
Standar
Kompetensi
8.
9.
-7-
capaian
Standar
Kompetensi
Lulusan
yang
POS
UN
adalah
ketentuan
yang
mengatur
adalah
Kementerian
Pendidikan
dan
adalah
Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Republik Indonesia.
18. Pemerintah adalah pemerintah pusat.
19. Pemerintah
Daerah
adalah
pemerintah
provinsi
atau
pemerintah kabupaten/kota.
BAB II
PERSYARATAN PESERTA DIDIK MENGIKUTI UJIAN NASIONAL
DAN UJIAN
SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN KESETARAAN
Pasal 2
(1)
(2)
penyelenggara
Program
Wustha,
atau
-8-
(3)
Persyaratan
peserta
didik
pada
sekolah
rumah
yang
mengikuti UN:
a. peserta didik terdaftar pada Satuan Pendidikan formal
atau nonformal pada jenjang tertentu yang ditetapkan
Dinas
Pendidikan
Pendidikan
Kabupaten/Kota
Provinsi
setempat
atau
sesuai
Dinas
dengan
(1)
dan
dilaporkan
kepada
dinas
pendidikan
(1)
-9-
(2)
tunanetra,
tunarungu,
tunadaksa
ringan,
dan
tunalaras.
(3)
pada
ayat
(1)
meliputi
jenjang
(5)
(6)
Setiap
peserta
didik
yang
telah
mengikuti
UN
akan
mendapatkan SHUN.
(7)
(2)
-10-
Pasal 7
(1)
(2)
(2)
rekomendasi
kepada
Menteri
tentang
koordinasi
persiapan
dan
pengawasan
melakukan
evaluasi
dan
menyusun
rekomendasi
(4)
-11-
(5)
(6)
Bupati/Wali
Kota
dan
bertanggung
jawab
(8)
jawab
Kabupaten/Kota
kepada
melalui
Panitia
Kepala
Dinas
UN
tingkat
Pendidikan
Kabupaten/Kota.
(9)
lebih
lanjut
mengenai
pelaksanaan
dan
(2)
(3)
-12-
Pasal 11
(1)
(2)
Direktorat
Pembinaan
SMK
Kementerian
(4)
Pasal 12
Orang perseorangan, kelompok, dan/atau lembaga yang terlibat
dalam pelaksanaan UN wajib menjaga kejujuran, kerahasiaan,
keamanan, dan kelancaran pelaksanaan UN.
Pasal 13
Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Satuan Pendidikan wajib
melakukan sosialisasi UN.
Pasal 14
(1)
(2)
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
pelaksanaan
UN
-13-
Pasal 15
(1)
(2)
(3)
(1)
seleksi
masuk
jenjang
dalam
pembinaan
pendidikan
berikutnya; dan
c. pertimbangan
dan
pemberian
(3)
(1)
(2)
-14-
BAB VI
BAHAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN
KESETARAAN DAN
UJIAN NASIONAL
Pasal 18
(1)
Kisi-kisi Ujian S/M disusun dan ditetapkan oleh masingmasing Satuan Pendidikan berdasarkan kriteria pencapaian
Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, dan kurikulum
yang berlaku.
(2)
kriteria
pencapaian
Standar
Kompetensi
Kisi-kisi
UN
berdasarkan
disusun
kriteria
dan
ditetapkan
pencapaian
Standar
oleh
BSNP
Kompetensi
(2)
Satuan
Pendidikan
nonformal
kesetaraan
menyusun
koordinasi
dan
pengawasan
Dinas
Pendidikan
Kabupaten/Kota.
(3)
(4)
(5)
(6)
-15-
Pasal 20
(1)
(2)
(1)
(2)
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
penggandaan
dan
(1)
ditetapkan
dengan
peraturan
Kepala
Badan
Biaya
penyelenggaraan
dan
pelaksanaan
UN
menjadi
Daerah
dan
Satuan
Pendidikan
yang
bersangkutan.
Pasal 23
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau Satuan Pendidikan
dilarang memungut biaya pelaksanaan UN dari peserta didik,
orang tua/wali, dan/atau pihak yang membiayai peserta didik.
-16-
BAB VIII
KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN
PENDIDIKAN DAN PENCAPAIAN KOMPETENSI LULUSAN
DALAM UJIAN NASIONAL
Pasal 24
Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan setelah
memenuhi kriteria:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. lulus Ujian S/M/PK.
Pasal 25
(1)
dan
SMA/MA/SMAK/SMTK
yang
(3)
Ketentuan
keikutsertaan
peserta
didik
dari
Satuan
-17-
Pasal 26
(1)
(2)
ditetapkan
oleh
Dinas
Pendidikan
Provinsi
SMPLB,
SMA/MA/SMAK/SMTK,
SMALB,
-18-
BAB X
PENUTUP
Pasal 29
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2015
tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik, Penyelenggaraan Ujian
Nasional
dan
Penyelenggaraan
Ujian
Kelulusan
Peserta
dan
Didik,
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Ujian
Ujian
-19-
Pasal 31
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 14 Desember 2015
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
ANIES BASWEDAN
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 16 Desember 2015
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
WIDODO EKATJAHJANA
Aris Soviyani
NIP 196112071986031001