Professional Documents
Culture Documents
PENYUSUN :
Fadhila Sekarpriharsani ( 030.10.097 )
PENGUJI :
dr. Rahmatsjah Said, Sp.KJ
PEMBIMBING :
dr. Irmansyah, Sp.KJ (K)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA
RUMAH SAKIT DR. H. MARZOEKI MAHDI
PERIODE 26 OKTOBER 2015 21 NOVEMBER 2015
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA, NOVEMBER 2015
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................1
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.
IX.
IDENTITAS.................................................................................................2
RIWAYAT PSIKIATRI.................................................................................3
STATUS MENTAL......................................................................................9
STATUS FISIK............................................................................................12
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA....................................................14
FORMULASI DIAGNOSTIK.....................................................................15
EVALUASI MULTIAKSIAL......................................................................17
DAFTAR MASALAH.................................................................................18
DIAGNOSIS BANDING.............................................................................18
X.
XI.
XII.
PENATALAKSANAAN..............................................................................18
PROGNOSIS...............................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.. 21
LAPORAN PSIKIATRI
I.
II.
IDENTITAS
Nama
Jenis kelamin
Umur
Agama
Suku/Bangsa
Status Pernikahan
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan
Alamat
: Tn. GG
: Laki-laki
: 35 tahun
: Islam
: Sunda/Indonesia
: Belum Menikah
: SMA (Sekolah Menengah Atas)
: Tidak Bekerja
: Pulo Geulis RT 01/RW 04, Babakan Pasar.
Kota Bogor.
RIWAYAT PSIKIATRI
Anamnesis diperoleh dari:
Autoanamnesis diperoleh pada tanggal 12 November 2015, 13
A. Keluhan Utama
Autoanamnesis. Pasien mengatakan melihat pocong.
Alloanamnesis. Pasien dibawa ke Poli Psikitari RS Marzoeki Mahdi karena
mengamuk sejak 1 hari sebelum masuk Rumah Sakit.
B. Keluhan Tambahan
Sering bicara dan tertawa sendiri, marah-marah, mondar-mandir, bicara
tidak nyambung.
C. Riwayat Gangguan Sekarang
Sejak 2 minggu yang lalu ( saat pasien berusia 35 tahun), menurut keluarga
pasien kembali sering marah-marah, berjalan mondar-mandir, banyak berbicara
namun tidak dapat dimengerti. Saat diajak berbicara kata-kata yang diucapkan
sering tidak nyambung. Pasien sebelumnya terlibat masalah dengan saudara
2
pada saat berdagang pasien lebih sering melamun dan diam. Aktivitas sehari-hari
pasien seperti makan, minum, BAB dan BAK, memakai pakaian dapat dilakukan
tanpa bantuan. Keluarga pasien tidak membawa pasien pergi berobat.
Sejak tahun 2005 ( saat usia pasien 25 tahun ) menurut keluarga , pasien
mulai mengalami kesulitan tidur dan menghabiskan setiap malam dengan
menonton TV sampai pagi. Kemudian tetangga menyarankan keluarga untuk
membawa pasien berobat ke dokter umum di daerah Tajur. Menurut keluarga ,
saat berobat ke dokter umum pasien diberikan obat tidur ( keluarga lupa nama
obat ) setelah berobat , pasien tidak mengalami sulit tidur.
Sejak tahun 2013 ( saat usia pasien 32 tahun ) menurut keluarga, pasien
mulai tampak sering berbicara dan tertawa sendiri , marah-marah jika
keinginannya tidak dipenuhi seperti meminta kopi , sering membentak orang tua,
namun tidak sampai mencelakakan orang lain. Jika pasien diajak berbicara dengan
keluarga maupun tetangganya sering tidak nyambung. Menurut keluarga, pasien
sering mengatakan bahwa dia ketakutan karena melihat pocong dan sering
melakukan gerakan melompat-lompat seperti pocong. Menurut keluaga, pasien
tidak
menceritakan
adanya
suara-suara/bisikan-bisikan.
Saudara
pasien
pengobatan rutin di poli psikiatri. Pasien juga patuh meminum obat secara teratur.
2. Riwayat Kondisi Medis
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah mengalami
cedera kepala, kejang-kejang ataupun penyakit yang membutuhkan perawatan
intensif di rumah sakit, seperti demam tinggi diabetes melitus, asma, penyakit
jantung dan penyakit paru.
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif dan Alkohol
Pasien tidak merokok. Pasien jarang mengkonsumsi kopi ( 1x/hari
Keluarga pasien menyangkal pasien pernah mengkonsumsi alkohol dan obat
obatan psikotropika lainnya.
Pasien
merupakan
anak
ke-3
dari
tidak
begitu
bekerja
sebagai
pedagang
untuk
menghidupi keluarganya.
Di dalam keluarga, tidak ada anggota keluarga
yang memiliki keluhan serupa maupun gangguan
kejiwaan lainnya.
Genogram
Keterangan :
c
: Pria
: Wanita
: Pasien
III.
STATUS MENTAL
Dilakukan pada hari Kamis, 12 November 2015 di Bangsal Gatot Kaca RS.
Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor.
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan Umum
Pasien seorang laki-laki, cara berpakaian cukup rapi, terlihat bersih, postur
tubuh normal, tampak sesuai usia, kontak mata tidak adekuat , ekspresi
tampak datar.
2. Kesadaran
- Neurologis/biologis : compos mentis
- Psikologis
: terganggu
- Sosial
: terganggu
3. Pembicaraan
kuantitas sedikit, kualitas tidak spontan, lambat
4. Perilaku dan aktivitas motorik
Saat dirumah : marah-marah, mengamuk, sering bengong.
Saat dirawat di RS :
- Sebelum wawancara : pasien sedang duduk melamun.
- Selama wawancara : pasien duduk dengan tenang, cenderung pasif, tidak
ada inisiatif, kontak mata tidak adekuat, cenderung melakukan gerakan
dan pembicaraan yang berulang.
- Setelah wawancara : pasien berjalan dan duduk kembali.
5. Sikap terhadap pemeriksa : cenderung pasif.
B. Alam Perasaan
1. Mood
2. Afek
: labil
:
a. Kestabilan
: labil
8
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Pengendalian
: cukup
Kesungguhan
: echt
Empati
: tidak dapat diraba rasakan
Dangkal
Skala diferensiasi : sempit
Keserasian
: serasi
C. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
- Halusinasi Auditorik : Tidak ada
- Halusinasi Visual : Ada ( melihat pocong )
- Halusinasi Olfaktorik : Tidak ada
- Halusinasi Taktil : Tidak ada
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada
D. Fungsi Intelektual
1. Taraf pendidikan, pengetahuan dan kecerdasan
Taraf Pendidikan
: SMA
Kecerdasan
: Baik, Taraf kecerdasan rata rata
2. Daya Konsentrasi
: Tidak dapat dinilai (karena pasien sulit
untuk menjawab)
3. Orientasi
- Daya Orientasi Waktu
waktu , tidak dapat menjawab hari dan bulan dengan benar , tapi dapat
menjawab tahun dengan benar)
- Daya Orientasi Tempat
: Baik (pasien mengetahui bahwa sedang di
RS)
- Daya Orientasi Orang
4. Daya Ingat
- Daya Ingat Jangka Panjang : Baik (pasien dapat mengingat nama
Kedua orang tuanya)
- Daya Ingat Jangka Pendek : Baik (pasien dapat mengingat aktivitas
yang dilakukan selama hari tersebut)
- Daya Ingat Sesaat
: Terganggu (pasien tidak mampu mengingat
nama pemeriksa setelah beberapa menit)
5. Kemampuan Visuospatial
6. Pikiran Abstrak
bicara, ekolalia.
2. Isi Pikir
- Preokupasi : Tidak ada.
- Waham
: Tidak ada.
F. Pengendalian Impuls
: Terganggu
G. Daya Nilai
1. Daya nilai sosial
Tidak dapat dinilai (ketika diberi pertanyaan apakah mencuri itu baik atau
tidak, pasien menjawab dengan kata-kata yang tidak dimengerti pemeriksa)
2. Uji daya nilai
Tidak dapat dinilai (jika pasien menemukan dompet di tengah jalan, maka
pasien akan menyerahkan dompet tersebut ke kantor polisi)
3. Penilaian realita
Terganggu (ditemukan adanya halusinasi)
H. Tilikan
: Dapat dipercaya
10
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Frekuensi napas
: 20x/menit
Frekuensi nadi
: 82x/menit
Suhu
Kesan Gizi
: lebih
Kulit
: sawo matang
Kepala
Rambut
Wajah
Mata
Telinga
Leher
Jantung
Paru
Abdomen
Ekstremitas
B. Status Neurologis
GCS
: 15 (E4,V5,M6)
Kaku kuduk
: (-)
Pupil
: Bulat, isokor
11
Reflex fisiologis
: Normal
Reflex patologis
: (-)
Gejala ekstrapiramidal
: (-)
: Normal
: (-)
C. Pemeriksaan Laboratorium
PEMERIKSAAN
HASIL
NILAI RUJUKAN
KETERANGAN
Hb
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
SGOT
SGPT
Ureum
Creatinin
GDS
13.6
9.000
242.000
34
22
12
26.4
0.58
102
14-16
4000-10000
150000-400000
40-50
< 42
< 47
10-50
0,7 1,0
<140
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
V.
12
FORMULASI DIAGNOSTIK
Pada pasien terdapat pola perilaku atau psikologis yang secara bermakna dan
khas berkaitan dengan suatu gejala yang menimbulkan hendaya (disfungsi) dalam
berbagai fungsi psikososial. Terdapat pula penderitaan (disstres) yang dialami
oleh pasien. Dengan demikian dapat disimpulkan pasien mengalami gangguan
jiwa.
Diagnosis Aksis I :
Berdasarkan anamnesis, pasien tidak memiliki riwayat cedera kepala,
kejang, riwayat tindakan operatif, dan riwayat kondisi medik lain yang
dapat secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi fungsi otak.
Pada pemeriksaan tidak didapatkan gangguan kesadaran neurologis. Pada
pemeriksaan orientasi dan memori terganggu. Berdasarkan pemeriksaan
fisik tidak ditemukan kondisi medis umum yang dapat mempengaruhi
fungsi otak. Pasien tidak mengalami gangguan yang bermakna yang dapat
13
Diagnosis Aksis II :
Pada pasien tidak terdapat adanya gangguan kepribadian.
Diagnosis Aksis III :
Pada pasien tidak terdapat gangguan kondisi medik umum
Diagnosis Aksis IV :
Adanya masalah pendidikan. Pasien ingin melanjutkan pendidikan
namun tidak ada biaya. Sejak saat itu pasien sering melamun dan
menyendiri. Masalah pekerjaan. Pasien tidak bekerja.
Diagnosis Aksis V :
Skala GAF :
14
o GAF HLPY
: 80
Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan,
dan lain-lain.
Fungsi Psikologis
Fungsi Pekerjaan
dengan baik
o GAF Saat Masuk
: 55
Gejala sedang , disabilita sedang
Fungsi Psikologis
Fungsi Pekerjaan
Pasien
bicara
dan
tertawa
sendiri,
mengamuk.
Fungsi perawatan diri : Pasien kurang dapat merawat dirinya
sendiri.
o GAF Current
: 70
Fungsi Pekerjaan
Pasien
dapat
berkomunikasi
dengan
keluarga
15
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
Aksis II
VIII.
Aksis IV
Aksis V
: GAF HLPY
: 80
: 55
GAF Current
: 70
DAFTAR MASALAH
Organobiologis : Tidak terdapat faktor herediter
Tidak terdapat gangguan organik
Psikologis
: Terdapat gangguan dalam menilai realita yang ditandai
dengan adanya halusinasi
Sosiobudaya
: hendaya dalam fungsi sosial
IX.
DIAGNOSIS BANDING
Skizoafektif
Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif dengan ciri psikotik
X.
PENATALAKSANAAN
Psikofarmaka
:
1. Risperidone 2x2 mg
2. Triheksilfenidil 3 x 2 mg
Psikoterapi
:
- Memberi edukasi pada pasien agar pasien memahami kondisi
penyakitnya sehingga pasien menyadari bahwa dia membutuhkan
-
Sosioterapi
16
teratur.
Mendukung pasien untuk mencari pekerjaan saat keluar dari RS
Marzoeki Mahdi untuk membangun rasa percaya dirinya serta
membantu perekonomian keluarga.
XI.
PROGNOSIS
Untuk menentukan prognosis pada pasien gangguan mental emosional, kita
harus mengidentifikasi faktor-faktor yang mengarah ke prognosis baik dan
buruk pada pasien.
Prognosis baik
Prognosis buruk
Usia tua
Onset muda
Onset akut
Gejala positif
Gejala negatif
17
Prognosis buruk
buruk
Perilaku menarik diri
Tidak menikah
Jarang kambuh
gangguan depresi)
Gejala positif
: Bonam
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Maslim, Rusdi.Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ III Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmadjaya. 2001.
2. Maslim R. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. edisi
ketiga. 2001.
3. Elvira D Sylvia. Buku Ajar psikiatri. Jakarta : Badan Penerbit FKUI. 2010
4. Sadock, BJ. Buku Ajar Psikiatri Klinis. Jakarta : EGC. 2010
19