Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Dalam kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi sat ini terus didukung oleh parameter-parameter dan
data yang semakin akurat. Data log merupakan salah satu kriteria utama sebagai dasar dalam proses
pengambilan keputusan. Dalam eksplorasi migas lapisan reservoar adalah salah satu tujuan dalam eksplorasi.
Batuan reservoar adalah wadah di bawah permukaan yang mengandung minyak dan gas yang berupa ronggarongga atau pori-pori yang terdapat diantara butiran mineral atau dapat pula didalam rekahan batuan yang
mempunyai porositas. Interpretasi secara kualitatif untuk mengetahui lapisan reservoar dapat didukung dengan
pengamatan dari log GR, log SP, log Caliper, log resistivitas Log neutron, dan log densitas yang dari setiap pola
log menandakan arti penting dalam hal interpretasi log. Pada pengamatan lapisan reservoar dari pola log,
parameter - parameter yang harus diperhatikan ialah penentuan jenis litologi, identifikasi lapisan permeabel, dan
kandungan fluida pengisi formasi apakah air, minyak, atau gas.
Kata kunci : Reservoar, kualitatif, log
1.
PENDAHULUAN
Batuan reservoir adalah wadah di bawah
permukaan yang mengandung minyak dan gas.
Ruangan penyimpanan minyak dalam reservoir
berupa rongga-rongga atau pori-pori yang terdapat
diantara butiran mineral atau dapat pula didalam
rekahan batuan yang mempunyai porositas.. Pada
hakekatnya setiap batuan dapat bertindak sebagai
batuan reservoir asal mempunyai kemampuan untuk
dapat menyimpan serta melepaskan minyak bumi.
Dalam menentukan lapisan reservoir salah
satunya dengan melihat pola log dengan metode
quick look log secara kualitatif. Data yang
digunakan ialah hasi dari kegiatan logging.
Well Logging merupakan data rekaman
parameter-parameter fisika dalam lubang bor
terhadap kedalaman sumur, data logging tersebut
dapat dikonversi untuk memberikan informasi secara
kualitatif maupun kuantitatif tentang formasi batuan
pada sumur dan jumlah cadangan minyak bumi yang
dapat diproduksi.
Tujuan dari pembuatan tulisan ini adalah
untuk mengetahui keberadaan lapisan reservoar pada
suatu formasi dengan melihat pola log dari data log
yang ada secara kualitatif.
2.
PEMBAHASAN
2.1 Wireline Logging
Log adalah suatu grafik kedalaman atau
waktu dari satu set data yang menunjukkan
parameter yang diukur secara berkesinambungan
didalam sebuah sumur. Adapun parameter-parameter
yang biasa diukur adalah sifat kelistrikan, tahanan
suara, dan keradioaktifan. Metode perekamannya
dengan cara menurunkan suatu sonde atay peralatan
ke dasar lubang sumur.
KESIMPULAN
Batuan reservoir adalah wadah di bawah
permukaan yang mengandung minyak dan gas.
berupa rongga-rongga atau pori-pori yang
terdapat diantara butiran mineral atau dapat pula
didalam rekahan batuan yang mempunyai
porositas
Well Logging merupakan data rekaman
parameter-parameter fisika dalam lubang bor
terhadap kedalaman sumur
Interpretasi secara kualitatif dapat didukung
dengan pengamatan dari log GR, log SP, log
Caliper, log resistivitas Log neutron, dan log
densitas yang dari setiap pola log nya
menandakan arti penting dalam hal interpretasi
log.
Dalam pengamatan lapisan reservoar dari
pola log, parameter yang harus diperhatikan ialah
jenis litologi, identifikasi lapisan permeabel,
kandungan fluida pengisi formasi.
Identifikasi lapisan permeabel dapat dilihat
dari defleksi log Sp menjauhi base line, harga
resistivitas yang tinggi, ukuran log caliper kecil,
harga gamma ray yang mengecil, dan harga log
neutron yang lebih kecil dibandingkan log
densitas.
Jenis litologi pada lapisan permeabel ialah
litologi yang memiliki nilai porositas dan
permeabilitas yang baik yang merupakan syarat
sebagai lapisan reservoar.
Batupasir dalam log dicirikan dengan
kenampakan log GR yang bernilai lebih kecil,
kurva SP menjauhi base line, diameter lubang
bor mengecil dilihat dari log caliper, adanya
separasti pada log resistivitas antara RT dan Rxo.
Pada batugamping pola log dicirikan
dengan diameter lubang bor tidak teratur karena
pada batugamping sering terdapat kekar dan
porositas sekunder, dan pada log GR akan
menunjukkan defleksi negatif ke kiri.
Zona gas harga porositas neutron yang jauh
lebih kecil dari harga porositas densitas,
sehingga akan ditunjukkan oleh crossover kurva
log neutron-densitas yang lebih besar. Pada zona
gas juga di tandai dengan nilai resistivitas yang
tinggi
Dalam zona minyak kurva neutron dan
kurva densitas membentuk crossover yang lebih
sempit daripada zona gas.
4. DAFTAR PUSTAKA
Harsono Adi, 1997, Evaluasi Formasi dan
Aplikasi Log,Edisi revisi 8 mei 1997,
Shlumberger Oil Services.
Koesoemadinata. R.P., 1980, Geologi Minyak dan
Gas Bumi, Edisi kedua. Jilid 1, Penerbit ITB,
Bandung
Triwibowo, B., 2010, Sebaran Reservoar
Batugamping dan Perhitungan Cadangan
Hidrokarbon Lapangan Kapur, Jawa
Barat,
Yogyakarta,
UPN
Veteran
Yogyakarta
Widada, Sugeng., Staff asisten., dkk., 2014,
Petunjuk Praktikum Geologi Minyak Bumi,
Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi
Mineral, UPNVY, Yogyakarta, Indonesia.
Widiastuti, R., dkk., 2011, Pemetaan Bawah
Permukaan Dan Perhitungan Cadangan
Hidrokarbon Lapangan Kyrani Formasi
Cibulakan Atas Cekungan Jawa Barat
Utara
Dengan
Metode
Volumetrik,
Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.