You are on page 1of 5

Senyawa Organologam Ferosen

Fajar Prihatno
Departemen Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Indonesia
Kampus UI Depok, 16424, Depok
E-mail : fajar.prihatno@sci.ui.ac.id

1. Pendahuluan
Di awal tahun 1950-an, rekasi antara siklopentadienilmagnesium bromida dan
FeCl3 anhidrat dilakukan dengan harapan akan dihasilkan turuanan fulvalena.
Namun, senyawa dengan struktur (C6H5)2Fe disebut ferosen yang didapat. Struktur
senyawa ini didapatkan menggunakan sinar-X. Ferosen adalah senyawa terdiri
atas dua cincin sikopentadienil (Cp) yang melapisi kedua sisi atom Fe dan
senyawa ini merupakan contoh pertama kelompok senyawa yang disebut dengan
senyawa sandwich. Senyawa sandwich dalam kimia organologam adalah senyawa
yang menggambarkan ikatan antara logam dengan 2 ligan arena. Arena memiliki
rumuh CnHn, derivatif substitusi (misalnya Cn(CH3)n) dan derivatif heterosiklik
(misalnya BCnHn+1). Pada kondisi kamar, ferosen berwujud padatan serbuk
berwarna orange.

Gambar 1. Sebuk ferosen

2. Sintesis Ferosen
Awalnya Ferosen dibuat menggunakan reaksi grignard antara
siklopentadienilmagnesium bromida dan FeCl3 anhidrat. Reaksi ini cenderung
sulit dilakuk karena reagen grignard sangat reaktif terhadap uap air. Metode lain
dilakukan untuk mendapat ferosen lebih mudah dan yield besar.
Metode tersebut yaitu dengan mereaksikan siklopentadiena dengan basa KOH
dengan pelarut DME (1,2 dimetoksi etana) dan menghasilkn Cp - dan kation K+.
Kemudian direaksikan dengan besi (II) klorida tetrahidrat pada pelarut DMSO
(Dimetil suloksida). Sehingga dihasilkanlah ferosen.

Gambar 2. Sintesis ferosen

3. Struktur dan Karakterisasi Ferosen


Ferosen memiliki struktur seperti gambar di samping. Ferosen dua cincin
Cp yang melapisi kedua sisi atom Fe. Secara ionik Fe memiliki muatan 2+ dan
Cp- memiliki muatan 1-. Anion siklopentadiena bersifat aromatis. Hal ini
disebabkan oleh adanya muatan 1- pada karbon ikatan tunggal sehingga
resonansi berlangsung dan jumlah elektron sesuai aturan huckel.
Gambar 3. Struktur ferosen

Ferosen
lebih
mudah
diamati
menggunakan H-NMR daripada X-ray dan FTIR. Pada gambar ditunjukkan hasil H-NMR
larutan dari awal pembuatan hingga ferrocene
terbenuk. Pada larutan Cp dalam DME. Cp
akan memberikan 2 puncak karena ada 2 jenis
hidrogen dengan kondisi berbeda yaitu H pada
karbon sp2 dan H pada karbon sp3 dengan
perbanding luas puncak 2:1. DME akan
memberikan 2 puncak yaitu H pada metil dan H etana dengan perbandingan
luas puncak 1:1. Setelah penambahan basa, maka Cp akan menjadi anion dan
besifat aromaik. Terdapat 5 hidrogen yang berada pada lingkungan yang sama
pada 1 siklopentadiena yang membentuk 1 puncak dan 2 puncak untuk pelarut
DME. Kemudian ditambahkan lagi FeCl2.4H2O, maka Cp- akan terikat pada
Fe2+ sehingga efek shielding akan meningkat dan puncak hidrogen untuk
ferosen akan berada mendekati TMS daripada Cp-.

Gambar 4. Spektroskopi H-NMR Ferosen

4. Reaksi Ferosen
Ferosen adalah senyawa terdiri atas dua cincin sikopentadienil yang melapisi
kedua sisi atom Fe. Gugus siklopentadienil bersifat aromatis, maka seperti gugus
benzena, gugus ini akan mudah mengalami substitusi elektrofilik. Di bawah ini
merupakan gambar reaksi kimia untuk substitusi elektrofilik.

Gambar 5. Reaksi Substitusi Elektrofilik Ferosen

Selain reaksi substiusi elektrofilik, ferosen dapat membentuk klaster


organologam dengan reagen n-butil litium. Reaksi ini akan membentuk 1,1
dilitioferosen yang reaktif untuk membentuk senyawaan lain. Senyawaan yang
dapat terbentuk dapat dilihat pada gambar.

Gambar 6. Reaksi litioferosen

Ferosen dapat mengalami reaksi ligand exchange. Di bawah ini menunjukkan


reaksi ligand exchange, dimana siklopentadiena ditukar dengan gugus benzena.

Gambar 7. Reaksi ligan exchange Ferosen

5. Penggunaan Ferosen
Turunan ferosen dapat digunakan untuk reagen pemisahan senyawa rasemat.
Hu et al. mempublikasikan pembuatan katalis nukleofilik baru yang terinspirasi

oleh karya Fu and Birman, yang menjelaskan faktor selektivitas untuk


memisahkan rasemat alkohol sekunder yang bulky secara stereokimia.

Gambar 8. Reaksi katalisis oleh turunan Ferosen

Daftar Pustaka
S. Fossey, John. 2011. Annual Reports B Review Organometallic Chemistry.
Annu. Rep. Prog. Chem., Sect. B, 2011, 107, 91101
Prodjosantoso, A.K. Kimia Organologam. Jogjayakarta: UNY Press.
www.magritek.com/Spinsolve_LabManual_Ferrocene
ashadisasongko.staff.ipb.ac.id/files/2012/02/Pengantar-Kimia

You might also like