You are on page 1of 6

Soal 1 Doga Mandiri

Dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang menyelenggarakan


pelayanan primer yang komprehensif, kontinyu, menutamakan pencegahan,
koordinatif, mempertimbangkan keluarga, komunitas dan lingkungannya dilandasi
keterampilan dan keilmuan yang mapan. Pelayanan Dokter Keluarga melibatkan
Dokter Keluarga (DK) sebagai penyaring di tingkat primer, dokter Spesialis (DSp) di
tingkat pelayanan sekunder, rumah sakit rujukan, dan pihak pendana yang
kesemuanya bekerja sama dibawah naungan peraturan dan perundangan.
Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memandang jenis kelamin, usia
ataupun jenis penyakitnya.
Tugas Dokter Keluarga:
1) Menyelenggarakan pelayanan primer secara paripurna menyuruh, dan bermutu
guna penapisan untuk pelayanan spesialistik yang diperlukan,
2) Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan tepat,
3) Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat sehat
dan sakit,
4) Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu dan keluarganya,
5) Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan taraf
kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi,
6) Menangani penyakit akut dan kronik,
7) Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke RS,
8) Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter Spesialis atau
dirawat di RS,
9) Memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan,
10) Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya,
11) Mengkordinasikan pelayanan yang diperlukan untuk kepentingan pasien,
12) Menyelenggarakan rekam Medis yang memenuhi standar,
13) Melakukan penelitian untuk mengembang ilmu kedokteran secara umum dan
ilmu kedokteran keluarga secara khusus.
Wewenang Dokter Keluarga:
1) Menyelenggarakan Rekam Medis yang memenuhi standar,
2) Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi masyarakat,

3) Melaksanakan tindak pencegahan penyakit,


4) Mengobati penyakit akut dan kronik di tingkat primer,
5) Mengatasi keadaan gawat darurat pada tingkat awal,
6) Melakukan tindak prabedah, beda minor, rawat pascabedah di unit pelayanan
primer,
7) Melakukan perawatan sementara,
8) Menerbitkan surat keterangan medis,
9) Memberikan masukan untuk keperluan pasien rawat inap,
10) Memberikan perawatan dirumah untuk keadaan khusus.
Klinik dokter Keluarga ( KDK )
a) Merupakan klinik yang menyelenggarakan Sistem Pelayanan Dokter Keluarga
(SPDK),
b)Sebaiknya mudah dicapai dengan kendaraan umum. (terletak di tempat
strategis),
c) Mempunyai bangunan yang memadai,
d) Dilengkapi dengan saraba komunikasi,
e) Mempunyai sejumlah tenaga dokter yang telah lulus pelatihan DK,
f) Mempunyai sejumlah tenaga pembantu klinik dan paramedis telah lulus
perlatihan khusus pembantu KDK,
g) Dapat berbentuk praktek mandiri (solo) atau berkelompok.
h) Mempunyai izin yang berorientasi wilayah,
i) Menyelenggarakan pelayanan yang sifatnya paripurna, holistik, terpadu, dan
berkesinambungan,
j) Melayani semua jenis penyakit dan golongan umur,
k) Mempunyai sarana medis yang memadai sesuai dengan peringkat klinik ybs.

Sistem Pelayanan Dokter Keluarga ( SPDK )


Untuk menunjang tugas dan wewenang nya diperlukan Sistem Pelayanan Dokter
Keluarga yang terdiri atas komponen :

a) Dokter keluarga yang menyelenggarakan pelayanan primer di klinik Dokter


Keluarga (KDK),
b) Dokter Spesialis yang menyelenggarakan pelayanan sekunder di klinik Dokter
Spesialis (KDSp),
c) Rumah sakit rujukan,
d) Asuransi kesehatan/ Sistem Pembiayaan,
e)Seperangkat peraturan penunjang.
Dalam sistem ini kontak pertama pasien dengan dokter akan terjadi di KDK yang
selanjutnya akan menentukan dan mengkoordinasikan keperluan pelayanan
sekunder jika dipandang perlu sesuai dengan SOP standar yang disepakati. Pasca
pelayanan sekunder, pasien segera dirujuk balik ke KDK untuk pemantauan lebih
lanjut. Tata selenggarapelayanan seperti ini akan diperkuat oleh ketentuan yang
diberlakukan dalam skema JPKM/asuransi.

JPKM
Untuk efisiensi pembiayaan dan menjaga mutu pelayanan dokter keluarga,
ditetapkan JPKM. JPKM merupakan sistem pemeliharaan kesehatan menyeluruh
yang terjamin mutunya dengan pembiayaan praupaya . uraian tentang JPKM
mencakup sbb :
a) Latar belakang (masalah pelayanan dan pembiayaan kesehatan) JPKM
dirumuskan sebagai upaya dirumuskan sebagai upaya Indonesia untuk mengatasi
ancaman terhadap akses pelayanan kesehatan akibat kenaikan biaya kesehatan
yang juga mengacam penurunan mutunya. Setelah bertahun-tahun terhadap
pelbagai bentuk pemeliharaan kesehatan mancanegara, disadari bahwa
pembayaran tunai langsung dari kocek konsumen atau pembayaran melalui pihak
ketiga terhadap tagihan pemberi pelayanan kesehatan telah mendorong kenaikan
biaya kesehatan . karena itu, dalam sitem JPKM dirumuskan keterlibatan
masyarakat untuk membiayai kesehatan dengan iuran dimuka, keterlibatan pihak
ketiga sebagai badan penyelenggara yang bertanggungjawab mengelola iuran
secara efisien, keterlibatan sarana pelayanan kesehatan untuk melaksanakan
layanan bermutu namun ekonomis (cost- effrctive) dengan pembayaran Pra-upaya,
dan keterlibatan pemerintah sebagai badan pembina yang mengarahkan hubungan
saling menguntungkan antar para pelaku JPKM tersebut. Dengan demikian, JPKM
yang dalam UU No .23/1992 dinyatakan sebagai suatu cara penyelenggaraan
pemeliharaan kesehatan yang paripurna, berdasarkan asas usaha bersama dan
kekeluargaan, yang berkesinambungan dan dengan mutu yang terjamin, serta
dengan pembiayaan yang dilaksanakan secara pra- upaya, pada hakekatnya adalah
sistem pemeliharaan kesehatan yang memadu kan penataan subsistem pelayanan

dengan subsistem pembiayaan kesehatan. Tujuannya adalah meningkatkan taraf


kesehatan masyarakat dengan menjaga mutu pelayanan dan mengendalikan biaya
pelayanan sehingga tidak menghambat akses masyarakat.

b) Beberapa bentuk pembiayaan pemeliharaan kesehatan (tunai-langsung atau fee


for service, asuransi ganti-rugi, asuransi dengan taguhan provider, pelayanan
kesehatan terkendali (managed care). Dalam JPKM pelayanan kesehatan
diselenggarakan oleh pelbagai sarana dan/atau penyelenggara Pemeluharaan
Kesehatan atau pemberi Pelayanaan Kesehatan (PPK) yang dikontrak oleh Bapel
serta dibayar secara pra-upaya. Dengan pembayaran secara pra-upaya, ppk
didorong untuk merencanakan pelayanan kesehatan berdasarkan profil peserta dan
efesiensi (cost- effectiveness), Hal ini akan mendorong penerapan standar
pelayanan dan upaya jaga mutu yang akan memelihara dan meningkatkan taraf
kesehatan peserta. c) JPKM sebagai bentuk pelayanan kesehatan terkendali di
Indonesia (pengertian, para pelaku, tujuh jurus, program pengembangan : visi-misistrategi-swot-tujuan-kegiatan-hasil-arah pengembangan selanjutnya). d) Peran
dokter keluarga dalam JPKM (pelayanan tingkat pertama yang bermutu segai ujung
tombak JPKM, health-resource-alocator terpecaya bagi keluarga).

source: www.depkes.go.id

Soal 5 Rumah Sakit Umum Daerah


Tugas Pokok RSUD
Rumah Sakit Umum Daerah Majalaya mempunyai tugas melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya
rujukan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut RSUD Majalaya mempunyai fungsi :
1) Penyelenggaraan Pelayanan Medis dan Penunjang Medis serta Non Medis
2) Penyelenggaraan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan dan pelayanan rujukan
3) Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan serta Penelitian dan
Pengembangan.
4) Pelaksanaan Pelayanan Teknis Administrasi ketatusahaan serta Pengelolaan
Keuangan.

Kriteria Rujukan
Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga melakukan rujukan ke dokter lain yang
dianggap lebih piawai dan/atau berpengalaman. Rujukan dapat dilakukan kepada
dokter keluarga lain, dokter keluarga konsultan, dokter spesialis, rumah sakit atau
dinas kesehatan, demi kepentingan pasien semata

6. Peran DOGA dalam penyuluhan dan kunjungan ke masyarakat


Pelayanan yang disediakan dokter keluarga adalah pelayanan medis strata pertama
untuk semua orang yang bersifat paripurna (comprehensive), yaitu termasuk
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan penyakit dan
proteksi khusus (preventive and spesific protection), pemulihan kesehatan
(curative), pencegahan kecacatan (disability limitation), dan rehabilitasi setelah
sakit (rehabilitation) dengan memerhatikan kemampuan sosial serta sesuai dengan
medikolegal etika kedokteran.
1. Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang
Pelayanan dokter keluarga merupakan praktik umum dengan pendekatan
kedokteran keluarga yang memenuhi standar pelayanan dokter keluarga dan
diselenggarakan oleh dokter yang sesuai dengan standar profesi dokter keluarga
serta memiliki surat ijin pelayanan dokter keluarga dan surat persetujuan tempat
praktik.
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk memerhatikan pemeliharaan
kesehatan dan peningkatan kesehatan pasien dan keluarganya.
3. Pencegahan penyakit dan proteksi khusus
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk menggunakan segala
kesempatan dalam menerapkan pencegahan masalah kesehatan pada pasein dan
keluarganya.
4. Deteksi dini
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk menggunakan segala
kesempatan dalam melaksanakan deteksi dini penyakit dan melakukan
penatalaksanaan yang tepat untuk itu.

5. Kuratif medis
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk melaksanakan pemulihan
kesehatan dan pencegahan kecacatan pada strata pelayanan tingkat pertama,
termasuk kegawatdaruratan medis, dan bila perlu untuk dikonsultasikan dan dirujuk
ke pusat pelayanan kesehatan dengan strata yang lebih tinggi.
6. Rehabilitasi medis dan sosial
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk menerapkan segala
kesempatan rehabilitasi pada pasien atau keluarganya setelah mengalami masalah
kesehatan atau kematian baik dari segi fisik, jiwa maupun sosial.
7. Kemampuan sosial keluarga
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk memerhatikan kondisi sosial
pasien dan keluarganya.
8. Etik medikolegal
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem yang sesuai dengan medikolegal dan
etik kedokteran

You might also like