You are on page 1of 27

LAPORAN KASUS

SKABIES
Pembimbing : dr. Bowo Wahyudi, Sp. KK
Oleh : ROBBY AJI ARYADILLAH
2010730095

Identitas Pasien

Nama
: An. R
Umur
: 7 Bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama
: Islam
Alamat
: Sukamanah, Banjar
Tanggal Berobat : 11 Agustus 2015

Anamnesa
(Alloanamnesa)
Keluhan Utama :
Gatal dan Borok pada pipi kanan dan kiri
dan sela jari kaki kanan dan kiri sejak 1
minggu sebelum masuk rumah sakit

Riwayat Penyakit Sekarang


Seorang bayi laki-laki berusia 7 bulan datang ke Poliklinik Kulit
Kelamin RSU Banjar diantar oleh orang tuanya, dengan keluhan gatal
dan borok pada pipi kanan dan kiri dan sela jari kaki kanan dan kiri
sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Disertai rasa gatal yang
dirasakan oleh pasien bertambah hebat ketika malam hari,
Borok pada daerah sela jari kaki, diawali bruntus yang mula mula
terdapat sela jari kaki dan terasa sangat gatal terutama malam hari,
beruntus di kaki tidak disertai rasa panas dan nyeri. Lalu beruntusberuntus menyebar ke telapak kaki kanan dan telapak kaki kiri. bruntus
di kaki kanan dan kiri disertai sebagian gelembung yang berisi cairan
putih susu yang tidak terasa panas atau nyeri, hanya terasa gatal,
gelembung tersebut sebagian besar sudah pecah karena tergesek bekas
gesekan dan garukan menjadi luka yang sebagian besar sudah
mengering.

Gelembung isi cairan putih susu di kaki kanan dan kiri sering di
garuk menggunakan tangan setiap hari karena gatal. gelembung isi
cairan putih susu yang pecah sering terkena debu. Awal mula 2 bulan
yang lalu, sebelum borok muncul keluar bruntus bruntus secara tibatiba dan menyebar dari sela jari kaki kanan dan kaki kiri.
Borok pada pipi kanan dan kiri pasien dirasakan bersamaan dengan
timbulnya borok yang ada pada kaki pasien, borok tersebut berupa
beruntus yang berwarna merah disertai rasa gatal yang lebih terasa
pada malam hari keluhan tersebut dirasakan oleh pasien sejak 2
bulan sebelum masuk rumah sakit sehingga dengan keluhan tersebut
pasien menjadi rewel dan sering menangis dan susah tidur pada
malam hari.

Sebelumnya pasien tidak memakai produk seperti


deterjen, alkali, pelumas, lotion. borok pada pasien
disangkal karena akibat makan makanan yang
menyebabkan alergi seperti, ikan laut, telur ataupun obatobatan dan pada keluarga pasien riwayat alergi disangkal.
Menurut keterangan ibu pasien mengaku belum pernah
mengalami keluhan yang sama sebelumnya dan ibu pasien
menyangkal terkena gigitan serangga. bruntus yang
menyebar di kaki dan menimbulkan gelembung berisi
cairan putih keruh disangkal disertai rasa pegal, nyeri
tulang, otot, nyeri kepala.

Pasien tinggal di rumah dengan ayah dan ibu serta kakak pasien,
seluruh anggota keluarga pasien menderita keluhan yang sama yaitu
beruntus dan gatal gatal. pasien tidur menggunakan kasur yang
berbarengan dengan kakak pasien yang menderita gatal dan
beruntus. Pasien mandi 1- 2x sehari, ibu pasien jarang mencuci
sprei yang digunakan bersamaan bersama anggota keluarga lainnya.
biasanya hanya dibersihkan dengan sapu lidi. Pasien tinggal di
daerah tropis (Indonesia) lingkungan tempat tinggal pasien
termasuk lingkungan yang padat, dan kebersihannya kurang.
Dengan keadaan tempat tinggal yang semi permanent dengan lantai
pelur yang tidak bersih serta beratap genteng. Tidak ada binatang
peliharaan seperti kucing atau anjing di lingkungan rumah pasien.

Pemeriksaan Fisik
Kesadaran
: Composmentis
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Vital Sign
Nadi :80 x/menit
RR :18 x/menit
Suhu :36C

Status Generalis

Kepala : normocephal
Rambut : berwarna hitam
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik
-/-, pupil
isokor
Hidung : normotia, deviasi septum (-), secret - /-, rhinore
-/Telinga : normotia, otore -/-, serumen -/Mulut : caries (-), lidah kotor (-), tonsil T1-T1,
faring
tidak hiperemis
KGB : Tidak ada pembesaran

Status
Dermatologikus
Distribusi Generalisata

A/R

Pada sela jari kaki kanan dan kiri, telapak kaki kanan dan
kiri dan pipi kanan dan kiri
Multiple, diskret, batas tegas, bentuk bulat, ukuran miliar

Lesi

diameter yang terkecil 0.3 cm dan yang terbesar 0.5 cm,


sebagian tidak menimbul sebagian menimbul dari
permukaan kulit, dan kering.

Efloresen
si

Papul eritematosa, makula eritematosa, erosif, krusta

Lokalisasi

Gambar pada Pasien

Resume
Anak laki-laki 7 Bulan
Papul eritematosa, disertai krusta di daerah pedis dextra sinistra 1
minggu
Papula eritematosa dan makula eritematosa di pipi kanan dan kiri
Prutitus nocturnal, menggaruk papul dan pustul di sela jari kaki
Erosif dan krusta di daerah pedis dextra sinistra
Terdapat anggota keluarga serumah yang menderita keluhan yang
sama
Tidur dengan kasur,sprei, handuk yang sama yang menderita keluhan
yang sama
Tinggal di lingkungan padat, berkelompok,tropis,lingkungan tidak
higiene
Pemeriksaan Fisik : Dalam batas normal

Stasus Dermatologikus :
Distribusi :Generalisata
A/R : Pada sela jari kaki kanan dan kiri, telapak kaki
kanan dan kiri dan pipi kanan dan kiri
Lesi : Multiple, diskret, batas tegas, bentuk bulat,
ukuran miliar diameter yang terkecil 0.5 cm dan yang
terbesar 1 cm, sebagian tidak menimbul sebagian
menimbul dari permukaan kulit, dan kering.
Efloresensi : Papul eritematosa, makula eritematosa,
erosif, krusta.

DIAGNOSA BANDING
Skabies impetigenisata
Dermatitis Atopi Infantil

DIAGNOSA KERJA :
Skabies impetigenisata

Rencana Pemeriksaan Penunjang

Kerokan Kulit menemukan


Sarcoptes scabei
Burrow ink test dengan bantuan
lamp wood
Pemeriksaan darah rutin

Penatalaksanaan
PENATALAKSANAAN

Non-Medikamentosa :
: bahwa penyakit ini menular
1. Medikamentosa
Edukasi ke pasien
:
2. Topikal
Meningkatkan
kebersihan perorangan dan lingkungan
krim
5 %dioleskan
pada
seluruh
area tubuh
dari
leher ke
3. Permethrin
Menghindari
orang
orang yang
terkena
penyakit
ini dan
memberitahu
bawahmereka
dan dibilas
8-14 jam,
pengolesan pada malam
kepada
untuksetelah
pergi berobat
ke dianjurkan
dokter.
kemudian
dicuci
pada
esok
harinya. direndam dengan air panas lalu
5. hari
Pakaian,
handuk,
sprei,
yang
digunakan
Sistemik
dicuci,
jemur dan disetrika.
amoksisilin
500
mgyang
3x1 tidak
selama
7 hari
7. antibiotik
Menjemur:r/alat
alat tidur
atau
bisa
di cuci dan jangan memakai
Antihistamin
Chlorpheniramin
pakaian,
handuk: r/
bersama
sama. maleat tablet 4mg 1x 1
9.Menghindari kontak dengan hewan ternak.
10.Jangan menggaruk bagian yang gatal.

Prognosis

Quo Ad Vitam : Ad Bonam


Quo Ad Functionam : Ad Bonam
Quo Ad Sanationam : Ad Bonam

Analisa Masalah
BERDASARKAN
ANAMNESA
Mengapa pada kasus ini di diagnosis
dengan scabies Impetigenisata ?
Berdasarkan anamnesis pada pasien ini didapatkan keluhan berupa :
Borok di seluruh tubuh sejak 1 minggu sebelum masuk RS.
Gatal yang terasa di malam hari
Keluhan pertama kali dirasakan berupa bruntus bruntus kemerahan pada
kedua kakinya.
Timbul pertama kali di kedua sela jari kaki kanan dan kiri disertai
gelembung isi cairan putih keruh , sebagian ada yang pecah sebagian belum
Pasien sering menggaruk borok dan gelembung isi cairan putih susu
dengan tangan dan menjadi luka yang mengering
Sebelum ini terjadi kakak pasien yang tinggal serumah dengan pasien
mengalami hal yang sama
Pasien tidur dengan kasur, sprei, karpet yang berbarengan dengan anggota
keluarga yang menderita keluhan yang sama dengan pasien. Pasien
dimandikan kadang kadang sekali atau dua kali sehari. Kasur dan lantai
yang jarang dibersihkan

Berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan


penunjang pada kasus di dapatkan.
Distribusi :Generalisata
A/R : Pada sela jari kaki kanan dan kiri, telapak kaki kanan
dan kiri dan muka
Lesi : Multiple, diskret, batas tegas, bentuk bulat, ukuran
miliar diameter yang terkecil 0.5 cm dan yang terbesar 1 cm,
sebagian tidak menimbul sebagian menimbul dari permukaan
kulit, sebagian kering sebagian basah.
Efloresensi : Papul eritematosa, makula eritematosa, erosif,
krusta.

Analisa Masalah

BERDASARKAN ANAMNESA &


PEMFIS
Anamnesis + Pemfis skabies + gelembung isi cairan putih susu , pecah,

SESUAI DENGAN TEORI :

mengering + kuning
Teori : Efloresensi ; papula a/ vesikel dimana puncaknya
terowongan
a/
TERDAPAT4
gejala
dan
kunilikulus
pemeriksaan penunjang
Garukan infeksi sekunder + kunilikulus Pustula
yang mendukung
Skabies impetigenisata : pus, pustula ,bula purulen,krusta berwarna kuning,
leukositosis + demam
LOKASI TEMPAT
Pasien : krusta berwarna kuning diagnosis Skabies
impetigenisataSKABIES
PREDILEKSI
SESUAI

Analisa Masalah
Teori Skabies
Rasa gatal hebat pasien menggaruk kerusakan di epidermis
Skabies impetigenisata kerusakan di epidermis fungsi kulit sebagai
pelindung infeksi
Mengapa pada kasus ini skabies bisa bersatu dengan infeksi sekunder atau
yang disebut skabies impetigenisata ?
Pasien :

Borok beserta gelembung isi cairan putih susu di kaki kanan dan kiri tergeser di garuk
oleh tangan
Sering merangkak di lingkungan rumah tanpa menggunakan alas kaki

Higien kurang
Skabies + infeksi sekunder a/ skabies impetigenisata : skabies sering
terjadi : rasa gatal pada lesi lalu bekas garukan tempat infeksi sekunder.

Analisa Masalah
Mengapa pada kasus ini di diagnosis banding dermatitis atopi infantil?

pada dengan
kasus dari
anamnesa
dan pemeriksaan
fisiksering
telah di
Sesuai
teori
Dermatitis
atopi infantile
dapatkan
skabies,kehidupan,
untuk infeksi
sekunder
bisa usia
di
muncul
padadiagnosis
tahun pertama
biasanya
setelah
diagnosis
dan ruam
di muka
bisa
2 bulan,
lesiskabies
mulai diimpetigenisata
muka (dahi, pipi)
berupa
eritema,
didiagnosis
atopi
infantil
papulo
vesikeldermatitis
yang halus,
karena
gatal digosok, pecah,
pada kasus
eksudatif,
dan :akhirnya terbentuk krusta. Biasanya anak
Terdapat
mulai
menggaruk
setelah
2 bulan.
Rasa gatal
borok pada
pipiberumur
kanan dan
kiri, disertai
rasa sangat
gatal
mengganggu
sehingga
anak
gelisah
susah tidur,
dan
sering
hebat pada malam
hari,
berupa
gelembung
padat
yang
berwarna kemerahan.
menangis.

Analisa Masalah
BERDASARKAN PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Kerokan Kulit dengan KOH
ditemukan Sarcoptes scabei di semua stadium
Burrow ink test dengan bantuan lamp wood
Memudahkan melihat terowongan tungau
sarcoptes scabei,
caranya oleskan gentian violet ke
permukaan kulit yang terdapat
lesi, lalu tinta akan
terabsorbsi dan memudahkan melihat
terowongan.
Pemeriksaan darah rutin Leukositosis skabies plus infeksi
sekunder7.

Edukasi ke pasien bahwa penyakit ini menular. (pada anamnesa


Jangan menggaruk luka karena bisa menjadi tempat infeksi baru dan
MEDIKAMENTOSA
: pasien tertular dari kakaknya)
pasien sesuai, yaitu
MEDIKAMENTOSA
: bekas garukan yang permanen. (berdasarkan
dapat meninggalkan
MEDIKAMENTOSA
:
PERMETHRIN
: Suatu
skabisid berupa
piretroid sintesis
yang
TOPICAL
Meningkatkan
kebersihan
perorangan
dan lingkungan
,
Antibiotik
anamnesa pasien
sering
menggaruk
badannya (sesuai
jika gatal,
MEDIKAMENTOSA
:
penggunaan
antibiotik
pada
pasien
initoksisitas
karena
pasien
menderita
infeksi
sekunder.
efektif
pada
manusia
dengan
rendah,
bahkan
dengan
BERDASARKAN
ORAL
CTM
:
Menggunakan
krim
di
atas
dapat
membunuh
tungau
tetapi
mereka
masih
dirumah
pasien
jarang
membersihkan
lingkungan
rumahnya)
terutama
disela
jari
tangan
hingga
menjadi
erosif).
antibiotikPERMETHRIN
yang digunakan pada
skabies
impetigenosa
adalah
ini sesuai
teoripanas
TOPICAL
: Efek
samping
Dapat
timbul
rasa
PENATALAKSANAAN
pemakaian
yang
berlebihan
sekalipun
dan
obat
ini
telah
dipergunakan
adaPada
di kulit
sampai
tubuh istirahat
mereka
turun dan
menyerapnya.
antihistamin
dapat
skabies
impetigenisata
dapat
digunakan
antibiotik
seperti
penisilin
Gpada
prokain,
seperti
Menghindari
orang

orang
yang
terkena
penyakit
ini.
(sesuai
Menjemur
alat
Penggunaan
alat
tidur amoksisilin
atau yang
tidak
bisa di
cuci dan serta
jangan
terbakar
yang
ringan,
pedih,
gatal,
eritema,
hipestesi
ampisilin,
amoksisilin
500
mg
selama
7
hari
lebih
dari
20
tahun.
Krim
permetrin
ditoleransi
dengan
baik,
diserap
membantu mengurangi rasa gatal pada pasien skabies.
pasien
kontakhanduk
disekolah
dan ditempat
bermain)
memakai
bersama
sama.
(dari
anamnesa
ruam
kulit., sering
Efekpakaian,
samping
ini
bersifat
sementara
dan akan
menghilang
minimal dan tidak diabsorbsi sistemik, serta dimetabolisasi dengan
pasien
memakai
berbarengan
dengan
/ SUMBER
: Wyatt EL, handuk
Sutter SH, Drake
LA. Dermatological pharmacology.
In:kakaknya).
Hardman JG, Limbird IE,
sendiri
Pakaian,
handuk,
dengan
panas
cepat.
/ SUMBER
: Wyatt sprei,
EL, Sutter yang
SH, Drakedigunakan
LA. Dermatologicaldirendam
pharmacology. In:
Hardman JG,air
Limbird
IE, eds.

Non-Medikamentosa

eds. Goodman and Gillmans the pharmacological basis of therapeutic. 10th ed. New York: McGraw Hill, 2001: 1795-814.
Goodman and Gillmans the pharmacological basis of therapeutic. 10th ed. New York: McGraw Hill, 2001: 1795-814.

lalu dicuci, jemur dan disetrika. (sesuai pada anamnesa, pasien

&

jarang menjemur kasur dan karpet).

Medikamentosa

Daftar Pustaka
1. Handoko P Ronny. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi keenam. Penyakit kulit: penyakit
parasit hewani. Jakarta: FKUI; 2011. Hal. 122 125
2. Kartowigno S. 10 Besar Kelompok Penyakit Kulit. Edisi Pertama. Palembang : Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya. 2011 : hal 167-173.
3. Siregar R, Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Edisi 2. Cetakan 1. Jakarta: EGC, 2005. Hal
102 103
4. Golant AK, Levitt J Scabies : A Review Diagnosis and Management Based on Mite Biology. New
York: Departemen of Dermatology, The mount sinai 2012. page 1 12
5. Burns DA, Diseases Caused by Arthropod and Other Noxious Animals. Newyork : Elsevier
2004. Hal : 33.40
6. Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA. Et al. Dermatology in General Medicine. 7th Ed.
New York: McGraw-Hill, 2008; page 1205
7. Chosidow, Olivier. Scabies" The New England Journal of Medicine:England 2006: p 1718-1727.
8. Wyatt EL, Sutter SH, Drake LA. Dermatological pharmacology. In: Hardman JG, Limbird IE,
eds. Goodman and Gillmans the pharmacological basis of therapeutic. 10th ed. New York:
McGraw Hill, 2001: p 1795-1814.
9. Mei Kane KS. Ryder JB, Johnson RA, Baden HP, Stratigos A. Scabies. Color atlas & synopsis of
pediatric dermatology, ed.1. New York: Mc Graw-Hill;2002.page :618-21

TERIMAKASIH

You might also like