Professional Documents
Culture Documents
Judul Jurnal
Mass
Treatment
with
Single-Dose
Latar Belakang
yang
mengecewakan.
Pemberian
massal
oleh
Chlamydia
trachomatis,
dengan
menggunakan
disederhanakan
oleh
World
sistem
yang
sudah
Health
Organization
penelitian
ini,
peneliti
menggunakan
tes
polymerase-chain-reaction (PCR).
Kemudian peneliti mengambil usapan konjungtiva mata
kanan dari setiap penduduk. Penduduk wanita yang
tidak hamil dan yang berusia lebih dari atau sama
dengan 12 bulan diberikan secara langsung satu dosis
oral azitromisin 20mg/kgBB (maksimum, 1 gr). Anakanak yang berusia kurang dari 12 bulan dan wanita
hamil tidak diberikan azitromisin, tetapi diberi 2 tube
salep mata tetrasiklin 1% dengan cara pemberian 2 kali
dalam seminggu selama 6 minggu.
24.
Karena
inflamasi
yang
terus-menerus
sebagai
inflamasi
trakoma-
folikular,
yang terinfeksi).
Pada awalnya, peneliti mendapatkan dan menguji
usapan konjungtiva sebanyak 956 dari 978 penduduk di
Kahe Mpya (97,8%). Dari 956 orang, sebanyak 916
(95,8% dari subjek dan 93,7% dari total jumlah
penduduk) diberi azitromisin, dan sebanyak 39 subjek
(4.1% dari subjek dan 4.0% dari total jumlah penduduk)
diberikan tetrasiklin. Secara keseluruhan,sebanyak 955
(97.6%
dari
jumlah
penduduk)
telah
diberikan
perubahan
prevalensi
trakoma
aktif.
(P<0.001
pada
setiap
perbandingan).
Distrik
Rombo,
Tanzania
dan
dapat
disimpulkan
bahwa
pemberian
dan
kejadian trakoma.
Hasil Trakoma merupakan keratokonjungtivitis
kronik yang disebabkan oleh bakteri
Chlamydia
trachomatis,
dan
trakoma
merupakan salah satu penyebab tersering
dari kebutaan.
Penelitian dilakukan di Desa Kahe Mpya,
Distrik Rombo, Tanzania merupakan daerah
endemik dari infeksi Trakoma. Dan untuk
mengetahui efek pemberian dosis tunggal
azitromisin terhadap kasus trakoma, peneliti
menggunakan tes polimerase-chain-reaksi
(PCR).
Kemudian peneliti mengambil usapan konjungtiva mata
kanan dari setiap penduduk. Penduduk wanita yang
tidak hamil dan yang berusia lebih dari atau sama
dengan 12 bulan diberikan secara langsung satu dosis
oral azitromisin 20mg/kgBB (maksimum, 1 gr). Anakanak yang berusia kurang dari 12 bulan dan wanita
hamil tidak diberikan azitromisin, tetapi diberi 2 tube
salep mata tetrasiklin 1% dengan cara pemberian 2 kali
dalam seminggu selama 6 minggu.
Peneliti mengadakan sensus ulang bulanan selama 24
bulan setelah pengobatan. Pada setiap tinjauan, peneliti
memeriksa status penduduk dari setiap orang yang
terdaftar dan membuka pendaftaran untuk penduduk
baru (orang yang baru datang dan bayi yang baru lahir
pada bulan sebelumnya)
penduduk)
keseluruhan,
diberikan
sebanyak
955
tetrasiklin.
(97.6%
dari
Secara
jumlah
Prevalensi
infeksi
C.
trachomatis
pada
pengobatan
dan
kemudian
terus-menerus