Professional Documents
Culture Documents
Identitas Pasien
Nama
: Nn.N
Umur
: 21 tahun
Jantina : Perempuan
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
: Islam
: SMA
: Belum bekerja
Riwayat Psikiatri
Diperoleh dari:
Autoanamnesis pada tanggal 4 April 2014 pada jam 10.00 WIB di lapangan
Panti Bina Insan, Kedoya.
Keluhan Utama:
Keluhan Tambahan:
Ibu bapanya sering berkelahi didepannya dan setiap kali setelah bapa keluar dari
rumah, pasien pasti menjadi mangsa pukulan ibunya termasuk rotan, tampar dan
dihantuk di dinding sehingga pernah sekali terluka dan dibawa ke klinik terdekat
oleh ibunya.
Bapanya seorang tentara darat dan ibunya tidak bekerja. Seringnya topik
pertelingkahannya adalah masalah ekonomi yang mana menurut pasien pendapatan
bapanya itu sudah lebih dari mencukupi, namun menurut ibu pasien masih belum
mencukupi.
Setiap keputusan didalam rumah diputuskan oleh si ibu, dan apabila ada masukan
dari pasien, cenderung untuk tidak diterimanya.
Pasien mengatakan dia seperti tidak wujud didalam keluarga tersebut karena ibu
bapa sering berkelahi dihadapannya tanpa memperdulikannya.
Sewaktu SMA, Os pernah berpacaran dengan seorang lelaki yang tinggal dekat
dengan rumahnya, dan sempat melakukan hubungan intim bersama pacarnya
namun tidak sampai hamil.
Os tidak pernah menderita penyakit medis lain seperti kejang, pingsan dan
trauma kepala.
Menurut Os, sewaktu dia dilahirkan tiada sebarang masalah atau gangguan yang
terjadi. Os masih ingat diberitahu ibunya, dia dailahirkan di kampung dengan
bantuan paraji, cukup bulan dan tidak ada cacat bawaan maupun kelainan fisik.
Menurut os, ditidak begitu pintar di kelas tetapi dia suka berteman dengan
teman disekolah dan waktu ini dia sudah mulai pacaran untuk mendapatkan
kasih sayang dari seorang lelaki. Jika dirumah, di hanya duduk di kamar dan
kurang berkomunikasi dengan ibu bapanya karena merasa takut untuk bicara
dengan ibunya.
Menurut Os, dia lebih senang bermain di luar berbanding duduk di rumah.
Berpacaran dan ingin bernikah namun tidak disetujui ibu bapa.
Riwayat Pendidikan
Riwayat Keluarga
Pada saat ini os tinggal di Panti Bina Insan dan berjauhan dengan keluarga. Os juga tidak mahu
lagi kembali ke rumahnya karena kuatir dia akan dinikahkan dengan calon ibunya dan bakal
dipukul lagi oleh ibunya.
Orang tua Os tidak tahu mengenai kondisi Os ini dan hanya menganggap Os terlalu manja dan
tidak menurut perintah mereka.
Saat pemeriksa menanyakan tentang keadaannya untuk pertama kali, pasien terlihat menunduk
dan diam dengan pemeriksa. Selepas adanya kepercayaan antara pemeriksa dan Os barulah dia
mahu menceritakannya.
EVALUASI KELUARGA
Susunan Keluarga
Pasien adalah anak kedua dari dua bersaudara. Saat ini tinggal bersama warga
di panti bina insan.
Riwayat Perkawinan
Kedua orangtua pasien menikah berdasar atas pilihan sendiri dan mendapat
persetujuan dari orang tua masing-masing. Kehidupan perkawinan mereka
dikatakan tidak berjalan dengan apa yang di harapkan.
FUNGSI SUBSISTEM
Subsistem Suami-Istri
Ayah dan ibu os masih tinggal serumah tetapi sering kali bertengkar karena
masalah-masalah kecil dan ibunya sering kali menang dalam pertengkaran
karena ayahnya tipe seorang pendiam.
Subsistem Orangtua
Os sejak kecil diasuh oleh ibu dan ayahnya, Os mengatakan dia tidak
menyayangi pasien dan kurang perhatian diberikan kepadanya. Tetapi karena
pasien anak pertama dan seorang perempuan manakala anak kedua, seorang
laki-laki ibunya lebih menyanyangi anak laki-laki berbanding Os
Subsistem Sibling
Interaksi subsistem
Saat sekarang Os tidak lagi menghubungi orang tuanya dan saudaranya karena
tidak mahu dia dibawa pulang lagi kerumah untuk dipukul dan dipaksa nikah
dengan calon pilihan ibunya.
Karena masalah ini Os melarikan diri karena rasa dirinya tidak berguna dan
hanya menghabiskan uang keluarga.
Kesadaran
Cara berbicara : pasien berbicara spontan, jelas, intonasi naik turun dan
tersekat-sekat karena menahan sedih,
1. Mood
: Hipotim
2. Afek
: Luas
3. Keserasian: Serasi.
Gangguan Persepsi
1.
Halusinasi
: tidak ada
2.
Ilusi
3.
Depersonalisasi
: tidak ada
4.
Derealisasi
: tidak ada
: tidak ada
2.
Pengetahuan umum
3.
4.
5.
Perhatian
6.
Orientasi
: luas
Orientasi orang
mewawancara)
.
Daya ingat
Jangka panjang
Jangka pendek
hari)
Segera
Pikiran abstrak
Visuospatial
Proses/Isi pikiran
Arus pikir
: realistis
Produktivitas : cukup
Kontinuitas
Isi pikir
Preokupasi dalam pikiran : merasa putus asa dan tidak ada masa depan
Gagasan rujukan
Gagasan pengaruh
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
Insight
Daya Nilai
Daya nilai social : tidak terganggu (pasien tahu bohong itu tidak baik dan
berdosa)
Uji daya nilai: tidak terganggu (pasien akan memulangkan dompet orang yang
tidak dikenali di tepi jalan yang berisi uang dan sim ke polisi)
Status internus: keadaan umum gizi cukup dengan penampilan bentuk badan
kurus. Tinggi badan 159 cm. Fungsi saluran cerna, pernafasan, dan
kardiovaskular dalam batas normal. Tekanan darah tidak dilakukan
pemeriksaan, nadi 84 x/menit, suhu: 36,3 C0, dan respirasi 22 x/menit.
Riwayat psikiatri dengan serangan depresi pertama pada umur 17 tahun dengan
pencetus kehilangan orang yang dicintainya karena telah berhubungan intim tetapi
ibunya tidak mahu menerima pacar Os tersebut. Episode depresi berulang waktu
pilihan untuk menikah dengan pacarnya tidak direstui ibunya yang tidak
mendukung, dan episode sekarang dengan kehilangan pacarnya yang sudah
berhubungan intim dan Os dipaksa untuk menikah dengan lelaki pilihan ibunya.
FORMULASI DIAGNOSTIK
AKSIS I
GMNO ini termasuk non- psikosis karena tidak adanya gejala psikosis berupa
waham halusinasi, bicara kacau dan perilaku kacau. Pasien ini termasuk dalam
gangguan suasana perasaan dengan gangguan depresif berulang kini episode
depresi sedang-berat.( 3 gejala utama dengan 4 gejala lainnya)
Gejala utama :
Efek depresif
Gejala lainnya:
Tidur terganggu
AKSIS II
Tidak ada gangguan keperibadian karena tidak terdapat kondisi patologik dari
keperibadian yang tidak fleksibel dan tidak terdapat pada daya nilai sosial.
Tidak ada retardasi mental karena tidak terdapat hendaya keterampilan dan
tingkat intelekgensi cukup baik.
AKSIS III
AKSIS IV
AKSIS V
Skala GAF saat ini : 75 ( gejala sementara dan dapat diatasi, disability ringan
dalam sosial, pekerjaan dan sekolah)
EVALUASI MULTIAKSIAL
AKSIS I
Daftar Masalah
Organobiologik
: Tidak ada
Psikologik
: perasaan terasa ingin membunuh diri, depresi,
terasa tidak ada masa depan, gangguan tidur, mudah lelah, sering sedih.
Sosial
Prognosis
Ad Vitam
: dubia ad bonam
Ad Funcionam
: dubia
PENATALSANAAN
Psikofarmaka
Psikoedukasi
Psikoterapi
DISKUSI
Pasien yang dalam keadaan mood terdepresi memperlihatkan kehilangan energy
dan minat, merasa bersalah, sulit berkonsentrasi, hilangnya nafsu makan,
berfikir mati atau bunuh diri.
Tanda dan gejala lain termasuk perubahan dalam tingkat aktivitas, kemampuan
kognitif, bicara dan fungsi vegetatif( termasuk tidur, aktivitas seksual dan ritme
biologik yang lain).
Gangguan ini hampir selalu menghasilkan hendaya interpersonal, social dan
fungsi pekerjaan.
Pasien yang hanya mengalami episode depresi berat dikatakan mengalami
gangguan depresi berat atau depresi unipolar. Klasifikasi gangguan depresi dalam
DSM-IV-TR ada dibawah gangguan mood.
Menurunnya minat atau kesenangan hampir pada semua kegiatan dan hampir
sepanjang waktu.
Perasaan bersalah yang berlebihan atau tidak sesuai atau rasa tidak berharga hampir
sepanjang waktu.
A.
B.
C.
D.
Daftar Pustaka
Rusdi, Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa, edisi 1, FK Unika Atma Jaya,
Jakarta, 2001, hal 64-65.