You are on page 1of 5

Anatomi dan Fisiologi Sistem HepatoBillier Empedu disekresikan oleh sel-sel hepar, disimpan dan dipekatkan di

dalamvesika biliaris,kemudian dikeluarkan ke dalam duodenum. Ductus biliaris hepatisterdiri atas ductus hepatis
destra dan sinistra, ductus hepatis comunis, ductuscholedochus, vesica biliaris dan ductus cysticus.
1
2.1.1. Ductus hepaticusDuctus hepaticus dextra dan sinistra keluar dari lobus hepatis dextra dansinistra pada port
hepatis. Keduanya bersatu membentuk ductus hepatis comunis.Panjang ductus hepatis comunis sekitar 1,5 inchi
(4 cm) dan berjalan turun dipinggir bebas omentum minus. Ductus ini bergabung dengan ductus cysticus
darivesica billiaris yang ada di sisi kanannya membentuk ductus choledochus.
1
2.1.2. Ductus CholedochusPanjang ductus choledochus sekitar 3 inchi (8 cm). Pada bagianperjalanannya, ductus
ini terletak pada pinggir bebas kanan omentum minus, didepan foramen epiploicum. Di sini ductus choledochus
terletak di depan pinggirkanan venae portae bawah hepatis dan pada sisi kanan arteri hepatica. Padabagian kedua
perjalanannya, ductus terletak di belakang pars duodenum disebelah kanan arteri gastroduodenalis. Pada bagian
ketiga perjalanannya, ductusterletak di dalam sulcus yang terdapat pada facies posterior caput pancreatis. Disini
ductus choledochus bersatu dengan ductus pankreaticus.
1
Ductus chodedochus berakhir di bawah dengan menembus dinding medialpars descendens duodenum kira-kira
di pertengahan panjangnya. Biasanya ductuscholedochus bergabung dengan ductus pankreatikus, dan bersamasama bermuarake dalam ampula kecil di dinding duodenum, yang disebut ampulahepatopankreatica (ampula
vater). Ampula ini bermuara pada lumen duodenummelalui sebuah papila kecil, yaitu papila duodeni major.
Bagian terminal kedua
2
ductus beserta ampula dikelilingi oleh serabut otot sirkular yang disebut musculussphinter ampullae (sphincter
oddi).
1,2
Gambar 1. Ductus choledocus (Common bile duct) dan Spincter Oddi
2
2.1.3. Vesica Biliaris (Kandung Empedu)Vesica biliaris adalah sebuah kantong berbentuk buah pir yang
terletak pada permukaan bawah hepar. Vesica biliaris mempunyai kemampuanmenyimpan empedu sebanyak 3050 ml, serta memekatkan empedu dengan caramengabsorpsi air. Vesica biliaris terdiri atas fundus, corpus, dan
collum. Fundusvesica biliaris berbentuk bulat dan biasanya menonjol di bawah margo inferiorhepar, penonjolan
ini merupakan tempat fundus bersentuhan dengan dindinganterior abdomen setinggi ujung cartilago costalis IX
dextra. Corpus vesicabiliaris terletak dan berhubungan dengan fascies visceralis hepar dan arahnya keatas,
belakang dan kiri. Colum vesica biliaris melanjutkan diri sebagai ductuscysticus, yang berbelok ke dalam
omentum minus dan bergabung dengan sisikanan ductus hepaticus komunis untuk membentuk ductus
choledochus.

PENDAHULUAN1.1
EMBRIOLOGI
Cikal bakal saluran empedu dan hati adalah penonjolan sebesar tigamilimeter yang timbul di
daerah ventral usus depan. Bagian kranial tumbuhmenjadi hati, bagian kaudal menjadi pankreas,
sedangkan bagian sisanya menjadikandung empedu. Dari tonjolan berongga yang bagian
padatnya kelak menjadisel hati, tumbuh saluran empedu yang bercabang-cabang seperti pohon
diantarasel hati tersebut.
1.2
ANATOMI
Kandung empedu berbentuk bulat lonjong seperti buah advokat denganpanjang sekitar 4-6 cm
dan berisi 30-60 ml empedu. Bagian fundus umumnyamenonjol sedikit ke luar tepi hati, dibawah
lengkung iga kanan, di tepi lateralm.rektus abdominis. Sebagian besar korpus menempel dan
tertanam didalam jaringan hati. Apabila kandung empedu mengalami distensi akibat
bendunganoleh batu, bagian infundibulum menonjol seperti kantong yang disebut
kantongHartmann.Duktus sistikus panjangnya 1-2 cm dengan diameter 2-3 mm.
Dindinglumennya mengandung katup berbentuk spiral disebut katup spiral Heister,
yangmemudahkan cairan empedu mengalir masuk ke dalam kandung empedu, tetapimenahan
aliran keluarnya.Duktus hepatikus kanan dan kiri masing-masing panjangnya antara 1-4
cm.Panjang duktus hepatikus sangat bervariasi tergantung dari letak muara duktussistikus.
Duktus koledokus berjalan dibelakang duodenum menembus jaringan

Metabolisme Bilirubin
Posted on March 13, 2014 by melatinugraheni
Pengertian Bilirubin
Bilirubin adalah pigmen kristal berbentuk jingga ikterus yang merupakan bentuk akhir dari
pemecahan katabolisme heme melalui proses reaksi oksidasi-reduksi. Bilirubin berasal dari
katabolisme protein heme, dimana 75% berasal dari penghancuran eritrosit dan 25% berasal dari
penghancuran eritrosit yang imatur dan protein heme lainnya seperti mioglobin, sitokrom,
katalase dan peroksidase.
Macam-macam Bilirubin
a. Bilirubin terkonjugasi /direk
Bilirubin terkonjugasi /direk adalah bilirubin bebas yang bersifat larut dalam air sehingga dalam
pemeriksaan mudah bereaksi. Bilirubin terkonjugasi (bilirubin glukoronida atau hepatobilirubin )
masuk ke saluran empedu dan diekskresikan ke usus. Selanjutnya flora usus akan mengubahnya
menjadi urobilinogen. Bilirubin terkonjugasi bereaksi cepat dengan asam sulfanilat yang
terdiazotasi membentuk azobilirubin.
Peningkatan kadar bilirubin direk atau bilirubin terkonjugasi dapat disebabkan oleh gangguan
ekskresi bilirubin intrahepatik antara lain Sindroma Dubin Johson dan Rotor, Recurrent (benign)
intrahepatic cholestasis, Nekrosis hepatoseluler, Obstruksi saluran empedu. Diagnosis tersebut
diperkuat dengan pemeriksaan urobilin dalam tinja dan urin dengan hasil negatif.
b. Bilirubin tak terkonjugasi/ indirek
Bilirubin tak terkonjugasi (hematobilirubin) merupakan bilirubin bebas yang terikat albumin,
bilirubin yang sukar larut dalam air sehingga untuk memudahkan bereaksi dalam pemeriksaan
harus lebih dulu dicampur dengan alkohol, kafein atau pelarut lain sebelum dapat bereaksi,
karena itu dinamakan bilirubin indirek.

Metabolisme Bilirubin di Hati


1. Pembentukan bilirubin
Langkah oksidase pertama adalah biliverdin yang dibentuk dari heme dengan bantuan enzim
heme oksigenase yaitu enzim yang sebagian besar terdapat dalam sel hati, dan organ lain.
Biliverdin yang larut dalam air kemudian akan direduksi menjadi bilirubin oleh enzim biliverdin
reduktase. Bilirubin bersifat lipofilik dan terikat dengan hidrogen serta pada pH normal bersifat
tidak larut.

Pembentukan bilirubin yang terjadi di sistem retikuloendotelial, selanjutnya dilepaskan ke


sirkulasi yang akan berikatan dengan albumin. Bilirubin yang terikat dengan albumin serum ini
tidak larut dalam air dan kemudian akan ditransportasikan ke sel hepar. Bilirubin yang terikat
pada albumin bersifat nontoksik
2. Transportasi bilirubin
Pada saat kompleks bilirubin-albumin mencapai membran plasma hepatosit, albumin akan terikat
ke reseptor permukaan sel. Kemudian bilirubin, ditransfer melalui sel membran yang berikatan
dengan ligandin (protein Y), mungkin juga dengan protein ikatan sitotoksik lainnya.
Berkurangnya kapasitas pengambilan hepatik bilirubin yang tak terkonjugasi akan berpengaruh
terhadap pembentukan ikterus fisiologis
3. Ambilan bilirubin
4. Konjugasi bilirubin
Bilirubin yang tak terkonjugasi dikonversikan ke bentuk bilirubin konjugasi yang larut dalam air
di retikulum endoplasma dengan bantuan enzim uridine diphosphate glucoronosyl transferase
(UDPG-T). Bilirubin ini kemudian diekskresikan ke dalam kanalikulus empedu. Sedangkan satu
molekul bilirubin yang tak terkonjugasi akan kembali ke retikulum endoplasmik untuk
rekonjugasi berikutnya.
5. Sekresi Bilirubin
Sekresi bilirubin diglukuronida ke dalam empedu melalui transportasi aktif. Sistem transpor ini
juga dapat dipicu oleh obat yang menginduksi konjugasi bilirubin. Normalnya, bilirubin
diglukuronida saja yg disekresikan ke dalam empedu
6. Ekskresi bilirubin
Setelah mengalami proses konjugasi, bilirubin akan disekresikan ke dalam kandung empedu,
kemudian memasuki saluran cerna dan diekskresikan melalui feces. Setelah berada dalam usus
halus, bilirubin yang terkonjugasi tidak langsung dapat diresorbsi, kecuali dikonversikan kembali
menjadi bentuk tidak terkonjugasi oleh enzim beta-glukoronidase yang terdapat dalam usus.
Setelah mencapai ileum terminalis dan usus besar bilirubin terkonjugasi akan dilepaskan
glukoronidanya oleh enzim bakteri yang spesifik (b-glukoronidase). Dengan bantuan flora usus
bilirubin selanjutnya dirubah menjadi urobilinogen.
Urobilinogen tidak berwarna, sebagian kecil akan diabsorpsi dan diekskresikan kembali lewat
hati, mengalami siklus urobilinogen enterohepatik. Sebagian besar urobilinogen dirubah oleh
flora normal colon menjadi urobilin atau sterkobilin yang berwarna kuning dan diekskresikan
melalui feces. Warna feces yang berubah menjaadi lebih gelap ketika dibiarkan udara disebabkan
oksidasi urobilinogen yang tersisa menjadi urobilin.

You might also like