Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia
merupakan
negara
kepulauan
dan
membuat
oleh
bangsa
Indonesia,
bukan
hanya
dalam
wilayah
hubungan
itu
juga,
berkembang
kebudayaan-
B. Rumusan Masalah
A. Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Sriwijaya?
B. Bagaimana hubungan dalam negeri dan luar negeri yang
dilaksanakan oleh Kerajaan Sriwijaya?
C. Siapa saja raja-raja yang pernah memimpin Kerajaan Sriwijaya?
D. Apa bukti-bukti peninggalan Kerajaan Sriwijaya?
E. Apa penyebab runtuhnya Kerajaan Sriwijaya?
C. Tujuan
Makalah ini diharapkan dapat menambah informasi pembaca
tentang kerajaan Sriwijaya. Dan juga diharapkan dapat menambah
minat pembaca untuk mempelajari Sejarah Indonesia Masa Klasik lebih
dalam lagi.
BAB II
KERAJAAN SRIWIJAYA
A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan yang pernah besar
dan jaya di Indonesia. Kerajaan ini disebut juga Negara nasional
pertama karena pada masa jayanya, daerah kekuasaannya sangat luas
yang
meliputi
Indonesia
bagian
barat,
Siam
bagian
selatan,
Sriwijaya
sudah
terkenal
dalam
perdagangan
dahulu di
selama
empat
tahun
untuk
menerjemahkan
Barat. Pada abad ke-11 pengaruh Sriwijaya mulai menyusut. Hal ini ditandai dengan
seringnya konflik dengan kerajaan-kerajaan Jawa, pertama dengan Singasari dan
kemudian dengan Majapahit. Di akhir masa, pusat kerajaan berpindah dari Palembang ke
Jambi.
Pada masa awal, Kerajaan Khmer juga menjadi daerah jajahan Sriwijaya. Banyak
sejarawan mengklaim bahwa Chaiya, di propinsi Surat Thani, Thailand sebagai ibu kota
terakhir kerajaan, walaupun klaim tersebut tidak mendasar. Pengaruh Sriwijaya nampak
pada bangunan pagoda Borom That yang bergaya Sriwijaya. Setelah kejatuhan Sriwijaya,
Chaiya terbagi menjadi tiga kota yakni (Mueang) Chaiya, Thatong (Kanchanadit) dan
Khirirat Nikhom.
Sriwijaya juga berhubungan dekat dengan kerajaan Pala di Benggala, terutama
dalam bidang kebudayaan dan agama. Sebuah prasasti tertahun 860 M mencatat bahwa
raja Balaputradewa mendedikasikan seorang biara kepada Universitas Nalada, Pala.
Relasi dengan dinasti Chola di India selatan cukup baik dan menjadi buruk setelah terjadi
peperangan di abad ke-11.
Selain dengan Kerajaan Pala, Sriwijaya juga menjalin hubungan baik dengan
Kerajaan Cholamandala. Raja Sriwijaya yakni Raja Sanggrama Wijayatunggawarman
mendirikan sebuah biara (1006 M) di Kerajaan Chola untuk tempat tinggal para bhiksu
dari Kerajaan Sriwijaya. Namun, persaingan di bidang pelayaran dan perdagangan
membuat keduanya bermusuhan.Raja Rajendra Chola melakukan serangan ke Kerajaan
Sriwijaya sampai dua kali. Serangan pertama tahun 1007 M mengalami kegagalan. Pada
serangan kedua (1023 M) Kerajaan Chola berhasil merebut kota dan bandar-bandar
penting Sriwijaya, bahkan Raja Sanggrama Wijayatunggawarman berhasil ditawan.
Dapunta Hyan Srijayanasa (terdapat dalam Prasasti Kedukan Bukit tahun 683
Masehi dan Prasasti Talang Tuwo tahun 684 Masehi)
Di kaki Bukit Seguntang tepian utara Sungai Musi, Louis Constant Westenenk
seorang residen Palembang pada tanggal 17 November 1920 menemukan sebuah
prasasti. Prasasti Talang Tuwo begitu kemudian disebut- adalah sebuah prasasti
yang berisi doa-doa dedikasi. Prasasti ini menggambarkan bahwa aliran Budha
yang digunakan Sriwijaya pada masa itu adalah aliran Mahayana. Ini dibuktikan
dari digunakannya kata-kata khas aliran Budha Mahayana seperti bodhicitta,
vajrasarira, annuttarabhisamyaksamvodhi, dan mahasattva.
8. Prasasti Leiden
Prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya selanjutnya adalah Prasasti Leiden.
Prasasti ini ditulis di sebuah lempeng tembaga dan ditulis dalam bahasa
Sansekerta dan Tamil. Saat ini prasastu Leiden berada di Musium Belanda. Isinya
menceritakan hubungan baik antara dinasti Chola dari Tamil dengan dinasti
Sailendra dari Sriwijaya, India Selatan.
9. Prasasti Karang Birahi
Prasasti Karang Brahi ditemukan oleh Kontrolir L.M. Berkhout pada tahun 1904
di tepian Batang Merangin, Dusun Batu Bersurat, Desa Karang Berahi,
Kecamatan Pamenang, Merangin-Jambi. Sama seperti prasasti Telaga Batu,
Prasasti Palas Pasemah, dan Prasasti Kota Kapur, prasasti ini menjelaskan tentang
kutukan pada mereka yang berbuat jahat dan tidak setia pada sang Raja Sriwijaya.
10
mendirikan
Kesultanan Malaka
di
BAB III
KESIMPULAN
Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan terbesar yang pernah ada di
Indonesia. Selain itu, kerajaan ini juga menjadi pendukung masuknya agama HinduBuddha ke Indonesia. Pelayaran dan perdagangan membuat Indonesia lebih dikenal oleh
dunia luar.
11
DAFTAR PUSTAKA
Informasiana.com/sejarah-kerajaan-sriwijaya-terlengkap/
Kerajaan-singasari.blogspot.co.id/2013/10/nama-raja-raja-sriwijaya.html
Kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/9-prasasti-peninggalan-kerajaan-sriwijaya.html
12