You are on page 1of 2

MALNUTRISI

Tipe malnutrisi secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu:


1. Gangguan pertumbuhan, yang meliputi
a. malnutrisi akut: bisa bermanifestasi tubuh kurus atau edema
b. malnutrisi kronis: stunting
c. malnutrisi akut dan atau kronis: underweight
2. Defisiensi zat mikronutrien, yang meliputi:
a. defisiensi vitamin A
b. defisiensi zat besi
c. defisiensi yodium dan zat mikronutrien lainnya
Malnutrisi akut adalah kekurangan nutrisi dalam jangka waktu lama sehingga
menyebabkan kegagalan pertumbuhan secara linear. Pada malnutrisi kronik, anak terlihat
pendek, sedangkan tipe yang ketiga adalah malnutrisi akut dan kronik sehingga anak terlihat
kurus dan pendek (London School of Hygiene and Tropical Medicine, 2009)
Malnutrisi Kronis
Malnutrisi kronis atau stunting adalah bentuk lain dari kegagalan pertumbuhan.
Malnutrisi kronis terjadi dalam waktu yang lama sehingga manifestasinya berbeda dengan
malnutrisi akut.
Proses stunting dimulai sejak sebelum kelahiran yang disebabkan oleh nutrisi ibu
yang buruk, pemberian ASI yang tidak optimal, makanan dengan kualitas yang buruk dan
infeksi berulang.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Bank Dunia pada tahun 2006 mencatat bahwa
periode paling kritis dalam pertumbuhan dan perkembangan anak adalah sejak kehamilan
hingga usia 18 bulan. Intervensi untuk meningkatkan status gizi ibu dan anak selama dalam
periode ini akan memiliki dampak yang lebih baik.
Grafik di bawah ini menunjukkan status gizi rata-rata (berdasarkan BB/U) anak di
bawah 5 tahun di beberapa daerah.

Grafik ini menunjukkan bahwa penurunan status gizi yang terbesar terjadi dalam 18
bulan pertama sehingga intervensi untuk mengatasi malnutrisi kronis pada 18 bulan pertama
lebih mungkin dapat mengurangi penurunan status gizi jika dibandingkan dengan intervensi
setelah 18 bulan (ditunjukkan oleh lingkaran oval berwana hijau).

You might also like